Share

Taruhan

Penulis: Althafunnisa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-04 20:11:38

"Ini?"

"Untukmu." Theo mengambil anting berukuran mungil yang berada di tangan Kirani.

Lelaki itu menyibak rambut Kirani dan menguncirnya ke belakang. Lalu memasangkan anting yang ada di tangan Kirani di bagian kanan.

"Cantik. Secantik orang yang memakainya." Theo berbisik di telinga Kirani. Lelaki itu menyentuh daun telinga Kirani membuat bulu kuduk Kirani seketika meremang.

Theo lalu memutar wajah Kirani agar bisa memasang satu anting lagi di telinga kiri perempuan itu. Ia tersenyum bahagia melihat Kirani yang sudah memakai anting mungil berbentuk mutiara.

"Kenapa Bos memberikan anting ini?" Tanya Kirani seraya meraba anting yang sudah menempel di telinganya.

"Karena kamu tidak mempunyai anting, 'kan?"

Kirani tertunduk mendengar ucapan Theo. Ia memang sudah lama tidak memakai anting. Lebih tepatnya semenjak ia mengetahui bahwa Kevin menderita penyakit kanker getah bening yang mengharuskannya mengeluarkan banyak uang untuk biaya pengobatan putranya itu.

"Tapi aku tidak pantas memakai
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dian Ibrahim
makin serruuu niihh...ayo Kirani jgn smpe kalah taruhannya .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Kembali bekerja

    "Kirani." Theo kembali mengeratkan pelukan dan menahan Kirani yang hendak keluar dari kamarnya. "Aku mohon sekali ini Saja. Bukankah butuh berapa hari untuk kita memulai taruhan itu? Aku pasti sangat merindukannya," lirih Theo.Kirani memejamkan mata. Ia sebenarnya sudah mulai merasa terbiasa dengan ciuman yang dilabuhkan oleh Theo. Namun ada rasa khawatir, jika justru Kirani terjebak dalam ciuman itu dan membuatnya berharap jika suatu saat Theo mencintainya.Theo memutar tubuh Kirani dan memeluk pinggang perempuan itu dengan erat. Ia sedikit membungkuk dan memiringkan kepala agar posisinya pas dengan Kirani.Kirani menarik napas dalam-dalam. Ia memejamkan mata ketika mulai merasakan deru napas Theo yang semakin mendekat di wajahnya.Bibir keduanya mulai menyatu dan menempel dengan sempurna. Theo melumat bibir Kirani dengan penuh kelembutan. Ia tidak memainkan lidahnya karena memang hanya ingin fokus menikmati bibir manis yang menjadi candu baginya."Maukah kamu berjanji padaku?" Theo

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04
  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Bertemu Tomo

    "Hey, buka matamu." Theo memegang pergelangan tangan Kirani yang menutupi wajah perempuan itu."Nggak mau.""Buka matamu.""Nggak mau." Kirani menahan tangannya agar tidak membuka wajahnya karena ia tidak ingin melihat Theo yang hanya memakai celana pendek saja.Theo merasa gemas melihat Kirani yang tak kunjung membuka tangannya. Lelaki itu menarik tangan Kirani dengan sekuat tenaga, sehingga akhirnya mereka berdua tersungkur di lantai dengan posisi Theo yang berada di bawah dan Kirani menindih tubuh Theo yang bertelanjang dada."Bos." Kirani berdesis ketika matanya bertemu dengan mata Theo. Jarak mereka yang begitu dekat membuat keduanya saling bertatapan."Aku merindukanmu." Theo langsung melabuhkan ciumannya di bibir Kirani. Ia menghisap bibir Kirani dengan lembut dan hati-hati."Bos. Bukankah kita ...." Kirani hendak mengatakan tentang perjanjian yang mereka buat tadi malam, bahwa Theo tidak boleh menyentuh apalagi mencium bibirnya jika dirinya tidak melakukan kesalahan. Namun ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04
  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Kalah taruhan

