Share

Bab 38: Games

Penulis: Mita Yoo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-05 20:23:30

Perempuan di sisi Aster tertawa mengejek. Hal itu membuat Aster mengepalkan tangannya. Namun, sebelum Aster berdiri untuk melayangkan sebuah tamparan atau pukulan di pipi perempuan itu, seorang wanita cantik duduk di antara mereka.

“Mbak Mayang, kenapa duduk di sini? Itu suaminya lagi main game, nanti hadiahnya batal karena pasangannya nggak hadir, lho,” kata wanita cantik itu.

“Saya cuma lagi kenalan sama pacarnya Galih kok! Ternyata dia orang miskin! Nggak cocok banget sama Galih!”

“Ini pesta ulang tahun Jason lho, Mbak. Dan kayaknya Mbak Mayang terlalu ikut campur urusan orang lain,” katanya.

Perempuan yang sebelumnya mengejek Aster itu berlalu meninggalkan kursinya. Aster menyeringai.

“Terima kasih banyak, Anda sudah membela saya,” kata Aster.

Wanita cantik di sisinya menoleh, sambil tersenyum dia mengulurkan tangannya pada Aster. “Saya Dea, kita belum sempat berkenalan, Kakak Ipar,” kata wanita itu.

Aster menjabat tangan wanita cantik di sisinya, “eh, nggak usah panggil kayak git
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 39: Tanda Tanya Besar

    Obrolan kecil di belakang mereka membuat Aster risih. Beberapa dari mereka bahkan membuat Aster tak habis pikir. Dia pamit pada Galih untuk sedikit memberikan pelajaran pada salah satu dari mereka.‘Kok orang-orang kayak mereka bisa ada di lingkungan keluarga Kang Jamal? Berarti selama ini Kang Jamal juga diomongin sama mereka?’ batinnya menduga-duga.Aster lalu meraih minuman berwarna merah dalam gelas tangkai itu. Dia sengaja berjalan cepat tanpa melepaskan sepatu dengan hak runcing itu. Ketika berada di dekat perempuan yang menyebutnya miskin itu, Aster berpura-pura tersandung kakinya sendiri. Lalu isi minuman dalam gelas tangkai yang dibawanya itu berpindah ke baju yang dikenakan perempuan itu.Aster menutup mulutnya dengan tangan, “astaga! Maaf ya, Kak! Aku beneran nggak sengaja!” Dia buru-buru meraih tisu untuk membersihkan noda kemerahan di baju perempuan itu.“Nggak usah pura-pura kamu! Kamu sengaja ‘kan?” Perempuan itu mendorongnya hingga Aster terhuyung. Namun, dia berhasil

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-06
  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 1: Mimpi Buruk

    Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada perpisahan dengan seseorang yang dicintai. Lelaki itu merasa sepanjang sisa usianya tak lagi bermakna. Di atas tanah merah basah dengan taburan bunga itu, Galih tertunduk.“Kenapa, Tuhan? KENAPAAAA?” dia bertanya pada Sang Pencipta atas takdir yang terjadi.Tangan perempuan berusia akhir empat puluhan itu menyentuh bahunya dengan lembut. Galih mendongak. Bayi tiga bulan dalam gendongan perempuan itu terpejam.“Sudah, Nak. Kita pulang, yuk. Amel sudah tenang. Biarkan dia beristirahat. Mama akan bantu kamu mengurus anakmu,” kata perempuan itu.Galih berdiri. Dia kembali menegakkan langkahnya. Ada buah cintanya yan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 2: Mantap-mantap

    Galih baru saja melepaskan kemeja kerjanya, meletakkannya di keranjang baju kotor ketika panggilan telepon masuk ke ponselnya.Nama Mama dengan emotikon hati tertampil di layar. Galih tersenyum sebelum memulai obrolan via telepon itu dengan sang mama.“Ya, Bu?” katanya mengawali percakapan itu.“Ibu punya kabar gembira buat kamu!” suara mamanya terdengar bahagia.“Ada apa memangnya, Bu? Aku baru pulang dari kantor,” katanya.“Kamu tahu Elda anaknya tante Ranti yang kuliah di Oxford itu? Dia udah selesai kuliah dan balik ke Indo!” mamanya terdengar bersemangat.Galih bisa menebak jalan pikiran mamanya. Sudah kali ke sekian mamanya melakukan hal itu. Mamanya sangat senang membawanya pada teman-teman di lingkaran sosialnya untuk dikenalkan dengan anak gadis mereka.“Ibu mau ngenalin aku sama anaknya tante Ranti? Bukannya mama bilang tante Ranti manipulatif dan suka playing victim ya?”“Aduh … Ibu yakin dia nggak akan nurunin sifat itu. Soalnya ayahnya orang baik-baik,” sanggah sang mama.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 3: Ganteng, Kenalan Yuk!

