Share

Bab 106

"Sepertinya kamu begitu terkejut, Tyas!" Meyra tiba-tiba berdiri di sisi kananku. Mata itu menyalak tajam sekalipun dalam pantulan cermin.

"Terkejut? Tidak, kamu salah." Aku menjawab setelah mengumpulkan kekuatan. Mendung di wajah harus bisa diusir atau akan dianggap kalah dan cemburu.

"Suami kita sepertinya perlu dimanja. Andai saja tahu kalau dia sakit begitu, Fatah akan aku bawa tadi. Anakku itu sangat mirip ayahnya."

"Suami kita?" Aku membeo ucapan Meyra.

Hati terus berbisik untuk melawan karena masalah fisik, sepertinya aku lebih menang. Begitu kaki berusaha mengikis jarak, Meyra mundur dua langkah. Aku senang melihat orang ketakutan seperti itu.

"Benar, Mas Zaki perlu dimanja. Hanya saja setelah kamu meregang nyawa." Aku melirik apda high hels yang dikenakan, kemudian menatap penuh kebencian padanya.

"Suami kita." Aku tersenyum miring, tangan kananku mencengkram kera bajunya. "Sekali lagi kamu mengulang kalimat itu, maka enyahlah dari dunia ini."

"Wow! Kelihatannya kamu semakin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status