    Kirani menepis tangan Tomo yang hendak menyentuh bahunya. Ia tidak sudi disentuh oleh lelaki yang sudah menanam luka dalam hidupnya. Hal itu membuat Tomo semakin marah dan mendekati Kirani. "Aku hanya ingin memastikan kalau kamu benar-benar seorang janda yang bisa menjaga harga diri," ujar Tomo. Lelaki itu terus mendekati Kirani. Melihat gelagat tidak baik dari Tomo, membuat Kirani mundur beberapa langkah. Ia harus mencari cara bagaimana agar bisa menghindari Tomo yang sepertinya ingin melecehkannya. "Kirani. Aku menunggumu membawakan kopi untukku!" Tiba-tiba Theo muncul di balik pintu. Hal itu membuat Kirani merasa lega. Ia benar-benar terkejut melihat wajah Theo yang memperlihatkan ketidaksukaan pada situasi yang dilihatnya. "Ternyata kamu malah di sini? Ngobrol dengan klienku? Kamu antarkan kopi itu ke ruanganku sekarang!" Theo langsung menyeret langkah Kirani menaiki tangga menuju ruangannya. Kirani menoleh ke belakang. Ia bisa melihat bagaimana kesalnya Tomo karena aksinya y

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Ruang rahasia

    "Di mana Theo? Kenapa dia tidak ada di ruangannya?" Wira menutup kembali pintu ruangan Theo ketika tidak mendapati sahabat sekaligus atasannya di sana.Lelaki itu menghubungi ponsel Theo, tapi sampai berapa kali deringan, Theo tak kunjung menerima panggilannya. Hal itu membuat Wira semakin gelisah."Di saat genting seperti ini, dia malah menghilang." Wira duduk di kursi kebesarannya. Ia membaca email yang masuk di laptopnya."Aku akan datang hari ini untuk membicarakan tentang investasi yang aku tanam di sana." Email itu membuat kepala Wira rasanya hendak pecah. Ia harus segera memberitahukan kepada Theo tentang rencana kedatangan Bella yang akan mendatangi perusahaan mereka."Nah. Kirani. Yah sepertinya aku bisa menghubungi Kirani untuk menanyakan dimana keberadaan Theo," ujar Wira seraya menjentikkan jari jempol dan jari tengahnya. Ia langsung mencari nama Kirani di kontak teleponnya dan segera melakukan panggilan telepon pada asisten pribadi sahabatnya itu.Kirani menggeliat kecil

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Trauma Kirani

    "Theo, Dari mana saja kamu?" Wira menghampiri Theo yang sedang menggendong Kirani menuju mobilnya."Aku harus membawa Kirani pergi. Dia sakit," sahut Theo dengan wajah cemas.Wira mengikuti langkah lebar Theo dan ingin memberitahukan tentang kedatangan Bella hari ini."Theo, tunggu! Ada hal penting yang mau aku bicarakan," ujar Wira menahan langkah Theo."Ada apa? Aku buru-buru. Nanti sajalah.""Bella akan datang ke sini hari ini. Dia ingin membicarakan tentang investasi yang ditanamnya di perusahaan kita," ujar Wira.Langkah Theo seketika terhenti. Lelaki itu menatap Wira sambil mengerutkan keningnya. "Sejak kapan aku menyetujui Bella investasi di perusahaan kita?" Tanya Theo."Dua bulan yang lalu. Bukankah kita sudah sepakat untuk menerima investasi dari perusahaan Mega.""Benar. Aku memang ingin menerima investasi dari perusahaan Mega, tapi kenapa ada Bella?" "Karena sekarang Bella adalah CEO dari perusahaan itu. Dan hari ini dia ingin bertemu denganmu untuk membicarakan investasi

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Bertemu Bella

    Theo yang sedang mengusap pipi Kirani terkejut ketika tiba-tiba Bella berada di belakangnya. "Untuk apa kamu ke sini?" Theo berdiri dari tempat duduknya dan menggenggam erat tangan Kirani. Tatapan matanya tajam penuh kebencian pada Bella yang mulai mendekatinya. "Aku datang ke sini untuk membicarakan tentang investasi yang aku tanam di perusahaan kalian," sahut Bella dengan santainya. Perempuan itu menatap Kirani yang hanya tertunduk dan tidak berbicara apa-apa. Theo menyunggingkan senyum. Ia membantu Kirani berdiri dan menggandeng perempuan itu dengan merangkul pinggangnya. "Aku sudah mengatakan kepada Wira kalau aku tidak akan pernah menerima investasi dari perusahaanmu." Theo menatap orang-orang yang saat ini menoleh ke arah mereka bertiga. Lelaki itu membawa Kirani keluar dari cafe setelah membayar bill. Ia tidak ingin keributan itu dilihat oleh banyak orang dan orang-orang akan berpikiran buruk kepada mereka. "Theo. aku belum selesai bicara," ujar Bella seraya menghadang l

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-06
  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Melawan orang tua

