Share

22. (Bukan) Orang Biasa

Jakarta, 9 Oktober 2012

Entakan drum dan ritme gitar listrik dari Highway Star milik Deep Purple memenuhi pendengaran. Memacu adrenalin hingga jantung berdetak lebih cepat.

Dari belakang kemudi, Bram melajukan sedan hitamnya seperti sedang syuting adegan kejar-kejaran di film action. Mobil second hand keluaran Eropa itu dibelinya dari seorang teman lama.

Sepasang matanya yang sewarna malam menatap jauh ke depan. Sementara itu bayangan tiang-tiang lampu penerang jalan menyisir wajahnya.

Seorang sopir taksi yang dilewatinya menggeleng sambil menggumam, "Pasti orang sinting itu sedang mencoba metode 'mendekatkan diri pada Tuhan'"

Waktu menunjukkan pukul 22.40. Lalu lintas di Jalan S. Parman sedikit lengang. Bram tidak ingin mencelakai siapa pun. Akan tetapi, dia butuh meluapkan emosi. Kepalanya hampir pecah. Dadanya seakan mau meledak.

“Benar-benar kurang ajar badut Mc D***d itu!” maki Bram dalam hati.

Terbayang peristiwa beberapa saat lalu di ruangannya. Bukan tuduhan Rendra atas
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status