Home / Rumah Tangga / Ayah Baru Pilihan si Kembar / Bab 15. Pergi Ke Rumah Sakit

Share

Bab 15. Pergi Ke Rumah Sakit

Author: Mah_ai
last update Last Updated: 2024-04-09 16:30:16

"Tenang, sayang. Saya tidak akan meninggalkanmu. Kita akan melewati semua ini bersama-sama. Kalau perlu, nanti kita hukum penjahat itu dengan hukuman yang setimpal," ucap Jayden dengan penuh keyakinan.

"Mas, aku mau ngasih tahu kamu sesuatu," ucap Kanaya, melepaskan pelukannya.

"Apa, sayang?" tanya Jayden, mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Mas, kalau seandainya orang jahat itu orang terdekat kamu, bagaimana?" tanya Kanaya dengan suara gemetar.

"Maksud kamu?" tanya Jayden, merasa gelisah. Hatinya berdebar kencang, takut dengan kemungkinan yang mungkin diungkapkan oleh Kanaya.

"Mas," panggil Kanaya, namun sebelum dia bisa melanjutkan, tiba-tiba ponsel Jayden berdering.

"Sebentar, sayang. Teman saya menelpon," ucap Jayden. Dia melihat layar ponselnya dan melihat nama Bima muncul. Dengan hati yang masih berdebar, Jayden menggeser tombol hijau dan mengangkat telepon tersebut.

"Halo, Bima. Ada apa?" tanya Jayden, me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 16. Tes DNA

    Jayden baru saja memarkirkan mobilnya di parkiran, menunggu waktu untuk menjemput Keanu. Tiba-tiba, ponselnya bergetar, menandakan ada panggilan masuk. Ia terkejut melihat nama Kanaya yang tertera di layar ponselnya. Ia segera mengangkatnya dan mendengar suara istrinya yang cemas. "By, di mana Keanu dan Kalisa? Aku sangat khawatir. Apakah mereka ada sama kamu? Mana dia?" tanya Kanaya dengan suara yang bergetar. Jayden merasa gelisah, "Maksudnya kamu bagaimana sayang? Maaf, saya baru saja keluar dari kelas dan sedang menuju sekolah untuk menjemput Keanu dan Kalisa. Apa yang terjadi?" "Anak-anak sudah pergi dengan seorang pria, By, pakai mobil. Aku pikir itu kamu! Aku panik, By. Aku tidak tahu apa yang terjadi sama mereka," ucap Kanaya dengan suara bergetar semakin. Jayden berusaha menenangkan istrinya, "Tenang dulu ya sayang. Jangan panik. Kamu tunggu di sana, saya akan ke sana sekarang." "Ya sudah, hati-hati mas, jangan ngebut ya

    Last Updated : 2024-04-10
  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 17. Amarah Jayden

    Sementara itu, Jayden telah tiba di sekolah Keanu dan Kalisa. Dia melihat Kanaya yang sedang menangis di pos satpam, dan segera keluar dari mobil untuk menghampiri istrinya. "Sayang," panggil Jayden dengan suara lembut. Kanaya, yang mendengar suara yang begitu familiar, segera bangkit dari tempat duduknya dan memeluk Jayden dengan erat. Jayden membalas pelukan tersebut dengan penuh kelembutan. "Bagaimana ini, Mas? Anak-anak kita diculik. Aku sangat khawatir," tanya Kanaya dengan suara terisak. "Tenang, sayang. Aku akan mencari mereka. Kamu pulang dulu, biar aku yang mencarinya," ucap Jayden dengan penuh tekad. Dia tidak ingin Kanaya kelelahan atau stres karena memikirkan situasi ini. "Aku tidak mau pulang sebelum aku menemukan anak-anak, Mas. Tolong, mereka adalah harta yang paling berharga bagiku. Tolong bawa mereka kembali," pinta Kanaya dengan suara penuh harap. "Ya, sayang. Masuk ke mobil dulu ya. Aku perlu berbicara dengan Pak A

    Last Updated : 2024-04-11
  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 18. Mereka Itu Anakku

