Alicia Rodney menelpon Beau dengan nada cemas. Ia mengatakan jika security menemuinya untuk melaporkan Aya yang pingsan di mobil milik Liam Henderson. Beau segera menuju ke ruang pribadi direktur di lantai dua gedung galeri utama, tempat mereka membawa Aya."Mr. Henderson membopongnya dan menyuruh saya berjaga, dia memasukan Mrs. Prince ke dalam mobil pribadinya. Beberapa saat kemudian, dia keluar dan memerintahkan saya untuk menghubungi Mr. Prince. Sedangkan Mr. Henderson langsung pergi begitu saja.""Kau melihat mereka berselisih atau mungkin sedang melakukan sesuatu, seperti kekerasan fisik, mungkin?""No, Mam. Mrs. Prince sudah pingsan saat Mr. Henderson membawanya.""Oh, begitu? Lalu kenapa ia membayarmu?""Seperti saya bilang tadi, Mam. Untuk berjaga, menjauhkan orang-orang dari jangkauan mereka."Percakapan di antara mereka membuat Beau tertegun. Mungkinkah sempat terjadi pertengkaran di antara Aya dan Liam. Akan tetapi, meninggalkan Aya yang pingsan di mobil sendirian merupaka
"Siapa Daniyah?" Ini sudah ketiga kalinya Rengganis bertanya tanpa mendapatkan jawaban apapun. Wiwid enggan lagi bersuara, tatapannya tertuju lekat pada sosok Elizabeth yang terluka. "Ini semakin meyakinkanku kalau kau berselingkuh dengan Liz!" Rengganis jengah. Ia merasa diabaikan. "Tidak! Aku tidak berselingkuh darimu, Nis!" Kekeh Wiwid. "Tatapan kalian menyiratkan rasa dan Gosh! Apa susahnya menjawab pertanyaan, siapa itu Daniyah?" "Jika aku yang menjawab pertanyaan itu, apakah kau bisa melepaskan suamimu dan memberikannya padaku?" "Tidak!" Nyalang Rengganis ke arah Elizabeth. Kalaupun benar suaminya masih mempunyai hubungan dan rasa yang tertinggal untuk sang mantan, Rengganis tidak akan pernah melepas Wiwid. Sudah berulang kali rasanya ditolak, lalu asa itu datang lewat perintah Aya dan sekarang ia bisa meluluhkan hati Wiwid. Perjuangan itu tidaklah mudah dan sebentar, rasa cintanya terhadap Wiwid pun bukan sekedar main-main. Maka, tidak ada alasan baginya untuk mengala
Frederick Adams menelan ludah kasar. Liam memandangnya sengit, aura permusuhan menguar pekat. Pria itu menepuk bahunya ketika ia bersembunyi untuk mengawasi keadaan. Siaran live instagramnya berhasil mematik huru-hara, otomatis Keluarga Rodney akan tahu kalau ada penyusup. Sebelum mereka datang dan menyeretnya ke kantor polisi, Frederick harus keluar dari gedung galeri ini. Namun ia terlanjur kepergok duluan oleh Liam. "Bagaimana kau bisa masuk, Adams?" Pertanyaan dingin itu membuatnya meremang. Di kalangan para paparazzi, Liam bukanlah sosok asing. Ia merupakan sosok yang ditakuti. Kuasanya terhadap media Inggris, membuat para paparazzi enggan mengusik kehidupan pria itu. Bagi publik, Liam merupakan sosok tanpa cela, tapi tidak bagi sebagian paparazzi, termasuk dirinya. Frederick termasuk salah satu orang yang mengetahui tabir gelap sisi lain yang berusaha Liam sembunyikan. Kisah cinta toxicnya dengan seorang wanita. "Aku tidak melanggar kesepakatan Henderson, kenapa kau ingin m
Beau berbicara dengan dokter, rautnya terlihat cemas. Ia mengiyakan saran dari dokter lalu menerima resep yang dituliskan. Selanjutnya, Beau mengantarkan kepergian si dokter hanya sampai batas pintu. Ia tidak bisa meninggalkan Aya sendiri kendati wanita itu sudah siuman. Sedangkan mereka yang telah Beau kabari belum juga datang."Dokter bilang kau terlalu banyak pikiran, tapi ia menyarankan untuk menjalani pemeriksaan lengkap di rumah sakit."Aya terdiam mendengar perkataan Beau, ia juga membiarkan tangannya digenggam dan diciumi Beau. Pikirannya tidak berada di sini, melainkan terpecah di dua tempat lain; perselingkuhan sang adik dan Liam."Dimana Liam?" tanyanya tiba-tiba sesaat setelah mampu mengingat jika Liamlah orang terakhir yang ia lihat sebelum pingsan."Alicia menelponku, memberitahu jika salah satu securitynya menemukanmu di mobil pribadi milik Liam. Pria itu pergi dan lebih memilih menyerahkan urusan pada security." Beau meremas tangan Aya, dadanya bergemuruh menahan cembu
