Home / Romansa / BENALU / Bab 61 (Season Dua)

Share

Bab 61 (Season Dua)

last update Last Updated: 2022-08-09 21:06:52

Benalu part 61

POV Martina

Semoga acara tasyakuran Yusuf berjalan dengan lancar. Hati ini berdebar setelah baca pesan singkat dari nomor itu. Entah dari siapa? Tapi kayaknya dari Haris. Tapi kenapa dia menginginkan Yusuf? Bukannya dia nggak menginginkannya? Bukannya dia ingin menggugurkannya dulu itu?

Aku masih mengingat betul nomor kontak Haris. Karena hafal di luar kepala. Aku mencoba menghubungi, tapi sudah tak aktif.

Setelah Mami keluar dari kamar, aku mencoba menghubungi nomor baru itu. Tersambung tapi nggak di angkat. Apa maksudnya? Aku ambil Yusuf dari dalam Box, aku nggak mau lengah. Apalagi di rumah lagi banyak orang. Keluar masuk suka-suka. Takutnya ada suruhan Haris, untuk masuk ke rumah, saat aku lengah Yusuf di ambilnya.

Astaga! aku jadi parno sendiri. Aku sangat takut dengan ancaman pesan singkat itu. Walau dulu aku memang tak menginginkan lahirnya Yusuf, tapi sekarang aku sudah sangat mencintainya. Aku nggak mau Yusuf sampai lepas dari tanganku.

Apa aku menghubungi Mas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • BENALU   Bab 62 (Season Dua)

    Benalu part 62Pov DEWIAku melihat ekspresi suram dari wajah Om Heru dan Tante Tika saat keluar dari ruangan dokter yang menyampaikan hasil visum Mita. Aku dan Mas Romi terdiam. Tak berani bertanya. Karena memang tak sanggup mulut ini bertanya. Walau hanya sekedar bertanya ‘gimana, Tante? Gimana, Om?’ memilih diam dan mengikuti langkah Om Heru dan Tante Tika.Aku meraih tangan Mas Romi. Kemudian Mas Romi memandangku. Mata kami saling beradu dan mendesah. Mas Romi akhirnya meremas pelan tanganku. Seakan menguatkan. Saling menguatkan lebih tepatnya. Karena semua merasakan sakit hati. Tak terima melihat kondisi Mita yang semakin mengenaskan.Kami masuk ke kamar Mita. Mau tak mau Mita harus di infus karena kesehatannya semakin menurun, semakin drop. Dia tak mau makan. Tak mau minum. Yang dia inginkan hanya marah-marah nggak jelas. Ingin melukai dirinya sendiri. Bahkan yang paling ekstrim, ingin menghilangkan nyawanya sendiri.Aku melihat Tante Tika, air matanya semakin berhamburan duduk

    Last Updated : 2022-08-10
  • BENALU   Bab 63 (Season Dua)

    Benalu part 63POV ANGGA“Yaudah, Dek, Mas keluar dulu, ya! nanti, Mas segera ke sini,” ucapku kepada Martina. karena penasaran dengan teriakkan Mami. Ibu melakukan ulah apa lagi?“Mas, kalau Ibu bikin malu, suruh ke kamar sini saja! Itung-itung jagain aku dan Yusuf,” ucap Martina. Hanya aku jawab dengan anggukkan. Kemudian keluar, penasaran apa yang terjadi.Setidaknya yang di bilang Martina ada benarnya juga. Dari pada ibu bertingkah absurd, mendingan Ibu di kamar Martina saja. Setidaknya kalau ada orang jahat, ada ibu di sana. Apalagi kondisinya lagi ada yang mengincar Yusuf.Aku sudah melihat pesan singkat yang mengancam Martina. Tapi, hati kecilku bilang, kalau itu bukan Haris. Tapi, ada orang lain yang mengambil kesempatan dan dalam kesempitan. Tapi, entahlah.“Mi, ibu kenapa?” tanyaku kepada Mami. Karena aku tak menjumpai Ibu. Entahlah Ibu ada di mana. Mami terdiam, dia lagi mengonsumsi obat. Nggak tahu juga obat apa.“Ibumu bikin malu saja, Ga! sampai Mami harus minum obat bia

