Akan tetapi, Klara tidak mendekat.Andy yang melihat Klara jelas merasa canggung sehingga dia mengalihkan pandangannya.Bagaimanapun juga, tadi sore mereka berdua baru melakukan hal itu. Mau mereka terekspos atau tidak, mereka merasa tidak nyaman bertemu."Ayah, aku keluar dulu ...." Yasmin belum sempat menyelesaikan kalimatnya, tapi Irene yang duduk di sebelahnya langsung membuka pintu mobil.Yasmin pun turun dari mobil dengan bingung. Dia melihat Irene menuju ke pintu dengan menggebu-gebu. Dalam sekejap, Yasmin paham."Irene, apa yang mau kamu lakukan?" Yasmin mengejarnya. "Berhenti!"Irene yang berada di depan seolah-olah tidak mendengar Yasmin. Dia berjalan makin cepat dan dia seperti ingin membunuh orang.Yasmin mengerutkan keningnya. Dia melihat tamparan itu hampir mengenai pipi Klara. Yasmin berlari, lalu mendorong Irene dengan kuat."Aa!" Irene terdorong ke samping. Karena dia memakai sepatu hak tinggi, dia hampir terjatuh. Akan tetapi, itu tidak menghentikannya, malah membuatn
Dari awal, Andy merasa ada yang janggal, tapi dia tidak begitu memikirkannya.Yasmin yang mengingatkannya.Andy lebih tidak mau percaya kalau hal itu terjadi karena Irene.Dia melihat Irene tumbuh besar. Putrinya tidak jahat, tapi terkadang dia keras kepala.Namun, anak bersikap keras kepala di depan orang tuanya adalah hal yang wajar."Nggak peduli seberapa baik kamu mengatakannya, Ibu pasti akan ribut. Selain itu, ke depannya dia pasti nggak bisa merasa tenang," kata Irene.Andy diam selama beberapa saat, lalu berkata, "Aku akan memberikannya pilihan. Apa pun pilihannya atau bercerai, aku akan menerima semuanya."Irene kaget. Penceraian benar-benar diungkit."Irene, mengenai Klara, suruh Daniel melupakannya saja.""Apa? Nggak mau! Lalu, untuk sementara jangan memberi tahu Ibu tentang masalah ini. Aku nggak mau dia terluka. Ayah, kamu mungkin nggak peduli, tapi aku peduli!" Irene menjadi tidak masuk akal.Sebenarnya, Irene lebih peduli dengan masalah-masalah yang mungkin akan muncul.
Yasmin memegang ponselnya. Sesekali dia membuka nomor ponsel Daniel.Apa Yasmin perlu meneleponnya?Lokasi Daniel sedang di Grup Naga. Seharusnya dia tidak bersama Irene, 'kan?Namun, apa yang dikatakan Yasmin setelah dia meneleponnya? Memohon?Bagaimana mungkin Daniel mau menerima permohonannya tanpa janji?Jadi, apa dia akan menerima kalau Yasmin memberinya janji?Daniel melakukannya untuk Irene.Nanti bagaimana dia akan menjelaskannya pada Irene?Setelah berpikir untuk beberapa menit, akhirnya Yasmin ketiduran.Besok paginya, Dahlia dan putrinya tidak datang membuat keributan, melainkan pengawal Daniel.Klara terkejut dan berlari ke kamar Yasmin.Para pengawal dan Yasmin saling berhadapan, sepertinya siapa pun tidak akan mundur."Tolong pergi atau aku akan lapor polisi," kata Yasmin dengan ekspresi sinis."Ini adalah perintah Tuan Daniel. Nyonya Klara harus pergi dari Kota Imperial sesegera mungkin," kata pengawal itu dengan itu serius.Yasmin tahu lapor polisi tidak berguna. Ancama
Hal yang lebih kritis adalah Klara harus dihentikan. Dia tidak boleh keluar dari Kota Imperial."Jangan panik. Aku akan segera mencari Daniel. Tunggu kabarku." Setelah Andy mengatakan itu, dia mengakhiri panggilan.Yasmin berdiri di luar pintu. Dia merasa gelisah dan tak berdaya.Bisa-bisanya Daniel melakukan ini!Tidak ada ampun sama sekali!Karena Daniel tidak mau mengangkat teleponnya, Yasmin mengirimkan pesan teks kepadanya: Lepaskan ibumu. Jangan mengusirnya dari Kota Imperial. Aku bersedia melakukan apa pun selama kamu senang.Alhasil, pesannya juga tidak dibalas.Yasmin hanya punya kelebihan ini yang bisa dia tawarkan kepada Daniel.Kalau kelebihan ini pun tidak berguna, apa lagi yang bisa dia lakukan?Hampir satu jam kemudian, Andy masih belum menelepon. Yasmin tidak tahu apakah Andy masih menanganinya atau apa.Namun, Yasmin sudah tidak bisa menunggu.Dia merasa Daniel sudah berpindah tempat. Setelah dia memastikan Daniel berada di Grup Naga, dia segera naik taksi ke sana.Beg