Elizabeth Rodney adalah seorang penggemar. Ia akan berada di barisan depan ketika BeastStories membacakan cuplikan bab menarik dari bukunya di acara Book Reading dan selalu menghadiri setiap Book Launch yang diadakan PrincePages dengan antusias sehingga kerap membuat para staff behind the scene takjub. Ia tidak akan malu memborong hampir sepuluh buku hanya demi mendapatkan tanda tangan sang idola dalam acara Book Signing. Elizabeth lebih gila dari seorang kpopers. Ia tak sungkan merayu sang suami, yang tak lain adalah adik dari AyaBeastStories, dengan menyajikan tarian erotis demi mendapatkan lukisan The Green Lady, walaupun harus berujung kegagalan.Wiwid menghela napas berulang kali, menyeka keringat, melonggarkan dasi atau menyambar air dalam gelas untuk ia teguk habis. Elizabeth mengenakan setelan Victoria's Secret limited edition dan mengadakan pertunjukan erotis di atas kursi kayu. Menjamah tubuhnya sendiri atau memutar sensual pinggulnya di hadapan Wiwid yang ia paksa duduk di
3 Bulan sebelum pesta pembukaan ...Daniel King melihat kembali arloji peraknya, jam menunjukan pukul tiga pagi. Ia mengumpat kesal, "Berapa lama lagi aku harus menunggu?"Ia menyesap puntung rokok terakhir lalu membuangnya ke tanah, menginjak puntung itu dengan kaki kanannya. Pagi tadi, nomor tak dikenal tiba-tiba menelpon, mengajaknya bertemu karena ia memiliki informasi tentang Pasangan Prince. Beau Prince sudah menjadi obsesi Daniel sejak lama, meskipun ia sempat berurusan dengan kepolisian Inggris dan nyaris kehilangan nyawa akibat perkelahian bar dengan pewaris Prince, semua itu tidak mampu membuatnya jera. Banyak media Inggris yang akan membayarnya tinggi demi cacat keluarga Prince. Terakhir kali ia memblow up skandal perceraian Beau dan Daphne, jutaan poundsterling mengalir ke dalam rekeningnya.Daniel mengeratkan mantel, ia berdiri di samping pintu belakang sebuah bar di pinggiran London. Bar yang tersembunyi di antara gang-gang sempit di daerah yang jarang tersorot. Yang han
(Beberapa hari setelah paket teror ditebar, setting lokasi berada di Restoran Pawone Pak Karmo.)"Maaf telah lancang menginterupsi kalian, silahkan dilanjut. Kurasa suamiku sudah menungguku di dalam."Daniel meneguk tandas segelas air putih, pandangannya awas tertuju ke arah Rengganis melangkah masuk beberapa saat lalu. Pelayan telah mengantarkan mereka ke meja dan menyajikan menu hidangan andalan restoran tersebut, namun Daniel seolah tak berminat. Sungguh berbeda dengan wanita yang memaksa untuk menemaninya dinner di sini. Ia tampak asyik menyantap dua main course sekaligus; sate lontong dan ikan bakar bumbu manis."Kau serius, Becky?" Daniel menggeleng, sejak kegilaan wanita itu terhadap Widyanto Semito, semua seleranya berubah, dari klasik European menuju tradisional khas Indonesia.Rebecca Welsh menyeruput teh hangat yang tersaji guna mendorong makanan untuk cepat masuk, sebelum memutar jengah bola matanya menanggapi pertanyaan Daniel."Bahkan restoran ini tidak menyediakan wine!
