Share

Bab 104

Penulis: Alya Feliz
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-20 19:43:59

Luna menatap wanita yang kelihatannya berusia kisaran menjelang 40-an itu dengan memundurkan kepala. Tak percaya dengan penuturan wanita itu. Keponakan? Sejak kapan?

Tunggu! Dia melihat bentuk mata yang membuatnya teringat dengan seseorang. Mata itu pernah dilihatnya di suatu tempat. Di mana? Kapan?

"Kau pasti kaget dan tidak percaya. Aku bisa maklumi itu." Wanita itu tersenyum, sebelum mendekat ke arah Luna dengan percaya diri. Tangan kanan wanita berambut pirang itu terulur. "Aku adalah Angelica, bibimu. Kurasa ibumu tidak pernah menceritakan tentang aku padamu?"

Kerutan di kening Luna langsung menghilang, digantikan dengan mata membelalak. Angelica! Sumber dari segala kesusahan yang dia alami selama hidup! Kalau wanita ini adalah bibinya, otomatis Angelica adalah ibunya Ethan. Adik ipar sekaligus selingkuhan ayahnya.

Memang benar pepatah yang mengatakan bahwa ipar adalah maut. Wanita itu adalah salah satu contoh nyatanya. Bahkan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap ayahnya k
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 105

    Luna menatap Alek dengan wajah tak percaya. Benarkah apa yang baru saja didengarnya tadi? Pria itu menganggapnya sebagai adik? Bukankah Alek terobsesi dengannya?"Kau bercanda! Kau anak tunggal, Bro. Jangan membuatku tertawa. Gadis ini adalah anak Noah Wilson. Bagaimana bisa dia tiba-tiba menjadi adikmu?" sahut Fernando dengan wajah meremehkan.Alek hanya diam. Tidak terlihat tertarik untuk menjawab ocehan lelaki Latin itu, dan itu membuat Luna terpana. Tanpa sengaja Luna melihat ke sekitarnya dan matanya membelalak. Banyak orang yang terpana melihat mereka bertiga. Tidak, lebih tepatnya pasti hanya Alek dan Fernando.Kapan lagi melihat pria-pria bule tampan secara langsung di hari yang panas begini? Dalam hati, Luna mendengkus. Mereka tidak tahu saja bahwa kedua pria itu adalah kriminal. Yang satu anak mafia, yang satu lagi entahlah."Kenapa kalian malah mengobrol dengan hangat begitu? Kau! Seharusnya kau membawa gadis itu padaku, bukannya malah bercengkerama dengan akrab!" sergah An

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 106

    Kalingga seperti kesetanan ketika berlari menerobos kerumunan yang tengah menyaksikan perkelahian para pria asing di lorong rumah sakit. Pria-pria bule yang tentu saja menarik perhatian siapapun, karena mereka begitu mencolok.Ditambah lagi, adegan perkelahian mereka mirip di film-film action.Kalingga mengenali beberapa dari mereka. Orang-orang yang telah membuatnya babak belur atas perintah Alek. Mereka tengah melawan pria bule lain. Ada apa sebenarnya?"Maaf, ini ada apa ya? Kok tiba-tiba mereka berantem?" tanya Kalingga pada seseorang yang paling dekat dengannya."Nggak tahu, Mas. Tiba-tiba aja rame-rame begini. Saya ke sini pas mereka udah berantem.""Aku tadi lihat penyebabnya. Awal mulanya karena seorang cewek. Masih muda banget, mungkin baru lulus SMA. Dia jadi rebutan dua cowok. Terus si cowok rambut coklat yang matanya biru, meluk tuh cewek. Kayaknya rebutan pacar. Gila sih, tuh cowok-cowok ganteng banget. Tapi si cewek kayaknya lebih milih cowok mata biru. Emang lebih gante

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 107

    "Kenapa Luna bisa hilang? Bukannya kau menempatkan orang untuk mengawasi Luna?" tuntut Lena dengan wajah panik sambil menggoyang-goyangkan lengan Ethan."Lena, Sayang, tenanglah," bujuk Dimitri."Bagaimana aku bisa tenang kalau anakku hilang di depan mataku? Sebenarnya apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang kalian bayar? Kau juga. Kenapa anak buahmu cuma melapor, bukannya menolong putriku?"Ethan menghela nafas panjang sambil memutar mata. Sudah terbiasa dengan sikap Lena yang mudah sekali panik."Lena, dengarkan aku dulu. Luna bukan hilang karena diculik, melainkan karena dibawa oleh Alek. Kau tidak usah panik," ucap Dimitri dengan lembut."Justru itu! Seharusnya...eh, apa? Dibawa Alek?" Lena terperangah, lalu mengernyitkan kening. "Dia masih terobsesi dengan adiknya sendiri? Bukannya sudah kau jelaskan hubungan darah antara dia dan Luna?"Dimitri mengangguk. "Tenang saja. Anak kita tidak segila itu. Dia hanya masih beradaptasi.""Bukankah dia sudah berpamitan untuk pulang ke Rusi

