Share

Bab 293

Penulis: Chestnut
"Apa kamu sudah tahu kamu mau pergi ke mana?" tanya Martin.

"Kota Kiagan," jawab Yasmin.

"Aku setuju."

Yasmin tidak ingin mengatakan apa-apa lagi, jadi dia membalikkan tubuhnya.

Di belakang, terdengar Martin bertanya, "Apa kamu benar-benar sudah nggak bisa hamil?"

"Ya. Apa kamu senang?" tanya Yasmin.

Setelah mengatakan itu, Yasmin pergi.

Ketika dia sedang menunggu lift, dia berpikir apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Martin telah melebihi ekspektasinya. Yasmin bahkan mengira dia perlu merahasiakannya dari Martin.

Pria itu tidak punya udang di balik batu, 'kan?

Kalau tidak, kenapa dia tiba-tiba setuju?

Martin juga sangat berbahaya, jadi Yasmin harus berhati-hati padanya.

Setelah Yasmin mendapatkan KTP dan paspornya, dia akan pergi.

Irene tidak akan tidak "bekerja sama" dengannya?

Yasmin merasa kalau tidak terjadi hal yang tidak terduga, Irene tidak punya alasan untuk menolaknya.

Dia masuk ke dalam lift, kemudian dia melihat angka berwarna merah yang turun itu sambil berpikir.

Dia tid
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Harus nya Yasssmin minta ditemani Martin. Tunggu di mibil. Oasti ada niat jahat Irene. Apalg ktp pasport ditari di dlm kotak oerhiasan mahal. Nanti di laporin, yasmin curi perhias asan nya Irene. Dan Yasmin msk penjara.. Ke dpn nya an
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 294

    Ekspresi Yasmin tampak sangat masam. Sepertinya seharusnya dia tidak membuat kesepakatan dengan wanita gila ini."Selain itu, aku nggak akan mengganggumu. Aku hanya akan mengganggu Klara. Dengan begitu, kamu akan lebih sengsara, 'kan? Aku sangat senang saat melihatmu menderita. Dengar-dengar setiap sore Klara pergi ke kelab tertentu untuk bermain mahyong. Aku akan pergi mencarinya sekarang juga dan menunjukkan KTP dan paspor yang sudah terpotong-potong ini kepadanya. Menurutmu, bagaimana reaksinya?" Setelah Irene mengatakan itu, dia tertawa dan berdiri.Yasmin merasa gugup.Klara memang suka bermain mahyong di sore hari. Karena dia tidur siang di siang hari dan mau cepat tidur di malam hari, dia hanya bisa bermain di sore hari.Kalau Irene benar-benar menunjukkan barang-barang itu kepada Klara ditambah dengan memprovokasinya, Klara pasti akan naik darah.Kalau Klara memukul Irene, malapetaka akan terjadi sekali lagi!Yasmin segera berdiri, kemudian dia hendak menarik Irene. "Tunggu ...

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 295

    Yasmin tidak buru-buru naik ke atas, melainkan duduk di samping suatu hamparan bunga kompleks yang menghadap ke koridor. Di sebelahnya kebetulan ada semak-semak yang bisa menyembunyikannya.Dia akan tahu begitu sesuatu terjadi.Setelah langit menjadi gelap, Yasmin melihat Bibi pergi menjemput anak-anak.Tak lama kemudian, anak-anaknya muncul dan naik ke atas.Yasmin keluar sedikit. Dia takut anak-anak melihatnya bertingkah seperti pencuri.Beberapa saat setelah anak-anak masuk ke dalam rumah, ada dua mobil memasuki kompleks, disusul banyak orang yang bergegas menuju koridor.Yasmin terkejut.Dia seperti sedang melihat sekelompok zombi menyerang.Dia berpikir untung dia tidak di rumah atau dia akan terkurung di dalam dan bahkan dalam bahaya.Yasmin pun segera pergi dari kompleks.Setelah dia berdiri di luar, dia baru menelepon Bibi dan menjelaskan situasinya."Jadi, kapan kamu bisa pulang? Bagaimana kalau aku mencari Pak Raymond?" tanya Bibi dengan cemas.Yasmin menenangkannya, "Nggak a