    "Astagfirullah, Jay. Kenapa kamu bicara dengan kata-kata kasar seperti itu kepada kakakmu!" ucap Fatimah sambil mengepal tinjunya, wajahnya merah padam karena kekecewaan. "Bibi, tolong bawa Keanu dan Kalisa ke taman belakang," pinta Fatimah pada asisten rumah tangganya, Bibi Arum. Bibi Arum segera beranjak, menggandeng si kembar dengan cekatan menuju taman belakang. Kini, di dalam ruangan tinggal Fatimah, Rayyan, dan Jayden, suasana mencekam dan tegang. "Terus, Bun, menurut bunda Jay harus bicara seperti apa?" tanya Jayden, suara marah masih terasa menggantung di udara. "Bunda tahu, pria ini dengan lancangnya membawa anak-anakku tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Apakah aku tidak berhak marah?" Fatimah menyeka air matanya, nadanya semakin kesal. "Dan seandainya bunda tahu, Kanaya sampai menangis mencari anak-anaknya. Coba bunda bayangkan betapa khawatirnya istriku!" tambah Jayden, suara bergetar penuh emosi.Fatimah terdiam, tidak

    Last Updated : 2024-04-12
  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 19. Jaga Batasanmu

    Di sebuah rumah sakit, Kanaya sedang menjalani pemeriksaan. Jayden, ditemani anak-anak kembarnya Keanu dan Kalisa, menunggu di luar ruangan dengan cemas yang menyelimuti wajah mereka. Kedua anak itu terisak dalam pelukan Jayden, perasaan khawatir menghantui mereka. "Ayah, apakah Bunda akan baik-baik saja?" gumam Keanu seraya menatap Jayden dengan mata berkaca-kaca. "Tenang, Son. Bunda kalian kuat," ucap Jayden lembut, mencoba menyembunyikan kekhawatirannya sembari mengelus rambut Keanu. Tangisan Kalisa pun terdengar, kedua bola matanya memerah."Ayah, kenapa Ray jahat sampai membuat Bunda sakit?" desisnya, bibir gemetar. "Ssstt, jangan dipikirkan, ya, Nak. Kita berdoa saja supaya Bunda baik-baik saja," sahut Jayden dengan nada lembut, memeluk kedua anaknya erat. Mereka terhenti ketika pintu ruangan terbuka, seorang dokter tampak keluar dari dalam. "Keluarga pasien?" tanya dokter itu serius. "Saya..." Jayden mencoba menjawab, wajahnya pucat. Namun, tak disangka jawabannya terpoton

    Last Updated : 2024-04-14
  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 20. Bawa Kami Pergi

    Malam yang sunyi, hanya ada bunyi detik jam dinding yang menemani. Jayden duduk di samping tempat tidur, setia menjaga Kanaya yang terbaring lemah. Dia mengusap lembut wajah istrinya yang pucat; kedua mata Kanaya perlahan terbuka. Ia melirik sekeliling ruangan berdinding putih, mencari sesuatu yang familiar. "Sayang..." bisik Jayden lembut, cemas terpancar dari matanya. "M-mas..." Kanaya memanggilnya serak, kesakitan tersirat dalam suaranya. "Ada apa, sayang? Kamu haus? Mau minum?" tawar Jayden dengan penuh perhatian. Kanaya mengangguk lemah. Jayden menyesuaikan posisi tempat tidur agar Kanaya bisa duduk. Lalu mengambil segelas air putih dan membantu istrinya minum. Begitu selesai, isak tangis Kanaya terdengar. Jayden segera mengusap punggungnya, panik membenam. "Kenapa, sayang? Ada apa? Apakah kamu merasa sakit?" tanya Jayden, kekhawatiran jelas terbaca dari matanya. "Mas, aku takut," gumam Kanaya, suaranya bergetar l

    Last Updated : 2024-04-17
  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 21. Aku Bukan Saya Mas

    15 menit kemudian, Jayden kembali ke dalam ruangan dengan membawa beberapa kantong kresek. Selain membeli bubur untuk Kanaya, Jayden juga membeli martabak untuk ibu mertuanya, Maryam. Kanaya dan yang lainnya menoleh ke samping saat pintu terbuka, dan Keanu serta Kalisa dengan antusias berlari mendekati Jayden. "Ayah, beli apa? Banyak sekali?" tanya Kalisa dengan semangat. Jayden berjongkok untuk berada sejajar dengan Kalisa. "Ayah beli bubur yang Dede mau," ucap Jayden dengan senyum. Kalisa tidak lupa memberikan hadiah kecupan di pipi Jayden, membuat Jayden merasa bahagia. "Terima kasih banyak, Ayah," ucap Kalisa dengan penuh rasa syukur. "Ya sudah, ayo duduk di sofa. Ayah akan menuangkan bubur ke dalam mangkuk," ucap Jayden. Si kembar pun mengikuti instruksi Jayden dan pergi ke sofa yang ada di ruangan. Jayden kemudian berjalan menuju ibu mertuanya, Maryam, yang berada di samping tempat tidur Kanaya. "Ini untuk Bunda," uc

