Share

Tunggu

“Kamu kenapa, sih, takut banget sama kakak kamu?” tanya Zein saat Cherry sudah bersiap untuk pulang padahal ia telah berusaha menahan.

“Aku kan udah pernah jelasin sayang,” jawab Cherry lembut.

Zein mengambil kedua tangan Cherry, menatap bola matanya dengan lekat, kemudian mencium punggung tangan itu. “Kamu udah besar sayang, seharusnya kakak kamu paham, bukannya malah terus menerus membatasi ruang gerak kamu dengan ngasih peraturan-peraturan.”

Tatapan hangat Zein membuat Cherry luluh, ia meletakkan tasnya kembali kemudian memeluk Zein. “Sayang, Kak Langit udah ngasih kepercayaan ke aku, kewajiban aku menjaga kepercayaan yang dikasih Kak Langit,” ujar Cherry pelan, ia berusaha membuat Zein mengerti tentang aturan Langit yang memintanya sudah berada di rumah sebelum pukul 21.00 wib.

Zein membuang muka, tak mau menatap Cherry. Cherry sadar Zein kesal, tapi ia tak punya pilihan. Patuh pada Langit adalah satu-sa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status