Daniel tersenyum sinis sambil mendekatkan wajahnya. Dia mengangkat dagu Yasmin dan berkata, "Aku bisa membungkam mulutku."Tatapan mata Yasmin penuh harapan, tapi dia tidak berani berharap terlalu banyak."Buat aku senang. Puaskan aku." Ini syarat Daniel.Hati Yasmin langsung mencelus dan tatapan matanya menjadi sinis.Dia tahu tidak akan segampang itu.Saat melihat perlawanan di mata Yasmin, tatapan Daniel segera menjadi sinis. Dia pun mendorong Yasmin ke samping dengan kuat."Aa!" Yasmin tidak bisa menahan dorongan yang kuat itu. Tubuhnya terhuyung ke samping dan menabrak dinding.Ketika dia menoleh, sosok Daniel sudah menghilang.Yasmin tidak mengejarnya.Apa dia perlu mengejar Daniel untuk menyenanginya?Dia tidak bisa melakukannya.Tidur bersama Daniel adalah hal yang sangat mengerikan.Yasmin merasa tertekan dari segala arah.Terlebih lagi, sepertinya Daniel tidak akan menyentuhnya lagi. Kalau Yasmin yang berinisiatif, dia menggali lubang sendiri.Yasmin duduk di bangku sebelah r
Lampu mobil hanya menerangi tubuh bagian bawah wanita itu. Tubuh bagian atasnya tidak terlihat dan tertutup oleh kegelapan.Jason melambaikan tangannya. "Suruh dia pergi!"Sopir menekan klakson, tapi wanita itu bergeming.Jason marah karena kebodohan sopirnya.Dia sudah lama ingin mengganti sopir, tapi dia selalu berpikir untuk memberi sopirnya kesempatan.Masalah sepele ini pun tidak bisa ditanganinya.Untuk apa dia menekan klakson? Apa dia tidak bisa turun dari mobil dan mengusir orang?Jason yang mabuk keluar dari mobil, kemudian berteriak, "Ngapain kamu berdiri di sana? Apa kamu mau uang? Percaya nggak aku .... Aaaa!"Sebelum Jason sempat menyelesaikan kalimatnya, wajah wanita itu mengejutkan Jason sehingga dia jatuh terduduk di tanah.Pada saat ini, sopir itu turun dari mobil. "Pak Jason, kamu .... Aaaa! Hantu!" Saat sopir itu melihat wajah wanita yang pucat dan berdarah-darah itu, dia terkejut dan pingsan.Jason mendengar suara gedebuk di belakangnya.Ketika Jason menoleh kepalan
Bukan, bukan! Ayah yang mendorongmu! Itu nggak ada kaitannya denganku!'Nggak! Dia yang mendorongmu! Karena aku mau me ... menikahi Klara dan ingin bercerai denganmu, dia pergi mencarimu. Kebetulan kamu berada di atap rumah sakit. Kamu yang telah berbicara terlalu kasar, Ayah baru nggak dapat menahan dirinya dan mendorongmu.'Nggak, nggak .... Aku hanya melihat dari samping. Ja ... jangan salahkan aku. Kalau saja kamu mau bercerai denganku baik-baik, apa pun nggak akan terjadi .... Maaf, Naomi. Selama beberapa tahun ini, aku selalu merasa menyesal, sangat menyesal .... Kenapa aku nggak membantumu? Maaf ....'Klara mematikan rekaman itu, lalu melihat wajah pucat pasi Jason sambil bertanya, "Bagaimana? Kamu sudah ingat, 'kan?"Jason mengangkat kepalanya. Dia tampak takut dan marah. "Wanita itu kamu!""Kalau nggak? Kamu kira Naomi benar-benar muncul? Jason, aku sungguh nggak menyangka kamu akan membunuh istrimu sendiri!""Aku sudah bilang. Bukan aku yang membunuhnya!""Kamu hanya berdiri
Jason langsung kepikiran Yasmin.Klara hanya dekat dengan Yasmin.Yasmin menerima telepon dari Klara dan mengajaknya untuk makan bersama.Di sebuah restoran yang mewah lagi, Yasmin melihat orang yang duduk di seberangnya dan bertanya, "Apa kamu sudah menemukan petunjuk?"Klara menjawab, "Belum. Hal ini nggak mudah diselidiki."Yasmin mengira .... Dia pun merasa kecewa.Dibenci Daniel sama ngerinya dengan ditatap iblis.Klara tahu apa isi pikiran Yasmin, tapi Klara memilih untuk mengabaikannya.Bagaimanapun juga, saham Grup Guntur lebih menggoda.Cepat atau lambat dia akan mengeluarkan rekaman itu, tapi tidak sekarang."Jangan terburu-buru. Ibu akan menyelidikinya," hibur Klara.Yasmin hanya bisa menganggukkan kepala.Namun, dia sudah tidak begitu berharap.Selesai makan, Yasmin tidak naik mobil Klara. Dia pulang sendiri naik kereta bawah tanah.Anak-anak tidak ada d rumah, jadi Yasmin bersiap-siap untuk menunggu di lantai lima.Dia baru naik tangga ke lantai lima, lalu dia bertemu deng
