Share

27. Amara 1

Jakarta, 13 Januari 2010

Bram kembali menilik dari spion tengah sosok yang sedang duduk di kursi belakang. Gadis itu menatap keluar jendela.

Gadis bernama Amara itu tengah terhanyut dalam pikirannya sendiri. Dia sibuk mengamati pejalan kaki yang lalu lalang di luar.

Keberadaan Amara di dalam mobilnya sedikit mengganggu konsentrasi Bram. Sejak pertama lelaki itu mendapati wajahnya. Sejak tatapan mereka bertabrakan di kantin tadi. Sejak mereka saling berjabat tangan. Jantung Bram berderap begitu cepat.

Amara memang bukan gadis paling cantik yang pernah Bram temui. Akan tetapi, seperti ada magnet dalam dirinya. Membuat Bram tergoda untuk selalu memandanginya.

Mungkin karena rautnya yang innocent dengan poni yang jatuh di keningnya. Mungkin karena sepasang mata almond-nya yang bermanik kecoklatan dan dinaungi bulu mata lentik. Mungkin juga karena posturnya yang mungil sehingga menggugah rasa ingin lelaki itu untuk melindungi. Bram benar-benar tidak tahu apa penyebabnya.

“Sial! Be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status