    Last Updated : 2022-08-11
  • BENALU   Bab 64 (Season Dua)

    Benalu part 64POV RAMA“Dek, kenapa, ya, Mila jauhin kamu?” tanyaku pelan kepada Rizka. Pelan dan lembut, takut dia tersinggung. Apalagi sekarang dia lagi hamil. Mau nggak di tanyakan tapi aku penasaran.“Nggak, kok, Mila nggak jauhin aku,” jawabnya santai. Aku mendesah, apakah dia tak merasakan kalau anaknya menjauhinya? Apa perasaan dia semuanya baik-baik saja.“Owh, syukurlah, jangan sampai Mila jauh dari kamu, ya! dan dekatnya dengan Dewi,” ucapku dengan hati-hati. Rizka tersenyum melihatku.“Iya, Mas. Lagiankan Dewi juga sayang sama Mila,” sahut Rizka. Aku tersenyum, aku tahu kalau hatinya itu baik. Tak ada pikrian negatif thinking. Tapi, aku sangat cemas jika Mila semakin menjauhinya. Karena semalam aku tidur di kamar Mila, dia mengigau menyebut-nyebut nama Dewi. Kasihan sekali Mila.“Iya, Mas tahu. Tapi, Mas maunya Mila tetap dekatnya sama kamu, Dek. Kan, kamu ibu kandungnya,” sahutku. Rizka tersenyum lagi. Senyum itulah yang membuatku mencintainya. Entahlah, walau banyak yang

    Last Updated : 2022-08-12
  • BENALU   Bab 65 (Season Dua)

    Benalu part 65POV DEWI“Mas.”“Apa Sayang?”“Kok, aku kepikiran Mila,” ucapku seraya mengelus perut. Kami masih di rumah sakit. Pulang bergantian untuk mandi. Karena Mita harus rawat inap di rumah sakit. Entahlah, kenapa malah kepikiran Mila. Semoga Mila baik-baik saja. Dan tidak menangis memanggil namaku lagi. Tapi telinga ini seakan mendengar Mila menangis. Mungkin saking kepikirannya. Karena Mila juga habis menelpon dan masih menangis. Memintaku segera pulang.“Udah, jangan terlalu di pikirin, Mila baik-baik saja,” jawab Mas Romi. Aku tetap yakin Mila baik-baik saja. Tapi, entahlah, hati ini terasa terbagi. Sebagian di sini, sebagian di sana. Tahu kayak gini, mending kemarin Mila di bawa saja. Jadi bisa tenang aku di sini, merawat Mita. Menyelesaikan kasus Mita.Aku melihat Mita yang masih terlelap. Suntik penenangnya mungkin masih bekerja. Kasihan sekali kamu sayang. Masih sangat teka teki. Semoga kamu segera sadar dan bisa menceritakan semuanya. Biar kami bisa mencari orang yang

    Last Updated : 2022-08-13
  • BENALU   Bab 66 (Season Dua)

    Benalu part 66POV MARTINAAkhirnya acara Yusuf berjalan dengan lancar. Walau hati ini dag dig dug, karena ada ancaman dari dari pesan nomor baru itu. Apa mungkin sengaja menggangguku? Membuat aku tak nyaman menjali ajara tasyakuran Yusuf ini. Aku sampai takut memejamkan mata. Takut Yusuf di ambil saat aku terlelap.Masalah Ibu, akhirnya kami memberi ibu obat tidur. Karena nggak mau membuat Mami dan Papi makin malu melihat tingkah absurd ibu. Karena teman-teman Mami dan Papi sekantor pada datang. Nggak mau membuat semakin malu. “Syukurlah, selesai juga acara Yusuf,” ucapku. Mas Angga tersenyum memandangku.“Mas sempat cemas, sempat khawatir, teringat pesan dari nomor baru itu,” sahut Mas Angga. Hati ini merasa beruntung. Segitunya dia mencemaskan Yusuf. “Mas makasih, ya,” ucapku. Mas Angga mengerutkan keningnya.“Makasih untuk apa?” tanya Mas Angga. Memandangku dengan tatapan tajam. Membuat hati ini berdesir.“Makasih untuk semuanya,” sahutku. Mas Angga tersenyum.“Makasih itu sama

