“Oh, Anda sudah bangun, Nona Jeans!” Dokter yang dipaksa Simon untuk memeriksa Sharon langsung senang ketika melihat ia membuka matanya.Simon segera menoleh ketika mendengar seruan itu. Memang, wanita yang berbaring di ranjang rumah sakit itu telah membuka matanya. Ia tidak sadarkan diri selama tiga hari tiga malam dan Simon telah tinggal di sisinya selama itu pula.Saat keadaan tidak sadarnya berlanjut, kesabaran Simon mulai perlahan hilang dan ia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Pikirannya mulai mengembangkan pemikiran-pemikiran yang menyimpang. 'Apa dia akan tetap tidak sadarkan diri selamanya?'Kegelisahan yang ada di dalam dirinya mendorongnya untuk memanggil dokter sekali lagi untuk melakukan pemeriksaan padanya.Sekarang, Sharon tiba-tiba terbangun dan itu malah membuatnya terkejut. Simon berdiri di sana selama beberapa waktu, tercengang dan tidak bereaksi.Sharon menatap pria yang tidak bergerak sedikit pun. Saat Sharon melihatnya, ia tercengang. Pria itu—orang yang s
Sharon menatap pria galak itu di hadapannya. Wajahnya tegang dan alisnya berkerut. Bahkan bibirnya terkatup menjadi garis tipis.Namun, Sharon jelas bisa melihat kecemasan di mata pria itu, yang disertai dengan sekilas rasa takut …Sharon mengingat adegan di mana ia tertembak sebelum ia pingsan. Simon yang membawanya ke rumah sakit dan ia juga melihat kengerian di matanya saat itu.Pria perkasa seperti ia selalu mendominasi dan keren dan bahkan tidak bergeming ketika mengetahui mempelai pria Summer akan ditembak. Namun, saat ia menggendong Sharon setelah ia ditembak, ia menunjukkan rasa takut.Sharon mengerti bahwa emosi tertentu tidak dapat disembunyikan. Rasa terornya tidak pura-pura. Simon sangat takut Sharon akan mati begitu saja.Sebenarnya, Sharon tidak mengira dirinya punya keberanian untuk membiarkan dirinya tertembak. Ketika pistol diarahkan pada Simon, Sharon tidak bisa menahan diri untuk tidak berlari ke arah Simon.Baru sekarang Sharon mengingat kejadian itu ia merasa
Pada akhirnya, Simon tidak pernah menganggapnya serius.Simon mengerutkan kening dan ekspresinya gelap. 'Bukankah dia menganggap ini terlalu serius?'Simon tidak memberitahunya karena ia pikir Sharon tidak perlu tahu. Selama ia bisa membantu Summer menyelesaikan masalah ini, ia akan bisa kembali bersama Sharon.Ia tidak pernah mengira Sharon akan mengikutinya."Kamu pikir kamu bisa pergi ke Eugene kalau kamu nggak maafin aku? Pernikahanku palsu, tapi kamu sama Eugene gimana?" Ia masih agak khawatir tentang masalah itu.Sharon bahkan tidak memandangnya. Masalah di antara mereka belum selesai, namun Simon berbicara tentang masalah ini dengan Eugene.Kemarahan yang tinggal di dalam dirinya tidak memudar. Ia menghindari tatapannya dan berkata, "Aku ...""Presiden Zachary, apa maksud kamu? Saat ini Shar itu pacarku dan semua orang tau itu. Gimana ceritanya itu bohongan?"Tidak ada yang tahu kapan Eugene datang. Ia segera berjalan ke arah mereka dan tatapannya mengarah pada Sharon, j
Setelah Summer masuk, ia menyadari ada yang tidak beres dengan suasana di ruangan itu, terutama ekspresi mengerikan di wajah Simon.Eugene terlihat agak normal. Ia mencondongkan tubuh lebih dekat ke Sharon dan mereka tampak agak akrab.Summer melirik mereka bertiga dan sepertinya ia mengerti sesuatu.Ia memandang Simon dan berkata, "Aku lihat Sharon belum makan apa-apa setelah bangun tidur. Kamu pasti tau apa kesukaan dia. Pergi beli sesuatu untuk dimakan. Nanti dia kelaperan."Simon sudah berencana untuk pergi membeli sesuatu untuk dimakan. Hanya saja setelah Eugene muncul, ia membatalkan ide itu, tidak ingin meninggalkan keduanya sendirian."Aku temenin dia di sini. Kamu harus pergi." Summer bisa melihat pikiran Simon.Simon melirik Eugene dengan dingin. Karena Summer ada di sana, ia bisa lebih yakin."Tunggu aku balik." Ia bangkit dan berkata kepada Summer. Simon tidak akan membiarkan Eugene ditinggalkan sendirian di sana."Iya." Summer mengangguk.Sharon melihat interaksi
