Aku tercengang dengan ajakan Sean. Aku bukan pacarnya dan dia mengajakku.
"Jangan salah sangka, aku tidak akan mengganggu wanita yang bersuami, aku cuma ingin berteman.""Apa yang kamu lakukan disana?""Ikut dalam sebuah tim penelitian," ujar Sean lagi." Aku diundang untuk investigasi kebocoran pembangkit nuklir Fukushima" jawabnya."Itu daerah berbahaya," ujarku mendengar kata nuklir.
"Tidak juga dalam batas batas tertentu, lagi pula semuanya memakai baju pelindung," ujar Sean lagi." Tapi kita akan tinggal di kota terdekat yaitu Yonezawa, cuma beberapa jam saja dari Tokyo.""Apa yang bisa dilihat di Yonezawa?"
"Bagian lain sisi Jepang, mungkin makanan dan kuil," ujar Sean lagi.Hati yang galau dan perasaan yang goyah membuat aku memenuhi ajakan Sean.Kemana lagi aku akan pergi? Aku telah kehilangan Ronald dan dikecewakan Dato Raf. Ikut dengan Sean pasti menarik.Jadi aku menyelesaikan
Sedikitnya 16 pekerja terluka dalam ledakan tersebut, sementara puluhan lainnya terkena radiasi saat mereka bekerja untuk mendinginkan reaktor dan menstabilkan pembangkit listrik Nuklir.Tiga orang dibawa ke rumah sakit setelah paparan tingkat tinggi."Saya menduga ada peningkatan kanker dalam jangka panjang," kata Mike.Efek jangka panjang dari radiasi adalah bahan perdebatan dari pekerjaan mereka.Bencana tersebut pada saat ini tidak akan dapat dilihat adanya peningkatan kanker yang belum dapat diamati di wilayah tersebut."Bagaimana kesimpulannya?" Tanya Hannah kepada Mike."Tim independen menemukan kurangnya kesiapan untuk pengamanan PLTN dari Operator pembangkit Tokyo Electric Power atau TEPCO" jawab Mike.Investigasi independen menyimpulkan bahwa Fukushima adalah "bencana yang melibatkan unsur kelalaian buatan manusia".Pemerintah harus memikul sebagian
Kuil itu menjadi rumah dan museum kehidupan penduduk setempat yang tinggal di bawah bayang-bayang gunung berapi."Mari kita lihat," ujar Hannah. Ia juga mengajak ke Fujiyoshida sebuah desa kecil dengan pemandangan Gunung Fuji.Berdiri disana dapat menatap gunung Fuji. Di sisi utara Gunung Fuji adalah wilayah Lima Danau Fuji, dengan keindahan alam yang luar biasa yang juga memberikan pemandangan gunung yang luar biasa. Lima danau. Danau Shoji, Kawaguchi, Saiko, Yamanako, dan Motosuko Kegiatan menyenangkan, memancing hingga kayak.Lima Danau adalah Desa Penyembuhan. Desa tradisional Jepang menampilkan kehidupan dan mata pencaharian penduduk setempat selama berabad-abad yang lalu. Di negeri Timur banyak legenda iya?" Ujar Hannah."Legenda apa?" Tanyaku. "Katanya di Gunung Fuji menjadi tempat tinggal bagi beberapa dewa dan dewi, jadi zaman dahulu kita para wanita tidak boleh naik gunung," kat
Bertemu dengan Rahmana Adi Setio suami Yuriko cukup menyenangkan. Dia berasal dari Semarang dan lebih dari separuh umurnya tinggal di Jepang. Dari bea siswa S1 sampai S3 yang didapatnya dari sebuah perguruan Tinggi di Osaka. Pendidikan di Institut Technologie of Design dan Departemen Robotic."Senang sekali, kamu bisa berteman dengan Yuriko," ujar Rahmana menyalamiku.Yoriko rupanya telah bercerita tentang aku kepadanya suaminya."Aku sering pergi meninggalkan Yuriko, ada undangan sebagai dosen tamu atau juga berkunjung," ujar Rahmana. "Beberapa hari lagi ke Canada dan setelah itu ke Seoul Korea."Rahmana menjelaskan, negara itu sangat tertarik untuk pengembangan Komputer Quantum. '"Bagaimana anda kembali ke Indonesia?" Tanyaku. "Entahlah, mungkin jarang, " ujar Rahmana pula."Mungkin setelah Indonesia juga tertarik "ujarnya pula.Rahmana menghela napas dalam-dalam. "Aku
