Share

Bab 120

Author: Anggur Penghangat Bunga
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Douglas terlalu tua untuk ini, tetapi anak laki-laki itu adalah cucu tertuanya. Itu adalah tugasnya untuk mencintai anak itu!

“Oke, oke, duduk saja di sana dan jangan bergerak. Aku akan telepon ayah kamu sekarang dan minta dia pulang.” Douglas tidak bisa memikirkan hal lain. Bahkan meski dia kemarin ia sepakat untuk mengusir Sharon tapi sekarang yang satu satunya ia inginkan adalah agar wanita itu segera pulang.

"Yang bener kek? Apa kakek bener mau izinin ibu pulang?” Bocah itu berhenti menangis dan menatap lelaki tua itu dengan sungguh-sungguh dari atas pohon.

"Iya dong! Kapan aku pernah bohong padamu? Jadi turun sekarang, ya?” Jantung Douglas tidak bisa berhenti berdebar ketika dia melihat bocah itu duduk di pohon yang begitu tinggi. Bagaimana jika sesuatu terjadi dan dia jatuh? Oh, Tuhan!

"Nggak! Saya hanya akan turun ketika saya lihat Ibu! Aku ingin ibu pulang!” Sebastian tidak begitu mudah dibodohi.

Douglas khawatir dia akan jatuh jika dia terus memukul-mukul, jadi dia buru-buru s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 121

    ”Ibu aku mau ikut dengan Ibu! Aku tidak mau jauh dari Ibu!” Anak itu memeluk Ibunya dengan erat dan menolak untuk melepaskan pelukannya.Simon terdiam, ekspresinya sulit dibaca. Wajah tua Douglas berubah. Apakah ia ingin aku memohon untuk ia pulang?“Jangan khawatir. Aku yang menyuruhmu pulang, jadi tidak ada orang yang akan memintamu keluar selama ada aku disini.”Douglas tidak punya pilihan selain menerima Sharon pulang demi cucunya.“Karena Ayah bilang begitu, ya lakukan saja. Tidak perlu khawatir.” Simon akhirnya berbicara, tatapannya tidak terduga.“Iya, Bu! Karena Kakek bilang begitu, kembali dan tinggal sama aku lagi aja!” anak itu berteriak.Sharon tidak terlalu ingin kembali, tetapi anaknya ada disini dan ia lebih baik tidak tinggal dengan Simon diluar. Ia tidak nyaman tinggal dengannya.Tapi, ia tidak punya pilihan selain mengangguk. “Iya, aku akan pindah kesini lagi.”Dengan kata-kata pria tua itu, Penelope akan lebih susah mengusirnya lagi.Malam itu, Penelope mas

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 122

    Sharon melihat Penelope pergi dari ruang makan. Ia sudah mengira Penelope akan bereaksi seperti ini.Sejak ia pulang, ia sudah mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi Penelope. Tidak akan ada yang mengusir ia dengan mudah kali ini.Setelah makan malam, Douglas membawa Sebastian untuk bermain Catur Cina, sementara Simon sedang menelepon di koridor.Sharon naik keatas untuk membereskan kopernya. Baju-baju yang sudah dipindahkan ke kondominium pribadi Simon sebelumnya sudah sampai di rumahnya.Di tangga, ia bertemu dengan Penelope yang sedang turun ke bawah. Jalannya sempit sehingga mata mereka bertemu dan suasana menjadi tegang.“Kakak Penelope.” Saat Penelope melihat ke Sharon, Sharon menyapanya ramah.“Jangan panggil aku Kakak! Aku bukan Kakakmu!” Penelope berteriak tanpa ampun.Sharon dengan tenang menutup mulutnya. “Kamu nggak perlu anggap aku adik iparmu, tapi aku akan tetap memanggilmu Kakak.”Mata Penelope penuh dengan rasa hina. “Nggak punya malu ya? Nggak heran kamu pul

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 123

    Sharon tidak bisa menahan tawa. “Aku bukan anak anjing. Kenapa aku harus menggigit?”“Kamu yakin? Kamu yakin nggak akan menggigitku?” Suara pria itu sangat pelan saat mengatakan itu, dan badannya yang tinggi bersandar padanya, menjebak Sharon di antara lemari dan dadanya.Sharon awalnya tidak bereaksi apa-apa, tapi ketika melihat tatapannya yang menggoda, muka Sharon memerah. Sharon sadar apa yang dimaksud.“Kamu...jangan mendekat. Kita sedang dirumah Zachary, dan Sebastian akan kesini sebentar lagi!” Sharon ingin mendorongnya karena malu, tapi ia menggenggam tangannya dan menahan tangan Sharon dibelakangnya.Simon lalu menundukkan dahinya dan mendekatkannya ke dahi Sharon, sambil berkata dengan lembut, “Aku sudah kunci pintunya jadi ia tidak bisa masuk.” Simon sudah belajar sehingga ia sudah mempersiapkan apabila putranya ingin menyelinap masuk diam-diam.“Ka..Kamu…” Sharon melihat wajah tampan Simon dengan tatapan tidak percaya. Apakah ia sudah merencanakan ini sejak ia masuk ke

