Ketika mereka sedang asyik mengobrol, Ramsey membaca sebuah berita di media online melalui ponselnya. Setelah kasus pembunuhan Richard Swan, seorang anak dari konglomerat Daire York, sekarang marak lagi kasus penculikan dan juga pembunuhan dan sasarannya adalah sama, keluarga konglomerat.
“Apa ada kaitannya dengan Mafia Darky?” gumam Ramsey dengan tatapan heran dan kening berkerut.
Carlos mendenguskan napas halus. “Ramsey, apa hubungan hidup mu dengan Mafia Darky? Sudahlah, jangan terlalu mangait-ngaitkan segala sesuatu dan peristiwa dengan Mafia Darky. Coba kau tengok ke belakang, ada banyak kasus yang kau lewati tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang terlibat pasti dengan Mafia Darky. Bisa jadi, Mafia Darky malah tidak ada.”
Mungkin, Carlos benar.
Apa iya Mafia Darky hanya slogan bohongan semata untuk mengelabui dunia?
Sebelum ini, Ramsey menemui pihak intelijen negara secara langsung dan menanyakan tentang Mafia Darky
Di sebuah mansion megah milik Robert Winsor, pagi hari ini.Robert membaca CV yang baru tadi dibuat oleh Ramsey. “Semua riwayat ini hanyalah dua bulan terakhir. Ramsey Aaron, mantan security dan sopir ekspedisi Luxor.”Awalnya Robert ragu untuk menerima lamaran pekerjaan dari Ramsey dikarenakan CV-nya sangat kurang memuaskan. Robert mencari seorang pria tangguh yang banyak pengalaman dalam hal yang terkait dengan pengamanan, intelijen, atau pun militer, seperti, perwira polisi yang kena pecat, mantan agen rahasia, pensiunan tentara, pernah menangkap teroris, dan prestasi lainnya.Security dan sopir ekspedisi jelas tidak bakal masuk dalam perhitungan. Meskipun Ramsey berpengalaman menjadi security selama lima belas tahun, Robert tetap tidak akan menerimanya, apalagi Ramsey hanya menjadi security selama satu hari saja. Dan untuk sopir ekspedisi, apa yang bisa diandalkan dari sana.Namun, setelah melihat riwayat Ramsey dua bulan terakhir yang beg
Qiarra melemparkan boneka Barbie-nya pas ke arah wajah Ramsey. Wush!Di mana pun dan kapan pun, Ramsey adalah sosok yang rendah hati tapi percaya diri, kalem tapi tajam, tenang tapi selalu waspada, dan santai tapi selalu siap.Refleks, boneka itu langsung dia tangkap dengan menggunakan dua jari saja. “Qiarra, bayangkan kalau dia bisa merasakan sakit. Lalu, bagaikan dia adalah diri mu.”Qiarra malah melompat-lompat girang seperti habis menang lotre, kuncir kudanya terpantul-pantul heboh mengiringi gerakannya yang anggun dan menggemaskan. “Kau hebat juga, Hitam Manis!” Qiarra mengacungkan jempolnya sambil memiringkan kepalanya, wajahnya tampak sumringah namun senyum sebelah itu sepertinya membawa petaka buruk bagi Ramsey.Dari kecil sampai remaja, Qiarra selalu dimanja oleh ayah dan ibunya dan itulah sebabnya kenapa karakternya malah seperti anime Jepang. Suaranya kecil, cempreng, dan nyaring. Tingkahnya lebih konyol dari ada Patrick
Sesuai info dari Robert bahwa dia bercerai dari istrinya dengan alasan sudah tidak kuat merawat dan mendidik Qiarra. Ya, ibu kandungnya sendiri tidak sanggup mengurusi anaknya sendiri. Dengan alasan tersebut, istri Robert menggugat cerai dan rela melepaskan kehidupan bergelimang harta.Selain faktor tidak kuat dalam mengurus Qiarra, wanita paruh baya tersebut juga banyak tidak satu pemikiran dengan Robert, terlalu banyak hal yang berseberangan di setiap keadaan. Maka, perpisahan adalah jalan terbaik. Kini, Robert sudah lebih lima tahun menjadi seorang duda.Tidak lama berselang, Qiarra pun keluar dengan setelan sekolah. Kali ini, penampilannya sedikit berbeda dari yang tadi, tetap dengan kuncir kudanya, anderok pendek di atas dengkul, sepatu kets, jam tangan, gelang, kalung, sambil mengunyah permen karet.Begitu melihat penampilan Qiarra yang lebih mirip cosplay anime Jepang, sontak Ramsey sedikit tercengang namun sebisa mungkin tidak menampakkan ekspresi apa pu