    Last Updated : 2022-08-14
  • BENALU   Bab 67(Season Dua)

    Benalu part 67POV ANGGAPagi ini aku belum bekerja lagi. Masih minta cuti sehari lagi. Karena rumah Mami masih berantakkan. Nggak mungkin nggak bantu-bantu. Walau sudah nyuruh orang sekalipun, tetap nggak enak mau meninggalkan untuk kerja. Untung saja Pak Handoko memaklumi. Karena Memang lagi ada acara.Aku masih sibuk dengan membantu menggulung karpet. Karena tadi malam tamu Mami dan Papi membludak. Maklumlah cucu pertama. Jadi udah kayak pesta pernikahan saja tamu yang datang.“Ga!” sapa ibu seraya menepuk kuat pundakku. Astaga! ibu memang tak bisa halus kalau memanggilku. Nepuknya kuat kayak orang lagi geram.“Iya, Bu,” sahutku seraya mengelus pundak yang habis di tepuk ibu. Panas juga. Aku melihat Ibu lagi memakai baju baru kemarin. Padahal belum di cuci, tapi udah di pakai dua hari. kemarin di pakai untuk tidur dan sekarang mungkin di pakai untuk pamer.“Ibu laper,” ucap Ibu.“Ibukan bisa ke dapur,” sahutku. Melanjutkan pekerjaanku. “Makananya sisa kemarin semua, ibu mau makan

    Last Updated : 2022-08-15
  • BENALU   Bab 68 (Season Dua)

    Benalu part 68POV DEWIAku sudah sampai rumah sekarang. Selama di perjalanan aku hanya memikirkan omongan Mita. Mita sudah menceritakan kejadiannya. Walau belum detail. Sesampainya di rumah aku juga masih termenung“Sayang,” sapa Mas Romi. Aku hanya sekilas memandangnya. Hati dan pikiran masih sama-sama nggak terima dan penjelasan Mita.“Mas, aku masih nggak percaya dengan pengakuan Mita, terasa kejam banget gitu, Mas,” ucapku. Mas Romi terdiam sejenak. Mungkin memikirkan ucapanku. Keduan tangannya kemudian menutup wajahnya. Mendesah. “Tapi, nggak mungkinkan Mita bohong?” sahut dan tanya Mas Romi. “Iya, sih, Mas! Hu hu hu,” aku menangis lagi. membayangkan kejadian yang menimpa Mita seakan sesak dadaku. Mas Romi meraih kepalaku dan menenggelamkan di dadanya.Yang di ceritakan Mita membuatku hanya bisa menangis. Tak sanggup, sungguh biadab semua pelakunya. Tahukan maksudku semua pelakunya? Bukan satu orang. Astaga!!! pantas saja Mita sampai depresi dan ingin mengakhiri hidupnya.Perc

    Last Updated : 2022-08-16
  • BENALU   Bab 69 (Season Dua)

    Benalu part 69POV MAK JINTENBenar-benar bikin emosi semuanya. Sudah capek-capek shoping beli baju baru, untuk acara tasyakurannya Yusuf malah aku ketiduran. Rasanya pengen marah. Nggak ada yang bangunin aku. Percumalah beli baju baru tapi malah di pakai buat tidur.Untung saja hari ini masih banyak orang yang berdatangan ke rumah besan. Walau sekedar beres-beres, setidaknya masih bisa pamer baju baruku.Mau makan, tapi makanan kemarin semua. Males banget jadinya. Untung Angga ngerti kalau ibunya ini lagi lapar, akhirnya dia mau ngajak makan di luar. Lumayanlah, untuk mengganti tidurku tadi malam. Bisa pamer sambil naik mobillah tentunya. Biar nampak berkelas. Berkelas? Tapi kata Angga kelas TK nol kecil. Mungkin Angga nggak faham maksudku. Akukan ikut-ikutan gaya sosialita besan. Angga katanya mau ganti baju, tapi di tungguin lamanya minta ampun. Entahlah, ganti baju apa mandi sebenarnya. Kok, lama banget. Tumben Angga ini lama. Karena penasaran akhirnya aku mendatangi kamarnya.De