    Last Updated : 2024-04-19
  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 22. Rayyan Frustasi

    Keesokan harinya, sesuai dengan janji yang telah dibuat, Jayden mempersiapkan segala keperluan untuk membawa Kanaya dan si kembar pergi dari kota Bandung. Dia ingin memberikan mereka waktu dan tempat yang jauh dari keramaian dan tekanan yang ada di kota. Jayden dengan hati-hati membawa Kanaya keluar dari rumah sakit, memastikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar. Dia kemudian meminta Bunda Maryam untuk membawa keperluan si kembar dan juga keperluan Bunda Maryam sendiri. Semua harus dipersiapkan agar perjalanan mereka berjalan dengan nyaman. Setelah semuanya selesai, Jayden merasa siap untuk membawa keluarganya pergi keluar kota. Dia ingin memberikan mereka kesempatan untuk bersama dan menenangkan diri dari segala kekhawatiran dan stres yang mereka alami. Dengan hati yang penuh harap, Jayden memulai perjalanan mereka menuju tempat yang jauh dari kota, tempat di mana mereka bisa menemukan ketenangan dan kebahagiaan bersama.Setelah dua jam perjalanan, m

    Last Updated : 2024-04-21
  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 23. Brondong Tengil

    Kanaya dan Jayden memutuskan untuk tidur siang bersama, meskipun awalnya Kanaya merasa ragu. Tapi dia mengerti bahwa Jayden adalah suaminya dan dia harus menerima keadaan tersebut. Perlahan, Kanaya membuka mata, dan pemandangan pertama yang dia lihat adalah wajah tampan Jayden. Alis tebal, hidung yang mancung, dan bibir yang berwarna merah, semuanya terlihat begitu menarik bagi Kanaya. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengagumi keindahan wajah suaminya. "Gantengnya suamiku," ucap Kanaya dengan suara lembut, terpesona dengan penampilan Jayden. "Baru nyadar ya?" balas Jayden dengan senyuman, kemudian membuka matanya. Kanaya terkejut bukan main, karena tiba-tiba Jayden menjawab ucapannya. "M-mas, kamu sudah bangun?" tanya Kanaya dengan terbata-bata. "Ya," jawab Jayden dengan lembut. "Sejak kapan?" tanya Kanaya dengan rasa penasaran. "Sejak kamu memperhatikan wajahku," jawab Jayden dengan senyum lembut.

    Last Updated : 2024-04-23

Latest chapter

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 36. Rayyan & Anastasia

    Setelah selesai mengisi kajian, Rayyan bergegas menuju sekolah si kembar. Waktu pulang sekolah sudah hampir tiba, dan entah mengapa kali ini Rayyan merasa lebih bersemangat daripada biasanya. Saat melangkah cepat, senyum merekah di wajahnya, dan detak jantungnya terasa semakin kencang. Rayyan lantas beristighfar dalam hatinya, memohon ampun atas perasaan yang memenuhi dirinya. Entah sadar atau tidak, hatinya mulai menyebut nama Anastasia, sang guru muda yang mengajar si kembar. Seperti ada aura positif yang memancar darinya, membuat Rayyan merasa bersemangat menghadapi harinya Setelah 30 menit, mobil Rayhan tiba di depan gerbang sekolah. Rayyan dapat melihat dengan jelas bahwa si kembar sedang berjalan dengan Bu Ana di samping mereka, satu di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri.Pintu mobil terbuka, saat Rayyan akan dibantu turun oleh asisten pribadinya, Ana mengucapkan salam bersamaan dengan si kembar."Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Ana."Waalaikumsalam warah

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 35. Hamil

    Di ruang tunggu rumah sakit, Jayden dan Kanaya menarik perhatian banyak orang. Mata mereka tertuju pada Jayden yang tengah mendaftarkan Kanaya di meja resepsionis. Suasana jadi riuh oleh bisik-bisik penasaran, terutama melihat penampilan Jayden yang terlihat begitu cantik dan lucu dengan bandu telinga kelinci yang dipakai. Kemeja pink yang dikenakan Jayden semakin menambah daya tarik. Kanaya, menyadari hal tersebut, tersenyum ke arah suaminya dan berbisik, "Kamu tahu, kamu ini terlihat sangat manis hari ini." Jayden hanya bisa pasrah dengan wajah merah padam, menahan rasa malu yang meluap-luap. Seandainya ia tak perlu membujuk Kanaya untuk berobat, Jayden tentu tak akan mengenakan pakaian pink ini.Setelah mendaftar, Kanaya dan Jayden melangkah bersama menuju poli umum. Suasana ruangan yang ramai membuat Kanaya merasa gugup. Tak lama kemudian, nama Kanaya dipanggil oleh petugas, membuat jantungnya berdebar kencang. "Mas, sejujurnya gak usah ke dokter ih

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 34. Kemeja Pink?

