Share

Aku Adalah Pria yang Pengecut

“Bukankah kamu menyukaiku?” Kalimat itu melompat keluar dari mulut Esme tanpa bisa dibendung.

Ia jadi ingin menampar dirinya sendiri yang ingin menarik orang lain ke dalam masalah. Di mana otak Esme berada saat mengatakan hal ini. Yang jelas tidak ada di tas kepalanya sendiri. Karena kalau Esme memikirkannya baik-baik, walau sudah tahu tentang perasaan Azzar ia akan bersembunyi.

“No-na?”

“Lupakan saja apa yang aku katakan!” seru Esme lekas. Ia menjatuhkan kepalanya di atas bantal. Menahan napas selama beberapa saat, baru memutuskan untuk bicara kembali dengan Azzar. “Aku baik-baik saja sekarang, Azzar, terima kasih sudah mendengarkanku menjadi gila!”

Azzar tidak menyahut. Bahkan suara napasnya saja tidak terdengar. Esme penasaran dengan apa yang sedang dipikirkan pria yang di teleponnya itu.

“Azzar?” Esme memanggilnya dengan sedikit khawatir. “Aku bilang lupakan apa yang kamu dengar, oke?”

Esme mendengar sesuatu terbentur dan kemudian suara napas yang tercekat. “Ya, Nona, saya akan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status