Share

BAB 45 JALAN BERDUA

Penulis: Sigma Rain
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Terdengar tarikan napas dengan keras oleh Ryan. Ia menjauh dari Tania membelakangi Istrinya itu. “Kamu mengecewakan saya! Saya sudah pernah mengatakan, kalau saya tidak akan memukul seorang wanita dan saya tidak akan memulainya dengan Istri saya sendiri!”

Tenggorokan Tania terasa kering, sehingga ia menelan ludah dengan sukar. Ia merasa bersalah sudah menuduh Ryan.

“Maaf! Saya sudah salah menduga,” kata Tania.

Ryan tidak menanggapi permintaan maaf Tania. Ia berjalan menuju kulkas mini yang ada di kamar mereka. Diambilnya botol berisi minuman beralkohol, lalu ia bawa menuju sofa dan duduk di sana.

Melihat Ryan yang akan minum kembali, sementara ia baru saja mabuk membuat Tania dengan cepat bangun dari ranjang. Ia hampir saja jatuh terjungkal, karena tersandung selimut yang membelit tubuhnya.

Ryan menolehkan kepala mendengar suara dan umpatan Tania. Ia mengerutkan kening melihat Istrinya itu berjalan dengan cepat ke arahnya.

“Kamu tidak boleh minum lagi! Saya tidak mau kamu menjadi seo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   BAB 45 BERDUA di PANTAI

    Ryan menatap Tania lama dan lekat. “Kau yakin? Apa ada alasan khusus yang membuatmu urung kembali ke rumah?”Mendengar pertanyaan Ryan, Tania langsung memasang wajah cemberut. Dengan gusar ia berkata, “Berhentilah berpikir negatif! Perlakuanmu yang manis pada saat inilah yang membuat saya ingin kita lebih lama berada di sini.”Selesai menikmati makanan mereka, Ryan menggandeng tangan Tania. Mereka berdua duduk di pinggir pantai menunggu matahari tenggelam. Ryan duduk di belakang Tania, sehingga Istrinya itu bisa duduk dengan bersandar di dadanya.“Ryan, apakah kamu pernah menduga akan menikahi saya kembali untuk kedua kalinya?” Tanya Tania.Ryan menumpangkan kepala di pundak Tania. Tangannya meraih jemari Istrinya untuk ia genggam dengan erat.“Jujur saja saya tidak pernah memikirkannya! Namun, semua sudah terjadi. Sekarang kita kembali menjadi suami istri terlepas dari alasan pernikahan ini.” Ryan mengecup jemari Tania.Tidak ingin bertanya lebih lanjut yang pada akhirnya akan membua

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   BAB 47 PERGI SENDIRI

    Sontak saja Tania menjadi terkejut. Badannya sampai bergetar, karena tidak menyangka Ryan akan mengetahui apa yang dilakukannya. “Ponselmu terus-menerus bergetar saya pun ingin memeriksanya. Maaf, kalau itu tidak boleh.”Ryan berjalan cepat mendekati Tania diambilnya dengan kasar ponsel dari tangan Istrinya itu. Wajahnya merah, karena marah begitu juga dengan sorot mata Ryan.Tania menundukkan kepala, ia berjalan mundur sampai kakinya terantuk kaki ranjang. Ia pun mendudukkan diri di pinggir ranjang dengan tangan saling bertautan. Digigitnya bibir untuk mengusir rasa takut bercampur rasa bersalah.Diliriknya Ryan yang berjalan menjauh, sambil memeriksa ponselnya. Ia pun bangun dari duduknya menuju lemari pakaian yang ada di kamar mereka. Diambilnya celana jeans dan kemeja kotak-kotak berwarna coklat.Selesai berpakaian ia mengambil ponselnya yang terletak di atas meja berikut dengan tasnya. Dilihatnya, kalau Ryan sudah tidak berada di kamar mereka.‘Pesan dari siapa tadi? Mengapa Ryan

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   BAB 48 PULANG KE RUMAH

    Tania langsung membuka mata ia memberikan tatapan peringatan kepada Ryan. Untuk tidak bertengkar di dalam pesawat. “Kamu salah paham, Ryan! Pria ini hanya ingin beramah Tamah saja.”Ryan memang melihat, kalau Tania tadi memejamkan mata tidak terlihat memandangi pria yang duduk di sampingnya. Ia memberikan tatapan peringatan kepada pria yang duduk di samping Tania.Setelahnya ia duduk menyenderkan punggung pada sandaran kursinya. Ia yakin, kalau pria yang duduk di samping Tania tidak akan berani lagi menggoda Istrinya.Begitu pesawat yang mereka tumpangi mendarat, Ryan memberikan kode kepada Tania untuk jalan beriringan dengannya.“Jangan keluar dulu!” perintah Ryan.Tania yang sudah lelah dan ingin cepat keluar, lalu pulang. Ia memutar bola mata merasa jengkel dengan Ryan, yang cemburu berlebihan kepada pria yang duduk di sampingnya.“Kenapa kamu tadi bertingkah posesif begitu? Apa kamu senang membuat kita berdua menjadi malu dengan bertengkar di dalam pesawat?” bentak Tania, begitu

