“Ah, Wyatt, kamu disuruh masuk cepat sama Pak Dominic. Aku tidak tahu, tapi wajahnya seram sekali tadi!” Sekretaris yang seharusnya menyerahkan dokumen kemarin pada Wyatt berbisik begitu ia menghampiri.Ah, wajah yang seram? Tentu saja Dominic telah mendengar apa yang terjadi di kantor dari Azzar. Bagaimana pria yang seperti bos bijaksana itu bersikap? Apakah ia akan meneriaki Azzar di depan Wyatt ataukan dirinya yang akan disingkirkan? Yang mana pun tindakan yang dipilih oleh Dominic tidak akan mengagalkan rencananya. Ia telah mempersiapkan ini sejak lama. Mencari jalan yang bahkan tidak dipikirkan oleh pebisnis seperti Dominic tentu saja.Ia meninggalkan meja sekretaris secepat yang Wyatt bisa kemudian mengetuk pintu kantor bosnya yang menjadi tempatnya bekerja pula. Tempat duduknya masih sama seperti saat ditinggalkan kemarin sore, suram.“Baguslah kalau kamu langsung kemari setelah mendengar pesanku!” Dominic terdengar dingin, sedikit datar dan tampaknya seperti pemangsa yang siap
Saat Wyatt sampai di halaman dengan motornya, Azzar baru saja akan berangkat menuju kantor untuk memenuhi posisi sebagai asisten Dominic yang baru saja diambil dari Wyatt.“Kamu akan bersenang-senang, Azzar!” Wyatt menyapanya. Ia sama sekali tidak merasa bersalah dengan perbuatannya yang sebelumnya dan itu membuat Azzar merasa sangat kesal.“Ah, ya, kamu juga akan bersenang-senang!” Wyatt mengangkat tangan, melangkah malas ke atas tangga teras. Ia menguap dan bersikap sangat malas. “Di mana bosmu? Bukankah seharusnya kamu berangkat bersamanya?” tanya Wyatt.“Tuan Dominic sudah pergi dari tadi. Aku menyelesaikan instruksi untukmu terlebih dahulu! Aku tidak mau ada kekacauan!” jawab Azzar. Ia memerintahkan dirinya untuk tidak terganggu dengan sikap pria di depannya yang menyebalkan.“Instruksi untukku? Yang benar saja! Memang pekerjaan apa yang kamu lakukan di sini?” Wyatt menatap sekeliling. “Kamu hanya diminta untuk menemani Esme yang sedang hamil, kan?” Wyatt mengangkat bahu.Ia mela
Esme bisa merasakannya, sebuah sindiran yang ditujukan padanya. Ia tergoda untuk marah, mengatakan sumpah serapah pada pria yang tiba-tiba saja menjadi menyebalkan. Dulu saat Yulia masih menjadi istri pria ini, Wyatt bisa dimengerti. Semua tindakannya mendadak menjadi mudah dipahami. Ia bertindak bagaikana orang dewasa yang memahami sangat baik rasa sakit orang lain. Hingga Esme merasa iba pada kisah cinta Wyatt dan Anna.Tetapi kini, pria ini menjadi sangat menyebalkan. Terkesan tidak peduli dengan perasaan orang lain. Peduli setan dengan semua hal bernama cinta dan kesetiaan. Tiba-tiba saja ia menjelma menjadi setan.Esme pernah mendengar kisah Loki, dewa perusuh, tipu daya, kebohonga. Dewa yang suka meniupkan beberapa kebohongan pada sekitarnya, menyebabkan peperangan. Permusuhan dianggap sebagai sebuah hiburan untuknya. Esme melihat hal itu di diri Wyatt. Pria ini, yang menyindir dan berkata-kata manis sedang berusaha membuatnya dan Dominic bertengkar.“Kalau komentarmu supaya aku
Walau tampaknya Dominic berusaha menerangkan kepada Esme kalau pemilihan waita sebagai sekretarisnya itu di luar kuasa dirinya sendiri, wajah Esme yang dilihat Wyatt di lobi tampak masih buruk saja. Ia tidak bertanya, hanya mengambil rantang yang ada di tangan Esme yang sudah kosong dan kemudian pergi lebih dulu ke mobil. Rantang diletakan di atas tempat duduk di samping sopir. Ia kemudian menunggu dengan tenang Esme sampai ke mobil.Setelah memastikan Nyonya yang dilayaninya itu telah duduk dengan baik, Wyatt melajukan kendaraan menjauh dari tempat parkir. Ia masih tidak bertanya apa yang terjadi antara Esme dan Dominic setelah ditinggalkan.Yang jelas wanita yang bekerja di depan sama sekali tidak akan memberikan kesempatan kepada Dominic untuk baik-baik saja. Syukurlah.“Dia menyebalkan!” seru Esme akhirnya. “Kamu juga!”“Kenapa aku jadi salah disini?” Wyatt akhirnya bicara juga. Ia sudah menunggu dengan sabar untuk saat-saat seperti ini. Karena itu ia ingin tahu apakah yang bisa d
