Manajer Hayes tidak mengerti. "Hah? Tapi tidak ada anak kucing liar di resor liburan kami…” gumamnya.Sharon memalingkan wajahnya sambil merasa canggung. Ia menundukkan kepalanya dan tetap diam. Menyadari bahwa Manajer Hayes masih memiliki pertanyaan tentang pernyataan Simon, ia terbatuk ringan karena ia takut Simon akan mengatakan sesuatu yang mengejutkan lagi. "Manajer Hayes, bukannya Anda bilang tadi mau menunjukkan ke kami data yang telah Anda selesaikan?" Sharon bertanya. “Oh iya benar. Aku hampir lupa. Kalau kalian berdua baik-baik saja, silakan ikut dengan saya,” Manajer Hayes berbalik untuk memimpin. Sharon langsung berdiri, tapi kakinya masih lemah. Ia hampir kehilangan keseimbangan lagi, dan Simon mengulurkan tangan panjang untuk menopangnya. Simon mendekati telinganya dan berkata dengan suara rendah, "Pastikan kamu berdiri dengan kokoh, anak kucing liar kecil." Setelah itu, ia melepaskan Sharon dan berjalan ke depan. Sharon menatap siluet ramping Simon dengan mat
Moment penting segera dimulai. Perwakilan dari ketiga perusahaan duduk di aula konferensi.Ketiga perusahaan menyerahkan konsep cadangan masing-masing kepada hakim. Selanjutnya, mereka harus mengirimkan perwakilan di atas panggung untuk mempresentasikan rancangan desain.Sayangnya, Sharon menarik surat suara dengan nomor satu tercetak di atasnya. Itu berarti ia akan menjadi orang pertama yang presentasi.Eugene menepuk pundaknya. “Jangan gugup. Nggak apa-apa meskipun kamu kalah,” katanya.Sharon tahu bahwa Eugene tidak ingin menekannya, tetapi ia sangat ingin menang. Menang adalah satu-satunya cara ia bisa membuktikan kemampuannya.Sharon tersenyum tipis pada Eugene dan mengangguk. Ia kemudian bangkit dan berjalan ke atas panggung.Meskipun Sharon sudah mulai mempersiapkan ini sejak lama, ia masih sangat gugup sekarang.Sementara itu, Simon yang duduk di samping mereka, melirik ke samping sambil mengamati interaksi mereka. Tatapannya semakin berat. Matanya mengikuti Sharon. Ia
Sementara itu, Sharon dan rekan-rekannya dari Prosper Group tidak terlibat dalam insiden tersebut. Eugene memandang dua perusahaan lainnya dengan geli. Seolah-olah ia sedang menonton adegan film menarik yang terbentang di depan matanya.Sharon mau tak mau mengarahkan pandangannya ke Simon. Ia tetap duduk tanpa ekspresi di wajahnya. Ia mengeluarkan aura mengancam yang mencegah orang lain mendekatinya. Jika Simon tidak ada di sana, tim dari Paramount Company akan bergegas dan bertarung dengan tim dari Central Corporation. Sungguh suatu keajaiban Simon masih bisa tetap tenang dalam situasi seperti ini. Ia bertindak seolah-olah itu bukan masalah sama sekali. "Cukup. Diam, semuanya,” perintah Simon dengan suara dingin. Kedua belah pihak yang berada di tengah-tengah pertengkaran langsung tenang. Jelas mereka semua takut padanya. Simon berdiri dan menatap para juri dengan tatapan cemberut. “Kelalaian kami telah menyebabkan terjadinya kesalahan seperti ini. Central Corporation akan me
Setelah Eugene mengucapkan kata-kata 'Dia milik saya', suasana di sekitar mereka sedikit bergeser.Summer, yang awalnya berniat merekrut Sharon, kini memandang keduanya dengan pandangan berbeda. Ia tertawa canggung. “Ah, jadi Nona Jeans dan Presiden Eugene ada sesuatu. Sepertinya saya nggak akan bisa merekrutnya meskipun saya menawarkan gaji yang sepuluh kali lipat dari gajinya saat ini,” katanya. Sharon memelototi Eugene tanpa berkata-kata. Kenapa ia mengatakan hal seperti itu di depan banyak orang? Bagaimana Sharon bisa menghadapi rekan-rekannya di tempat kerja di masa depan? Sharon mengerutkan kening saat memperhatikan tatapan mata Eugene pada Simon. Ia tidak akan menantang Simon pada saat seperti ini, kan? Sharon melirik Simon secara tidak sadar dan kebetulan bertemu dengan tatapannya yang gelap dan dingin. Sharon tidak bisa menahan gemetar. Sharon tidak ingat menyinggung perasaannya, jadi mengapa ia memelototinya seolah ia adalah musuh bebuyutannya? "Ayo pergi," kata Si