    Sudah tiga puluh menit Galih memandangi area lobby Hotel Bulan. Di tangannya satu sloki kosong tak tersisa. Soda dengan lemon di cangkir kecil di sisinya masih tersisa setengah.Dia tak ingin kehilangan kesadaran yang hanya akan berujung penyesalan. Setelah menimbang-nimbang, dia memutuskan untuk berjalan ke arah resepsionis yang segera menyambutnya dengan senyum ramah khas pegawai Hotel Bulan.“Saya minta kamar basic untuk satu malam ya,” katanya sambil menyerahkan kartu identitas pada resepsionis itu.“Mohon ditunggu sebentar, Pak. Akan kami siapkan,” katanya.Selagi menunggu, Galih mengirimkan pesan suara pada Jason melalui aplikasi WhatsApp. Dia berpesan agar anak lelakinya tidak menunggunya pulang malam itu.“Sepertinya aku butuh seseorang malam ini,” gumamnya.Galih masih sibuk dengan pikirannya sendiri dan baru tersadar ketika resepsionis itu memberinya kartu akses menuju kamarnya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 4: Tidak Sadar

    Galih membuka matanya ketika alarm di ponselnya berbunyi. Dua kancing kemeja atasnya terbuka, dan perempuan yang menemaninya semalam meninggalkan kamar tidur yang berantakan.“Ah, syukurlah dia udah pulang. Aku nyenyak banget tidurnya.”Galih bermaksud untuk membersihkan diri sebelum kembali dengan rutinitas hariannya ketika nada pesan masuk terdengar dari ponselnya. Nama kontak Miss Dea tercantum di pesan dorong yang tertampil di layar ponselnya.‘Maaf, Pak Galih. Evan jemput saya di rumah. Pak Galih bisa fokus ke pekerjaan Bapak dan saya akan mengajar Jason seperti biasa.’ Isi pesan dari gadis yang menarik perhatiannya itu membuat perasaan Galih sedih sekaligus kesal.“Di antara sekian banyak laki-laki, kenapa harus adek sendiri, sih?” Dia mengacak tatanan rambutnya yang mulai memanjang.“Harusnya Evan cari cewek lain. Kenapa harus Miss Dea yang lebih dewasa secara umur dari dia? Miss Dea itu tipe ideal banget,

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 5: Saya Belum Siap

    Dea mengulas senyum lalu mengatupkan bibirnya. Melihat hal itu, Winda justru menggenggam tangan gadis itu. “Nggak usah terlalu buru-buru. Pelan-pelan aja nggak apa-apa. Nak Dea bisa kenalan lebih dekat sama Galih,” kata Winda. “Nek,” Jason duduk di sisi wanita itu. Winda mengusap rambut Jason dengan lembut. “Dokter bilang Papa kelelahan dan stres. Apa mungkin karena kerjaan Papa banyak, Nek?” bocah kecil itu bertanya pada Winda. “Papamu terlalu banyak menanggung beban. Kasihan dia. Mungkin ini saatnya papamu mencari istri, Jason. Kalau Jason mau punya mama baru?” Kalimat Winda membuat tangan gadis di sisinya terasa dingin. “Kalau aku terserah Papa, Nek. Pokoknya aku mau yang baik dan cantik, kayak Miss Dea,” Jason menunjuk gadis itu. Winda kembali menggenggam tangan Dea yang terasa dingin. “Gimana, Nak Dea? Jason sudah setuju. Sekarang tinggal kamunya.” “Saya …” Tak lama berselang, lelaki dengan jas dokter itu berada di antara mereka. “Saya sudah kasih Galih obat, Tante

