Share

94. BERKUNJUNG KE RUMAH MERTUA

Hari berganti seiring detak jarum jam yang terus berputar.

Sejak pertemuannya dengan Adnan dua minggu yang lalu, Fadli memang terus berusaha menggali lebih dalam memori ingatannya yang terpecah.

Kejadian demi kejadian mengerikan itu datang silih berganti dalam ingatannya.

Sejauh ini, Fadli berusaha untuk tidak terhasut kata-kata Adnan yang mengatakan bahwa dialah pembunuh yang sesungguhnya.

Bukan Jervian.

Fadli terus memungkiri hal itu dan mencoba menjalani kehidupannya dengan baik bersama Tazkia, juga Rafa.

Bahkan niatnya untuk mencari tahu siapa sebenarnya orang bernama Bergas dan Syarif itu dia urungkan karena Fadli yang memang terlalu takut menghadapi kenyataan.

Selama dia bisa meredam naluri membunuh dalam dirinya, Fadli pikir dia tak perlu mengkhawatirkan apapun lagi.

Hari ini, adalah hari pertama Fadli kembali bekerja di rumah sakit.

Seperti biasa, setelah sarapan, Tazkia pun mengantar kepergian sang suami di teras.

"Kamu yakin bisa nyetir sendiri Mas?" Tanya Tazkia saat itu. "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status