Bagaimana mungkin Daniel akan melepaskan orang yang pernah menyinggungnya?!Yasmin duduk meringkuk di pojok.Dia sudah siap menerima hukuman setelah dia sampai rumah.Ini tidak penting.Sekarang ibunya dan anak-anak sedang menunggu instruksi Yasmin di bandara.Sofia membawa ketiga anak kecil ke bandara. Mereka sedang menunggu sambil makan.Makanan di dalam mulut si kembar tiga membuat pipi mereka seperti bakso. Terlihat sangat lucu dan menggemaskan."Nenek, kapan Mama sampai?" tanya Julian."Sudah lama sekali," kata Julius."Nenek, apa Mama nggak akan datang?" tanya Julia dengan khawatir."Mama akan datang, kok. Kita tunggu lagi, ya." Sofia tidak berani menelepon Yasmin.Yasmin sudah berkata menunggu telepon darinya.Menurut waktu yang perjalanannya selama 40 menit, seharusnya Yasmin dari tadi sudah sampai.Sekarang dua jam sudah berlalu.Jangan-jangan sungguh telah terjadi sesuatu?Mobil Rolls Royce itu berhenti di Taman Royal. Sosok tinggi yang sedang berdiri di bawah langit malam me
Yasmin tidak tertarik dengan mereka berdua. Yang penting mereka tidak menyakitinya dan orang yang Yasmin peduli.Dia menundukkan kepalanya. Tadi dia menyelipkan ponselnya di bawah kursi penumpang Martin.Kalau Yasmin tidak menelepon ibunya, apa mereka akan terus menunggu?Yasmin mengangkat kepalanya dan melihat pengawal yang berdiri tidak jauh darinya. Yasmin tidak berani bergerak.Seharusnya tadi dia berdiri di sudut.Akan tetapi, dia sudah memberi tahu ibunya kalau dia tidak muncul dalam tiga jam, mereka tidak usah menunggunya lagi dan pulang.Yasmin tidak menyangka dia akan gagal karena Martin.Yasmin merasa sedih ketika memikirkannya.Martin mengkhawatirkannya, datang ke Taman Royal untuk menyelamatkannya dan menabrak mobilnya ke dinding gedung untuk menghentikan Daniel dari menyakitinya .... Apa dia melakukan semua itu untuk bersenang-senang? Yasmin perlu mengakui kalau Martin sangat pandai berakting dan lebih baik dia menjadi aktor!Yasmin benar-benar terkejut!Dia mengira di Kel
Sekujur tubuh Yasmin gemetaran. Dia meronta di dalam bak mandi dan hendak melarikan diri.Begitu dia keluar dari bak mandi, seseorang meraih belakang lehernya."Ugh! Jangan ..." teriak Yasmin.Yasmin ditekan ke depan wastafel dan dia dipaksa untuk melihat kaca yang mencerminkan ekspresi takutnya.Suara Daniel yang seperti iblis memasuki telinga Yasmin. "Lihatlah dirimu. Berhenti menolak.""Jangan .... Daniel, lepaskan aku. Cukup ...." Yasmin memejamkan matanya dengan malu. Dia tidak berani melihat tubuhnya yang disiksa di kaca."Kamu tahu kalau ini selamanya nggak akan cukup," balas Daniel dengan sangat sinis sehingga Yasmin merinding.Kejadian dua tahun lalu sangat melekat di benak Yasmin. Dia juga tahu apa maksud Daniel ....Air matanya jatuh ke lantai.Yasmin dilempar ke tempat tidur.Dia berusaha meraih tepi tempat tidur, tapi tangannya yang gemetar bergerak dengan lambat.Namun, sebelum Yasmin berhasil, Daniel sudah mendekat. Tubuh Daniel melenyapkan jejak cahaya terakhir di kamar
Namun, Sofia tidak bisa mematikan ponselnya selamanya. Dia akan menyalakannya kembali nanti malam.Sofia tidak bisa menelepon nomor ponsel Yasmin lagi. Kalau begitu, bagaimana dengan ponsel barunya?Sofia merasa itu juga berbahaya.Kalau tidak, Yasmin tidak mungkin tidak menjawab telepon Sofia.Sepertinya mereka hanya bisa menunggu di rumah ....Pada siang hari, seorang pelayan masuk ke kamar.Ketika dia memasuki kamar tidur dan melihat pemandangan di tempat tidur, dia hampir berteriak dan segera menutup mulutnya.Setelah dia tenang, dia baru menurunkan tangannya.Tempat tidurnya berantakan, termasuk wanita yang sedang berbaring di sana.Wanita itu bagaikan boneka rusak yang tak bernyawa.Ada banyak tanda merah di lengannya yang terekspos. Warnanya sangat mencolok pada kulitnya yang putih dan mulus.Pelayan itu melangkah maju dengan hati-hati.Semalam Tuan Daniel sudah pergi, tapi ternyata wanita itu masih tidur sampai sekarang.Wanita itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan bangun.Sit
