Share

Bab 753

Penulis: Chestnut
Lauren berjalan tanpa menghiraukan mereka.

Beberapa pria itu bersiul ke arah Lauren, tapi Lauren berpura-pura tidak mendengar mereka.

Puntung rokok jatuh di depan kakinya dan itu membuatnya tiba-tiba berhenti.

Lauren tidak mengucapkan sepatah kata pun dan lanjut berjalan.

Salah satu preman langsung menghalangi jalannya.

"Hai, Cantik. Kamu mau pergi ke mana? Apa kamu mau Kakak menemanimu? Kami punya waktu sekarang." Tatapan pria itu terlihat sangat cabul.

Beberapa pria yang tadi bersandar di dinding telah mengelilingi Lauren sehingga Lauren tidak bisa berjalan maju maupun mundur.

"Nggak perlu. Apa kamu bisa meminggir?" tanya Lauren.

"Kenapa kamu nggak perlu? Kamu terlihat sangat memerlukannya." Pria di depannya berjalan mendekat.

Lauren mundur selangkah, lalu dia melewati dari samping pria itu dan mempercepat langkahnya.

"Cantik, jangan pergi, dong." Preman itu meraih bahu Lauren.

Tatapan mata Lauren menjadi tajam. Dia menangkap tangan preman itu dengan tangan kirinya, kemudian dia mena
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 754

    Lauren melirik Bentley yang diparkir di pinggir jalan, lalu bertanya, "Kenapa Tuan Evan bisa ada di sini?""Bukankah kamu melihatku di kamar pasien?" Evan tertawa. "Aku sedang mencari makan di sekitar, lalu aku nggak menyangka akan menemukanmu diganggu preman. Untung aku melihatmu. Kalau nggak, gawat nanti.""Terima kasih banyak," kata Lauren lagi."Begitu saja?""Apa?" Untuk sesaat, Lauren tidak paham maksud Evan."Kebetulan aku belum makan, bagaimana kalau kita makan bersama?" ajak Evan. "Kamu adalah asisten keponakanku. Seharusnya kamu tahu apa yang enak di Kota Imperial, 'kan?"Kalau itu dulu, Lauren pasti akan menolak. Namun, Evan sudah menyelamatkannya dan dia sudah menunda waktu makan Evan.Terlebih lagi, Evan adalah pamannya Yasmin. Meskipun begitu, Lauren masih merasa gelisah."Tapi, aku sudah makan." Lauren mencari alasan. "Aku bisa merekomendasikan tempat untukmu.""Begini saja, besok aku sudah mau kembali ke Kota Greya. Bagaimana kalau kita makan malam bersama?" tanya Evan.

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 755

    Evan meminum anggur merahnya sambil memperhatikan wajah Lauren. Setelah dia meletakkan gelasnya, dia bertanya, "Apa ini pertama kalinya kamu meminum anggur merah?""Di pekerjaanku yang sebelumnya, aku perlu minum saat pergi bersosialisasi." Lauren meletakkan gelas anggurnya, lalu dia berkata, "Kamu sudah menyelamatkanku dan kini kamu mentraktirku. Tuan Evan, aku sangat terkejut."Jemari Evan yang panjang menggoyang-goyang gelasnya dengan pelan. "Kalau begitu, apa kamu bisa menjelaskan padaku kenapa kamu terlihat sangat takut setiap kali melihatku? Sepertinya dulu kita nggak saling kenal, 'kan?""Maaf sudah bersikap nggak sopan." Lauren menjelaskan padanya, "Itu karena wajahmu sangat mirip ... dengan suamiku. Suamiku adalah pembunuh, tapi dia sudah meninggal setelah dihukum. Jadi, ketika aku melihat wajahmu yang sama persis dengannya, aku takut.""Apa kami benar-benar begitu mirip?" Evan mengangkat alisnya dan terlihat penasaran."Iya. Hanya saja, kamu memakai kacamata, tapi dia nggak."

