Share

Gus, Bagus!

Author: Atiexbhawell
last update Last Updated: 2023-06-17 23:31:35

"Pak, kata Lek Tri, biaya perceraian Indri Bapak yang tanggung. Benar, Pak?" tanyaku pada Bapak usai kami makan malam.

Bapak yang tengah memangku Zaki pun menoleh, "kenapa memang?" tanyanya.

"Bapak uang dari mana? Indri yakin biayanya gak sedikit, Pak." tanyaku pelan, tak ingin membuat Bapak tersinggung.

"Sudah, Nduk. Yang penting, statusmu segera jelas. Masalah uang, kami masih punya simpanan." sela Emak ikut bersuara.

"Mak, Pak, Indri sudah terlalu banyak nyusahin kalian. Masa, masih juga harus menguras simpanan kalian untuk kepentingan Indri." cegahku penuh sesal.

"Nduk, anak Emak cuma kamu sama adikmu, Edi. Sekarang ini, kamu yang lebih membutuhkan sokongan kami. Masa iya, kami mau diam saja." sahut Emak.

"Mak, tapi Indri, kan, sudah kerja. Punya pemasukan meski tak banyak." bantahku.

"Gajimu, pakailah untuk keperluan Kenang. Soal ini, biarlah kami yang usahakan." sela Bapak kemudian.

"Ada Edi yang masih butuh banyak uang, Pak."

"Sekarang ini, Edi belum membutuhkan itu. Insya All
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Drama Bagus

    Kulangkahkan kaki mengekor Bapak dan Edi yang lebih dulu masuk ke puskesmas desa, di sini tak kulihat siapapun selain 4 motor yang terparkir di luar dan salah satunya adalah motor milik Lek Tri. Rupanya, Lek Tri bersama dua teman Edi ada di bagian dalam puskesmas ini."Assalamaualaikum!" salam Bapak memecah keheningan. "Walaikumsalam!" balas Lek Tri dan dua teman Edi serempak.Dua teman Edi lantas bangkit berdiri begitu melihat kami datang, raut wajah keduanya tak bisa kugambarkan dengan jelas. Apakah itu ekspresi takut atau biasa saja? Edi segera berdiri bergabung dengan mereka, sedangkan aku berdiri di samping Bapak menghadap Lek Tri."Gimana, Le?" tanya Bapak."Sudah diobati, Mas. Tak parah juga, cuma lebam sedikit. Cuma dari tadi merintih terus kayak yang luka parah saja, atau memang sengaja cari perhatian kali," ucap Lek Tri meoleh ke belakang dimana ada Mas Bagus di dalam.Halah, drama!"Coba kita lihat, Pak? Separah apa dia, apakah mulutnya perlu diamputasi atau tidak?" celetu

    Last Updated : 2023-06-18
  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Bertemu Samsul

    Kuhela nafas besar, dada ini tetiba sesak melihat pemandangan itu. Ketegaranku runtuh bersama air mata ini. Sakit, kecewa, duka dan amarah tak lagi dapat kujabarkan dengan bahasa yang bisa diterima akal sehat, semua itu lenyap dengan apa yang mata ini lihat.Tawa riang putraku, celoteh girang serta gerak tubuh yang menggambarkan betapa ia bahagia bermain bersama ... Ayahnya!Sesuatu yang selama ini aku rindukan dan selalu aku bayangkan. Sekarang benar-benar terwujud, tapi kenapa baru sekarang? Setelah ikatan ini terputus. Harus apa aku sekarang? Bahagiakah? Atau sedihkah?Kusandarkan tubuh di balik daun pintu yang baru sedikit terbuka, tak kuat hatiku melanjutkan melihat pemandangan itu. Zaki begitu bahagia, binar mata dan raut wajahnya tak bisa berbohong. Kulihat Mas Bagus pun begitu tulus bermain dengannya, senyum dan tawanya kian menggambarkan bahwa ia begitu bahagia.Pertahananku runtuh, hatiku goyah. Ini yang aku inginkan sejak dulu, sejak Zaki terlahir ke dunia ini. Namun sekara