"Apa kamu tahu apa yang sudah kamu lakukan?" Andy mendadak berdiri dan ekspresinya terlihat sangat masam.Irene sudah membuatnya mengkhianati pernikahannya, membuat Klara diusir dari Kota Imperial secara paksa, membuat Yasmin sedih dan takut.Bisa-bisanya dalangnya adalah Irene. Pelakunya adalah putri kesayangannya.Andy tidak mau percaya, tapi dia terpaksa memercayainya!Irene tercengang. Dia berkata dengan kaget, "Ayah, kamu nggak pernah membentakku. Hanya karena ... Klara dan putrinya?"Jangankan membentak Irene, Andy bahkan tidak pernah meninggikan suaranya satu desibel pun.Selama ini dia adalah ayah yang lembut dan penyayang.Sekarang dia benar-benar marah pada Irene.Betapa serius dan konyolnya masalah ini!"Untuk siapa aku melakukan semua ini?" Irene tampak sedih dan hampir menangis. "Ayah, kamu kira aku mau melakukan hal kotor seperti ini? Kalian sudah memaksaku seperti apa?"Sifat Irene yang suka menyalahkan orang lain membuat Andy saking kepala. Sebagai ayahnya, dia bisa mem
Akan tetapi, Yasmin bisa mengerti. Andy hanya ingin melindungi putrinya.Namun, bagaimana dengan Klara?Apa dia pantas mendapatkannya?Bagaimanapun juga, Dahlia dan Irene barulah anggota keluarga Andy yang sah ....Yasmin menyadari ada pergerakan dari lokasi Daniel, jadi dia buru-buru berdiri dan keluar dari kafe. Lalu, dia berlari ke pintu masuk Grup Naga.Dia baru saja tiba dan melihat Daniel baru mau naik mobil. Yasmin berteriak, "Daniel!" Lalu, dia berlari.Sebelum Yasmin bisa mendekat, dia dihalangi oleh pengawal.Daniel menatapnya dengan tajam dan ekspresi sinis.Yasmin menenangkan stabilnya dan napasnya. "Apa aku boleh meminta waktumu sebentar? Bisa ... bisakah kamu melepaskan ibuku?""Nggak," jawab Daniel.Yasmin tercengang. "Kenapa? Apa yang terjadi antara ibuku dan ayahku adalah sebuah kesalahpahaman. Kamu boleh menyelidiki restoran itu. Itu benar-benar salah paham! Daniel, aku tahu kamu mau melindungi Irene dan membantunya melampiaskan amarah, tapi ibuku juga korban! Apa kam
"Bagaimana, Yasmin? Apa kamu sudah membelinya?" desak Klara."Bu, nggak bisa. KTP-mu nggak valid," kata Yasmin dengan tak berdaya."Apa Daniel baru senang setelah kita berdua mati? Apa dia punya penyakit mental?" kata Klara dengan sangat kesal."Bu, cari tempat tinggal dulu. Sepertinya untuk sementara kamu nggak bisa pulang." Yasmin sudah mencari dan bertemu dengan Daniel, tapi mereka tidak dapat berbicara.Mungkin Yasmin perlu menunggu beberapa hari. Setelah Daniel tidak marah lagi, Yasmin baru memohon padanya ...."Apa aku nggak bisa pulang ke Kota Imperial lagi? Kamu nggak bisa pergi ke sana, kamu juga nggak bisa keluar. Apa kita hanya bisa berbicara dari telepon? Ibu nggak mau!""Kamu juga nggak bisa melakukan apa-apa walaupun kamu nggak mau. Daniel nggak mau melepaskanmu.""Apa kamu sudah mencarinya?""Sudah."Klara merasa sangat jengkel. Tidak ada yang berhasil. Dia ingin marah, tapi marah tidak bisa menyelesaikan masalah.Pada akhirnya, dia hanya bisa berkompromi dulu.Dia tidak
Yasmin pulang ke rumahnya. Dia mandi dan mengganti pakaiannya.Ketika dia pergi ke balkon, dia menyadari Martin sudah pergi.Dia pun baru keluar, lalu menuju ke sekolah.Dia jarang pergi ke sekolah.Lebih tepatnya, dia hampir tidak pernah pergi.Sebenarnya seperti ini tidak bagus.Tak peduli seberapa sibuk orang tua, mereka harus pergi ke sekolah anak-anak.Kalau dia jarang menampakkan diri, itu juga tidak baik bagi anak-anak.Karena mereka memang tidak punya ayah ....Yasmin memasuki gerbang sekolah, lalu menuju ke kelas TK.Dari jauh, dia melihat anak-anak sedang bermain. Ada beberapa yang mengikuti kelas penjas bersama kakak-kakak senior.Dari kejauhan, mereka terlihat seperti segerombolan penguin. Sangat menggemaskan."Julian, Julius, Julia." Yasmin pergi menghampiri mereka.Ketiga anaknya yang sedang bermain dengan teman lain tercengang. Kemudian, mereka berlari dengan gembira. "Mama!""Mama!""Mama datang!"Satu per satu memeluk Yasmin.Yasmin berseru, lalu dia terjatuh duduk di