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   BAB 49 RAYUAN DARI PELAYAN

    Ryan membolakan mata, ia menatap tidak percaya pelayan wanita yang berdiri di hadapannya. “Keluar sekarang juga! Besok pagi-pagi sopir saya akan mengantarkanmu menuju stasiun dan jangan nampakkan lagi wajahmu di hadapan saya!”Pelayan wanita itu terkejut mendengar suara Ryan yang nyaring. Tania yang sedang tidur pun terbangun, karena mendengarnya.“Ada apa, Ryan? Mengapa kamu marah?” Tanya Tania.Ryan menoleh ke arah Tania yang sudah duduk di ranjang dan melihat ke arahnya dengan penasaran.“Tidurlah lagi, Tania! Nanti saya akan menjelaskannya kepadamu,” sahut Ryan dengan dingin.Melalui tatapan mata Ryan memerintahkan kepada pelayan wanita itu untuk membawa kembali minuman yang dibuatnya.Dengan menundukkan kepala tidak berani membantah Ryan. Pelayan wanita itu pun berjalan keluar kamar, sambil membawa kembali minuman yang sudah dibuatnya.Ryan menghembuskan napas dengan kasar, ia berjalan menuju lemari pakaian. Diambilnya kaos pas badan berwarna hitam dan celana pendek.Selesai berp

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   BAB 50 BINGUNG

    “Ryan! Saya sudah lelah selalu saja bertengkar denganmu!” Sa …” Tania tidak dapat menyelesaikan ucapannya, ia jatuh pingsan.Ryan dengan sigap menahan badan Tania, agar ia tidak jatuh ke lantai. Dibopongnya tubuh Istrinya yang dalam keadaan tidak sadar itu, kemudian ia baringkan di atas ranjang.“Apa yang terjadi denganmu? Kenapa kamu jatuh pingsan?” ucap Ryan.Tania tetap memejamkan mata tidak mendengar apa yang dikatakan oleh suaminya itu.Ryan beranjak dari dekat Tania, ia berjalan menuju kotak P3K yang ada di kamar mandi. Diambilnya minyak kayu putih untuk ia oleskan ke hidung Istrinya itu, biar ia cepat sadar.“Apa yang sakit?” Tanya Ryan, begitu Tania sadar dari pingsannya.Tania memandangi Ryan dengan wajah pucat dan mata yang terlihat sendu. “Kepala saya pusing sekali.”Tania memijat keningnya, ia merasa kepalanya, seperti berputar-putar. Dipejamkannya mata untuk mengurangi rasa pusing.“Dokter sebentar lagi akan tiba. Ia akan memeriksa keadaanmu sekarang kamu tidur saja dahul

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   BAB 51 LELAH

    Ryan berjalan dengan cepat mendekati Tania. Dicekaunya dagu Istrinya itu dengan kasar. “Saya tidak akan menyeraikanmu demi alasan apapun juga! Saya akan mencari tahu siapa pria yang sudah meracuni kepalamu untuk berpisah dari saya!”Tania melepas tangan Ryan dari dagunya dengan kasar, ia berjalan menjauh dari suaminya itu. Namun, ia merasakan lengannya direnggut dengan kasar.“Mau kemana? Saya belum mengijinkan kamu untuk pergi!” bentak Ryan.Tania mengempaskan tangan Ryan, tetapi tidak berhasil. Suaminya itu menggenggam jemarinya dengan erat tidak membiarkan Tania untuk menjauh darinya.Keduanya saling bertatapan dengan mata Ryan menatap Tania begitu intens. Ia, kemudian memejamkan mata sebentar, sebelum membukanya kembali.“Ryan! Saya takut, kalau kita masih bersama akan menjadi hancur. Pernikahan ini membuat saya tertekan, karena kau hanya menginginkan anak saja dari saya.” Tania mengusap air matanya yang menetes.Ryan menggantikan tangan Tania untuk mengusap air mata itu, lalu ia