"Mereka pasti mencarimu, sebaiknya kau segera menyusul mereka, Wid." Aya dan rombongan sudah keluar sekitar dua puluh menitan yang lalu. Acara penutup dari rangkaian susunan acara pesta pembukaan galeri juga sudah mulai berjalan meskipun kasak-kusuk mengenai live ranjang panas Beau dan Aya semakin santer dibicarakan. Apalagi Keluarga Green Mansion tidak lagi muncul selama sisa acara, hal ini membuat tajuk pembicaraan semakin panas bergulir. Elizabeth masih murung, ia mempunyai firasat buruk. Aya selalu menghargainya, Aya merupakan idola yang tidak pernah sekalipun bertindak ceroboh. Bagi Aya, penggemar adalah bos. Orang-orang yang telah sudi menyisihkan uangnya untuk menjadikan buku-buku Aya sebagai koleksi pribadi. Jadi memang, AyaBeast terkenal dekat dan menjaga hubungan baik dengan para penggemar, tak terkecuali terhadap Elizabeth. Hubungan mereka terbilang cukup dekat, Aya sering memprioritaskan namanya dalam berbagai event yang diadakan PrincePages. Penggemar nomor satu, begitul
Suara di seberang terdiam cukup lama, tapi sambungan masih terhubung. Daphne menunggu dengan sabar, walaupun jantungnya berdebar tak karuan karena pikirannya telah terlintas satu konspirasi ngawur."Kenapa kau mendekati Aya, Liam?" Akhirnya Daphne memutuskan untuk berbicara kembali, ia tidak sabar, Liam terlalu lama terdiam. "Demi Tuhan! Mereka sangat mirip!""Itu karena mereka adalah kembar!""Apa?" Jantung Daphne serasa berhenti berdetak untuk sesaat. Pantas saja ia merasa familiar dengan wajah Aya saat pertama kali bertemu walaupun waktu itu Aya belum mengenal yang namanya perawatan kecantikan sama sekali."Kau harus menceritakan seluruhnya Liam! Aku menuntutmu karena kau telah memilihku menjadi partnermu!"Liam mendesah, "Tidak cukupkah kau urus saja Beau?!""Kita harus bertemu! Apakah Keluarga Prince mengetahui hal ini?""Kau kira kenapa selama ini mereka memaksa Beau untuk merubah status nikah kontraknya bersama Aya? Bukankah kau bilang mereka ada di pihak Aya?"Daphne mematikan
Ting tong!Siapa sih yang bertamu? Niat Daphne untuk berendam air hangat terpaksa ia tunda. Daphne segera melangkahkan kakinya cepat menuju pintu depan. Kuncian pintu pun ia buka.Ceklek!"Kau siapa? Ini benar apartemennya Beau Prince kan?" Sapa tiba-tiba si tamu.Daphne terkesima dengan kecantikan wanita yang berdiri di hadapannya. Kulitnya eksotik dengan rambut legam mengkilat nan halus. Tubuhnya ramping, walaupun terlihat mungil karena ia tidak lebih tinggi dari Daphne. Ia mengenakan dress ketat berwarna hitam dengan mantel bulu berwarna coklat. Usianya mungkin lebih tua tiga atau lima tahun darinya dan dari segi wajah, sepertinya ia orang Asia Tenggara. Philipine, mungkin? Tapi, wanita itu benar-benar terlihat anggun dan seksi."Anda sendiri siapa? Kenapa ingin menemui Beau?"Wanita itu mengulurkan tangannya, "Hai! Namaku Rayanti Semito, calon istri dari Beau Prince."Daphne terbangun dengan perasaan kaget, mimpi yang ia alami tergambar mirip dengan peristiwa tujuh belas tahun sil