    Last Updated : 2023-06-20
  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Kedatangan Anwar

    Usai membayar sesuai aplikasi, aku beranjak turun dengan Zaki yang anteng di gendonganku. Dibantu Mas supir, aku membawa barang-barangku turun.Menyadari kedatanganku, dua orang yang duduk di depan kamarku segera berdiri."Assalamualaikum ..." salamku begitu aku mendekat."Walaikum salam ..." jawab mereka serentak.Segera kubuka kamarku meletakkan barang yang kubawa dengan dibantu Mas supir. Setelah Mas supir pergi, segera kutemui dua tamuku itu."Jadi benar sekarang kamu kos di sini, Ind?" todong mantan iparku itu begitu aku berbalik badan menghadapnya."Iya, Mas. Maaf. Ada perlu apa?" jawabku singkat."Sejak kapan? Lalu Bagus?" kejarnya tak mengindahkan pertanyaanku."Sudah satu minggu dan sudah selama itu juga Mas Bagus menceraikanku, Mas." tegasku. Kedua orang itu sedikit terkejut tetapi kemudian Mas Anwar tersenyum."Baguslah, Ind. Kamu terbebas dari lelaki benalu seperti Bagus. Semoga kehidupanmu ke depan jauh lebih baik setelah berpisah dari Bagus," ujarnya mengulas senyum."A

    Last Updated : 2023-06-21
  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Pov Author

    Bagus meremas ponsel barunya dengan mata yang mulai berair, sekian lama menunggu pesan dari ibu putranya itu akhirnya apa yang ia tunggu datang juga. Pesan terakhir tak lagi dibalas oleh mantan istrinya, Bagus terpekur dalam penyesalan dan kesedihannya sendiri.Sekian bulan mengabaikan istri dan anak kandungnya demi ibu dan kakak perempuannya, nyatanya dua wanita yang selalu dia agung-agungkan itu berbuat curang padanya.Dengan tanpa perasaan, dua wanita tercintanya itu memakai ilmu hitam untuk menundukkannya agar membenci istri dan anaknya sendiri. Terlambat menyadari dan kini ia dikurung dalam lembah penyesalan setelah berpisah dengan istri dan anaknya."Gus ... Kamu gak mau makan dulu, Le?" lirih bujukan sang ibu hanya menambah luka penyesalan dalam batinnya."Kamu masih marah sama Ibu, Gus?" suara sang ibu kembali mengisi kesunyian malam, karena sang anak tak berniat mengeluarkan suara untuk menjawab.Di dalam kamar, Bagus merutuki diri yang terlampau jauh dari sang pencipta hing

    Last Updated : 2023-06-22
  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Usaha Samsul

    "Jadi, gimana, Gus?" tanya Bu Yati dua hari setelah kejadian Bagus mengurung diri dan menghindarinya."Apanya, Bu?" jawabnya tanpa menoleh ke arah ibu dan kakaknya. Matanya masih terus fokus pada layar ponsel."Ya, itu, rencana lamaran kamu sama Ririn?" jelas Bu Yati, sedangkan Santi hanya menyimak saja.Mendengar nama Ririn, Bagus mengalihkan fokus dari ponsel. Ia menoleh, menatap ibu dan kakak perempuannya."Apa kalau Bagus jadi menikahi Ririn, Ibu dan Mbak Santi akan memperlakukan Ririn seperti Indri?" tanyanya menatap dua wanita yang berperan dalam kehancuran rumah tangganya terdahulu."Gus, kok, ngomongnya begitu? Tentu tidak, Le. Ririn itu menantu idaman Ibu, tidak mungkin Ibu memperlakukannya dengan buruk. Yakan, San?" ujarnya lalu menoleh kepada anak sulungnya. Santi mengangguk meyakinkan."Ririn itu berbeda kelas sama mantan istrimu, Gus. Dia lebih berkelas dan lebih pantas untukmu," ucap Santi membanggakan Ririn, wanita yang ia kenal kala mengurus surat pindah dirinya. Yang