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-25
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 108

    Angelica gelagapan. Rencana yang sebelumnya disusun sedemikian rupa, kini hancur berantakan. Dia tidak pernah mengira bahwa Dimitri ternyata berada di negara ini juga dan membela Lena. Dia melihat ke sekelilingnya. Anak buahnya kalah jumlah dengan anak buah milik Dimitri dan..."Ethan? Ethan, ini mama, Nak." Mata Angelica membelalak ketika melihat putra satu-satunya hanya berdiri dan diam tak jauh darinya.Hatinya terasa nyeri ketika Ethan bergeming. Sama sekali tidak peduli dengan keadaannya. Mata Angelica terasa panas. Dia merasa seperti dihakimi sekarang."Kau pikir kau bisa mencuri start dengan pergi secara diam-diam tanpa sepengetahuan Noah, lalu membunuh putriku? Kau kira semudah itu?" Lena terkekeh. Sorot matanya tajam dan dingin. "Asal kau tahu, Angelica. Putramulah yang rela menghabiskan hidupnya untuk mengawasi dan menjaga putriku. Sejak kau mengusirnya dari rumah, sejak itu pula dia menjadi anakku."Air mata mengalir dengan deras tanpa bisa dicegah. Angelica terisak-isak sa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 109

    "Erwin? Kok kamu bisa tahu aku disekap di sini?" Ageng menatap pria seusia Brama itu dengan wajah keheranan."Putriku berhubungan dengan laki-laki yang ternyata adalah kakak kandung putri angkatku, Luna. Kenapa anda tidak pernah cerita mengenai asal usul Luna padaku? Bahkan membiarkan aku mengadopsi Luna? Anda berada dalam masalah besar, Pak Ageng," ujar Erwin dengan wajah kaku.Sebagai seseorang yang memiliki jabatan tinggi di ketentaraan, tentu saja dia kaget saat tiba-tiba saja dihubungi oleh direktur FBI secara langsung beberapa hari kemarin. Dia sampai was-was, kesalahan apa gerangan yang membuat petinggi FBI itu menghubunginya?"Maafkan aku." Ageng menghela nafas panjang. "Aku memang sengaja tidak cerita apa-apa karena memang ingin melindungi Luna."Sebelah alis Erwin terangkat. "Oh ya? Melindungi Luna, atau takut kalau anda ketahuan tidak memperlakukan dia dengan baik selama ini? Seharusnya anda mikir, Pak Ageng. Justru dengan anda membiarkan aku mengadopsinya, mata-mata Tuan N

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 110

    "Kak Nathan!" pekik Luna ketika berbalik dan mendapati kakak laki-lakinya ternyata berdiri di belakangnya.Dia langsung melompat ke dalam pelukan pria itu, dan Nathan dengan sigap menangkapnya."Jangan pecicilan begini! Ingat, perutmu sudah besar," tegur Nathan dengan alis menukik ke bawah.Luna malah terkikik geli dan memeluk pria itu dengan lebih erat. Dia benar-benar merindukan kakak yang baru ditemuinya setelah besar itu. Aroma parfumnya menenangkan."Lama banget nggak ketemu. Kakak ke mana aja sih? Kenapa ke Amrik nggak bilang-bilang? Apa karena kamu sibuk sama Sofia?" rajuknya.Tubuh Nathan langsung menegang begitu Luna menyebutkan nama Sofia, dan itu membuat Luna mengernyitkan alis. Dia mendongak untuk melihat wajah pria itu, namun Nathan justru melengos dengan telinga memerah."Eh? Jadi beneran kamu pacaran sama Sofia?""Uhuk-uhuk! Ehem!" Nathan terlihat salah tingkah.Terdengar dengkusan dari sosok di belakang Luna. "Mereka sering menginap bersama. Jangan heran kalau temanmu

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-02
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 111