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 756

    Lauren tersenyum. "Baik."Yasmin memberi Lauren karena Lauren adalah asisten pribadinya. Dia tidak memberikannya pada orang lain karena dia takut mereka akan bergosip.Kalau ada yang tidak diberikan, itu akan membuat orang kesal.Yasmin bekerja sepanjang pagi. Siang hari, dia dan Lauren pergi ke rumah sakit.Sekarang kondisi Klara sudah baik-baik saja, jadi dia tidak mungkin bisa berbaring saja.Yasmin menemukan Klara sedang di sisi Andy dan memijatnya."Bu."Saat Klara melihat Yasmin, wajahnya berseri-seri. "Kapan kamu kembali?""Semalam. Kamu nggak terus berada di sini, 'kan?""Nggak. Kalau kamu nggak percaya, kamu boleh menanyakan suster," bohong Klara."Kalau begitu, apa kamu tahu aku mengirim bulu babi kemari?" tanya Yasmin. "Aku mengirimkannya ke kamarmu. Seharusnya pagi ini itu sudah sampai.""Oh, itu ...." Karena Klara sudah ketahuan, dia tertawa. "Aku lelah berbaring terus, jadi aku datang ke sini. Aku juga nggak melakukan hal-hal yang capek. Lagi pula, berjalan-jalan bagus un

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 757

    "Aku tahu. Tapi, kenapa kamu bersikeras ingin bekerja sama denganku? Perusahaanku termasuk perusahaan kecil, sedangkan Grup Samson selalu bekerja sama dengan perusahaan besar." Yasmin tidak bisa menyembunyikan perasaan waspadanya."Bukankah aku sudah bilang karena kita satu keluarga? Selain itu, masih ada satu alasan penting ...." Evan melirik Lauren yang sedang meletakkan cangkir kopi di depannya."Apa itu?" tanya Yasmin."Ayahku sudah nggak sesehat dulu. Aku ingin menggunakan kerja sama ini untuk mendekatkan ayahku dan kakakku. Tak peduli bagaimana kamu membelah ayahmu dulu, bagaimana kamu bisa tahu isi hati mereka? Mungkin mereka hanya perlu satu kesempatan," ujar Evan."Ayahku sudah kecelakaan mobil dan sedang koma. Mau kesempatan seperti apa lagi baru bisa membuat kakek yang nggak pernah aku bertemu muncul?" sindir Yasmin."Orang tua memang keras kepala. Maka itu, sekarang aku ingin menjadi penengah mereka." Evan terlihat sangat tulus. "Selain itu, dia nggak tahu kalau kecelakaan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 758

    Lauren tercengang, kemudian dia tanpa sadar melirik ke arah Yasmin. Setelah dia melihat ekspresi terkejut Yasmin, dia tahu kalau bukan Yasmin yang menyebarkannya.Jadi, Lauren menyangkal, "Nggak. Aku nggak menerima bulu babi dari Bu Yasmin."Raffie lanjut mengejek, "Bagaimana mungkin nggak? Bukankah kamu yang memberitahuku kalau Bu Yasmin memberikanmu bulu babi?"Bagaimana mungkin Lauren memberitahunya? Dia langsung paham kalau orang ini sedang memfitnahnya. "Kapan aku memberitahumu?""Kemarin setelah kita pulang kerja.""Di mana? Apa aku ada bertemu denganmu? Atau ingatanku yang buruk? Bagaimana kalau kita mengecek rekaman CCTV perusahaan?" kata Lauren sambil membagikan dokumen."Ingatanmu benar-benar buruk. Kita berpapasan di stasiun kereta."Setelah Lauren selesai membagikan dokumen, dia duduk dan berkata, "Jalan ke stasiun kereta ada kamera CCTV. Kita bisa mengeceknya.""Ngapain kamu serius sekali? Nggak ada yang akan merebutnya darimu. Kamu pergi ke stasiun kereta sambil membawa k

