Share

BAB 20 -

“Anak itu beneran nggak nangis?” tanya Yumi, perawat yang bertugas siang itu. Ia mengintip sedikit dari balik gorden pembatas ruang tindakan.

Imel, rekan kerjanya, berjalan sambil mendorong dressing trolley yang sudah digunakan. “Nangis lah,” katanya sambil lalu. Kemudian merapatkan gorden di belakang punggungnya.

“Tapi nggak separah anak yang di sebelah loh,” ujar Yumi, berjalan mengekor di belakang Imel. “Tapi dia beneran bisa ngerasain sakit kan, Mel?”

Imel membawa dressing trolleynya ke samping meja perawat. Sejujurnya ia juga memiliki kekhawatiran yang sama seperti Yumi.

Siang ini, ketika ruang IGD terasa lenggang, secara tiba-tiba mereka kedatangan dua pasien cilik yang memecah ketenangan itu. Kepanikan yang bercampur raungan tangis adalah yang terburuk. Namun, mereka juga tidak bisa meminta anak-anak itu berhenti menangis, terlebih saat mereka lihat luka ternganga di beberapa bagian tubuh keduanya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status