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 124

    ”Ibu, apa Ayah mengganggu Ibu lagi? Ayah jahat, jangan ganggu Ibu!” Sebastian memukul pintu dan berteriak ketika sadar Ibunya tidak membukakan pintu.Jantung Sharon berdegup kencang mendengarkan keributan yang diciptakan putranya. Mengapa ia harus berteriak? Semua orang bisa mendengarnya sekarang!“Kalau kita tidak membiarkan Sebastian masuk, seluruh isi rumah ini akan tau kalau kamu menggangguku.” Sharon mendorong Simon lagi.Yang membuatnya frustasi, Simon terlihat tenang dan tidak terpengaruh. “Terus kenapa kalau mereka tau? Mereka mau ngapain?”Mata Sharon melotot. Apa maksudnya? Apa dia mau keluarga ini tau apa yang mereka lakukan di kamar mereka?Di kamar pada lantai yang sama, Penelope mendengar suara anak itu teriak dan mengetuk pintu, tapi tidak ada yang membuka pintu itu cukup lama.Ekspresinya langsung berubah. Sharon Jeans itu benar-benar tidak tahu malu!Ia sampai mengabaikan anaknya untuk menggoda Simon!…Sharon tidak lupa kalau Riley masih pemulihan di rumah sa

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 125

    Di bawah pohon besar di kebun, Sharon melihat Sally Luke!Jadi Wayne disini untuk menemui Sally. Tidak heran ia sangat berhati-hati.Sharon tidak berani mendekat kepada mereka, takut jika mereka sadar akan keberadaan Sharon. Sharon hanya bisa bersembunyi dibalik pohon terdekat dan mematai mereka secara diam-diam.Mereka berjarak sedikit jauh, sehingga Sharon tidak dapat mendengar mereka. Bagaimanapun juga, Sharon melihat Sally bersandar pada pelukan Wayne, terlihat terluka. Sally seperti sedang mencari kenyamanan.Sharon dengan terburu-buru mengambil telepon genggamnya dan mengambil gambar. Ini merupakan bukti terbaik yang ia bisa dapatkan.Ia mengira Wayne telah pergi, tapi sepertinya ia pindah kerja di rumah sakit lain. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit terbaik di Kota River, jadi dia memberikan Wayne pekerjaan disini. Hal itu bukan hal yang mudah.Mungkin karena hal itu Wayne menghibur Sally seperti yang Sally inginkan. Sally berhenti terlihat menyedihkan, dan mereka berpe

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 126

    Dokter Collins, lima tahun terakhir saya sangat menyesal terima faktanya kalau saya nggak bisa menemani Ayah saya di saat terakhirnya. Bisakah Dokter memberi tahu saya kebenarannya?”Dokter Collins melihat permohonan di matanya dan menghela nafas dalam. “Saya tahu saya tidak dapat menyimpan rahasia ini selamanya. Kondisi Ayahmu memburuk tiba-tiba… bukan tanpa alasan.”Nafas Sharon tercekat dan tubuhnya menegang. “Alasan apa?”Dokter Collins melihatnya dan ragu, tapi akhirnya menghela nafas kembali. “Saya akan pensiun setengah bulan lagi. Datanglah setelah saya pensiun dan saya akan memberi tahu segalanya.”Sharon bingung. “Tapi kenapa?”Dokter Collins tidak mau menjelaskan. “Kita simpan dulu saat ini, ya? Saya berjanji saya akan beritahu semua yang kamu mau nanti.”Dokter Collins menolak untuk berbicara lebih lanjut. Meskipun Sharon gelisah, ia tidak dapat memaksa Dokter Collins untuk berbicara.Setelah terdiam sejenak, Sharon berkata, “Baiklah, saya akan tunggu setengah bulan l