    Selama hidup, Kalingga belum pernah mengalami hal semenegangkan ini. Seharusnya dia langsung ke bandara saja untuk mengejar penerbangan selanjutnya ke Moskow, bukannya malah mengikuti tiga orang aneh yang rela membuang-buang waktu hanya untuk mengikuti pelakor.Dia benar-benar menyesal kenapa mengikuti insting tanpa berpikir lebih jauh. Yang perlu dia pedulikan hanyalah Luna dan bayi mereka. Dia hanya perlu kembali ke rumah sakit dan mengambil barang-barangnya dan ponsel Luna yang tertinggal, setelah itu menyusul istrinya.Tapi masalahnya, dia tidak tahu alamat rumah Alek. Dia harus menghubungi siapa? Dalam keadaan masih babak belur begini, dia belum bisa berpikir dengan jernih dan butuh banyak istirahat."Kenapa kita nggak ke bandara aja sih? Buat apa ngurusin tuh pelakor? Toh, dia udah nggak bisa nyelakain Luna, kan?" celetuk Kalingga dengan kepala bersandar pada jok mobil.Ethan menoleh ke arahnya. "Ibuku tidak sebaik itu. Dia akan terus memburu apa yang menjadi targetnya sampai da

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-03
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 112

    Seorang pria dengan setelan jas mahal melangkahkan kakinya menuju ke pintu mansion milik seseorang yang sudah lama tidak dia datangi. Seseorang yang selama ini dia biarkan mengasuh putri satu-satunya, karena berpikir bahwa sang anak lebih baik bersama ibunya daripada bersama dirinya.Boris Andreev, seorang pengecut dan bajingan yang merupakan aib keluarga setelah memperkosa Irina Romanova, anak seorang bangsawan yang memiliki pengaruh di pemerintahan. Gara-gara kelakuannya, saham perusahaan milik keluarganya sempat jatuh dan hampir bangkrut.Grigori datang sebagai pahlawan, menikahi Irina dan mengakui Lena sebagai putri pria itu. Membersihkan nama keluarga Andreev dan menghapus rumor mengenai Irina yang diperkosa oleh anak keluarga Andreev.Tapi Boris baru tahu fakta kejam setelah dia sadar dan berubah menjadi pria yang lebih baik. Saat dia sembuh dari sifat bajingannya, semuanya sudah terlambat. Putrinya sudah pergi ke negara lain dan terus diincar oleh Grigori untuk dilenyapkan, kar

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-04

Bab terbaru

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 122

    Entah sudah berapa lama Kalingga menatap tajam Alek yang terus saja menempel pada istrinya di ruang keluarga. Keningnya seperti berkerut permanen, karena rasa kesal yang terus bertambah setiap kali melihat Alek yang selalu mencari alasan agar bisa melayani Luna. Termasuk menyuapi makan dan mengambilkan air minum."Jangan korbankan bayi yang baru lahir hanya karena rasa cemburumu."Kerutan di antara kedua alis Kalingga langsung hilang, digantikan dengan rasa kaget. Tangannya refleks menjauh dari paha anaknya. Dia menoleh ke sumber suara, mendapati Ethan yang sedang menatapnya datar."Sejak kapan kamu di situ?" tanyanya heran."Sejak kau terus mengawasi istrimu seperti seorang penguntit."Kalingga mendengkus. Dia menatap anaknya yang masih kemerahan dan malah tidur dengan nyenyak dalam gendongannya, padahal seharusnya anak itu bangun dan meraung-raung minta ASI untuk mengalihkan perhatian ibunya.Diamatinya wajah itu. Begitu mirip dengan Luna. Bulu matanya panjang dan lentik, hidungnya

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 121

    "Buk, saya udah nggak kuat. Saya keluar aja ya," mohon Kalingga dengan wajah pucat.Penampilannya berantakan karena menjadi sasaran Luna selama masa pembukaan jalan lahir. Rambutnya acak-acakan, lengannya ada bekas cakaran, dan kaosnya kusut bukan main. Dia lebih mirip seperti korban angin putih beliung ketimbang pemilik perusahaan makanan di Surabaya dan beberapa Indomei di kota Malang dan Batu."Hush! Iki yo bojomu dewe. Masa nemenin istri sendiri kok nggak kuat?" tegur Bu Sekar yang memegangi kaki Luna di sebelah kanan, sedangkan Kalingga memegangi kaki sebelah kiri."Saya nggak tega, Bu," jawab Kalingga dengan wajah memelas.Keringat dingin terus membasahi pelipis dan dahinya, sedangkan wajahnya semakin pucat. Dia sudah pernah melihat orang berdarah-darah sebelumnya. Jangan lupakan bahwa dia pernah mengalaminya juga waktu dihajar oleh Alek dan anak buahnya. Belum lagi melihat video Grigori dihajar.Tapi ini beda kasus. Dia menyesal kenapa penasaran melihat jalan lahir Luna saat is