Yasmin berbalik dan melihat sekeliling rumahnya. Dia bahkan pergi ke kamarnya.Dia merasa ada yang aneh, tapi dia tidak tahu apa masalahnya.Apa dia lupa merapikan bantal di sofa?Yasmin merasa aneh.Dia keluar dari rumah, lalu menemukan kunci yang tersembunyi di bawah pot tanaman.Kuncinya masih ada, tapi dia sudah tidak meletakkannya di sini.Karena Klara bisa menemukan kuncinya, orang lain juga bisa menemukannya.Namun, apa Jason akan masuk ke dalam rumahnya?Untuk apa dia masuk?Yasmin tidak begitu memikirkan dugaannya yang tidak berdasar itu.Setelah Yasmin beristirahat beberapa hari, dia pergi ke Grup Guntur.Dari awal dia tahu kalau dia sudah menjadi terkenal.Nama "Yasmin Tanoto" berada di internet selama beberapa hari.Namun, orang yang bisa bekerja di perusahaan besar adalah orang-orang pintar dan berkemampuan.Mereka bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.Akan tetapi, Joshua tercengang saat melihat Yasmin. "Loh, sudah datang?""Pagi, Pak.""Datanglah ke kantor. Kebetulan ak
Saat tatapan mata Daniel yang tajam dan mengancam mengarah ke arahnya, Yasmin segera membungkuk dan menundukkan kepalanya seperti Joshua."Tuan Daniel.""Hm," sahut Daniel. Setelah itu, dia berjalan lurus.Joshua dan Eric mengikuti di belakangnya.Di barisan paling terakhir adalah Yasmin.Daniel bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Yasmin tetap berwaspada. Lebih baik lagi kalau dia bisa langsung bersembunyi.Setelah mereka masuk ruang rapat, semua orang sudah hadir.Tidak juga, Martin tidak ada.Ini tidak aneh. Dia sering tidak ada.Yasmin duduk di belakang Joshua, berhadapan dengan laptop di pangkuannya.Setelah rapat dimulai, dia mengetik berbagai catatan.Saat Eric melaporkan pekerjaannya, Yasmin memproyeksikan semua data laporan ke laptop.Setiap kali Eric mengungkit berbagai celah data di departemen keuangan, David tampak marah dan dia selalu merasa dia yang dikatai.Yasmin terus menundukkan kepalanya dan melihat laptop.Dia tidak berani melihat ke arah lain karena dia khaw
Joshua memanggilnya, "Yasmin?"Yasmin tersadar, lalu berdiri.Dia mengikuti Joshua menuju ke pintu ruang rapat, tapi matanya terus memandang Jason yang masih duduk bergeming.Yasmin berhenti di pintu, lalu berkata, "Pak, nanti aku baru kembali ke departemen."Joshua tidak berkata apa-apa. Dia bahkan membantu mengambil laptop Yasmin dengan baik hati.Yasmin memasuki ruang rapat, lalu menutup pintu dengan kuat. Dia berhenti di depan Jason, lalu bertanya, "Apa maksudmu? Kenapa kamu memfitnah ibuku? Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan? Bahkan bilang mau memberi kompensasi? Kalau kamu ingin sekali, kenapa kamu nggak menyuruh putramu melepaskanku?"Saking marahnya, napas Yasmin terengah-engah dan dadanya naik turun.Dia tidak bisa tenang.Jason tertawa sinis. Dia berkata dengan sangat sinis, "Aku benar-benar sial karena mengenalmu dan ibumu!" Dia berdiri, kemudian menatap Yasmin. "Bukankah ibumu sudah memberikanmu rekamannya? Untuk apa kamu berpura-pura?""Rekaman apa?" Yasmin bingung."S
"Aku akan memberitahunya sekarang juga. Nggak usah menunggu!""Nggak boleh. Aku belum mendapatkan uangnya!""Uang, uang, uang. Kamu hanya tahu uang!" Yasmin meledak. "Kita bisa menggunakan kesempatan ini untuk bebas dari Keluarga Guntur. Bukankah itu kabar gembira? Bu, aku nggak ingin berhubungan tubuh dengan Daniel lagi! Serahkan rekaman itu padanya. Bagus kalau dia berterima kasih pada kita. Kalaupun nggak, kita juga nggak usah ditindasnya lagi!""Karena dulu kita sudah menderita gara-gara Keluarga Guntur, kamu baru mau mengontrol Keluarga Guntur," ujar Klara.Apa pun yang dikatakan Yasmin, Klara tidak mau mendengarnya. Jadi, Yasmin maju untuk merebut ponsel tersebut.Klara segera berlari. Dia memutari sofa dan tidak ingin menyerahkan ponselnya.Yasmin marah sekali sehingga napasnya menjadi terengah-engah. Dia tidak bisa tenang sedikit pun.Melihat Klara tidak mau menyerahkan ponselnya, Yasmin pun keluar dari vila."Yasmin, kamu mau ke mana? Malam ini makan bersama Ibu, ya!" teriak K