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 296

    Alhasil, Bibi berkata masih ada banyak orang dan tidak ada yang berencana untuk pergi.Yasmin sedang duduk dekat jendela di supermarket kecil yang buka 24 jam sambil memakan mie instan.Dia makan sambil merasa kasihan pada dirinya sendiri karena dia tidak bisa pulang.Dia tidak pernah sekasihan ini!"Eh, bukankah itu dia?""Sepertinya iya.""Apa yang sepertinya? Itu memang dia."Yasmin menoleh, kemudian dia melihat ada tiga wanita sedang memperhatikan wajahnya dengan sinis.Sebelum mereka sempat mengeluarkan ponsel, Yasmin meninggalkan mi instannya, memakai masker dan segera pergi.Yang terpenting adalah meskipun dia sedang berlari, mereka masih mengejarnya.Beberapa saat kemudian, akhirnya dia lolos.Yasmin hampir gila!Apakah dia tikus jalanan? Ha?Ponselnya yang berdering mengejutkannya. Penelepon adalah Bibi.Yasmin mengangkat telepon, lalu berkata, "Sudah jam 12, kenapa kamu belum tidur?""Sudah, tapi aku bangun untuk melihat anak-anak. Aku juga sekalian mengintip ke bawah dan mer

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 297

    Yasmin menggigit bibirnya. Ya! Ibunya adalah seorang pelakor, jadi dia hanya bisa membesarkan Yasmin menjadi manusia yang tidak beres!Sementara keluarga Irene berpendidikan, jadi mereka pasti telah membesarkan putri yang baik!Maksud Daniel begitu, 'kan?Oleh karena itu, tak peduli bagaimana Yasmin menjelaskan, Daniel akan membela Irene. Dia tidak peduli orang macam apa Irene!Awalnya Yasmin mengira Daniel akan membawanya ke Taman Royal, tapi ternyata mobil melaju makin jauh dari pusat kota yang ramai.Dia bahkan melihat laut.Ada sebuah vila dekat laut.Yasmin keluar dari mobil. Di depannya berdiri sebuah rumah mewah dekat laut. Rumah tersebut mempunyai taman yang indah dan pohon palem dengan dedaunan besar.Bisa dibayangkan betapa nyamannya menikmati hari dengan santai di bawah pohon palem itu.Yasmin tahu Daniel punya banyak rumah, tapi ini pertama kalinya dia mengunjungi rumah selain Taman Royal.Namun, untuk apa Daniel membawanya kemari?Yasmin melihat Daniel langsung menuju ke p

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 298

    Yasmin tanpa sadar menutup matanya. Kemudian, obat yang sejuk itu disemprotkan ke dahinya.Jantungnya berdetak dengan aneh.Daniel benar-benar sedang mengoleskan obat untuknya.Namun, kenapa? Di video, Yasmin memang terlihat telah mendorong Irene.Menurut logika, seharusnya Daniel menyiksanya!Pria ini sungguh sulit ditebak.Walaupun Yasmin difitnah, Daniel tidak pasti memercayainya. Namun, Yasmin masih berusaha menenangkan dirinya dan menjelaskan diri, "Apa yang kukatakan itu benar. Aku nggak mendorong Irene. Dia yang mau bertemu denganku. Isi kotak di dalam video adalah paspor dan KTP-ku yang sudah diguntingnya. Kamu bisa pulang dan melihat apakah benda-benda itu masih ada atau nggak. Dengan begitu, kamu tahu kalau aku nggak berbohong."Lalu, Daniel beranjak.Yasmin melihat Daniel mengeluarkan ponselnya, kemudian dia menelepon. "Pergi lihat apa paspor dan KTP Yasmin masih ada di laci ruang belajarku." Setelah Daniel mengakhiri panggilan, dia menatap Yasmin dengan tajam. "Nanti kita a