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 120

    5 Bulan kemudian..."Mas, aku pengen makan mie level. Yang baru aja buka di Jalan Galunggung itu loh. Kayaknya enak makanya rame," pinta Luna sambil membayangkan nikmatnya makanan yang satu itu.Air liurnya bahkan hampir menetes saking inginnya merasakan mie yang digemari oleh para kaum muda tersebut."Jangan makan mie begituan. Kamu sebentar lagi melahirkan. Nanti kalau kenapa-napa gimana?" Kalingga menatapnya dengan wajah datar.Luna langsung cemberut. "Ya nggak usah pedes-pedes lah. Sambelnya sedikit aja. Nggak bakalan ngaruh ke bayi."Kalingga bergeming. Sama sekali tidak terpengaruh oleh kedua mata Luna yang berkaca-kaca dan bibir cemberut. Biasanya, pria itu akan langsung luluh karena gemas dengan keimutan wajah Luna yang sedang merajuk."Nanti dedek bayi ngiler loh kalau nggak diturutin.""Itu cuma mitos," jawab Kalingga datar.Nafas Luna langsung keluar masuk dengan cepat. Tiba-tiba ingin menangis dan tantrum layaknya anak kecil yang tidak dituruti keinginannya. Bibirnya semak

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 119

    Kalingga menatap Luna yang masih terlelap, lalu menatap Alek yang masih memperhatikannya."Kenapa kamu melakukan ini?"Kening pria itu berkerut. "Pardon?""Perhatianmu pada Luna membuatku was-was. Kamu nggak ada maksud lain, kan?"Alek menatapnya seolah-olah dia gila. "Dia adikku."Kalingga mendengkus. "Aku tahu pergaulan orang barat. Nggak peduli pada aturan apapun, kalian bisa berhubungan dengan saudara sendiri.""Are you serious?" Alek menghampirinya dan mencengkeram kerah kaosnya dengan wajah memerah. "Jangan menggeneralisasi perbuatan rendahan itu seolah-olah kami semua juga melakukannya, you a**hole! Aku yakin di negaramu juga ada yang berbuat demikian. Bahkan ada kaum-kaum menyimpang lainnya, meskipun negaramu dikenal sebagai negara beragama. Jangan membuatku marah di rumahku sendiri."Kalingga langsung mengangkat kedua tangannya sebagai tanda menyerah, menyesal karena tidak berpikir dulu sebelum berkata."Maaf, Bro. Aku hanya takut kamu...merusak istriku. Dia gadis yang baik d

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 118

    "Gila! Ini benar-benar gila!" gumam Kalingga ketika bangunan tua di hadapan mereka saat ini meledak, sesaat setelah Ethan dan Lena sibuk menceritakan tentang masa lalu.Untung mobil mereka cukup jauh dari lokasi, jadi mereka tidak begitu terdampak. Banyak anak buah Dimitri dan Alek yang sudah pergi terlebih dulu sebelum bangunan itu meledak. Menyisakan mobil-mobil yang dikendarai oleh Angelica beserta anak buahnya.Kalingga melihat ke sekitarnya. Beberapa mobil yang melintas mulai berhenti. Para penumpang di dalamnya mengeluarkan ponsel untuk merekam kejadian itu."Guys, kita pergi dari sini. Suasananya nggak kondusif!" teriaknya, mencoba memberi peringatan.Dalam hati dia merasa jengkel karena tiga manusia itu justru sibuk dengan drama masa lalu di saat-saat seperti ini. Kenapa tidak sebelum-sebelumnya saja? Atau menunggu nanti ketika pergi dari lokasi ini?Belum sempat Kalingga masuk ke dalam mobil, tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti di hadapannya. Seorang pria bule turun dengan