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 127

    ”Kita juga nggak tau, tapi kita menemukan mobil itu dengan kamera pengawas. Mobil itu menuju hutan diluar kota sekarang.”“Kirimkan saya alamatnya sekarang!” Simon langsung menutup telepon dan mengambil kunci mobilnya, dan bergegas keluar rumah.Wajah tampannya dingin dan alisnya mengkerut. Ketika ia mendengar Sharon diculik, ia kehilangan ketenangannya. Ia menemukan dirinya frustasi dan bahkan khawatir.Siapa yang menculiknya? Apakah musuh bisnis Zachary?Ia belum mengumumkan hubungannya dengan Sharon, kalau begitu siapa?Ketika Simon melewati ruang tamu, ia melihat bahwa Sebastian belum tertidur. Anak itu sedang menumpuk batu bata di ruang tamu, terlihat bosan.“Ayah, apakah Ayah juga akan keluar?” Ia melihat ke Simon, bingung.Mata Simon berkedip, namun ia berusaha tenang didepan putranya. “Iya.”Anak itu lari ke Simon dan menarik celana Simon dengan tangannya yang kecil, melihat ke arah Ayahnya.“Ayah, Ibu bilang Ibu akan pulang, kok sekarang sudah tengah malam dan Ibu be

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 128

    ”Sharon…” Simon memanggil namanya lembut, suaranya bergetar. Ia mengerti kalau Sharon tidak sadarkan diri, ia hanya ingin Sharon untuk bangun dan membuka matanya.Ia langsung membuka ikatan Sharon dan melepaskan jaketnya untuk membalut pergelangan tangannya untuk membuat pendarahannya berhenti. Sharon sudah kehilangan banyak darah, bau besi menyebar ke seluruh ruangan.Pelaku itu sungguh tidak berperasaan. Mereka melukai pergelangan tangannya dan membuatnya mati kehabisan darah pelan-pelan!Simon membungkus pergelangan tangannya dan mengangkatnya dengan lengannya, dengan cepat kembali ke mobil. Saat ia sudah menempatkannya di kursi penumpang dan memasang sabuk pengaman, ia melihat wajah pucatnya dan merasakan sakit hati. Sebelum ia menyadarinya, ia mengelus wajahnya. “Kamu nggak boleh mati tanpa persetujuanku!” Lalu, ia menyalakan mobilnya dan pergi menuju rumah sakit di kota dengan kecepatan tinggi.…Para suster keluar masuk ruang gawat darurat. Suasananya sangat menegangkan.S

Latest chapter

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1747

    “Sekarang aku udah selesaikan semua permintaan terakhir dia." Yvonne melirik Quincy untuk terakhir kalinya, yang diliputi keterkejutan. Dia kemudian meninggalkan ruangan.Quincy tidak mengatakan apa pun untuk membuatnya tetap tinggal. Dia terus menatap kotak abu itu. Dia menatap kotak abu dalam diam untuk waktu yang sangat lama. Terry bertanya padanya, "Nona, apa kamu percaya kalau ini abu Dayton Night?" Dia berbalik untuk melihat Terry. Sejujurnya, dia tidak terlalu percaya. "Kenapa kamu nggak lihat dulu aset yang dia transfer ke kamu dan lihat apa itu asli?" Terry menyarankan. "Bantu aku cek ini." Dia menyerahkan tumpukan tebal dokumen kepadanya sehingga dia bisa memverifikasinya. "Aku akan cek sekarang." Terry segera meninggalkan kantor. Quincy menatap kotak abu dan bergumam pelan, "Dayton Night, kamu mau ngapain lagi sekarang?" Dia terkejut ketika Terry memberitahunya bahwa Dayton benar-benar telah mentransfer semua aset dan keuangannya kepadanya setelah memverifikas

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1746

    Quincy masih tenggelam dalam pikirannya ketika sekretarisnya meneleponnya melalui saluran telepon internal. Sekretarisnya memberi tahu dia bahwa seorang wanita bernama Yvonne Leif ada di sini untuk menemuinya.Dia mengerutkan kening. Yvonne Leif?Setelah memikirkannya sebentar, dia akhirnya ingat. Apakah Yvonne Leif bukan wanita yang waktu itu dengan Dayton? Kenapa dia mencarinya sekarang? Jika dia tidak mati, maka Dayton Night... Jantung Quincy tergopoh-gopoh. Dia meminta sekretarisnya untuk membawanya masuk sekaligus. Setelah beberapa saat, sekretarisnya membawa Yvonne ke kantor. Sejak Yvonne muncul di kantornya, Quincy terus menatapnya. Dia masih punya bayangan. Dia bukan hantu atau roh…Yvonne baik-baik saja dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dia tidak terlihat terluka sama sekali.Apakah dia berhasil menghindari pengeboman di pulau itu?Yvonne mengenakan kacamata hitam dan memegang sebuah kotak. Dia membawa tas tangannya di pergelangan tangannya. Setelah beberapa