    Setelah satu bulan berlalu sejak kecelakaan itu, segalanya telah berubah. Kanaya dengan hati yang tulus memaafkan Rayyan atas semua kesalahannya. Dia juga mengizinkan si kembar bertemu dengan ayah kandung mereka.Fatimah, mertua Kanaya, sangat terharu dengan sifat baik hati menantunya. Dia melihat betapa Kanaya memiliki hati yang begitu baik.Setelah insiden itu, baru seminggu ini si kembar kembali melangkahkan kaki ke sekolah. Pagi ini, mereka akan diantar oleh ayah kandung mereka, Rayyan. "Abang! Adek! Ayo cepat, Papa sudah menunggu!" seru Kanaya, menarik perhatian mereka dari meja makan. "Sayang, jangan teriak-teriak, nanti tenggorokanmu sakit," tegur Jayden lembut. "Ih, kalau tidak teriak, bagaimana mereka bisa mendengar, Mas!" balas Kanaya dengan nada manja. Pagi itu, si kembar melangkah ke ruang makan dengan wajah ceria. "Pagi, Bunda. Pagi, Ayah sayang. Pagi, Nenek," sapa mereka ramah. "Lho, Bun, katanya ada Papa?" tanya Keanu dengan raut penasaran. "Tuh, Papamu ada di r

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 33. Maafkan Aku Kanaya

    Fatimah menatap Jayden, mata yang penuh kecemasan. "Jayden, bawa Kanaya ke ruang rawat si kembar. Dia juga perlu istirahat," ujarnya lembut. Jayden tampak ragu, menggaruk-garuk kepala, "Tapi, Bun, bagaimana dengan Mas Rayyan?" Fatimah melirik Abdullah, yang kemudian mengambil alih pembicaraan. "Biarkan kami yang menjaganya, Jay. Kamu istirahat saja sekarang," ucap Abdullah, berusaha meyakinkan Jayden. Akhirnya, Jayden mengangguk dan mengajak Kanaya meninggalkan ruangan. Setelah pintu tertutup rapat, Fatimah tiba-tiba terisak pelan. Abdullah segera merengkuh istrinya, hati serasa teriris menyaksikan kesedihan yang mendalam di wajah Fatimah. "Sayang, kamu boleh menangis sekarang. Tapi setelah ini, saya mohon, jangan ada lagi air mata. Kita harus kuat demi Rayyan," bisiknya lembut di telinga Fatimah."Mas, tapi aku tidak menyangka Rayhan akan seberani itu membawa kabur si kembar," ucap Fatimah dengan suara lirih, matanya tampak berkaca-

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 32. Rayyan Histeris

    Fatimah dan Abdullah tiba di rumah sakit dengan wajah bingung. Kedua orang tua itu tidak menyangka putra sulung mereka, Rayyan, akan terlibat dalam kejadian ini. Fatimah merasa dadanya berdegup kencang dan napasnya terengah-engah karena kekhawatiran. "Ayah, bang Rayyan mencoba menculik si kembar, dan akibatnya mereka mengalami kecelakaan," ujar Jayden dengan suara lirih. Fatimah terbelalak dan terkejut mendengarnya, matanya berkaca-kaca seakan tak percaya bahwa Rayyan akan melakukan hal seberani itu. "Ayo, Ayah dan Bunda. Kita lihat kondisi bang Rayyan karena dia sudah dipindahkan ke ruang rawat," ajak Jayden sambil menarik lengan Abdullah. Abdullah menahan tangan Jayden ketika akan melangkah menuju ruang rawat Rayyan. Suasana menjadi lebih tegang, mata Jayden bertanya-tanya. "Ada apa, Ayah?" tanya Jayden bingung. Abdullah menghela napas, lalu berkata, "Antarkan Ayah ke kamar rawat si kembar, Ayah ingin melihat kondisi cucu-cucu Aya