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 6: Ditolak Dua Kali

    Galih membuka pintu rumahnya begitu bel ditekan dua kali. Buket bunga mawar berwarna merah dengan baby breath itu berpindah ke tangan gadis di depannya.“Makasih banyak, Pak Galih. Ya ampun, saya jadi nggak nyaman,” kata gadis itu.Galih menghiraukan tatapan tajam dari lelaki tampan yang berdiri di sisi gadis itu —adik kandungnya sendiri. Dia mempersilakan keduanya masuk.Di meja makan, aneka hidangan yang memanjakan mata dan aroma harum menguar, membuat tak sabar untuk segera mencicipi kelezatan hidangan itu. Galih menarik kursi untuk gadis itu, mempersilakan gadis itu untuk duduk.“Terima kasih, Pak Galih sudah repot-repot,” kata gadis itu.“Saya senang sekali, Miss Dea,” katanya.Galih duduk di hadapan gadis itu. Sedangkan Evan memilih menarik kursi di samping gadis itu. Ketiganya berada dalam suasana tak nyaman.Galih menatap Dea bergantian dengan wajah menyebalkan Evan. Di hadapann

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 7: Kelakuan Jamal

    Evan menatap kakak lelakinya tanpa berkedip. Kaus tanpa kerah dengan celana panjang jersey itu membuat penampilan lelaki itu berbeda. Galih yang selama ini perfeksionis, dewasa dan berwibawa mendadak berubah menjadi Jamal yang terlihat sangat ‘biasa saja’ dalam pandangan Evan.“Mas Galih nggak salah pake baju kayak gini buat nyari cewek?” tanya Evan.Galih mengerutkan kening sebelum berkata sarkas. “Kamu nggak ngerasain gimana susahnya aku karena menjadi Galih selama ini. Jadi nggak usah sok peduli. Kamu sekarang jadi Bos aku. Panggil aku Jamal, bukan Galih!”Evan berusaha kembali memberinya nasehat. “Oke, oke. Tapi maksudnya, Mas Galih yakin ini bakalan berhasil? Gimana kalau misalnya cewek itu justru sakit hati karena kebohongan Mas Galih?”“Itu urusan belakangan. Pokoknya aku cari calon istri yang baik dan tulus tanpa memandang siapa aku,” Galih menyahut sambil mulai memotong kertas dengan pisau pemotong di meja besar.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04

Bab terbaru

  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 39: Tanda Tanya Besar

    Obrolan kecil di belakang mereka membuat Aster risih. Beberapa dari mereka bahkan membuat Aster tak habis pikir. Dia pamit pada Galih untuk sedikit memberikan pelajaran pada salah satu dari mereka.‘Kok orang-orang kayak mereka bisa ada di lingkungan keluarga Kang Jamal? Berarti selama ini Kang Jamal juga diomongin sama mereka?’ batinnya menduga-duga.Aster lalu meraih minuman berwarna merah dalam gelas tangkai itu. Dia sengaja berjalan cepat tanpa melepaskan sepatu dengan hak runcing itu. Ketika berada di dekat perempuan yang menyebutnya miskin itu, Aster berpura-pura tersandung kakinya sendiri. Lalu isi minuman dalam gelas tangkai yang dibawanya itu berpindah ke baju yang dikenakan perempuan itu.Aster menutup mulutnya dengan tangan, “astaga! Maaf ya, Kak! Aku beneran nggak sengaja!” Dia buru-buru meraih tisu untuk membersihkan noda kemerahan di baju perempuan itu.“Nggak usah pura-pura kamu! Kamu sengaja ‘kan?” Perempuan itu mendorongnya hingga Aster terhuyung. Namun, dia berhasil

  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 38: Games

    Perempuan di sisi Aster tertawa mengejek. Hal itu membuat Aster mengepalkan tangannya. Namun, sebelum Aster berdiri untuk melayangkan sebuah tamparan atau pukulan di pipi perempuan itu, seorang wanita cantik duduk di antara mereka.“Mbak Mayang, kenapa duduk di sini? Itu suaminya lagi main game, nanti hadiahnya batal karena pasangannya nggak hadir, lho,” kata wanita cantik itu.“Saya cuma lagi kenalan sama pacarnya Galih kok! Ternyata dia orang miskin! Nggak cocok banget sama Galih!”“Ini pesta ulang tahun Jason lho, Mbak. Dan kayaknya Mbak Mayang terlalu ikut campur urusan orang lain,” katanya.Perempuan yang sebelumnya mengejek Aster itu berlalu meninggalkan kursinya. Aster menyeringai.“Terima kasih banyak, Anda sudah membela saya,” kata Aster.Wanita cantik di sisinya menoleh, sambil tersenyum dia mengulurkan tangannya pada Aster. “Saya Dea, kita belum sempat berkenalan, Kakak Ipar,” kata wanita itu.Aster menjabat tangan wanita cantik di sisinya, “eh, nggak usah panggil kayak git

  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 37: Nikmati Pestanya!