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 759

    Irene menatap Yasmin dengan tajam. "Orang baik? Kamu kira kamu siapa? Berani-beraninya kamu menceramahiku? Walaupun aku jahat, Daniel juga hanya menginginkanku! Kamu cuman mainannya Daniel. Hidup kupu-kupu malam pun lebih baik daripadamu, setidaknya mereka dibayar. Sedangkan apa yang kamu dapatkan? Karena kamu nggak berharga sepeser pun! Selain itu, beberapa malam ini aku akan menginap di Taman Royal. Lebih baik kamu jangan menggangguku dan Daniel."Setelah Irene selesai berbicara, dia pergi.Yasmin tahu siapa dia bagi Daniel, tapi di masa depan dia tidak akan membiarkan Daniel menyentuhnya lagi.Karena Irene akan menginap di Taman Royal, Yasmin boleh membawa keluar anak-anak!Sore hari, dia pergi ke Taman Royal untuk menjemput anak-anak. Lalu, mereka pergi ke rumah Klara.Yasmin tidak ingin anak-anak berada di dekat Irene dan mereka bisa mengalihkan fokus Klara agar Klara tidak selalu memikirkan Andy.Dia melihat anak-anaknya bermain dengan gembira bersama nenek mereka, lalu dia menga

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 760

    Pagi hari, Yasmin memasuki kantornya.Ketika dia melihat pria yang sedang duduk di sofa itu, dia tercengang. Lalu, Yasmin berjalan ke meja kantornya dengan ekspresi normal dan duduk di kursinya.Dia bertanya, "Apa kamu mau segelas air?"Daniel menatap Yasmin dengan sinis. Kalau Yasmin benar-benar ingin memberikannya segelas air, Yasmin tidak akan bertanya. Jelas sekali kalau dia hanya beromong kosong.Dan hanya wanita sialan ini yang berani memprovokasinya!"Di mana anak-anak?""Di rumah ibuku. Mereka ingin lebih lama menginap di sana. Kamu nggak usah buru-buru menjemput mereka pulang, 'kan?" Yasmin merasa Daniel sengaja menanyakan itu. Dia tidak percaya Daniel tidak tahu di mana anak-anak."Jangan keterlaluan."Yasmin memanyunkan bibirnya, tapi dia masih belum berani terlalu melawan Daniel. Yasmin malah berkata dengan polos, "Mereka ingin bercerita tentang pengalaman mereka di laut kepada Nenek. Sepertinya mereka akan pergi menjenguk Kakek nanti sore. Apa yang keterlaluan dengan itu?

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 761

    Ketika bahayanya terus meningkat, Daniel melepaskan Yasmin. Dia menegakkan punggungnya, lalu berkata dengan nada memerintah, "Antar anak-anak pulang ke Taman Royal sebelum kamu pergi ke Kota Greya."Setelah itu, terdengar suara pintu ditutup.Daniel pergi tanpa meminum airnya.Yasmin menatap pintu yang tertutup itu, lalu sekujur tubuhnya menjadi rileks.Dia akan perlahan-lahan tentang anak-anak.Dia tidak berharap Daniel benar-benar akan berpisah dengan Irene karena hal seperti itu. Daniel juga bukannya sangat menginginkan Yasmin. Dia hanya sangat frustrasi karena dia tidak dapat menemukan wanita lain.Selain itu, Daniel adalah orang yang sangat suka mengontrol orang, tapi tidak suka dikendalikan.Bagaimana mungkin dia akan peduli pada ancaman Yasmin?Yasmin tiba-tiba mengungkit itu mungkin akan membuat Daniel benci padanya dan ke depannya akan memilih untuk mengabaikannya.Pokoknya, Yasmin hanya peduli pada anak-anak.Kalau anak-anak dekat dengan kedua orang tua, membesarkan anak sepe

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status