    Last Updated : 2023-06-23
  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   SAH

    "Saya terima nikah dan kawinnya Ardiyanti Ririn Dwi Susilowati dengan mas kawin tersebut tunai!" "Sah!""Sah!"Air mata menitik dari kedua netra Bagus namun segera ia hapus sebelum ada yang menyadarinya. Entah mengapa hatinya merasa bersalah dan tidak merasakan bahagia seperti ketika mengucap ikrar ijab untuk Indri lima tahun yang lalu.Bayangan celoteh serta gelak tawa Zaki semakin menghujam relung batinnya, semakin membuat hatinya merasa sakit atas keputusan menikahi wanita lain.Cinta? Entah ke mana perginya rasa itu dari hatinya untuk wanita yang kini duduk di sebelahnya dan beberapa detik lalu menyandang gelar istrinya, walau hanya menikah siri. Ataukah selama ini dia tidak benar-benar cinta dengan wanita itu?Bu Yati dan Santi adalah dua orang yang paling berbahagia dengan pernikahan ini. Segala angan dan ayal sudah berseliweran di kepala mereka masing-masing dengan kedatangan anggota baru keluarganya yang menyandang gelar PNS. Entah ada apa dengan gelar PNS? Sehingga gelar ter

    Last Updated : 2023-06-26
  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Talak untuk Santi

    Pagi ini, Indri dibuat panik oleh Zaki. Setelah semalam tidak tidur karena Zaki rewel, sekarang tubuh Zaki demam tinggi."Kita bawa ke puskesmas cepat, Nduk!" seru Pak Yatno ikutan panik mendapati cucu kesayangannya muntah-muntah."Minggu gini puskesmas tutup, Pak. Langsung ke rumah sakit saja!" usul Bu Halimah juga ikut khawatir."Iya, Mak, Pak. Sebentar, Indri ganti baju dulu." Indri segera ganti baju selagi Zaki dalam gendongan neneknya, tidak sempat mandi karena terlalu panik dan khawatir. Dia hanya sempat cuci muka dan sikat gigi saja. Setelahnya segera menyiapkan keperluan Zaki untuk dibawa."Hayuk, Mak!" ajak Indri sudah siap. Bu Halimah mengangguk, lalu berjalan mengekor Indri keluar rumah."Hati-hati, Nduk. Kabari Bapak secepatnya!" peringat Pak Yatno."Iya, Pak. Doakan semoga Kenang baik-baik saja," ujar Indri mengambil alih satu-satunya kendaraan yang mereka miliki.Indri membonceng emaknya menuju rumah sakit umum Ambarawa, untuk memeriksakan kondisi Zaki. Berhubung hari M

    Last Updated : 2023-06-28
  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Masuk jebakan

    "Apa, sih?" bentak seseorang dari seberang sana. Namun, suara itu membuat Santi mengerutkan kening heran pasalnya suara itu bukan suara sang kekasih tetapi suara seorang wanita. Ia menjauhkan ponsel dari telinga, memastikan bahwa nomor yang ia panggil benar nomor sang kekasih. Dan memang benar panggilan yang sedang terhubung adalah nomor Edo.Lalu siapa yang sedang memegang ponsel kekasihnya? Apakah ayah kandung anaknya itu sedang bersama seorang wanita? Atau jangan-jangan, kekasihnya itu selingkuh?Santi memutus panggilan sepihak, ia merasa ada yang harus ia ketahui tentang ayah kandung dari putrinya itu. Jangan sampai apa yang ia takutkan terjadi."Gak, gak boleh! Aku sudah memutuskan melangkah sejauh ini untuk bisa sama kamu, Do. Kalau kamu berani selingkuh, awas kamu, Edo!" gumamnya dengan nafas memburu, emosi sudah merasukinya, ia mengepalkan kedua tangannya.Ia lantas bangkit berdiri, berganti baju dan segera pergi dari rumah itu. Satu tempat yang menjadi tujuannya sekarang, ru