"Apa kau dengan mudah melupakan kebersamaan kita yang nyaris menyentuh angka tujuh belas, Beau? Walaupun harus diselingi dengan perceraian, akhirnya kau berhasil membujukku kembali. Katakan, jika ini sudah tidak lagi berarti bagimu!"Tatapan Daphne kepadanya mengingatkan Beau akan hari itu, hari dimana ia dengan berani meminta Daphne Westwood untuk menjadi kekasihnya. Bersedia melindungi keluarganya dari cemoohan publik dan memanjakan segala keperluannya. Tatapan itu mengingatkannya pada rasa rapuh yang hari itu mendera Daphne, sebuah frustasi akan himpitan hidup. Tersingkir dari society lalu sendiri, tanpa ada satu pun yang sudi menemani. Daphne Westwood bagi mereka tidaklah pantas untuk dilihat dan ditangisi.Daphne merogoh saku baju pasien rumah sakit yang ia kenakan, mengambil sesuatu di dalamnya lalu mengulurkannya ke arah Beau. Sebutir permen buah rasa apel tergeletak di telapak tangan Daphne."Ini segalanya bagiku! Sebuah mantra!" Airmata Daphne menggenang. Ia membuka bungkus b
Beau tidak habis pikir dengan jalan pikiran Daphne. Ia datang menemuinya untuk melakukan satu hal yang menurut Beau gila. Memecat Leonore Westwood, ibunya sendiri dari Mansion Lama Prince. Sudah sekitar dua tahun sejak Daphne memasuki jenjang perkuliahan bergengsi di Cambridge, Leonore Westwood menawarkan jasanya untuk bekerja menjadi pelayan di Mansion Lama Prince. Ibunya menerimanya karena mereka pernah melalui masa kanak-kanak bersama. Ia bersimpati pada nasib wanita itu. Tidak ada yang mau menerima mereka untuk bekerja karena rekam jejak Jeremiah Westwood. Terusir dari keluarga besarnya yang berada karena memilih menikahi seorang pengusaha rendahan. Gelar bangsawannya pun nyaris dicopot oleh pihak kerajaan jika saja beberapa keluarga terpandang tidak mendukung pilihannya."Kau sepenuhnya sadar tidak dengan akibat dari permintaanmu itu?" Ledek Beau. "Kaukira darimana kau dan adikmu, Elijah bisa hidup?" Sengit Beau. Ia kesal dengan kesombongan Daphne yang tidak menghargai kerja kera
Maya Rosenberg adalah primadona di kalangan mahasiswa jurusan bisnis, walaupun ketenarannya tak mampu mengalahkan silaunya popularitas Elizabeth Rodney. Apalagi sang bintang seolah tak mau tersentuh oleh tangan pria manapun. Elizabeth hanya mampu mereka jadikan objek dalam fantasi tanpa mereka berani merealisasikannya. Hal ini merupakan keberuntungan tersendiri bagi Maya. Atensi kini perlahan bergeser kepadanya. Ia bahkan bisa leluasa bercumbu dengan sang pangeran kampus, Beau Prince."Aku sudah memesan kamar, Sayang," Maya bergerak gelisah di pangkuan Beau, pinggulnya bergerak memutar tak beraturan, bergesekan dengan milik Beau Prince yang terbungkus celana jeans. Lelaki itu masih asyik mencumbu lehernya, dengan rabaan membara di sekujur titik-titik sensitif pada tubuhnya."Kita lakukan saja di sini, tidak ada yang akan berani protes." Maya melolong nikmat kala bahunya disesap kuat.Mereka berada di klub malam bersama teman-teman kampus mereka untuk menikmati Sabtu malam. Memesan ru
Beau mengajak Velma untuk mampir ke toko kue dan bunga. Hatinya luluh dengan keinginan sang putri yang memintanya untuk mengantarkannya ke rumah sakit. Beau pikir, biarlah ini menjadi yang terakhir kalinya, sekalian menegaskan kepada Daphne tentang hubungan mereka. Ia juga harus memberi pengertian kepada Velma mengenai status yang dipilihnya sekarang."Aku harap ini yang terakhir kalinya, Daphne. Kumohon jangan lagi kau libatkan Velma!"Velma ijin keluar ruang rawat inap, ia beralasan ingin mencari mesin minuman tapi Beau paham putrinya itu ingin meninggalkannya berdua dengan sang ibu."Kalau aku tidak melibatkannya, apa kau mau menemuiku? Tidak kan?""Hubungan kita telah berakhir! Aku rasa aku sudah cukup jelas mengatakannya!""Itu bagimu, Beau! Dan aku tidak bisa menerimanya! Kami baik-baik saja dengan Charles lalu kau datang memohon kesempatan, setelah kutinggalkan Charles demi dirimu, kau malah bercinta dengan istri kontrak perawan tuamu!""Tutup mulutmu, Daphne! Kau meninggalkan