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 117

    "Aku memanggilmu ke sini bukan untuk membahas tentang pekerjaan, Noah. Melainkan untuk meminta penjelasan."Tidak biasanya presiden berbicara secara langsung tanpa basa-basi dulu seperti ini. Perasaan Noah Wilson mendadak tidak enak. Dia kira, presiden memanggilnya karena kasus penembakan massal yang kerap terjadi di berbagai negara bagian."Penjelasan tentang apa, Mr. Presiden?" jawab Noah dengan tenang, namun sebenarnya jantungnya berdegup tak karuan. Kedua tangannya berkeringat.Mr. Presiden melepaskan kacamata bacanya, lalu menyesap kopi dengan tenang. Pria itu memutar laptop ke arah Noah setelah meletakkan cangkir di atas tatakan."Baca semuanya." Mr. Presiden memberi kode pada ajudannya untuk menyerahkan laptop itu pada Noah."Baik, Mr. Presiden," jawab Noah dengan tegas.Laptop itu terasa berat dan panas di pangkuannya. Darah seperti meninggalkan wajahnya ketika kata demi kata di barisan paling atas dokumen yang tertera di layar laptop terserap ke dalam otaknya.[DAFTAR SKANDAL

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 116

    Percakapan antara Alek dan Anastasia berlangsung cukup lama, namun Luna sama sekali tidak paham karena menggunakan bahasa Rusia. Ada satu orang lagi di sana, seorang pria. Mungkin Grigori seperti yang tadi disebutkan oleh Alek.Tapi setelah suara seperti dari telepon yang di-loudspeaker itu terdengar, Luna akhirnya mengerti duduk permasalahannya.Ternyata, Grigori bukanlah kakeknya, melainkan adik tiri dari kakeknya. Kakeknya yang asli bernama Boris kalau tadi dia tidak salah dengar. Jadi, sumber permasalahan sebenarnya kalau menurut Luna bukanlah Boris yang memperkosa Irina, sang nenek. Melainkan Grigori.Anak yang lahir di luar pernikahan tidaklah bersalah. Jadi, kejadian yang menimpa Luna dan ibu kandungnya bukanlah karena Lena anak haram. Banyak anak lahir di luar pernikahan, tapi tidak mengalami nasib seperti Lena yang terus-menerus hidup dalam ancaman pembunuhan, dan putrinya dibuang ke negara orang.Kesimpulannya, semua masalah yang terjadi di keluarganya adalah karena kedengki

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 115

    Luna langsung melepaskan tangannya dari tubuh Anastasia dan berpura-pura jatuh."Aduh! Nyonya! Saya salah apa? Padahal saya hanya ingin berkenalan dengan anda dan bertanya di mana Alek. Kenapa anda menampar saya?" pekik Luna sambil memegang pipinya dengan kedua mata berkaca-kaca.Dia mendongak dengan sorot mata terluka, menatap Anastasia yang menganga dengan kedua mata melotot."Apa-apaan...""Apa yang terjadi?" Suara Alek terdengar dingin.Luna langsung menoleh dan berdiri dengan susah payah. Air matanya berlinang. Dia menghampiri Alek dan langsung memeluk pria itu dengan erat."Kak, Ibu itu tiba-tiba aja nampar aku. Aku nggak tahu salahku apa. Tapi tadi dia bilang, aku cuma parasit yang mengganggu. Katanya aku sengaja masuk ke mansion ini buat mengeruk harta kamu dengan alasan anak dalam kandunganku. Dia juga bilang, kamu pasti sebentar lagi bakalan nendang aku dari sini dan nggak mau bertanggungjawab atas kehamilan aku."Anastasia terengah dengan wajah tak percaya. "Apa? Aku tidak

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 114

    Luna membuka mata dan melihat langit-langit ruangan yang terlihat asing. Terlalu mewah. Di mana dia? Otaknya memutar kejadian-kejadian sebelum ini, sampai pada kejadian penembakan di bandara yang hampir merenggut nyawanya.Dia menghela nafas panjang. Sejak kecelakaan yang merenggut nyawa ayah angkatnya, hidup Luna benar-benar berubah 180°. Tidak ada lagi kehidupan yang tenang dan sederhana. Dia rindu kehidupannya yang dulu. Saat dia hanya memiliki Sofia sebagai sahabatnya, satu-satunya orang kaya dan berpengaruh yang mau berteman dengannya.Tapi sekarang, semuanya begitu rumit. Masuknya ia ke dalam keluarga Wisnuwardhana, mengantarkannya pada bahaya demi bahaya yang terus mengancam nyawanya. Hingga akhirnya dia mengetahui fakta yang membuatnya tidak bisa lagi kembali ke kehidupannya yang dulu."Mas Kalingga lagi ngapain ya sekarang? Dia kangen nggak sama aku?" Tangannya refleks mengelus perutnya yang membesar. Tiba-tiba merasakan tendangan yang mulai biasa ia dapatkan. "Kamu juga kang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status