    Last Updated : 2023-07-01

Latest chapter

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Extra part 3

    Tiga tahun kemudian ..."Yeeeeyy ... Selamat ulang tahun kakak Zaki!"Seru semua orang yang menghadiri acara ulang tahun ke-5 dari putra Indri bernama Danindra Alzaki Maulana. Pesta meriah dengan tema Super Mario yang merupakan tokoh kartun favorit sang putra.Di samping kanan sang pemilik acara, ada sang bunda, Indri lengkap dengan Papa Danu dan adik kecilnya bernama Zivara Alzahira Maleakhi yang baru berusia 6 bulan. Di samping kiri ada ayah Bagus beserta Mama Via yang tengah mengandung calon adik keduanya yang masih 7 bulan dalam kandungan.Mereka semua berdiri di belakang sebuah kue besar dengan banyak lilin di sana. Aneka hadiah dan tumpukan kado pun tak luput memenuhi meja kanan dan kiri kue tersebut.Semua nampak gembira, tersenyum bahagia merayakan pertambahan usia Zaki sang putra mahkota. Semua kompak mengenakan busana bernuansa merah dan biru.Pesta meriah di salah satu restoran mewah di kawasan Ungaran selatan itu mengundang seluruh keluarga dari pihak ibu maupun ayahnya.

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Extra part 2

    Minggu berganti bulan, sudah hampir 5 bulan berlalu sejak pernikahan super mewah Indri dan Danu digelar. Bagus, semakin sadar diri bahwa dia harus menepi. Tak ada setitikpun harapan bisa kembali membersamai ibunda Zaki, sang mantan istri."Gus, kamu enggak mau buka hati untuk wanita lain?" tanya Santi pelan saat mereka usai makan malam."Untuk sekarang ini enggak, Mbak. Aku hanya mau fokus kerja, kita masih banyak kebutuhan terutama untuk kesembuhan Ibu." sahutnya pelan namun tegas."Iya, sih, tapi jangan lupakan kebahagiaan kamu sendiri, Gus. Mbak pun punya penghasilan walau hanya cukup untuk makan, jadi jangan kamu pikul sendiri beban keluarga ini," tukas Santi mencoba membujuk adik kesayangannya untuk mencari pendamping hidup.Bukan ia tak mau mengurus keperluan sang adik, tetapi ia sangat paham bahwa ada beberapa kebutuhan yang tidak bisa ia lakukan seperti selayaknya pasangan. Dan ia paham betul bahwa adiknya butuh pendamping hidup."Jujur aku takut, Mbak, ada rasa tidak percaya

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Extra part 1

    Di sebuah ruang gelap, lembab dan pengap, seorang lelaki terbaring nyaris tanpa alas. Sarung teramat lusuh yang telah lecek, kotoran bercampur nanah dan darah yang telah mengering menguarkan aroma yang membuat perut bergejolak. Jari jemari di kedua kakinya nyaris tak lagi tersisa akibat membusuk hingga terlepas satu persatu, tubuh yang tinggal tulang berbalut kulit saja membuatnya tak mampu menegakkan tubuhnya sekedar untuk duduk.Terlebih, rasa nyeri dan sakit luar biasa di area kemaluannya, yang terus membengkak dan mengeluarkan darah serta nanah yang tak henti menambah penderitaan di setiap hembusan nafasnya.Merintih, mengerang, menjerit lalu meratapi buruk nasibnya hingga ia sangat berharap bahwa kematian segera menjemputnya, tapi sayangnya sang malaikat maut seolah enggan mendekatinya. Membiarkannya mengalami kepedihan sampai kata taubat itu keluar dari mulutnya.Dialah, Edo. Sang penjahat kelam*n, sang predator, germ* dan entah sebutan apalagi yang pantas tersemat untuknya."D

