Share

Reina or Daren?

Langit menyentil dahi Green cukup keras hingga menimbulkan suara rintihan dari bibir wanita itu. “Aduhhhh sakittttt.”

“Kamu itu kebanyakan hah hoh hah hoh.”

“Ya kan saya gak terlalu denger kakak ngomong apa tadi, saya cuma denger─”

“Udah jangan diterusin.” Langit memotong ucapan Green. Rasa kesal karena wanita itu membicarakan hal buruk tentangnya sudah reda sejak tadi.

“Kak…”

“Hmm?” jawab Langit sambil menyandarkan tubuhnya, kepalanya masih sedikit pening, sepertinya obat yang diberikan Green tadi belum bekerja secara maksimal.

“Jangan dikasih C ya, plis,” tutur Green dengan rasa tidak enak.

“Enggak.” Langit memijit pangkal hidungnya yang tiba-tiba terasa sakit.

“Makasih, Kak, sekali lagi saya minta maaf.” Green lega karena posisinya aman, ternyata Langit tak sekejam itu.

“Gak saya kasih C tapi D,&rdq

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status