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   BAB 52 KEGUGURAN

    Ryan tidak tahan berada lebih lama lagi bersama dengan Tania, karena ia sendiri tidak tahu apa perasaannya yang sebenarnya kepada Tania. ‘Tania hanya membuat hubungan ini menjadi sulit saja! Ia terlalu membesarkan situasinya.’ monolog Ryan.Ia mengemudikan mobilnya sendiri tanpa sopir. Dikemudikannya mobil dengan kecepatan tinggi menuju ruang karaok. Sesampainya di sana ia memasuki ruang karaoke dan ia meminta pendamping karaoke.Seorang wanita muda yang canti dan berpenampilan menarik memasuki ruangan yang ia tempati. Wanita itu duduk dekat dengan Ryan, sehingga ia dapat mencium wangi parfum wanita itu yang bertujuan untuk menggoda.“Apakah Anda ingin minum, sambil kita bernyanyi, Tuan?” Tanya wanita itu.Ryan menganggukkan kepala, ia kemudian menerima botol minumn beralkohol yang disodorkan wanita itu kepadanya. Ia langsung menenggak isinya dari botol.Wanita yang duduk di samping Ryan mendapatkan lagu yang disukainya. Ialu mulai bernyanyii. Sementara Ryan sendiri hanya diam duduk

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   BAB 53 KE RUMAH SAKIT

    Ryan terkejut mendengarnya, ia langsung jatuh terduduk di lantai, sambil memegani kepalanya. “Kamu pasti berbohong, bukan? Saya pasti salah mendengar, karena sedang mabuk, kalau Tania keguguran.”Sopir itu melihat ke arah Ryan dengan tatapan prihatin. Namun, ia tidak bisa berbohong kepada tuannya. Ia dapat merasakan betapa terpukul tuannya itu mendengar kabar tentang istrinya.“Di mana Istri saya sekarang?” Tanya Ryan, setelah selama beberapa saat ia terdiam.“Nyonya Tania, masih berada di rumah sakit, Tuan. Besok, sepertinya ia sudah boleh keluar,” sahut sopir itu.Ryan memerintahkan kepada sopirnya untuk membantu ia masuk rumah. Yang langsung dituruti oleh sopirnya itu.Dengan dipapah, karena jalannya yang masih limbung efek mabuk. Ryan berjalan memasuki rumah dan terus menaiki tangga menuju lantai dua di mana kamarnya berada. Ia memerintahkan kepada sopirnya untuk menunggu ia selesai mandi, lalu mengantarkannya ke rumah sakit.Ryan tadi pulang dari tempat karaoke dengan menaiki tak

Bab terbaru

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   BAHAGIA setelah PENDERITAAN

    Tania menatap tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia pun berbisik kepada Ryan. “Sekarang kamu harus mengatakan kepadaku siapa sebenarnya pria itu?”Ryan mengikuti arah tatapan Tania dengan tenang, ia pun berkata, “Dia adalah pria yang memang seharusnya bertangggung jawab kepada Ades karena ia ayah dari bayi yang dikandungnya.”Ia juga menambahkan kalau dirinya memang menyewa orang untuk mencari keberadaan pria itu. Dan pencariannya hampir saja gagal, tetapi beberapa jam sebelum acara ini berlangsung dirinya berhasil mendapatkan informasi tentang keberadaan pria itu.“Sungguh suatu keberuntungan ia datang tepat waktu dan membebaskanmu dari keharusan menjadi pasangan Ades,” sahut Tania.Suara tawa lolos dari bibir Ryan, ia mengatakan keberuntungan baginya. Akan tetapi, ia tidak mengatakan kepada istrinya ada harga yang harus ia bayar agar pria itu mau menikahi Ades. Namun, demi menjaga harga diri pria itu, ia tidak akan menceritakan kepada siapa pun juga termasuk Tania.Keduanya me

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   KEJUTAN UNTUK ADES

    “Ryan, apa yang kamu lakukan? Bukankah seharusnya yang kau selipkan cincin di jari wanita itu,” desis Marsya menahan marah.Ryan hanya melirik sekilas ia kembali melihat ke tamu undangan yang hadir. Senyum tipis terbit di sudut bibirnya saat ia melihat seseorang yang ia cari. Ia memberikan kode kepada orang tersebut untuk berjalan naik ke atas panggung.Ryan mengangkat tangan Tania memperlihatkan jari yang tersemat cincin kawin. “Wanita cantik ini adalah istri saya kami telah menikah selama beberapa bulan lamanya. Istri saya bernama Tania dan sekrang ini ia sedang mengandung anak kami.”Tania sangat terkejut mendengar penuturan Ryan. Ia tidak mengira kalau pria itu akan mengumumkan pernikahan mereka. Hal yang selama ini hanya ia bayangkan saja dan tidak pernah terpikir akan terwujud.“Ryan! Ka-kamu tidak menyesal, bukan dengan mengumumkan hal ini?” Tanya Tania dengan wajah bahagia penuh haru.Ryan mengangguk, ia mengecup kening Tania sekilas. Kemudian menoleh kepada Ades yang terlihat