    "Theo. Apa kamu tidak punya telinga sampai tidak mendengarkan ucapan Mama?" Mamanya Theo kembali berteriak dengan lantang ketika putranya itu tidak menggubris ucapannya.Theo memang sengaja tidak menggubris perkataan mamanya. Ia tetap melangkahkan kaki menuju anak tangga. "Theo, berhenti!" Suara bariton yang mulai serak terdengar cukup lantang dari lantai bawah.Theo menghentikan langkahnya demi menghargai suara tersebut. Ia akhirnya turun dari tangga dan berdiri tegap di hadapan kedua orang tuanya."Bella datang ke sini untuk meminta maaf pada kita semua. Dia sudah mengakui kesalahannya. Seharusnya kamu bisa melihat penyesalan Bella dan memaafkan kesalahannya," ujar Tuan Alfonso.Theo hanya menyunggingkan senyum mendengar perkataan Papanya. Ia menatap tajam pada Bella yang sejak tadi santai duduk di sofa tanpa merasa bersalah sedikitpun. Tatapan mata Theo masih dipenuhi rasa benci karena tidak bisa melupakan apa yang sudah dilakukan oleh Bella di masa lalu."Aku benar-benar minta ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-06
  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Theo sakit

    Kirani meraba kening Theo yang terasa panas. Ia benar-benar kelabakan karena ternyata Theo mengalami demam dan sedang menggigil hebat di bawah selimut. "Bos, Bos kenapa?" Kirani menepuk-nepuk pipi Theo agar lelaki itu membuka mata. "Bos bangun." Kirani juga menyibak selimut yang membungkus tubuh Theo yang sedang menggigil kedinginan agar Theo menyadari keberadaannya. Theo membuka matanya perlahan. Lelaki itu tersenyum ketika melihat Kirani yang berada di atas ranjang. Ia langsung menarik Kirani ke dalam dekapannya. "Peluk aku. Aku kedinginan," bisik Theo di telinga Kirani. Kirani menuruti permintaan Theo. Ia segera mensejajarkan tubuhnya dengan berbaring di atas ranjang. Tangannya memeluk Theo dan membelai kepala Bosnya itu dengan lembut. "Boleh aku tidur di dadamu?" Theo menatap Kirani dengan wajah sayu. Kirani mengangguk. Ia menarik Theo agar berbaring di atas dadanya. Posisi seperti ketika Kirani sedang sakit dan Theo lah yang merawatnya. Kirani memeluk Theo dengan erat kare

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-06

Bab terbaru

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   dapat diandalkan

    "Lebih baik aku dihukum oleh Bos, daripada meeting tidak berjalan dengan lancar," sahut Kirani. Ia menatap Theo yang saat itu tengah mengungkungnya.Kirani berusaha melepaskan diri dari kungkungan Theo. Namun Theo tetap menekan kedua tangannya dan makin mendekatkan wajahnya. Tampak kemarahan dari lelaki itu karena Kirani berani menentang perintahnya."Aku tidak mau kamu terlalu lelah. Mengingat pekerjaan ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Lagi pula kamu sebenarnya bisa saja menerjemahkan bahasa Wira dan bahasa klient kita." Theo tetap bersikeras dengan pendapatnya. Ia mengkhawatirkan Kirani kembali sakit jika terlalu lelah bekerja.Kirani menarik napas dalam-dalam. Ia menggenggam erat tangan Theo dan mengarahkan tangannya pada pipi lelaki itu, sehingga Theo melepaskan genggaman tangannya dan membiarkan Kirani membelai lembut wajahnya. Ini adalah sebuah momen yang bahagia bagi Theo."Mungkin menurut Wira, ide Bos itu akan mempersulit pekerjaan kita. Lagi pula, tidak ada salahnya kalau

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   kecupan hangat

    "Aku akan pikirkan itu nanti." Kirani menyahut sambil menyandarkan kepalanya di bahu Theo.Perempuan itu mendongak dan menatap mata teduh Theo yang teramat sangat dirindukannya. Bersamaan dengan sebuah kecupan hangat dari Theo yang mendarat di kelopak matanya yang akhirnya tertutup dengan rapat."Terima kasih ya, sayang." Theo membelai kepala Kirani dengan mesra dan mengangkat dagu perempuan yang teramat sangat dirindukannya itu. Satu kecupan ia labuhkan di bibir Kirani, membuat Kirani semakin merasa nyaman dan merapatkan tubuhnya pada Theo. "Aku kangen," bisik Theo dengan sendu di telinga Kirani.Theo pun melajukan mobil menuju apartemen sambil terus mengusap kepala Kirani yang saat itu sudah tertidur di bahunya. Sesekali dikecupnya kening Kirani dengan mesra, seakan ia merasakan kebahagiaan yang begitu besar karena keinginannya untuk ditemani malam ini dikabulkan.Sesampai di halaman apartemen, Theo tidak membangunkan Kirani karena ia tahu asisten pribadinya itu pasti merasa sangat