    Semua mata tertuju pada kedatangan Galih dengan perempuan cantik berambut cokelat itu. Jason segera memeluk Galih.“Akhirnya Papa nggak terlambat. Aku hampir aja nyoret Papa dari Kartu Keluarga kita.”Galih tertawa-tawa. “Mana bisa nyoret kepala keluarga dari Kartu Keluarga. Malah sebaliknya, dong!”“Ya bisa aja! Nanti aku ikut ke Kartu Keluarga Om Evan,” sahut Jason, asal.Pandangan Jason terarah pada gadis berambut cokelat dengan blazer pink dan rok span di bawah lutut itu. “Halo, Jason. Masih ingat Tante?”“Masih. Tante Tasya ‘kan? Sekretaris Papa,” katanya.Tasya tersenyum, “bener, banget! Ini, Tante bawain kado buat kamu. Selamat ulang tahun, ya!” Gadis itu menyerahkan kotak besar dengan bungkus kado motif dinosaurus pada Jason.Jason menerimanya dengan senyum lebar, “makasih banyak, Tante! Tante Tasya boleh duduk dulu sambil nunggu acaranya mulai,” kata Jason sambil mengarahkan gadis itu ke kursi khusus tamu undangan.Galih menggeleng karena takjub dengan tingkah Jason menyambut

  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 36: Ulang Tahun Jason

    Aster semula ragu untuk menjawab telepon masuk dari nomor tak dikenalinya. Dia hanya membiarkan sambungan telepon itu terputus dengan sendirinya.Sebuah pesan masuk melalui aplikasi pesan daring muncul di notifikasi dorong ponselnya. Kening Aster berlipat-lipat melihat isi pesan itu.[+62 8122234555]: halo, tante. ini aku, Jason. Aku dpt nomr tante dr papa“Ini nomor Jason? Ya ampun! Mimpi apa aku sampe dihubungi sama anaknya,” katanya.Aster segera membalas pesan itu.[Aster]: hai, Jason. Kalau gitu tante save kontaknya yaTak lama setelah menyimpan nomor ponsel Jason di kontak, dering telepon masuk kembali terdengar di ponsel Aster. Gadis itu menjawabnya, lalu berdehem sebelum bersuara.“Halo,” katanya.“Tante. Ini nomor Jason,” sahutan suara dari telepon itu membuat Aster menutup mulutnya untuk menutupi suara tawanya.“Iya, tante udah simpen nomor kamu,” jawab Aster.“Kalau gitu, aku mau ngundang tante ke acara ulang tahun aku. Tante bisa ‘kan kosongin jadwal buat aku?”Aster membu

  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 35: Rencana Jason

    Selama sepuluh tahun, Jason selalu menyerahkan urusan dekorasi ulang tahunnya pada event organizer yang dibayar oleh Galih untuk mengurusi semuanya. Namun, di ulang tahunnya yang akan menginjak angka sebelas, dia ingin melakukan semuanya sesuai dengan keinginannya.Jason berdiskusi dengan orang dari event organizer itu mengenai konsep yang diinginkannya. “Aku mau konsepnya superhero kayak Papa. Kak Tara tahu ‘kan? Papaku orangnya dingin banget kalau lagi kerja, tapi dia bisa ketawa kalau udah ketemu sama aku. Terus, aku juga nggak mau ngundang orang banyak-banyak. Aku maunya privat aja, mungkin seratus orang cukup. Ada temen-temen deket aku sama keluarga. Yang paling penting, nanti harus ada home band yang nyanyiin lagu buat dansa. Terus hiasan balon-balonnya, warna gold sama navy, bisa?”“Baik, kalau begitu Jason mau yang seperti ini?” perempuan itu menunjukkan gambar di tablet miliknya.Jason mengangguk setelah melihat rancangan konsep itu. “Tapi nanti tolong siapin pembawa acara bu