Dokter Rob Noran diberitahu oleh Beau secara langsung jika Aya Prince sedang menuju ke Rumah Sakit. Billionaire kandidat pewaris dari Keluarga Prince tersebut memintanya secara spesifik untuk menangani sang istri. Beau Prince begitu mempercayainya. Mereka merupakan sahabat sejak High School dan terpisah saat keduanya mengambil jurusan mata kuliah yang berbeda. Semenjak kecil -berbeda dengan sang kakak, Charles Noran- Robert memiliki passion dalam ilmu kedokteran. Kakeknya merupakan salah satu dokter pribadi keluarga kerajaan, ini merupakan motivasi tersendiri baginya untuk bisa menyamai atau bahkan mengungguli prestasi sang Kakek. Sekarang, di usianya yang mendekati kepala empat, berbagai prestasi telah ia torehkan untuk dunia kesehatan. Rob Noran merupakan sosok termuda yang berhasil menorehkan namanya sejajar dengan para dokter senior unggulan dunia. Ia bahkan sudah memiliki Rumah Sakit sendiri.Robert menghembuskan napas perlahan guna mengusir kegugupan. Ia memandangi bayang diri d
"Aku tidak akan memasrahkanmu pada siapapun, Aya. Kita akan ke rumah sakit, hari ini!" Aya sengaja memasang ekspresi sendu, untuk membuat Beau lebih khawatir sehingga ia akan mengabaikan permintaan Velma. Beau mengecup kening lalu menciumnya. "Astaga! Kenapa sekarang napasmu terasa panas?""Baiklah! Aku hanya memberitahu Papa saja. Mungkin Mama tidak begitu parah dibandingkan Tante Aya!" Sela Velma. Ia jengah dengan perilaku Aya yang berusaha menarik perhatian Beau.Intonasi yang Velma keluarkan membuat Aya bersorak dalam hati. Gadis remaja itu lupa sedang berpura-pura untuk terlihat baik di mata sang Papa. Well, sepertinya sakitnya membawa berkah tersendiri."Apa maksud dari perkataanmu, Velma?" Tanya Beau dingin. Ia terkejut dengan pernyataan Velma dan ia tidak menyukainya. Ada apa? Bukankah mereka akrab beberapa saat yang lalu? Kenapa tiba-tiba Velma melontarkan pernyataan yang menyudutkan Aya?Velma menunduk, ia merutuk dirinya sendiri dalam hati yang terpancing emosi karena tind
"Daphne yang menyuruhmu kemari?"Mereka spontan melepas pelukan sekeluarnya Beau dari ruangan. Saling menjauh dengan saling bersitatap tajam. Aya menghembuskan napas pelan, aliran udara yang keluar dari mulutnya terasa panas. Suhu dalam tubuh juga terasa terbakar, sepertinya Beau benar. Ia perlu memeriksakan diri ke dokter."Mama sakit." Ucap Velma dingin, sungguh berbeda dengan sikap manjanya beberapa saat lalu."Aku rasa kau bisa melihat seberapa pucat raut wajahku, Velma." Tantang Aya, yang membuat Velma memalingkan wajah.Daphne pergi ke sekolah sekitar pukul sepuluh pagi, memohonkan ijin dari sekolah untuk keabsenan sang putri. Ia kembali menyuruh Velma untuk mengunjungi Beau, memberitahukan kepadanya jika Daphne menjalani rawat inap di rumah sakit. Daphne memang sempat terlibat insiden kecelakaan kecil di sekitar lingkungan akibat kecerobohannya dan hal ini bisa ia jadikan alasan untuk Beau menemuinya. Velma hanya menurut, sejatinya ia pun menginginkan kedua orang tuanya rujuk.