Eugene tersenyum memujanya dan menepuk kepalanya. “Naik sekarang. Jangan sampai sakit," katanya.Sharon berbalik untuk naik ke atas setelah melihat mobilnya pergi. Ia baru saja mengambil beberapa langkah ketika sosok bayangan menutupi pandangannya dan menghalangi jalannya.Garis pandangnya perlahan bergerak ke atas dari sepatu orang itu ke wajahnya. Di bawah lampu jalan yang redup, ia harus menyipitkan mata untuk mengetahui siapa orang itu. "Howard Zachary?" semburnya. Ia merasa jauh lebih sadar saat ia mengenali wajahnya. Howard meletakkan salah satu tangannya di saku celananya. Dengan punggung menghadap cahaya, separuh wajahnya tersembunyi di balik bayang-bayang. Senyum sinis terukir di wajahnya mengejutkannya, menyebabkan ia tersentak sadar sekaligus.“Kenapa… Kenapa kamu ada di sini?” Sharon bertanya. Apa ia telah menunggunya di sini selama ini?“Kamu menang hari ini, jadi tentu aja aku di sini untuk kasih selamat ke kamu,” katanya. Howard mengangkat tangannya ke arah Sharo
“Nyonya, ini foto-foto yang kami ambil,” kata seorang pria. Ia menyerahkan sebuah amplop kepada Sally.Sally mengeluarkan foto dari amplop dan ekspresinya berubah setelah mengarahkan pandangannya ke foto. Nafasnya berubah menjadi tidak teratur saat ia menatap foto-foto itu dengan tidak percaya, berharap ia bisa merobeknya menjadi beberapa bagian. “Betapa menjijikkan! Jadi ia pergi mencari Sharon Jeans!” serunya. Tidak heran jika Howard sering linglung akhir-akhir ini. Howard lebih menghindari Sally akhir-akhir ini. Howard dan Sharon tertangkap saling berpelukan di foto-foto itu. Mereka terlihat seperti mereka lima tahun lalu. Mereka tampak seperti sepasang kekasih yang manis! Jika ia tidak mempekerjakan seseorang untuk mengikutinya di belakang, ia akan tertipu oleh Howard. Sally bahkan tidak akan tahu apa yang terjadi jika Howard memutuskan untuk mencampakkannya suatu hari nanti! Sebelumnya, ia menggunakan pekerjaan sebagai alasan untuk tidak pulang. Ia hampir percaya padanya.
Untuk disayang dan menjadi Ny. Zachary, Sally telah mengandung bayi dari laki-laki lain dan juga membunuh anaknya sendiri. Ia tidak bisa melahirkan anak lagi karena itu, tetapi Howard ingin menceraikannya! Yang paling kacau, Howard malah ingin menceraikannya karena ia ingin bersatu kembali dengan Sharon Jeans! Apa semua yang ia lakukan semuanya sia-sia? Tidak! Sally tidak akan menceraikan Howard! Howard melirik tangannya yang meraih lengannya. Ia mendorongnya pergi lagi dan merenggut dengan jijik. "Seharusnya kamu tahu kenapa kita menikah sejak awal." Wajah Sally menjadi pucat. Sally tahu bahwa Sharon tidak mengkhianatinya di pernikahan Howard dan Sharon sehingga ia tidak akan menjadi suami yang istrinya tidak setia. Apa maksudnya Howard sama sekali tidak menyayanginya, meskipun mereka sudah menikah selama lima tahun? "Baik!" Sally tertawa karena marah. Ia melemparkan tumpukan foto di depannya. "Ini bukti kamu melihat wanita lain saat menikah. Kalau kamu maksa untuk cerai
Sharon menjadi lebih sibuk setelah Prosper Group memulai proyek pengembangan resor. Yang paling mengganggunya adalah semua pesan yang melecehkan dari Howard. Pesan-pesan itu ucapan yang tidak tulus. Howard bahkan mengirim pesan padanya setelah tengah malam! Sharon berpikir ia akan pergi ke polisi kalau Howard terus mengganggunya. Kalau tidak, Sharon akan kehilangan akal sehatnya! Sharon tidak tahu apa yang ingin dilakukan Howard dengannya. Howard terus mengatakan bahwa ia ingin bersatu kembali dengan Sharon. Sharon berpikir bahwa itu adalah jebakan. Sharon bekerja lembur malam itu dan ia meninggalkan kantor sangat larut. Melihat kerja Sharon yang banyak, Eugene memberinya mobil perusahaan. Sharon mengemudi kembali ke rumahnya dan memarkir mobil di tempat parkir di luar lingkungannya. Saat itu sangat larut malam, dan tidak ada pejalan kaki di jalanan. Ia mengunci mobilnya dan hendak menuju ke pintu masuk lingkungan ketika beberapa sosok melompat entah dari mana dan dengan