Share

Bab 107

Sepulang dari rumah sakit, Bu Yola datang menjenguk padahal sudah lima hari berlalu bahkan Mas Zaki semakin membaik dari sebelumnya. Tidak ada alasan khusus yang diutarakan pada kami.

Sebenarnya tidak mengapa, hanya saja yang membuatku merasa dongkol itu karena dia membawa Tuan Edbert sekalian. Ingin kuusir mereka karena lelaki dingin itu menggendong Abel putra kami.

"Silakan masuk!" Aku menyilakan mereka tanpa senyum.

Bu Yola yang sejak tadi berwajah ceria berubah murung. Mungkin karena melihat perubahan yang ada di wajahku pula begitu mengetahui dia datang bertiga. Ah, rasa malas sungguh menguasai jiwa.

"Zaki mana?"

"Istirahat di kamar, Bu," jawabku sekenanya tanpa mau mencoba memanggil Mas Zaki.

Jam sudah menunjuk angkat sebelas siang dan semoga Mas Zaki benar-benar terlelap seperti hari sebelumnya. Aku tidak habis pikir dengan keributan yang akan terjadi jika sampai mengetahui Abel adalah anak yang lahir dari rahimku.

"Panggil, Tyas. Ada yang ingin aku bicarakan pada Zaki!" perint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status