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   SAH (ENDING)

    "Anakku, Setyadanu Adimas Budianto bin Rudi Budianto. Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri kandung saya, Indri Kartika Sari binti Suyatno Martorejo. Dengan mas kawin seperangkat alat sholat, set perhiasan emas seberat 60 gram. Uang tunai senilai tiga puluh juta seratus dua puluh tiga ribu dan sebuah rumah lengkap dengan isinya dibayar tunai!""Saya terima nikah dan kawinnya Indri Kartika Sari binti Suyatno Martorejo dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!""Sah!"Sah!"Alhamdulillah ... "Lantunan hamdalah menggema di ballroom The Wujil Resort and Convetions yang keluarga Danu sewa untuk mengadakan perhelatan mewah akad dan resepsi pernikahan Danu dan Indri. Usai kata sah terucap, Indri menangis haru. Meski ia sangat bahagia, tak dapat ia pungkiri ada rasa takut menelusup di relung batinnya yang terdalam. Kegagalan di masa lalu sedikit banyak memberinya rasa trauma dan ketakutan tersendiri dalam menjalani biduk rumah tangganya yang baru kelak. Akankah, dia berhasil sampai

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Pov Indri

    "Gimana persiapan kalian? Udah beres semua?" tanya Ibu Riyanti saat kami janjian makan siang bersama hari ini.Ini kali ke 4 kami ketemu lagi sejak terbukanya inisal SAB yang kukira Samsul kala itu. Mengingat Samsul, rasanya ingin sekali meremukkan kepalanya karena pernah melakukan kesalahan fatal padaku, tapi ya sudahlah lebih baik melupakan daripada terus membuat sakit hatiku.Pertemuan pertama kali dengan Bu Riyanti adalah saat ke rumah bersama Danu, ke dua saat perkenalan keluarga, ke tiga saat lamaran resmi dan kali ini finally persiapan pernikahan kami yang tinggal menghitung hari. Pancaran mata teduhnya, senyum hangatnya dan perlakuannya sama sekali tidak berubah. Malah semakin hangat saja kurasakan. Dengan demikian, ketakutan dan keraguanku semakin luruh tak bersisa. Karena jujur, aku sempat takut kalau-kalau keluarga Danu akan berubah seperti keluarga mantan padaku."Alhamdulillah sudah beres, Bu. Hanya tinggal futting terakhir 2 hari lagi, yang lainnya sudah beres semua." ja

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Santi kembali

    Santi termangu menatap rumah kontrakan Bagus, sang adik. Ada rasa ragu yang menyelinap di kalbu karena rasa malu dan rasa bersalah. Bayang perlakuannya pada istri adiknya di masa lalu melintas begitu saja, menghadirkan rasa sesak yang tiba-tiba menghantam dadanya.Rumah yang dulu selalu bersih dan rapi itu kini nampak tak terawat. Rumput liar sudah semakin nampak terlihat di sela-sela paving blok, daun rambutan kering berserakan di mana-mana membuat rumah ini nampak seperti rumah kosong. Hampir satu tahun ia menghilang, ia begitu banyak melewatkan kabar dari keluarganya. Dalam benaknya hanya satu, seperti apa putrinya sekarang? Terurus dengan baikkah atau justru sebaliknya? Bagaimana kondisi sang Ibu, masih seperti dulukah? Lalu, bagaimana dengan Bagus, adiknya? Sudah tahu akan belang istrinyakah? Atau justru mereka kini masih bersama?Berbagai tanya mengisi penuh kepalanya, hingga tanpa ia sadari ada dua orang tetangganya yang melintas di depan rumah Bagus, Ismi dan Nurul. Mereka me