Padahal jaraknya tidak jauh, tapi itu sangat menguras tenaga Yasmin.Yasmin membiarkan selimut jatuh, lalu memakai pakaiannya sambil membelakangi kaca.Dari cerminan kaca, dapat terlihat banyak sekali tanda di tubuh yang mulus dan langsing itu.Bisa diketahui betapa ganasnya Daniel.Setelah Yasmin menenangkan dirinya, dia pergi dari Taman Royal.Dia diantar oleh mobil.Karena dengan tubuhnya yang sekarang, sulit bagi Yasmin berjalan ke pinggir jalan untuk menghentikan taksi.Setelah Yasmin turun dari mobil, dia menuju ke apartemennya."Yasmin!"Yasmin menoleh. Dia melihat Klara turun dari mobil, lalu berjalan menghampirinya."Tante.""Apa Daniel ada melakukan apa-apa padamu?" Klara melihat Yasmin dari atas ke bawah. "Ada apa dengan suaramu? Sakit? Atau Daniel telah menyakitimu? Dia itu gila!""Aku baik-baik saja," ucap Yasmin sambil mengalihkan pandangannya.Tantenya pasti sudah tahu perihal dia ditangkap setelah mencoba melarikan diri.Namun, Yasmin tidak memberi tahu Klara tentang hu
Dengan tubuh yang kurang sehat, Yasmin turun. Dia keluar melalui pintu belakang, kemudian pergi dengan naik taksi.Klara yang melihat itu segera membuntuti Yasmin.Yasmin pasti pergi untuk menemui Sofia.Yasmin tidak mau mendengarkan nasihat Klara, tapi Klara pasti bisa mengusir Sofia.Yasmin turun dari mobil, lalu naik tangga. Setelah dia berdiri di depan pintu, dia langsung membukanya dengan kuncinya.Begitu pintu terbuka, Sofia yang pas-pas baru keluar dari kamar berkata, "Yasmin?"Yasmin menghela napas lega. Dia menutup pintu. "Bu, kalian baik-baik saja, 'kan?""Ya. Anak-anak baru tidur. Bagaimana denganmu? Selama ini aku nggak bisa menghubungimu."Yasmin masuk kamar dengan tergesa-gesa untuk melihat anak-anak.Melihat anak-anak tidur dengan nyenyak, Yasmin pun memeluk dan mencium mereka. Setelah mencium wangi susu mereka, Yasmin baru merasa tenang.Matanya berair ketika dia berkata, "Aku ditangkap oleh Daniel."Sofia kaget. "Bukankah kamu bilang Martin akan membantumu?""Dia yang
"Kamu hanya takut aku akan mengungkapkan rahasiamu!"Klara berusaha menahan keinginannya menampar orang. Rahasianya? Rahasia apa? Apa wanita ini sedang mengancamnya?"Klara, aku nggak punya maksud lain. Aku tahu apa yang boleh dan nggak boleh dikatakan. Aku hanya berharap kamu nggak mengusirku," mohon Sofia."Nggak bisa! Kamu harus menghilang dari kehidupan Yasmin," tolak Klara."Kalau begitu, sampai di sini saja." Sofia pun berbalik tanpa menoleh.Saking marahnya, Klara menendang tong sampah di sebelahnya. Bau sampah hampir membuatnya muntah, jadi dia segera masuk mobil.Setelah pulang, Klara masih belum bisa melupakan amarahnya.Bagaimana bisa dia membiarkan Sofia kembali?Dia harus memutuskan hubungan Yasmin dengan Sofia!Pada malam hari, Yasmin pergi ke rumah Sofia.Ketika Sofia melihat Yasmin, dia tidak mengatakan apa-apa.Pagi harinya, ketika Julia bangun dan melihat ibunya yang sedang tidur, matanya langsung berbinar-binar."Mama ..." panggil Julia diam-diam.Yasmin tidak berger
Kantor Daniel berada di lantai tertinggi gedung Grup Naga.Setelah Eric masuk, dia menyerahkan sebuah ponsel. "Ponsel ini ditemukan di bawah kursi penumpang Porsche milik Martin."Daniel menatap ponsel itu lekat-lekat. Dia tidak terlihat terkejut.Setelah memperhatikan ekspresi Daniel, dia bertanya, "Tuan Daniel tahu Nona Yasmin punya ponsel kedua?""Ponsel adalah benda yang penting, tapi dia sudah meninggalkannya di rumah dua kali. Itu berarti dia dari awal sudah tahu kalau ada pelacak di ponselnya." Tatapan mata Daniel menajam.Eric tidak menyangka ternyata Yasmin lumayan pintar. Sebagian orang pasti tidak akan tahu.Daniel melihat ekspresi Eric, lalu berkata, "Jangan memandang rendah dia atau kamu akan tertipu olehnya.""Jadi ... apa mau menangkapnya kembali ke Taman Royal?" tanya Eric.Daniel menyipitkan matanya. Setelah diam beberapa saat, dia berkata, "Berburu itu menyenangkan ketika mangsanya kabur, bukan ketika ia dikurung. Kita belum pernah pergi ke Rumah Sakit Bedah Plastik J