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 299

    Daniel menatap Yasmin. Dia seakan-akan sedang menunggu Yasmin berbicara.Yasmin menghibur dirinya sendiri. Untuk apa dia peduli? Lagi pula, dia bukan orang yang jujur.Meskipun dia berpikir begitu, sosok Daniel yang sangat agresif dan kuat masih membuatnya mengalihkan pandangannya."Aku nggak pernah berpikir untuk melawan Irene." Yasmin menenangkan perasaannya, kemudian berkata, "Bukankah sebelumnya kamu menyuruhku pergi dari Kota Imperial? Itu masih berlaku, 'kan? Besok aku pergi. Tapi, sebelum aku pergi, bisakah kamu menghapus artikel-artikel di internet? Aku nggak mau diawasi orang ke mana pun aku pergi.""Apa kamu sedang bernegosiasi denganku?" tanya Daniel dengan ekspresi sinis."Aku bukan mau bernegosiasi. Tapi, kalau aku nggak pergi, nanti hanya akan menimbulkan masalah. Aku percaya kamu juga nggak ingin Irene-mu terluka, 'kan?" Yasmin hanya bisa mengungkit orang yang dipeduli Daniel."Apa kamu sedang mengancamku?" Suara Daniel menjadi sangat rendah.Aura yang memenuhi udara san

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 300

    Apa-apaan ini?Sekarang tubuh Yasmin belum pulih, tapi kenapa Daniel masih ingin tidur bersamanya?Daniel tidak akan memaksanya, 'kan?Terlebih lagi, Daniel tidak berkata dia akan membantu Yasmin menghapus komentar-komentar di internet.Kalau bukan karena dia mengkhawatirkan anak-anaknya, bagaimana mungkin dia akan memohon pada Daniel?Yasmin merasa dia masih perlu berkata dengan lembut."Berapa lama kamu akan berdiri di sana? Pergi mandi." Saat Daniel keluar dari ruang ganti, dia sudah memakai baju tidur. Auranya masih terasa kuat.Yasmin tersadar, lalu dia masuk ke kamar mandi.Terdengar suara desiran air dari kamar mandi.Daniel sadar kalau pintunya tidak tertutup rapat.Yasmin sedang berdiri di bawah shower. Sekujur tubuhnya basah dan berkilau.Dia menoleh ke celah pintu kamar mandi.Dia tidak berharap Daniel akan masuk.Atau mungkin menurut Daniel, Yasmin lebih terlihat seperti seorang badut.Namun, selama badut ini masih punya nilai, dia bisa mencoba ....Setelah Yasmin selesai m

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 301

    Irene sangat marah sehingga dia melempar ponselnya ke setiran mobil. Kemudian, ponselnya jatuh ke alas kaki.Kenapa Yasmin harus menggoda prianya? Apa ini tujuannya?Tatapan mata Irene penuh dengan kebencian!...Karena banyak pikiran, Yasmin tidak bisa tidur dengan nyenyak. Kemudian, dia terbangun oleh suara air.Dia membuka matanya dan melihat Daniel tidak ada di sampingnya. Dia mendengar suara air mengalir dari kamar mandi.Apa Daniel sedang mandi?Yasmin melihat jam di kamar tidur. Sekarang jam tujuh pagi.Kenapa Daniel mandi pagi sekali? Bukankah semalam dia baru mandi?Ketika Yasmin mengingat sesuatu, ekspresinya langsung menjadi canggung.Jadi, Daniel sama sekali tidak puas dengan semalam ....Kemudian, Yasmin memakai baju dan keluar dari kamar.Dia turun ke bawah dan mendengar ponselnya berdering. Ponselnya berada di sofa.Dia pergi mengambilnya. Saat dia melihat layar ponselnya, penelepon adalah Klara.Yasmin baru mengangkat telepon, kemudian dia sudah mendengar suara panik Kl

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status