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Menemani Theo

    "Theo? Ngapain kamu membawa perempuan murahan ini ke sini?" Nyonya Marisa terkejut melihat Theo yang tengah menggandeng tangan Kirani masuk ke dalam rumah.Kirani lebih terkejut lagi. Ia hendak melepaskan genggaman tangannya pada Theo, tapi Theo mencekram tangannya dengan kuat sehingga ia tidak bisa melakukan tindakan apapun."Kenapa? Mama kok kayaknya terkejut?" Theo menatap mamanya dengan wajah datar.Keduanya saling pandang dengan wajah tegang. Theo marah atas perlakuan mamanya pada Kirani, sementara Nyonya Marisa marah atas sikap Theo yang membela Kirani."Untuk apa kamu membawa perempuan murahan itu ke sini?""Dia bukan perempuan murahan, Ma. Dia adalah perempuan yang aku pilih untuk menemani hari-hariku dan menjadi pendamping hidupku suatu saat nanti.""Apa? Maksudmu apa bicara seperti itu? Jangan gila kamu ya." Nyonya Marisa semakin terkejut mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh Theo. Perempuan itu menatap Kirani dari ujung kaki sampai ke ujung rambut. Ia tidak terima

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Memaksa Kirani pulang

    "Kirani, Sayang!" Theo menahan Kirani yang hendak masuk ke dalam bus.Kirani terbelalak melihat wajah Theo yang begitu kusut dan penuh dengan debu. Namun ia segera menepis tangan lelaki itu dan kembali melangkah masuk ke dalam bus karena hanya dia saja yang belum masuk ke sana. Klakson bus pun sudah berbunyi berkali-kali."Lepaskan aku, Bos. Aku tidak ingin bekerja denganmu lagi." Kirani berusaha melepaskan cekalan tangan Theo dengan sekuat tenaga."Nggak akan! Aku nggak akan pernah mengizinkanmu pergi!" Theo semakin memperkuat cekalan tangannya, meskipun ia tahu Kirani sedang kesakitan."Lepaskan aku!" Kirani memukul-mukul dada Theo dan akhirnya meminta tolong pada orang-orang yang berada di stasiun itu."Lepaskan perempuan itu!" Seorang petugas satpam di terminal menghampiri Theo yang mencekal pergelangan tangan Kirani."Saya mohon jangan ikut campur urusan rumah tangga saya. Saya hanya ingin istri saya pulang ke rumah!" Ujar Theo pada petugas tersebut. Ia langsung menggendong tubuh

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Mencari Kirani

    "Kenapa? Kamu terkejut?" Mamanya Theo menghampiri Kirani yang tengah memegangi kontrak kerjanya dengan Theo. Keringat mengucur deras di pelipis Kirani. Ia tidak menyangka jika kontrak kerjasamanya dengan Theo, beserta detail hukuman yang akan ia terima bisa sampai ke tangan orang lain. Padahal Theo berjanji akan menyimpan kontrak tersebut dan tidak memberitahukan kepada siapapun. "Demi uang lima puluh juta setiap bulan, kamu menyerahkan bibirmu kepada anakku? Apa itu namanya bukan perempuan murahan? Jadi perempuan murahan versi kamu itu seperti apa?" Mamanya Theo yang biasa dipanggil Nyonya Marisa menatap tajam pada Kirani. "Sekarang aku peringatkan padamu! Pergi dari apartemen ini dan jangan pernah kembali. Aku akan membayar kamu berkali-kali lipat jika kamu mengundurkan diri dari pekerjaan ini!" Nyonya Marisa setengah berbisik pada Kirani. Perempuan itu melempar cek bertuliskan uang lima ratus juta pada Kirani, lalu meninggalkan apartemen Theo begitu saja. Ia sangat yakin kalau d