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1745

    Ekspresi Dayton terlihat gelap saat dia menatap pulau itu dengan tatapan suram. Dia mengerucutkan bibirnya. Dia tidak punya niat untuk mengatakan apa-apa.Dia tidak ingin meninggalkan pulau itu. Yvonne dan anak buahnya adalah orang-orang yang dengan paksa membawanya pergi."Aku lebih suka tinggal di pulau itu." katanya setelah beberapa saat.Yvonne menatapnya dengan kaget. Setelah beberapa detik, dia tertawa terbahak-bahak. “Kamu memang tahu dia akan bom kamu sampai mati, kan? Itu akan lebih baik dari pada mati setelah melalui semua siksaan penyakit kamu, kan?”Setelah hening sejenak, dia berkata, "Aku berhutang budi sama dia."Bagaimanapun, dia tidak akan bisa hidup lama. Dia hanya harus memenuhi keinginan Quincy dan membiarkannya mengakhiri hidupnya secara pribadi.Dia tidak akan menyesal jika dia mati di tangannya.Yvonne tidak bisa menahan diri untuk tidak menampar wajahnya. Dia kemudian memarahi dirinya sendiri dengan keras, “Kenapa aku terlalu ikut campur?! Kenapa aku bers

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1744

    Quincy mengarahkan pandangan dinginnya ke arah itu. Setelah beberapa saat, dia berkata, "Ayo pergi."Terry tidak tahu apa yang dia lihat barusan. Dia hanya memperhatikan ekspresi tidak menyenangkan di wajah Quincy..Dia mengikutinya dan bertanya, “Nona, di mana bajingan itu, Dayton Night? Apa Nona mau saya tangkap dia dengan tangan saya sendiri?” Dia tidak berpikir bahwa dia akan membiarkan Dayton pergi.Quincy tidak berhenti berjalan. "Nggak usah. Aku tahu gimana hadapin dia.”Ada sedikit kebrutalan dalam suaranya yang dingin. Terry sedikit terkejut. Dia sepertinya mengerti sesuatu. Dia berhenti berbicara dengannya setelah itu. Helikopter sudah menunggu mereka di luar. Quincy dan Terry naik ke helikopter.Di bawah mereka, pulau itu dalam kekacauan besar. Tidak ada yang bisa menghentikannya pergi sekarang."Nona, bisa kita pulang sekarang?" tanya Terry.Quincy melirik situasi di bawah dan menatapnya. Ada ekspresi yang sangat tenang di wajahnya. "Kamu bawa banyak bahan peleda

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1743

    “Dokter Leif, datang dan lihat Tuan Muda. Dia muntah darah lagi,” salah satu anak buah Dayton memberitahunya begitu mereka melihatnya.Yvonne berjalan di depan Dayton. Dia melihat darah yang dimuntahkannya ke lantai. Dia tidak lagi terganggu akan hal itu. “Kalian harus belajar membiasakan diri dengan hal seperti ini. Lagi pula, itu akan sering terjadi nanti.”Anak buah Dayton tercengang. Apa artinya itu? Tuan Muda akan sering muntah darah nanti? Dayton bersandar di sofa di belakangnya dan memejamkan mata. Dia tidak punya tenaga untuk bicara lagi. Yvonne tidak ingin menghukumnya setelah melihat kondisinya saat ini. Dia jelas tahu bahwa dia telah menyerah pada dirinya sendiri sejak lama. Dia hanya menunggu kematiannya sendiri. Karena itu, dia tidak buru-buru untuk melakukan pengobatan akupuntur pada dirinya. Grhhhh…Grrrhhrh…Grrrrhhhh…. Gemuruh suara keras terdengar dari luar. Dayton segera membuka matanya. Kedengarannya seperti sebuah pesawat terbang?Dia segera memberi ta