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   Kemunculan Tania bersama Ryan

    “Jangan dipikirkan apa yang kukatakan! Percayalah seetelah malam ini semua akan menjadi berbeda untuk kita semua. Memang akan ada yang terluka dan berseddih pada malam ini tetapi itu semua sudah menjadi resiko yang harus diterima.” Ryan menggamit tangan Tania keluar kamar.Tania hanya bisa terdiam saja, tetapi tidak dengan hati dan pikirannya. Ia tidak mengatakan kepada Ryan kalau ia merasa dirinyalah yang akan sakit hati dan bersedih itu. Sementara, untuk Ades ia akan tertawa bahagia di atas lukanya.Ryan menggenggam erat tangan Tania yang dingin dan berkeringat. Ia mencoba untuk memberikan ketenangan kepada Tania, tetapi istrinya itu rupanya masih saja gugup dan tegang.“Santailah, Tania! Yang bersama denganku adalah kau, bukan Ades.” Bisik Ryan.Tania melirik suaminya itu sekilas dengan wajah terlihat tegang, “Untuk saat ini kau memang bersama denganku, tetapi bisa saja situasinya berubah. Kau membuatku berada dalam situasi tanpa kepastian.”Keduanya masuk mobil pribadi Ryan dan dud

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   Ryan Berhasil Membujuk Tania

    Tubuh Tnia bergetar hebat seandainya tidak dipegangi leh Ryan, ia akan jatuh ke lantai. “Kau sukses membuat saya terkejut. Apakah begitu penting kehadiranku di sana? Di saat posisiku hanyalah sebagai upik abu selama ini.”Ryan memegang dagu Tania untuk menatap matanya, biar wanita itu melihat kesungguhan di sana. “Kehadiranmu sangat penting! Kau bukanlah upik abu, tetapi istriku. Dan tidak ada yang akan bisa mengubah kenyataan itu.”Denyut nadi di leher Tania bergerak naik turun dengan cepat. Ia merasa sulit untuk menelan ludah karena tatapan yang begitu intens dari Ryan mempengaruhinya.“Baiklah, saya akan ikut denganmu. Semoga saja kau tidak akan membuatku menyesali keputusan ini,” sahut Tania.Rasa lega terpancar di wajah Ryan, ia begitu senang Tania bersedia juga ikut. Sekarang ia hanya tinggal mengurus ijin keluar dari rumah sakit. Semoga saja dokter mengijinkan kalau tidak ia akan membawa Tania dengan cara apa pun juga untuk pergi bersama dengannya.Beberapa jam berlalu Tania ke

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   RYAN dan PERMINTAANNYA

    Suara Ryan lamat-lamat dapat ditangkap oleh telinga Tania. Ia membenarkan apa yang dikatakan oleh suaminya. “Katakanlah apa yang kau maksud jangan buat aku menjadi penasaran.” Perlahan Tania membuka mata.Ryan terkejut, ia tidak menduga kalau Tania akan terbangun dari tidurnya. Namun, ia juga merasa senang karena tidak perlu menunda apa yang harus dikatakannya.“Kau akan ikut besok malam untuk menghadiri acara pertunanganku dengan Ades! Kau ikuti saja apa yang kukatakan dan berdiri di sampingku. Apapun yang terjadi kita akan tetap bersama setelah malam itu,” ucap Ryan.Ia memandangi Tania dengan matanya yang menyorot lembut. Ada ketulusan juga janji kesetiaan di sana yang membuat Tania tertegun.“Jujur, Ryan permintaanmu begitu mengejutkan! Bagaimana mungkin kau bisa menawarkan ide yang begitu tidak berperasaan itu kepadaku? Kau memintaku untuk hadir dalam pesta pertunanganmu sebagai apa? Karena kau tidak pernah mengenalkanku secara resmi sebagai istrimu.” Tania menatap Ryan dengan so