  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 34: Undangan Ulang Tahun

    Pertemuan di Cafe Bougenville itu semakin membuat Aster jatuh hati pada Galih. Pasalnya, lelaki tampan berstatus duda dengan anak satu itu bukan hanya melindunginya tetapi juga secara gentle mengakui statusnya di depan Ryn, sahabat Aster.Dia bahkan memperkenalkan Jason sebagai anak kandungnya, sekaligus mengatakan keseriusan untuk menjalin hubungan ke jenjang lebih serius bersama Aster. Gadis itu bahagia, karena Ryn bukan hanya mendukung hubungan mereka tetapi juga mendoakan agar hubungan itu bertahan sampai pernikahan bahkan hingga maut memisahkan.Aster sampai tersenyum-senyum mengingat kejadian itu ketika dia duduk di meja kerjanya. Semua pengunjung Perpustakaan hari itu bahkan merasakan kebahagiaannya.Aster membuka buku kumpulan puisi karya Mita Yoo itu, membaca dalam hati bait puisi di sana.Kita adalah anomali yang disatukan semesta. Kau dengan ketenanganmu, sedang aku serupa sumbu pendek yang bisa meledak kapan saja.

  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 33: Masih tentang Masa Lalu

    Aster melambaikan tangan pada Galih usai lelaki itu mengantarnya kembali sampai depan pintu rumah. Gadis itu mengayun langkah menuju kamar. Dia tersenyum-senyum membayangkan ingatan semalam.“Kang Jamal ternyata bisa romantis banget. Dan yang paling penting, dia ngejaga aku dan nggak mau ngelakuin hal-hal yang lebih dari itu. Aku beruntung bisa sama dia,” gumamnya sambil menatap langit-langit kamar kontrakannya.Aster membuka ponselnya, beberapa pesan masuk dari nomor tanpa nama di kontaknya membuat Aster mengernyit. Dia membuka pesan itu.[+62 86533421111]: besok jam 2 siang aku tunggu di Cafe BougenvilleAster membalas pesan itu, menanyakan identitas pengirim pesan itu. Ketika balasan pesan itu masuk tak lama kemudian, Aster mendadak terkejut.[+62 86533421111]: RasyidAster menghembuskan napas setelah menarik napasnya dalam-dalam. Dia butuh oksigen lebih banyak untuk mengisi paru-parunya agar bisa

  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 32: Masa Lalu

    Aster mengikuti langkah panjang-panjang Galih dengan terburu-buru hingga hampir tersandung kakinya sendiri. Gadis itu tahu jika kekasihnya tak suka dengan kehadiran Rasyid.“Kang, kita mau ke mana?” tanya Aster, karena lelaki itu terus menarik tangannya untuk mengikuti langkah lelaki itu.Galih tak menjawab. Dia tak punya tujuan, hanya terus mengayunkan langkah hingga lelah. Ketika langkahnya terhenti, Galih menoleh sekeliling. Dia menatap Aster yang terengah-engah.Galih melepaskan tangan Aster ketika melihat kotak neon berkedip-kedip menampilkan nama Penginapan Vella itu. “Aku mau masuk ke situ, Neng. Kalau kamu memang cinta dan percaya sama aku, kamu cukup ikutin aku,” kata Galih, memberi isyarat dengan dagunya.Mata Aster terbelalak sesaat. Ketika lelaki bertubuh tegap itu mengayun langkah mendahuluinya, dia menyusul lelaki itu dengan langkah kecilnya.‘Yang paling penting aku harus tetep sadar dan harus bisa

  • Ayo Menikah, Mas Duda!   Bab 31: Kembali ke Kenyataan

    Galih percaya jika kebaikan akan kembali kepada dirinya sendiri. Hal itu juga yang membuatnya hanya fokus belajar ketika masih duduk di bangku sekolah. Bahkan ketika menyelesaikan pendidikan tinggi, dia sama sekali tak tertarik untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis. Dia tak pernah sekalipun berpacaran sebelum bertemu dengan Amel di usianya yang kedua puluh tiga tahun.Ketika itu, dia yang sedang membantu ayahnya di Percetakan Gemilang bertemu dengan mahasiswi cantik yang membuat Galih tertarik. Galih memberanikan diri untuk mendekati perempuan itu, dimulai dari perkenalan, lalu berlanjut dengan saling bertukar pesan singkat.Dari sana, hubungan Galih dan Amel berlanjut ke tahap saling mengenal pribadi masing-masing. Galih menganggap Amel adalah pelengkap dunianya. Dia yang selalu tak ingin melakukan kesalahan, sedangkan Amel adalah orang yang akan menertawakan kesalahan itu.“Amelia Soedjono, will you marry me?” Galih mengutarakan perta

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status