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Hinaan Mama Theo

    "Apa kira-kira ibumu bisa diperjuangkan?" Evan juga bertanya kepada Kevin. "Bagaimana kalau dia menolak Daddy sampai kapanpun?"Kevin hanya terdiam mendengar ucapan Evan. Memang tak mudah meyakinkan ibunya untuk menjalani pernikahan setelah ia trauma pernah mengalami kegagalan dalam menjalani rumah tangga. Namun Kevin selalu berharap agar suatu saat ibunya bisa membuka hati untuk seorang lelaki yang memang bisa membahagiakannya."Daddy akan berusaha semaksimal mungkin untuk meyakinkan ibumu, bahwa menikah dengan Daddy adalah sebuah pilihan yang tepat." Evan mengusap-usap kepala Kevin, membuat bocah kecil itu tersenyum bahagia.Perjalanan menuju Kuala Tungkal cukup jauh. Kevin mulai menguap karena dinginnya air conditioner di dalam mobil tersebut. Bocah kecil itu pun akhirnya tertidur dengan pulas di samping Evan.Tak tega melihat Kevin yang tertidur sambil duduk, Evan pun merubah posisi bocah itu menjadi berbaring dengan menyetel bangku tempat ia duduk."Kasihan sekali kamu. Sepertiny

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Mengajak Kevin liburan

    "Sayang, Apa kamu tidak mau membantuku mengurusi perusahaan? Bukannya kamu bilang ingin menjadi asisten pribadi yang bisa aku andalkan?" Theo membingkai wajah Kirani dengan kedua telapak tangannya.Dikecupnya bibir Kirani dengan lembut, disusul dengan belitan lidah di rongga mulut Kirani itu hingga perempuan itu mulai terengah-engah. "Bos." Tatapan mata Kirani begitu sembuh setelah ciuman itu terlepas begitu saja."Apa kamu tidak bisa jauh dari bibir ini? Makanya ngotot pengen aku ajak ikut ke Cina?" Theo menatap Kirani dengan senyum seolah menggoda.Tatapan Theo yang menggoda, membuat Kirani melepaskan tangan lelaki itu dari wajahnya. Ia pun memasangkan jas di tubuh Theo dan mendorong Theo agar keluar dari kamar."Ya sudah. Kalau begitu pergilah. Aku bisa kok mengurusi tugasku di sini sendirian," sahut Kirani. Didorongnya tubuh Theo sambil memeluk pinggang lelaki itu hingga mereka sudah berada di pintu utama apartemen.Theo memutar tubuhnya agar berhadapan dengan Kirani. Disisipnya

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Tak ingin ditinggal pergi

    "Kenapa?" Kirani mengerutkan kening mendengar perkataan Theo. "Ehm, soalnya tadi dia mengatakan kalau malam ini dia berencana hendak pulang menemui anak dan istrinya." Theo menyahut sambil mengusap-usap pucuk kepala Kirani. "Sudahlah. Lagipula besok pagi-pagi mengurusi berkas-berkas karena pekerjaan sudah menunggu," tambahnya lagi. Kirani mengerucutkan bibir mendengar ucapan Theo. Padahal Ia sangat berharap bisa bertemu dengan lelaki bernama Evan yang biasa dipanggil Daddy oleh Kevin. Meskipun ia tidak tertarik untuk dekat dengan lelaki itu, Kirani tetap ingin mengenal sahabat anaknya yang sudah memberikan bantuan ketika Kevin berada di rumah sakit. "Kalau begitu pagi-pagi sekali kamu mengantarkanku pulang ke rumah." Kirani memegang tangan Theo sambil memperlihatkan deretan giginya yang putih. Theo mencubit ujung hidung Kirani dengan gemas. Lalu dikecupnya ujung hidung itu dengan penuh cinta. "Sayang, aku lebih tidak mungkin lagi mengantarkanmu pulang. Kamu tahu sendiri kan kalau

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Kontrak selesai

    "Kirani. Sudahi saja makannya. Aku tidak masalah kalau perusahaan kita tidak bisa bekerja sama dengan Mister Lee," ujar Theo seraya menahan Kirani yang hendak mengambil udang keempat di hadapannya.Namun Kirani tidak menggubris perkataan Theo. Ia tetap menikmati udang tersebut sambil menahan rasa sakit di lambungnya. Sesekali ekor matanya melirik ke arah Mister Lee yang wajahnya sudah mulai berubah merah.Melihat semangat yang membara dari wajah Mister Lee, membuat Kirani semakin fokus pada makanannya. Ia mengencangkan suara musik yang ada pada headset yang menempel di telinganya, agar ia tidak mendengarkan ucapan Theo yang selalu melarangnya menyelesaikan pertarungan itu."Aku tidak sanggup lagi! Aku menyerah!" Mister Lee mengangkat kedua tangan seraya mendorong piring berisi udang yang berada di hadapannya.Lelaki bermata sipit itu menatap ke arah Kirani yang masih menikmati udang keempat dengan lahap.Theo yang melihat Mister Lee menyerah dengan mengangkat kedua tangan, juga ikut m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status