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   TERJEBAK API CEMBURU

    “Akh! Mengapa sulit bagimu untuk mendengarkan permintaan maaf dan penjelasan dariku? Apakah kamu tidak tahu kalau meminta maaf bukanlah sesuatu yang mudah buatku?” Ryan melihat Tania dengan sorot kecewa.Tania memandangi langit-langit kamar, ia tahu kalau suaminya itu tidak berbohong. “Aku ingin istirahat,” sahut Tania setelah selama beberapa saat ia terdiam.Ryan mendesah dengan keras, ia sadar kalau Tania sedang menghindari dirinya. Dan dirinya tidak ingin mendesak Tania lebih jauh lagi.Ia berjalan ke arah pintu dan berhenti sebentar, sebelum keluar. “Saya akan pergi ke kantin apakah kau ingin menitip sesuatu?”“Terima kasih, untuk saat ini tidak ada,” sahut Tania.Semua keperluannya sudah disediakan oleh Jordan. Ia tidak mau membuat Ryan kecewa dan marah mengetahui hal itu.Ryan mengangguk, tetapi raut kecewa di wajah tidak ia tutupi. Ia merasa sebagai seorang suami kehadiran dan bantuannya tidak dibutuhkan Tania. Ia merasa tidak berharga sebagai lelaki di mata wanita itu.Berjala

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   RYAN KEMBALI

    Tania menggigit bibir mencegah ia merintih sakit. Luka tusuk di pinggangnya kembali terbuka karena Ryan yang tadi tidak sengaja memeluknya. “Kenapa kau memeluk pinggangku? Bukankah kau mengetahui saya mendapat luka tusuk di situ?”Ryan berhenti berjalan menuju pintu ruang rawat Tania. Ia membalikan badan melihat ke arah wanita itu dengan tatapan bertanya. Pandangannya kemudian beralih melihat pinggang Tania di mana pakaian rumah sakit yang dipakainya mengeluarkan bercak merah noda darah.“Kenapa kau berpikir seperti itu? Saya hanya mengetahui kalau kau menderita luka tusuk tetapi saya sama sekali tidak mengetahui itu di pinggangmu,” sahut Ryan.“Benarkah begitu? Mengapa saya tidak yakin dengan apa yang kau katakan?” Tanya Tania.Ryan tidak menyahut kecurigaan Tania, ia membuka pintu kemudian berjalan keluar memanggil dokter jaga untuk memeriksa kondisi Tania.Selang beberapa menit kemudian Ryan kembali bersama dengan dokter dan satu orang perawat. Sementara petugas medis memeriksa kon

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   MENEMANI

    Ryan mendengus dengan kasar, tetapi ia tidak menghiraukan ucapan Tania. Ia justru mengeluarkan ponsel menghubungi orang suruhannya. ‘Tolong, belikan saya pakaian bersih dan bawakan ke kamar rawat istriku.’Tania membuka mulut tidak percaya mendengar apa yang dikatakan oleh Ryan melalui ponsel kepada orang suruhannya. Ia tidak habis pikir dengan ulah pria itu yang tidak menghiraukan apa yang ia minta.Dipejamkannya mata berdebat dengan Ryan hanya menguras energinya saja. Dan tidur merupakan pilihan yang lebih baik dalam menghadapi pria keras kepala itu pada saat ini.Ryan melirik Tania yang kembali berbaring, ia tersenyum kecil. Dirinya memang sengaja tidak membalas ucapan istrinya itu. Dikarenakan dalam keadaan emosi bisa saja ia menuruti permintaan Tania yang nantinya akan ia sesali.Ia pun membaringkan badan di sofa kamar rawat Tania. Ia sudah lelah seharian berada di jalan hingga begitu menyentuh sofa yang empuk dirinya langsung saja tertidur.Bunyi ketukan di pintu kamar rawat Tan

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   PERTENGKARAN dan SALING MENYAKITI

    Pada awalnya Ryan terkejut mendengar suara itu, tetapi dengan cepat ia dapat menguasai dirinya kembali. “Saya suami dari pasien dan saya tidak akan mencelakainya.”Ryan membalikan badan sambil mengangkat kedua tangan. Dilihatnya dua orang petugas polisi mengacungkan pistol ke arahnya.Dua orang kepercayaan Ryan juga terkejut dan mereka ikut mengangkat tangan. Ketiganya membiarkan saja ketika petugas polisi itu mendekat lalu memeriksa ketiganya.Setelah tidak menemukan tidak adanya benda tajam atau berbahaya. Petugas polisi itu pun menberikan perintah kepada ketiganya, “Tolong perlihatkan kartu identitas kalian!”Ryan dengan perlahan menurunkan tangan untuk mengambil dompet dari dalam saku celananya. Diambilnya kartu tanda penduduk kemudian ia sodorkan ke tangan petugas keamanan itu.Tania yang mendengar suara ribut membuka mata. Ia menjadi sangat terkejut ketika melihat ada petugas polisi di kamarnya. Dan juga kehadiran Ryan di tempat yang sama.“Ryan! Bagaimana kamu tahu kalau saya b

DMCA.com Protection Status