Share

91. Hal baru

"Ternyata ikhlas itu sangat susah ya, Dok?" Zain mengernyitkan keningnya. 

"Melihat orang yang kita cintai telah berbahagia dengan pilihannya. Kita bisa apa saat mereka adalah takdir yang tertulis di lauhul mahfuz?"

Zain semakin tak mengerti. Terlebih dia merasa apa yang dikatakan perawat di depannya seolah menyindirnya. 

"Kita sama, Dokter. Sama-sama pernah mencintai dalam diam hingga akhirnya takdir tak berpihak padaku."

Zain mengerti apa yang tengah dimaksud Mawar-salah satu perawat di ruang bedah.  

"Aku belum mengerti," ucap Zain yang masih setia memandang keluar jendela. 

"Dulu aku pernah menyukai seseorang, dia sahabatku sendiri. Benar kata orang, jika laki-laki dan perempuan bersahabat, maka yakin saja, pasti salah satunya memendam rasa. Itu benar, Dok. Aku sudah lama menyukainya, tapi karena aku tak ingin persahabatan kami hancur yang berujung  kehilangannya, maka diam adalah pilihan terbaik."

"Lalu?"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status