Pembicaraan bisnis ini berlangsung dengan sangat baik. Padahal ia cukup tidak senang dengan keberadaan sekretaris dengan jenis kelamin wanita yang diterima oleh pihak HRD. Malahan gadis itu lebih membantu dibandingkan dengan sekretarisnya yang sebelumnya.“Pembicaraan kita berjalan dengan sangat lancar, ya, Pak? Kemampuan sekretaris Anda dalam menanggani dokumen sangat baik. Yah, tidak lebih baik dengan asisten Anda hari itu. Siapa namanya?” tanya kolega baru Dominic.“Wyatt ... maksud Anda pasti Wyatt!” jawab Dominic.Sekali lagi mau tak mau Dominic harus mengakui kemampuan Wyatt yang bagus. Memang benar kalau pria itu bisa dengan mudah menyelesaikan semuanya dengan baik. Bahkan Dominic yakin kalau Wyatt bisa menyelesaikan pembicaraan bisnis ini sendiri. Selain Dominic, Wyatt juga telah diajarakan cara berbisnis sedari kecil. Dan kuliah di tempat yang bagus juga.“Kapan-kapan saya ingin mengundang Anda berdua makan malam!”“Ya, saya dan Wyatt tentu sangat senang dengan undangan terse
Azzar menghela napas dalam. Apa yang sebenarnya diharapkan? Wyatt bukan tipe orang yang akan tiba-tiba berubah dan berhenti untuk balas dendam. Ia bahkan telah menceraikan Yulia supaya bisa membalas dendam dengan bebas. Namun, setitik harapan di dalam hati Azzar bersinar. Tidak ada salahnya mencoba begitu kata otaknya pada Azzar.“Dia tidak ada di kantor! Sekarang dia menjadi asisten Esme, mengantikan aku!”“Oh, begitu?” Wajah tegang Yulia yang sejak tadi dilihat Azzar sedikit menghilang.Tampaknya wanita yang tengah hamil ini bersyulur karena tak harus bertemu dengan Wyatt di kantor. Atau ia bersyukur karena tidak harus bertemu dengan pria itu saat ini.“Apa kamu mau ke rumah Esme sekarang?” tanya Azzar.Apapun yang ada di dalam kepala Yulia, ia harus sedikit berbasa-basi menawarkan bantuan. Etah pada akhirnya apakah Yulia akan menolak ataukan dengan senang hati menerimanya.“Ya!” jawab Yulia.“Kalau begitu kamu bisa ikut denganku! Aku juga tinggal di pavilliun di kediaman Pak Domini
Sehabis menemui Wyatt, Yulia menyempatkan diri untuk menemui Esme. Bagaimana pun ia mengenal wanita yang kini menjadi istri bos mantan suaminya. Wanita yang tengah hamil besar itu menangis melihat Yulia.“Kamu tahu kalau aku rindu sekali? Si brengsek itu sama sekali tidak mau mendengarkan kata-kataku!” kata Esme. Ia menarik tisu yang ada di tengah meja dan menyeka air matanya dengan itu. Kemudian ia tampak berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis lagi. “Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan padamu. Ada gosip yang beredar di kantor tentang anakku dan Dominic. Itu membuat Dominic marah besar! Ah, bagaimana kabarmu? Kenapa kamu kemari? Apa untuk mencakar wajah Wyatt?”Pertanyaan yang keluar dari mulut Esme beruntun bagaikan petasan. Membuat perasaan Yulia menjadi sedikit senang. Ternyata masih ada yang mengkhawatirkannya dengan tulus.“Aku mau menemuimu dan juga Wyatt. Yah, aku berharap bisa melakukan tindakan kasar padanya. Tapi, badannya besar sekali. Baru saja aku berdiri, nyalik
“Selamat Tuan, itu bayi laki-laki!”Wyatt berhenti di depan pintu darurat yang telah tertutup di belakang. Lift menuju lantai ini penuh oleh pengunjung hingga Wyatt memilih mencapai kamar yang akan digunakan oleh Esme dan bayinya menggunakan tangga.Di depan ruangan VVIP berdiri Dominic dengan wajah cemas. Wajah pria itu menjadi pias karena gembira setelah mendengar tentang anak yang baru saja dilahirkan oleh istrinya.Wyatt bukan orang yang jahat. Ada rasa senang yang singgah di hatinya ketika mendengar bahwa ibu dan anaknya selamat dan sehat saat ini. Perasaan senang yang kemudian dengan cepat disesalinya. Ia merasa sudah mengkhianati orang yang dicintainya saat ini. Kenapa ia harus bahagia dengan kebahagian orang yang sudah menghancurkan Anna.Perawat itu menyalami Dominic beberapa kali sebelum kemudian meninggalkan ayah baru tersebut untuk kembali ke ruang steril di dekat ruang operasi. Bayi dan ibunya masih berada di sana seharian ini. Setelah yakin kalau tidak ada orang lain di