Meski Lita respect dan mau berteman dengan Qiarra, bukan berarti dia rela melakukan apa saja demi Qiarra karena baginya, pertemanan tentu ada batasnya. Mereka berteman selama satu tahun terakhir dan tidak bisa dikatakan sebagai sahabat dekat.Ada beberapa faktor yang membuat Lita tidak bisa loyal dan faktor terbesarnya adalah terlalu complang antara dia dan Qiarra. Terus terang saja, Lita sangat minder dan malu kalau berjalan bersama Qiarra. Ibarat langit dan bumi.Di pengujung masa sekolah, jarak antara keduanya kian terkikis, terlebih Lita mulai sibuk belajar agar dia bisa masuk kampus impiannya lewat jalur prestasi dan mendapatkan beasiswa selama menempuh pendidikan tinggi nantinya.“Lita, untuk apa kau mau berteman dengan orang idiot dan bloon seperti dia?”“Qiarra hanya akan mengurangi kecerdasan kau, Lita! Mending kau menjauh!”“Apa kau mau tertular idiot seperti dia, Lita?”Berbagai cemoohan dan ump
Di dalam mobil, Qiarra menangis sejadi-jadinya.Dengan segera Ramsey membaca semua apa yang ada di dalam kehidupan Qiarra. Dengan berbekal sejumlah informasi dari Robert, guru Qiarra yang sempat tadi Ramsey wawancarai, stalking media sosial Qiarra, maka Ramsey sudah bisa memberikan penilaian di awal.Setelah memahami apa yang dia ketahui, Ramsey berpikir bahwa Qiarra berada dalam kehidupan enak tetapi rumit. Ramsey tahu bahwa selama ini Qiarra sangat kurang mendapat perhatian dari ayahnya. Qiarra hampir tidak pernah mencurahkan isi hatinya kepada orang yang tepat, yaitu orang tua.Ramsey cukup kaget ketika tahu bahwa Qiarra punya kehidupan yang luar biasa layaknya artis di media sosial. Apa yang Qiarra lakukan di dunia maya jelas berbanding terbalik dengan apa yang dia rasakan selama menjalani kesehariannya di dunia nyata. Di dunia maya, Qiarra sangat terkenal dan aktif, setiap harinya pasti selalu ada saja konten yang dia buat untuk membahagiakan dirinya
“Tapi, orang lain akan mencari sisi buruk yang ada pada diri mu yang lain. Oke, baju mu tidak robek, tetapi manusia akan mencari keburukan, kelemahan, dan kekurangan mu yang lain, apa pun itu.”Terkadang, dalam suatu keadaan, manusia akan dihadapkan pada situasi di mana mereka harus menyerang atau diserang. Dari pada kena serang terlebih dahulu, lebih baik agar orang lain saja yang terluka dan merasakan sakit. Sebagian orang punya pola pikir demikian.Qiarra mengangguk paham. “Ya, orang lain akan mencari keburukan dan kelemahanku, Ramsey. Mereka menertawakan aku.”“Ingat juga bahwa tidak ada satu pun orang di dunia ini yang sangat respect dan menaruh empati kepada mu, Qiarra. Kasih sayang yang tulus hanya dari ibu kepada bayinya, tidak lebih dari itu.”Di dalam kepala Ramsey, masih tersimpan sejumlah bongkahan kalimat yang tidak mungkin dia katakan karena dia pikir, Qiarra belum tentu bisa mengerti apa yang dia katakan.
Ramsey menjawabnya dengan nada pasti. “Tentu saja, Nona Qiarra!”Mendengar jawaban tersebut, wajah Qiarra lantas berseri-seri gembira. “Aku ingin sekali kuliah di jurusan Material Science. Aku punya minat tapi tidak punya bakat.”“Kalau kau memang merasa tidak punya bakat dalam bidang tersebut, kau bisa mempelajarinya, Qiarra.” Ramsey melempar arah telunjuknya ke danau di sana. “Menurut mu, apakah dualisme cahaya benar.”Qiarra langsung menggeleng cepat, memberikan reaksi bahwa dia tidak begitu paham apa itu dualisme cahaya.“Cahaya bisa bersifat gelombang dan cahaya pun bisa bersifat layaknya partikel. Seperti air di depan sana. Air merupakan partikel tetapi di saat besamaan ketika dia mendapatkan dorongan dari air, lihatlah dia akan seolah-ola seperti gelombang. Dualisme cahaya bisa diibaratkan dengan air tersebut.”Ramsey menguraikannya sebisa mungkin agar mudah dicerna oleh Qiarra. Bag
Max Rodri menelepon bosnya. “Aku sudah melihat target. Dia bersama satu pria yang agak mirip petugas keamanan. Aku yakin Robert Winsor telah menyewa satu petugas untuk mengawal dan menjaga anaknya.”Terdengar suara di ujung telepon. “Max, aku beri kau waktu dua minggu. Tangkap Qiarra hidup-hidup dan jika pria itu mengganggu mu, bunuh saja pria itu. Uang satu juta dollar akan aku berikan kalau kau sudah memberikan gadis itu padaku.”“Oke, mengerti!” tutup Max. Sebagai pembunuh bayaran yang terselubung dan tak terlihat, menangkap seorang gadis kecil adalah hal yang sangat sepele.Namun, Max tidak bodoh.Dia keluar dari Jeep hitam miliknya lalu mendekati dua orang pria. Jika dilihat dari penampilannya, dua pria tersebut seperti pengangguran yang hanya nongkrong-nongkrong tidak jelas.“Apa kalian mau duit masing-masing seratus dollar?” Max memperlihatkan dua lembar duit tersebut pas ke wajah dua pria itu.