Pergi kerumah sakit untuk konsultasi kehamilan dengan Yuriko cukup melegakan. Rumah sakit menaruh perhatian yang sangat besar bagi ibu hamil yang berobat. Aku tidak perlu kawatir jika sudah terdaftar di rumah sakit Aku dan bayiku akan terjaga dengan baik, jika melahirkan di Jepang . Ibu dan bayi akan dirawat di Rumah sakit selama 4 sampai 5 hari. "Jadi kamu tenang saja, kita akan dirawat dan melahirkan ditempat yang sama," ujar Yuriko. " Tinggal berdekatan di Apartemen kita bisa saling memberikan dukungan," tambah Yuriko lagi.Di Jepang sejak dini harus menentukan tempat kelahiran agar lebih mudah untuk dirawat. Semua data sudah tercatat dengan baik. *** Tinggal di Apartemen dengan kamar kecil di Jepang memang terasa kurang menyenangkan. Dibandingkan dengan Jakarta, Apartemenku lebih luas.Tapi aku harus membiasakan diri.Tetangga Apartemen cu
Minimarket cukup banyak di Jepang. Dari minimarket yang dikelola sendiri atau menjadi waralaba. Minimarket Takeshi dan ayahnya adalah milik sendiri. Minimarket yang cukup modern. Minimarket di Jepang cukup banyak. Mereka saling bersaing menarik hati pelanggan. Minimarket Seven Eleven, Lawson dan Family mart. Aku paling suka ke minimarket. Disana tersedia makanan onigiri yang murah. Onogiri minimarket kadang kadang berbeda dari setiap tokonya. Ada rasa khas sendiri-sendiri dari masing masing minimarket yang bersaing. "Aku suka onigiri," ujarku kepada Takeshi."Para pegawaiku membuatnya setiap hari. Kamu bisa melihatnya didapur minimarket," kata Takeshi.Meski tempatnya kecil, ada tempat untuk makan dan minum disana. Onigiri adalah nama Jepang untuk makanan berupa nasi yang dipadatkan sewaktu masih hangat. Bentuknya segitiga atau bulat. Bisa juga seperti kar
Takeshi membawaku ke juga ke sebuah tempat pemandian air panas Onsen kosugi-yu di Koenji.Onsen Kosugi-yu adalah pemandian air panas terbaik di Koenji."Ayo, kita menyegarkan diri sebelum berangkat malam ke Tokyo. Mandi air panas di Onsen," ajak Takeshi.Onsen pemandian air panas alami menyehatkan, karena banyak mengandung mineral.Onsen yang kukunjungi pemandian luar ruangan, dan note-buro pemandian dalam ruangan. Jadi cukup lengkap."Apakah kita di onsen mandi di kolam bersama dan telanjang?" Tanyaku."Mungkin juga," jawab Takeshi tertawa."Aku ingin melihat tubuh indah kamu," ujarnya."Kalau begitu tidak," ujarku.Takeshi tertawa lagi, sampai mukanya kemerah-merahan."Aku cuma bercanda," tambahnya melihatku terkejut.'Maafkan jika candaanku melewati batas," ujarnya dengan perasaan menyesal."Itu dulu, pria dan wanita mandi bersama tanpa busana. Tetapi sekarang pem
Di Apartemen aku mulai memfokuskan diri kepada kehamilanku. Yuriko dan aku sering bersama ke rumah sakit."Bagaimana hasil pemeriksaan kamu?"" Tanya Yuriko."Anakku laki laki," ujarku tersenyum kepada Yuriko."Aku perempuan," Yuriko menjelaskan pula kehamilannya."Kita berlatih, agar nantinya melahirkan tidak ada kesulitan." Yuriko mengajakku lagi menghadiri kelas prenatal. Ini adalah pengalamanku yang berharga dan penting bagiku dalam mempersiapkan persalinan dan menjadi orang tua. Pelatihan ini membekaliku dengan teknik untuk mengatasi rasa sakit selama persalinan. Berteman dengan sekelompok wanita Jepang yang hamil duduk dengan tenang tersenyum sopan. Ceramah dari tenaga medisyang memperingatkan tentang semua hal yang bisa salah selama kehamilan . Tanda-tanda risiko yang harus dicari dan peringatan untuk berhati-hati agar tidak menambah berat badan terlalu banyak. Tiga
Kehamilanku sudah makin menonjol dan aku mulai jarang turun ke bawah. Aku merasa si kecil sudah suka menendang nendang perutku.Rasanya aku tidak bisa berbagi kebahagiaan dan hanya untuk diriku sendiri.Aku merasakan perubahan emosi dan menyesali semua yang terjadi. Menyesali Dato Raf dan paling jelek lagi merasa tidak dapat memaafkan diriku sendiri.Hanya ketika mengikuti latihan kehamilan bersama Yuriko aku bisa sedikit berkisah."Mungkin cuma beberapa hari lagi," ujarku kepada Yuriko."Kamu persiapkan taksinya," saran Yuriko."Aku telah menyiapkannya." Jawabku."Aku juga sudah merasakan hal yang sama." Berkata lagi Yuriko."Kuharap kelahiran kita sama, kalau kamu pergi bersalin, beritahu aku.""Aku bisa mengatasi sendiri," jawabku tidak mau merepotkan Yuriko."Tidak repot, kita bisa saling membantu." Balas Yuriko pula.***'Malam itu, aku sudah merasakan bayiku turun.