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 31. Amputasi

    Situasi di rumah sakit begitu tegang, terutama bagi Jayden yang mondar-mandir gelisah di depan pintu ruang operasi. Hatinya dipenuhi dengan kekhawatiran dan penyesalan yang mendalam. Dia tidak pernah membayangkan bahwa abangnya, Rayyan, akan mengalami kecelakaan serius dan harus menjalani operasi. Mengingat kilas balik tentang perbuatannya yang menculik anaknya, Jayden merasa ini mungkin merupakan karma yang ia hadapi. Namun, di sisi lain, Jayden juga merasa khawatir karena putra-putrinya sedang berada di ruang pemeriksaan, ditemani oleh Kanaya. Pikirannya terbagi antara kekhawatiran untuk abangnya dan kekhawatiran untuk keselamatan anak-anaknya. Setelah menerima panggilan telepon dari pihak rumah sakit, Jayden segera memberitahu Kanaya tentang kecelakaan yang menimpa Rayyan dan si kembar. Kabar tersebut membuat Kanaya dan Maryam terkejut dan syok. Mereka segera bergegas menuju rumah sakit untuk memberikan dukungan dan kehadiran mereka. Kanaya berjalan

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 30. Ceraikan Dia, Dan Nikahlah Denganku

    "Apa? Hilang?!" pekik Jayden, sementara itu Maryam juga terkejut mendengarnya. Pada saat itu, atmosfer di rumah menjadi tegang dan panik."Bagaimana bisa, Nay?" tanya Maryam, bundanya Kanaya, dengan kekhawatiran yang terpancar dari matanya yang sayu. Kanaya menggelengkan kepalanya lemah, air mata menetes di pipinya tanpa henti. "Naya juga tidak tahu, Bu. Tadi anak-anak Naya tinggal di taman belakang karena mau mengambil pakan ikan. Tapi saat Naya kembali, mereka menghilang," lirih Kanaya dengan suara yang penuh duka.Maryam menarik napas panjang, mencoba meredakan paniknya. "Baiklah, kita akan mencarinya bersama-sama. Pertama, kita periksa rekaman CCTV," ucap Jayden. Kebetulan Jayden telah memasang CCTV di rumah baru mereka. Maryam dan Kanaya mengikuti Jayden menuju ruang kerjanya, langkah mereka terburu-buru.Setibanya di sana, Jayden duduk di depan meja kerjanya dan membuka laptopnya dengan sigap. Jayden mulai mengotak-atik rekaman CCTV sejenak, jari-jar

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 29. Si Kembar Hilang

    Setelah orang tua dan abangnya pergi, Jayden melangkah menuju kamar anak-anaknya. Namun, saat hendak menggenggam gagang pintu, langkahnya terhenti; suara Kalisa, putri bungsunya, terdengar meminta penjelasan pada Kanaya. "Bunda, apa Om Rayhan itu ayah kita, ya?" tanyanya polos. Kanaya, yang ditanya, terpana. Lidah terasa kelu dan mata membelalak dalam ketidakpercayaan. "Ica... mengapa kamu bertanya begitu pada Bunda?" sela Keanu, kakak Kalisa. "Tak ada yang salah, kan, Abang? Ica penasaran saja." Kalisa lantas menghela napas. "Bola mata Abang sama dengan Om Rayhan, kok. Tadi Abang dengar, Om Rayhan bilang kita anak-anaknya..." Tiba-tiba, Kanaya menutup matanya erat-erat. Tetes air mata tak terbendung meluncur membasahi pipi; menyimbolkan rasa gundah yang tak sanggup ia ungkapkan."Sudah, jangan bertengkar. Sekarang, kalian berdua mandi ya, sudah sore," ucap Kanaya dengan nada cemas, mencoba mengalihkan perhatian dari pertany

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 28. Akhirnya Aku Menemukanmu

    Sore hari, Kanaya terkejut membuka pintu dan menyaksikan sosok sepasang mertuanya berdiri gagah di depan rumah. "Ayah, Bunda," ucapnya bersemangat. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," balas Ayah Abdullah dan Bunda Fatimah seraya mengepalkan dagunya. "Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Ayah, Bunda, ayo masuk," ajak Kanaya sambil membuka pintu lebar-lebar. Keduanya melangkah masuk dengan senyum mengembang. Keanu dan Kalisa, menyadari kehadiran kakek dan nenek mereka, langsung berlari memeluk mereka erat. "Dede kangen Nenek," ujar Kalisa sambil memeluk Fatimah. "Keanu juga kangen Kakek," timpal Keanu. Hatinya bergelora, teringat bagaimana seminggu terakhir tanpa kehadiran kakek yang kerap menemaninya dengan kisah-kisah tentang nabi. "Keanu, Kalisa, biarkan Kakek dan Nenek duduk dulu ya," ucap Kanaya menenangkan anak-anaknya. "Ayah, Bunda, Kanaya mau ke dapur sebentar ya." "Ya, Kanaya, sila

DMCA.com Protection Status