Share

58. Kemarahan Sarita

Nona yang tengah berlari kencang sontak berpaling begitu mendengar namanya dipanggil. Seketika roman mukanya pucat melihat Galang menatapnya dengan tajam. Sementara aku dan Mas Arif berdiri di belakang Galang.

Nona sampai terjatuh karena lupa tidak mematikan mesin treadmill. Sebagai seorang Ayah, Mas Arif sigap menolong sang putri. Sementara Galang hanya bergeming.

"Kamu gak papa, Non?" Mas Arif membimbing sang putri berdiri.

Nona meringis. Dia memegangi sikunya yang terantuk mesin lari itu. Sementara keringat tampak membasahi sekujur badannya.

"Eum ... kalian kok bisa ramai-ramai datang ke sini?" tegur Nona masih mengusap-usap lengannya.

"Kamu sendiri lagi apa di sini?" tanya Galang datar.

"Eum ... aku ... aku ... aku lagi olahraga, Sayang," jawab Nona agak terbata. Dirinya mengelap keringat yang membajiri wajah dan rambutnya.

Ketika hendak memeluk lengan sang suami, Galang menepisnya. "Sudah gak usah banyak drama. Hentikan semua kekonyolan yang kamu buat, Non," titah Galang serius.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status