    Last Updated : 2022-08-17

Latest chapter

  • BENALU   Bab 102 (Season Dua)

    Benalu part 102POV 3“Pi, motor Angga di bawa kabur mereka,” ucap Angga, dia masih sangat menyayangkan motornya yang belum lunas. Masih kredit.“Biar, Ga! motor bisa di beli lagi. Yang penting nyawa kamu selamat,” jawab Pak Faris bijak.Angga mendesah. ‘Untung nggak mau membawa mobil Papi, kalau sampai memenuhi keinginan Ibu untuk meminjam motor Papi, yang hilang mungkin mobil Papi. Harus dengan cara apa untuk menggantinya?’ lirih Angga dalam hati. Walau kondisinya sudah babak belur begitu, tapi dia masih bersyukur, karena bukan mobil mertuanya yang dia bawa.“Bagaimana keadaan sebenarnya, Ga? kok, kamu bisa sampai seperti ini?” tanya Pak Faris kepada menantunya.“Permisi,” Pak Faris dan Angga mengarah ke asal suara. Ternyata ada dokter dan Martina berjalan mendekat.“Saya periksa dulu, ya?” ucap dokter laki-laki paruh baya itu ramah. “Silahkan dok,” jawab Pak Faris mempersilahkan. Dokter itu menjalankan tugasnya. Memeriksa detak jantung dan yang lainnya. “Kepala saya pusing banget

  • BENALU   Bab 101 (Season Dua)

    Benalu part 101POV 3“Yaudah Om, Tante, Mita, kami pulang dulu. Kalau ada apa-apa langsung hubungi Romi,” pamit Romi kepada semuanya.“Iya, Rom, pasti, kamu juga hati-hati di jalan,” balas Om Heru. Kemudian mereka beranjak dan keluar dari kamar Mita.Romi dan Dewi melewati lorong Rumah Sakit seraya bergandengan tangan. Dewi mengedarkan pandang. Matanya melihat sosok laki-laki yang menggunakan masker, kacamata hitam dan jaket, berjalan seraya tolah toleh. Mata Dewi menyipit. Langkah kakinya penuh curiga.“Mas, laki-laki itu, kok, jalannya ngendap-ngendap, ya?” tanya Dewi lirih dengan mata masih memperhatikan laki-laki itu. Romi akhirnya juga ikut menoleh ke arah yang di pandang Dewi.“Iya, mau ngapain, ya? tapi dia ke lorong sana?” sahut Romi lirih. Mata mereka masih fokus dengan laki-laki berjaket itu.“Iya, apa kita ikuti?” tanya Dewi kepada suaminya.Dreettt dreeerrrttt dreetttt gawai Dewi bergetar di dalam tasnya. Tak berselang lama berbunyi. Nada panggilan masuk. Dengan cepat De

  • BENALU   Bab 100 (Season Dua)

    Benalu part 100POV 3Ya, di sini, Rizka berpelukkan manja dengan Ibu mertuanya. Dan Rama berpelukkan haru dengan Ibu mertuanya. “Doakan, ya, Bu. semoga Rumah Tangga kami sakinnah ma waaddah wa rohmah,” pinta Rama kepada mertuanya.“Pasti, Nak. Pasti. Tanpa kalian minta, ibu pasti mendoakan kalian,” ucap Bu Sumi. Rama kemudian melepaskan pelukannya.“Pa, kapan Mama Dewi pulang?” tanya Mila tiba-tiba. Membuat Rama tidak bisa menjawabnya. Rama dan mertuanya saling beradu pandang. Rama menarik nafasnya kuat-kuat dan melepaskannya perlahan.“Papa juga nggak tahu, Sayang,” jawab Rama. Membuat bibir Mila cemberut.“Katanya Mama Dewi nggak lama-lama. Tapi, kok nggak pulang-pulang?” sahut Mila seraya bertanya.Mila memang sangat merindukan Dewi. Menunggu Dewi pulang terasa sangat lama baginya. Selalu menunggu hari esok, dengan harapan hari esok mama Dewinya pulang. “Urusan Mama Dewi belum selesai Sayang, makanya Mama Dewi belum bisa pulang,” jawab Rama santai, dengan selalu menyunggingkan s