Sharon tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik keduanya. 'Jadi, sekarang, apa mereka sudah resmi menjadi pasangan?' Ia tidak tahu apa yang terjadi dengan keluarga Gabriel. Mungkin Summer sudah memiliki otoritas penuh atas keluarga Gabriel.Summer bangkit dan, melihat Sharon menatap Joey dengan tatapan kritis, ekspresinya menjadi gelap. Ia berkata sambil merasa agak menyesal, "Kali ini, Simon membantuku untuk mengambil alih otoritas keluarga Gabriel. Tapi... keluarga Gabriel nggak izinin kita bersama."Saat ini, semua orang sudah mengetahui masalah mereka, tetapi keluarga Gabriel tidak akan pernah mengizinkannya untuk bersama dengan pengawalnya.Joey masih bisa menjadi pengawalnya tetapi ia tidak bisa melakukan niat tersembunyi apa pun itu dengan Summer.Awalnya, keluarga Gabriel ingin mengusirnya dari rumah. Namun, Joey tidak mau pergi dan ingin tetap kembali untuk melindungi Summer.Joey bahkan berlutut di depan para tetua keluarga Gabriel dan bersumpah bahwa sepanjang hidupn
Sharon dan Simon saling berpandangan, lalu menggelengkan kepala. Tidak ada lagi yang ingin Sharon tanyakan.Sebenarnya, setelah Summer datang dan mengatakan hal itu padanya, Sharon sudah menyadari masalah yang ada di antara mereka.Ia hanya menanyakan pertanyaan seperti itu hanya untuk melihat bagaimana Simon akan menjelaskannya.Hanya ungkapan sederhana yang menyatakan bahwa ia tidak pernah menjalin hubungan dengan Summer membuat Sharon tidak bisa berkata-kata. "Nggak ada lagi yang mau aku tanyain."Hanya saja Sharon masih belum terlalu senang jauh di lubuk hatinya.Setelah mengisi perutnya, Sharon merasa lelah dan ingin beristirahat sejenak.Ia berbaring di tempat tidur dan melihat Simon masih duduk di sampingnya. Saat ia melihat janggut di sekitar bibirnya dan pembuluh darah di matanya, hatinya meleleh."Gimana aku bisa tidur kalau kamu terus natap aku kayak gitu?" Sharon berseru dengan nada yang sengaja kejam."Pokoknya kamu harus tutup matamu dan tidur," jawab Simon blak-
Penelope mengingatkan Sharon untuk tidak lupa bahwa ia tidak akan mudah lepas terkait kematian Douglas.Jantungnya menegang. Sharon tidak dapat menyangkal fakta ia masih merasa bersalah jauh di lubuk hatinya tentang kematian Douglas.Untuk sesaat, Sharon tidak tahu harus berkata apa.Pada saat itu, pintu kamar didorong terbuka dan seorang pria dengan siluet besar muncul.Simon masuk, diikuti Howard dari belakang.Saat Simon masuk, ia segera menyadari suasananya tidak enak. Simon juga melihat Sharon sudah bangun. Ia melihat Penelope dan berpikir tentang apa yang ia katakan kepada Sharon."Penelope, aku udah minta supir untuk nunggu kamu di pintu masuk rumah sakit. Kamu bisa pulang," kata Simon.Penelope akan pulang hari ini. Ada banyak hal yang harus diselesaikan di perusahaan. Simon harus tetap di sini untuk menemani Sharon dan Penelope tidak punya pilihan selain pergi.Meskipun ia sangat menentang Simon untuk tinggal, ia perlahan tidak bisa mengendalikannya. Kebenciannya pada
Ketika dihadapkan dengan pertanyaan langsung dari Fern, Sharon tidak bisa bereaksi tepat waktu dan tidak tahu bagaimana ia harus menjawab.Bahkan jika ia menyangkal mereka pasangan, setelah kejadian itu, semua orang menganggap mereka berdua sebagai pasangan. Ia juga telah mengakuinya di depan umum, mereka berdua sedang menjalin hubungan.Faktanya, ia dan Eugene bukan pasangan. Singkat cerita, mereka hanya berpura-pura menjalin hubungan.Yang paling penting adalah ia tidak tahu hubungan wanita ini dengan Eugene. Namun, ia tidak lupa bahwa di pintu masuk perusahaan, wanita itu mengaku memiliki anak dengan Eugene.Sharon menduga bahwa Nona Thompson ini adalah mantan pacar Eugene. 'Apa yang bisa dilakukan mantan pacar kalau bukan ingin memulihkan hubungannya?'Sharon hendak menjawab pertanyaannya ketika Wyatt, yang berada di sampingnya, tiba-tiba datang dan berkata, "Kamu benar, Nona Jeans sekarang pacar Presiden Eugene. Jadi tolong jangan datang dan ganggu dia!"Sharon mengintip W