Sharon menjadi lebih sibuk setelah Prosper Group memulai proyek pengembangan resor. Yang paling mengganggunya adalah semua pesan yang melecehkan dari Howard. Pesan-pesan itu ucapan yang tidak tulus. Howard bahkan mengirim pesan padanya setelah tengah malam! Sharon berpikir ia akan pergi ke polisi kalau Howard terus mengganggunya. Kalau tidak, Sharon akan kehilangan akal sehatnya! Sharon tidak tahu apa yang ingin dilakukan Howard dengannya. Howard terus mengatakan bahwa ia ingin bersatu kembali dengan Sharon. Sharon berpikir bahwa itu adalah jebakan. Sharon bekerja lembur malam itu dan ia meninggalkan kantor sangat larut. Melihat kerja Sharon yang banyak, Eugene memberinya mobil perusahaan. Sharon mengemudi kembali ke rumahnya dan memarkir mobil di tempat parkir di luar lingkungannya. Saat itu sangat larut malam, dan tidak ada pejalan kaki di jalanan. Ia mengunci mobilnya dan hendak menuju ke pintu masuk lingkungan ketika beberapa sosok melompat entah dari mana dan dengan
Pemimpin mereka menyadari itu dan mereka terintimidasi oleh sikap Simon, tetapi mereka tidak akan menyerah. "Ini urusan keluarga Newton, Presiden Zachary. Tolong jangan ikut campur." Sharon terkejut ketika ia mendengar itu. 'Keluarga Newton? 'Apa itu Tuan Muda Kedua dari keluarga Newton? 'Aku pernah mendengar bahwa Eugene memang punya tiga kakak laki-laki. Apa Tuan Muda Kedua adalah kakak laki-laki keduanya? 'Aku nggak kenal kakak laki-lakinya yang kedua, dan aku belum pernah melihatnya sebelumnya. Kenapa ia menculikku? 'Terakhir kali, kakak laki-lakinya yang ketiga, Jim, memecatku tanpa alasan dan sekarang, kakak laki-lakinya yang kedua ingin menculikku. Apa keluarga Newton nggak suka dengannya?' Simon tanpa ekspresi. "Saya nggak peduli apa itu urusan keluarga Newton, tetapi saya harus ikut campur kalau wanita ini terlibat." Dengan kata lain, ia tidak akan membiarkan orang-orang itu membawa Sharon pergi. "Maaf, Presiden Zachary." Pemimpin pria itu melambaikan tangann
Sharon menutup bibirnya diam. Sharon sangat menyadari bahwa latar belakang keluarga Eugene hanya akan lebih rumit mengingat Eugene adalah kepala keluarga Newton. Ia tidak percaya bahwa kejadian dalam keluarga Newton tidak ada hubungannya dengannya..Ia dan Eugene tidak lebih dari teman saat ini. Eugene kebetulan peduli pada Sharon seolah-olah ia adalah saudara perempuannya yang telah lama hilang. Hubungan mereka sama sekali tidak rumit.Belum lagi Sharon hanya pekerja kantoran biasa di perusahaan. Tidak ada alasan baginya untuk terlibat dengan keluarga Newton.Namun di sini saudara laki-laki Eugene mempekerjakan sekelompok pria untuk menculiknya. 'Apa tanpa sengaja sudah melibatkan diri dalam pertikaian keluarga Newton?'Apa aku sepenting itu bagi Eugene?'Melihat bagaimana ia tetap diam, tatapan Simon sedikit gelap dan ia berbicara dengan acuh tak acuh, "Apa kamu percaya sama aku sekarang?"Ia mendongak untuk menatap matanya dan berbicara setelah hening sejenak, "Kalau gitu, aku
Pria itu segera mencondongkan tubuh ke arahnya, mencubit dagunya dengan jari-jarinya yang panjang. “Aku lagi nggak mau bercanda. Maksudku,kamu jadi pasangan aku.” Nada suaranya tidak memberikan ruang untuk protes.Namun, kemarahan mulai memenuhi Sharon dan ia berkata, "Maaf, tapi aku nggak bisa."Ia punya tunangan yang akan dinikahi suatu hari nanti. ‘Dia cuma mau coba sakitin aku dengan permintaan ini kan?’"Katanya tadi kalau yang lain bisa dipenuhi?."“Aku… tapi ya jangan yang ilegal atau tidak etis. Aku nggak mau jadi simpanan kamu!""Aku nggak pernah bilang kamu harus menjadi simpananku."“Kamu punya tunangan. Kalau aku jadi pasangan kamu sekarang artinya aku jadi simpanan, kan? ”Pria itu mengerutkan bibir tipisnya saat matanya yang gelap semakin dalam. Sharon merasakan tatapannya menariknya saat Simon dengan ringan membelai bibir Sharon dengan ibu jarinya dan berbisik dengan suara serak rendah, "Itu nggak akan mempengaruhimu untuk kembali ke sisi aku..."Pupil mata Sharo