  • BENALU   Bab 99 (Season Dua)

    Benalu part 99POV 3Anga sudah di periksa oleh dokter. Dia juga belum sadar. Martina dan orang tuanya menunggu di luar. Karena belum di ijinkan masuk. Karena Angga masih dalam penanganan.Martina masih terus menangis. Dia mondar mandir dengan hati yang cemas. Berkali-kali melirik ke pintu kamar di mana Angga di rawat. Berharap pintu itu segera di buka dan dokter segera menyampaikan kabar tentang kondisi suaminya.Yusuf sudah tenang. Dia tidur di pelukkan neneknya. Bu Intan juga nggak kalah paniknya. Hatinya juga berdegub nggak jelas. Selalu berdoa untuk kebaikan anaknya.“Dokternya kok, nggak keluar-keluar, ya?” celetuk Bu Intan. Dia juga nggak sabar menunggu dokter keluar.Bu Intan menyesal sekali, menyuruh anaknya membelikan dia makanan. Lebih tepatnya dia memaksa Angga untuk membelikan makan. Padahal waktu itu, kerjaan rumah di besannya masih banyak dan rumah juga masih berantakan. Makanan juga banyak. Hanya demi ingin pamer baju baru dan naik mobil besannya dia memaksa. Ternyata

  • BENALU   Bab 98 (Season Dua)

    Benlau part 98POV 3“Ma, tapi Mama dan Papa setujukan Mita nikah sama Gio?” tanya Mita kepada mamanya. membuat mamanya bingung menjawabnya. Langkah kaki Dewi langsung terhenti. Dari kemarin-kemarin dia cuma membayangkan saja, kalau Mita akan menikah dengan Pak Galih. Dan itu sudah membuatnya mual. Tapi, hari ini telinganya mendengar sendiri kalau adiknya ingin menikah dengan laki-laki yang selalu mual jika namanya di sebut. Kemudian Dewi berbalik badan, tak jadi keluar tapi malah menuju ke toilet yang ada di kamar rawat inap Mita. Membuat Tante Tika cemas juga dengan kondisi Dewi. Kemudian menyusul Dewi ke toilet. Memijit tengkuknya. Agar terasa enakkan.“Kamu masih sering muntah, Wi?” tanya Tante Tika dengan nada cemas. Walau dia sering melihat Dewi seperti itu, tapi tetap saja dia cemas dengan kondisi keponakannya.“Iya, Tante,” jawab Dewi dengan nada lemas. Dia sudah duduk di sofa ruang kamar Mita di rawat.“Ibu hami itu memang macam-macam, ada yang cuma trimester pertama, ada y

  • BENALU   Bab 97 (Season Dua)

    Benalu part 97POV 3Hati Martina semakin berdegub kencang saat kakinya melangkah menuju rumah Pak Agung. Dia sangat penasaran dengan keadaan suaminya, dan apa yang terjadi sebenarnya. Terus foto yang di berikan Haris itu, apa maksudnya? Dari mana dia mendapatkan foto itu? Semuanya masih menjadi tanya besar di benak Martina. dan sebentar lagi akan terjawab. ‘Mas Angga aku sudah dekat denganmu,’ lirih Tina lagi dalam hati.“Silahkan langsung ke kamar saja semuanya. Karena yang punya hape ini masih di dalam kamar dan belum sadar,” ucap Pak Agung. Semakin membuat hati Tina bergemuruh. Pintu kamar di buka oleh pemiliknya. Bu Intan juga berdebar hatinya, ingin segera melihat kondisi anaknya. Begitu juga dengan Jeng Sella dan Pak Faris. Tak kalah berdebar walau hanya anak mantu. Tapi, mereka benar-benar cemas. Martina masuk lebih di dalam kamar itu. Tak sabar rasanya, ingin melihat suaminya. “Itu, Mbak pemilik hape ini,” jawab Pak Agung seraya menunjuk ke ranjang. Di sana terbaring seso