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1742

    Quincy sangat marah hingga wajahnya memerah. Jika dia tidak ditahan oleh pengawalnya, dia pasti akan mencekiknya sampai mati sekarang!Yvonne, yang mengawasi mereka di samping, tidak bisa memaksa dirinya untuk terus menonton mereka lagi. Dia merasa sangat canggung sebagai orang luar. Karena itu, dia bangkit dan berkata, "Kalian harus makan pelan-pelan." Dia meninggalkan ruangan setelah berbicara.Dia benar-benar tidak bisa memahami seseorang seperti Dayton Night. Mengapa dia begitu gigih mendapatkan Quincy Lane?Sebenarnya, dia memang pria yang gigih. Namun, dia pasti malah sebuah mimpi buruk bagi Quincy.Dia bisa tahu betapa Quincy membencinya. Kalau tidak, dia tidak akan menyandera Lennon. Dia ingin meninggalkan pulau ini.Mungkin cinta bukan hanya tentang memberi. Beberapa jenis cinta didefinisikan oleh belenggu dan pemenjaraan juga. Dayton tidak hanya menjebak Quincy, tetapi dia juga melakukannya pada dirinya sendiri. Namun, mungkin ini adalah keinginan terakhirnya dalam h

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1741

    Yvonne menatapnya. Dia tiba-tiba kehilangan kata-kata.Quincy didorong kembali ke kamarnya. Pintu kamarnya kemudian ditutup rapat. Dia mendengar suara kunci terkunci di luar. Sialan, Dayton Night. Dia menyuruh anak buahnya untuk menguncinya. Dia benar-benar kehilangan kebebasannya. Quincy tidak punya ide lagi. Dia hanya bisa berpuasa. Dia lebih baik mati daripada dipenjara olehnya.Dia mulai berpuasa.Anak buah Dayton segera melaporkan situasi ini kepadanya. Dia ingin pergi untuk melihatnya, tetapi dia benar-benar tidak punya energi sekarang.“Bawa dia.” Dia tidak punya pilihan selain meminta mereka membawa Quincy ke kamarnya. Sebelum Quincy tiba, dia meminta Yvonne untuk membantunya ke sofa agar dia bisa duduk. Dia tidak bisa membiarkan Quincy melihatnya terbaring di tempat tidur dengan begitu sakit. Yvonne mau tidak mau bertanya, “Kenapa kamu harus melakukan ini? kamu berusaha keras untuk pura-pura baik-baik aja di depan dia. Nggak bisa apa kamu kasih tahu dia soal penyak

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1740

    Quincy mau tidak mau merasa terkejut setelah melihat penampilan Dayton. Dia menatapnya dengan tatapan yang membuatnya tampak seperti akan memakannya hidup-hidup!"Kamu di pulau?" dia bertanya padanya. Mengapa anak buahnya menipunya? "Apa kamu coba sandera anak buah aku untuk kaburi karena kamu ngira aku nggak ada di sini?" Dayton dipenuhi amarah. "Dayton Night, apa yang kasih kamu hak untuk menjebak aku di sini?" Seharusnya dia yang marah padanya.Saat itu, Yvonne mengejarnya.“Kamu harus kembali.” Dia mengingatkan Dayton setelah berjalan ke sisinya. Namun, pikiran Dayton hanya dipenuhi dengan pikiran tentang Quincy. Seolah-olah dia tidak mendengar apa yang dikatakan Yvonne.Kilatan mengejek muncul di tatapan Quincy ketika dia melihat Yvonne juga ada di pulau itu. Tidak heran anak buahnya tidak mau memberitahunya bahwa dia sudah berada di pulau itu. Dia telah membawa wanita lain. Mustahil baginya untuk tidak mengenali wanita ini. Dia adalah wanita yang dia permainkan di rum

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1739

    Saat itu, Lennon mendeteksi nada mengejek dalam suaranya. Dia sama sekali tidak peduli apakah mereka lelah atau tidak.Dia menundukkan kepalanya dan mengupas apel dengan saksama. Dia tidak berniat untuk terus berbicara dengannya lagi. “Biarin aku kupas sendiri. Tangan kamu nggak bersih.” Quincy secara alami meraih pisau itu. Lennon tidak terlalu memikirkannya. Dia hanya merasa sedikit ketakutan. Dia menyerahkan pisau dan apelnya sekaligus. Namun demikian, Quincy hanya mengambil pisau buah itu. Dia tidak mengambil apel darinya. Sementara dia bertanya-tanya apakah dia pikir tangannya kotor, dia memegang pisau buah dan mendekatinya. Dia segera meletakkan pisau di lehernya. “Nyonya Muda, kamu…” Lennon akhirnya menyadari apa yang sedang terjadi. Ini adalah tujuan sebenarnya. Quincy menatapnya dengan dingin dan berteriak dengan dingin, “Jalan!"Lennon tidak punya pilihan selain mematuhinya dan berjalan keluar.Orang-orang yang berdiri di dekat pintu terkejut ketika mereka meli

DMCA.com Protection Status