"Iya, itu saudara aku." Saat memikirkan saudaranya ini, kilatan dingin melintas di mata Eugene.Tatapan pria ini sebenarnya memiliki jejak embun beku di dalamnya sekarang. Ia tidak ingin memikirkan pria seperti itu.Sharon telah tahu sebelumnya bahwa Eugene memiliki tiga kakak laki-laki. Eugene adalah yang termuda, sehingga keluarga Newton cenderung menyebutnya sebagai 'Tuan Muda Keempat'."Kenapa kakak kamu mauculik aku?"Setelah sekian lama, Sharon hanya bertemu dengan saudara laki-lakinya yang ketiga, Jim, dan bukan dua yang lebih tua.Sharon tidak memiliki sejarah yang tidak diketahui dengan mereka, jadi mengapa mereka mengganggunya?Eugene menyembunyikan ekspresi dingin di wajahnya tetapi alisnya masih berkerut. "Mungkin dia denger dari orang-orang kamu itu pacar baruku, jadi dia mau ketemu kamu."Sharon tampak terkejut. “Ia mau ketemu aku?” 'Dengan menculikku?'Orang-orang dari keluarga Newton ini sangat aneh!‘Bagian yang paling tidak adil dari semua ini adalah aku bahk
...Augury Court, vila bergaya abad pertengahan tempat Austin tinggal.Sudah lama Eugene datang dan ia baru ada di sini hari ini karena insiden Sharon yang hampir diculik.Saat ia duduk di perabotan rumah mahoni di ruang tamu, hawa dingin yang menyeramkan bisa dirasakan dengan semua perabotan rumah bergaya abad pertengahan di dalam ruang yang besar dan tenang. Itu membuat tulang punggung Eugene menggigil.Austin menyukai hal-hal bergaya abad pertengahan dan seperti pria itu sendiri, mereka mengeluarkan hawa dingin yang menyeramkan.Setelah beberapa saat duduk di kursi, Eugene akhirnya mendengar suara kursi roda bergesekan dengan ubin. Austin ada di sini.Setelah itu, Austin didorong ke tampilan di kursi rodanya."Austin," sapa Eugene. Tidak ada sedikitpun kasih sayang nampak di wajahnya. Eugene tidak akan berada di sini jika bukan karena Sharon.Austin berusia sekitar 40-an dan bertubuh kurus. Tidak ada yang tahu apa yang salah dengan kakinya sehingga ia harus menggunakan kursi
Sudah waktunya untuk keluar dan Sharon sedang mengemasi barang-barangnya ketika teleponnya berdering dalam pemberitahuan sebuah pesan. Ia pun mengetuk pemberitahuan itu dan menyadari bahwa itu dari nomor yang tidak dikenal: [Turun. Aku menunggumu di pintu masuk.]Membaca pesan itu, Sharon berasumsi bahwa itu adalah pesan lain yang mengganggu dari Howard.'Jadi ia menungguku di pintu masuk kantor?"Apa ia ingin aku memanggil polisi untuknya karena pelecehan?"Sharon segera mengemasi barang-barangnya. Ia perlu menjelaskan bahwa Howard harus berhenti mengganggunya!Dengan marah keluar dari pintu masuk gedung kantor, Sharon melihat sekeliling tetapi tidak melihat tanda-tanda Howard sama sekali. 'Di mana kamu bersembunyi, bajingan?'Seseorang kemudian menepuk bahunya dari belakang. "Nona Jeans."Terkejut, Sharon berbalik untuk melihat senyum profesional di wajah Franky. "Kenapa kamu di sini?""Bapak Zachary sudah sangat lama menunggu. Silakan ikut dengan saya.” Ia menunjuk Maybach h
Kegelapan mulai memancar dari dalam mata pria itu. “Kenapa aku nggak boleh ketemu kamu di sini?”"Ini perusahaan Eugene Newton!""Aku tahu," jawabnya acuh tak acuh. Sejauh ini, tidak ada tempat di mana ia tidak bisa pergi sesukanya.Sharon memelototinya. Sharon tidak bisa memberikan penjelasan yang lebih jelas dari itu. Kenapa Simon pura-pura bodoh?"Baik. Kamu nggak takut, tapi jangan sampai aku kena masalah. Aku nggak mau ada yang melihat kita bareng gini; Aku nggak mau mereka salah paham tentang antara kita.”"Emang kita kenapa?" Simon segera menangkap kata-katanya."Kita…"Ketika Sharon melihat seringai dingin yang menari-nari di antara alisnya, ia tersedak kata-katanya sendiri.Saat Simon memperhatikan Sharon, mata hitam Simon perlahan tenggelam ke dalam kegelapan sampai tidak ada secercah cahaya pun yang bisa menembusnya. Keheningannya benar-benar menyebalkan.Tangannya yang besar mencengkeram dagunya dengan kuat saat ia berkata, "Sharon, apa seberat itu sama aku?" Apa S