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Karma tak salah alamat

    "Seriusan?" kejut Neti lagi, tanpa ia sadari senyumnya terbit begitu saja.Ari mengangguk meyakinkan karena selama dua bulan ini dia selalu bersama Bagus jadi dia tahu cerita hidup partnernya itu."Tapi harus sabar dulu, hatinya masih terluka dengan kelakuan mantan istri keduanya sampai dia kehilangan anak yang belum lahir ke dunia. Kalau yang mau ditemuinya nanti itu anak dari mantan istri pertamanya," papar Ari semakin membuat mata Neti terbelalak kaget."Maksudmu piye, to?" "Panjang ceritanya, Mbak, dan bukan hakku buat cerita urusan pribadi dia. Hanya, kalau Mbak Neti menyukainya, jangan perlihatkan dengan kentara tunggulah sampai luka hatinya sembuh." beritahu Ari lagi."Tapi--""Udah, yok berangkat!" ajak Bagus yang sudah kembali bergabung, memotong pertanyaan lanjutan dari mulut Neti pada Ari.Ketiganya lantas bergegas menuju mobil, sepanjang jalan dari Ungaran ke Ambarawa banyak diisi oleh obrolan hangat seperti biasa. Sesekali mereka tertawa dengan banyolan Ari yang mampu me

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Kecewanya Indri

    "Ka-kamu!""Sudah kuduga," ucap Indri dengan tatapan sinis yang sarat akan kekecewaan. Membuatnya menelan ludah susah payah, wajah tampannya mendadak pucat pasi."Kenapa?" tantang Indri maju satu langkah, sedang dia mundur satu langkah."Kenapa kamu lakukan ini padaku, Samsul Ali Bahrudin?" tanya Indri tanpa melepas tatapannya pada Samsul yang bergeming. Otaknya mendadak blank begitu berhadapan langsung dengan Indri yang menatapnya penuh dengan sorot kekecewaan. Sungguh, dari dulu ia selalu kalah dengan tatapan mata itu. Padahal dari awal dia merencanakan semua ini, ia sudah bertekad untuk mendapatkan Indri apapun caranya."Kamu menginginkanku, bukan? Sekarang ayok lakukanlah!" tantangnya dengan suara parau menahan tangis."Kau menjebakku dengan obat tidur agar kau bisa memperko**ku, bukan? Sekarang ayok lakukan dengan keadaan aku sadar sepenuhnya. Supaya aku semakin yakin, bahwa kamu adalah satu-satunya temanku yang paling pengecut dari ribuan temanku yang lainnya." tetes demi tetes

  • BAWA ANAK LELAKIMU PULANG, BU! (DI ANTARA DUA PILIHAN)   Dalang dari kejadian

    Dalam keadaan yang seperti ini, semua indera dituntut untuk bekerja secara maksimal. Indri yang sedang pura-pura masuk dalam jeratan obat tidur memakai telinganya untuk mendeteksi keadaan sekitar. Setelah ia rasa aman karena tak mendengar pergerakan apapun, ia perlahan membuka matanya. Kosong,Ia edarkan pandangan ke sekeliling, dan hanya mendapati furniture kamar hotel. Tak ia lihat satupun manusia di dalam sana. Beringsut turun dari bed lalu melangkah pelan menuju jendela yang tertutup gorden.Menyibak sedikit dan lalu ia dapati satu orang laki-laki yang tadi berjaga sendirian. Entah ke mana dua rekannya, yang jelas ini memudahkannya melumpuhkan lawan.Dengan gerakan tanpa suara, ia kembali menjauh. Mencari di mana letak tasnya, dan sayangnya tak ia temukan di dalam kamar. Ia kembali menyibak gorden, lalu senyumnya mengembang saat melihat mobil calon suaminya terparkir manis di depan kamar seberang kamarnya ini meski berjarak agak jauh. Ia percaya bahwa saat ini Danu pun tengah men

DMCA.com Protection Status