  • BENALU   Bab 96 (Season Dua)

    Benalu 96POV 3“Sayang, aku sudah melacak alamat-alamat nomor baru yang menghubungi kamu. Cuma banyak nomor baru, jadi kamu ingat-ingat ya, nomor mana yang menghubungimu, saat kamu di kabari kalau papamu kecelakaan,” jelas Pak Galih seraya memberikan gawai Mita yang dia bawa dari tadi.Mita menerima gawainya. Kemudian melihat nomor-nomor baru itu. Matanya kembali nanar lagi. Nggak ingin membahas masalah ini. Tapi, kalau nggak di bahas, nggak akan selesai-selesai ini kasus.“Yang ujungnya 29, sahut Mita,” sahut Mita kemudian, meletakkan gawainya di sebelahnya.Pak Galih langsung memeriksa alamat nomor yang di bilang Mita. Dari sekian banyak nomor baru, hanya satu yang ujungnya 29. Pak Galih tersenyum.“Kita bisa lapor polisi dan segera menggerebeknya,” ucap Pak Galih yakin dan mantab.“Alamatnya mana, Pak?” tanya Om Heru penasaran.“Ini, Pak!” Pak galih menyerah kertas yang sudah tercantum semua alamat-alamat nomor baru yang menghubungi Mita. Om Heru langsung menerimanya. Kemudian men

  • BENALU   Bab 95 (Season Dua)

    Benalu part 95POV 3Dreett dreet dreettt gawai Tina bergetar. Tak berselang lama berbunyi.“Ma, tolong lihatkan siapa yang menelpon?” pinta Tina kepada mamanya. “Iya, Sayang,” ucap Jeng Sella, kemudian langsung mengambil gawai yang masih di saku baju Tina. “Astaga!” ucap jeng Sella saat melihat siapa yang menelpon.“Siapa yang nelpon, Mi? Peneror itu lagi kah?” tanya Tina masih dengan Mata sedikit membuka. Karena kalau membuka sempurna dia nggak tahan. Karena melihat semuanya berputar-putar.“Angga, yang nelpon,” sahut Jeng Sella. Seketika Martina terperanjat dari baringnya. Membuka paksa matanya saat mendengar nama suaminya menelon ke nomornya.“Cepat angkat, Mi!” perintah Martina semangat. Jeng sella mengangguk dan kemudia mengangkat telpon itu.[Hallo, Angga] ucap Jeng Sella memulai percakapannya. Kemudian dia meloundspeaker gawainya.[Hallo] terdengar suara dari seberang. Suara laki-laki. Martina mengerutkan keningnya. Karena dia faham kalau itu bukan suara suaminya.[Ini siapa

  • BENALU   Bab 94 (Season Dua)

    Benalu part 94POV 3Pak Galih memutuskan pulang, seraya membawa hape Mita. Karena dia ingin mengeceknya di rumah. Om Heru nggak percaya gitu saja tentunya dia membawa pulang gawai Mita. Karena baru saja ketemu. Walau dia tahu anaknya sangat dekat dengannya. Akhirnya Pak Galih meninggalkan KTPnya, agar Om Heru dan yang lainnya percaya, kalau dia memang serius ingin membantu Mita.“Gio mana, Mbak?” tanya Mita kepada Dewi. Langsung mual perut Dewi jika nama itu di sebut. Seakarang di kamar itu tinggal mereka berdua. Om Heru dan Tante Tika pulang. Romi sedang mencari ke kantin rumah sakit untuk membeli makanan.“Pak Galih, udah pulang,” jawab Dewi dengan susah payah menahan rasa mualnya.“Mbak, salah nggak aku jatuh cinta dengan Gio?” tanya Mita. Semakin membuat Dewi mual. Liur sudah naik ke mulut. Susah payah dia menelan ludahnya sendiri.“Eh, namanya kan Pak Galih. Kenapa kamu panggilnya Gio?” tanya Dewi balik, sengaja mengalihkan pembicaraan, karena memang nggak mau menjawab pertanyaa

DMCA.com Protection Status