Share

BAB 47: Bermalam di Rumah Nadia

"Kamu 'kan bisa membangunkanku jika ingin sesuatu." suara Hadi masih terdengar panik.

"Kamu kelelahan, Di. Aku ngga mau mengganggu," jawabku pelan. Rasa sakit masih menggangguku.

"Kamu selalu begitu. Merasa merepotkan. Aku ini suamimu, Nadia. Bukan orang lain."

Aku terdiam. Selama menikah dengan Hadi, aku memang sudah terbiasa mengerjakan semuanya sendiri. Tanpa bantuan campur tangannya. Mungkin ini sebabnya aku menjadi canggung jika harus menunggu bantuan dari Hadi.

"Kamu dengar, Sayang. Kondisimu belum stabil. Jika keras kepala, bukan hanya kamu yang jadi korban, tapi juga calon anak kita. Tolong mengertilah!"

Hadi membingkai wajahku. Aku mengangguk seperti seorang anak kecil yang sedang dinasehati oleh orang tuanya.

"Nah, begitu!" serunya lagi sambil mengacak rambutku pelan.

Aku membatalkan niat ke kamar mandi. Perlahan aku merebahkan badan dan memejamkan mata. Bukan tidur, hanya untuk meringankan rasa pusing yang tiba-tiba mendera. Refleks, aku menarik kaki sebelah kanan. Kurasaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status