Share

Hukuman gila

Author: Althafunnisa
last update Last Updated: 2023-05-10 10:31:15

"Tapi ... Saya tidak terlambat. Bukankah ciuman hanya berlaku untuk hukuman terlambat?" Kirani sedikit menggeser posisinya sehingga tubuhnya menempel pada pintu mobil.

"Terus kamu kira aku memberi hukuman asal-asalan?" Theo semakin mendekat.

"Tapi saya benar-benar tidak terlambat, kok!"

"Oh ya? Apa perlu saya tanya pada sopir, berapa lama saya menunggu jawabanmu atas pertanyaan saya?"

Kirani terkesiap. Ia menyadari bahwa keterlambatan yang dimaksud oleh Theo adalah segala macam keterlambatan. Termasuk menjawab pertanyaan.

"Oke, saya tahu jawabannya!" Theo tiba-tiba sudah berpindah ke samping Kirani ketika perempuan itu masih mempertimbangkan hukumannya.

Cup

Satu kecupan mendarat di bibir Kirani membuat perempuan itu terbelalak.

"Itu hukuman karena kamu terlambat menjawab pertanyaan saya!"

Kirani yang masih menikmati ciuman dari Theo hanya tertunduk. Ia tidak menyangka jika lelaki itu malah mencuri ciuman di bibirnya.

"Setiap kamu terlambat melakukan perintah saya, menjawab pertanyaan saya, maka kamu akan mendapat hukuman yang sama." Theo menarik diri dari Kirani dan melepaskan tirai pembatas.

***

"Jadi mulai sekarang Ibu bekerja dari subuh sampai malam?" Kevin yang sedang dikenakan baju oleh Kirani bertanya.

"Iya, Sayang."

"Kenapa kerjanya lama sekali? Lalu kapan Ibu ada waktu bermain denganku?" Wajah Kevin tertekuk. Ia kecewa pada keputusan ibunya.

"Sabtu Minggu Ibu akan habiskan waktu dengan Kevin dari subuh sampai malam." Kirani membingkai wajah mungil Kevin, lalu mencium pipi bocah itu dengan gemas. 

Tadi malam Kirani sudah bercerita pada ibunya tentang pekerjaan yang akan dijalaninya. Ibunya Kirani tidak keberatan dan dia sangat senang menjaga Kevin. Yang terpenting Kirani memiliki gaji besar sehingga dia bisa membiayai pengobatan Kevin.

"Apa gaji Ibu besar?" Kevin kembali bertanya sambil mengekor ibunya yang tengah bersiap-siap berangkat ke apartemen Theo. 

"Sangat besar. Satu tahun bekerja, Ibu akan beli mobil untuk antar Kevin sekolah!" 

"Wahhh. Keren!"

"Makanya jangan merengek kalau Ibu bangunkan subuh karena Ibu tetap ingin menyiapkan Kevin sekolah." Kirani menjawil ujung hidung Kevin. 

Perempuan itu lalu mencium pipi putranya dan langsung berpamitan kerja karena sopir sudah menyusul ke dalam rumah.

"Ini sudah terlambat, Nona. Jam 06.30 seharusnya Bos Theo sudah bangun." Sopir membuka pintu mobil untuk Kirani.

Sopir membawa mobil dengan kecepatan tinggi karena mereka sudah terlambat lebih dari tiga puluh menit. Bisa dipastikan Theo akan marah pada mereka. 

Kirani pun segera membuka sandi pintu apartemen dan masuk ke dalam kamar Theo.

"Aaaa ...." Kirani terkejut ketika di kamar mendapati Theo yang hanya mengenakan handuk.

Theo menghampiri Kirani yang menutup wajah. Lelaki itu mendorong tubuh Kirani hingga tersandar di dinding apartemen.

"Bos ... Saya ...!"

Theo langsung menyambar bibir Kirani dengan hangat. Lelaki itu menghisap bibir Kirani kuat-kuat.

Sementara itu, Kirani berusaha menolak lidah Theo yang mulai hendak bergerilya di dalam rongga mulutnya.

"Kamu terlambat cukup lama. Jadi hukumannya aku tambah," ujar Theo sesaat setelah melepaskan ciuman di bibir Kirani. 

Plakk

Kirani menampar Theo dengan sangat kuat. Namun seperdetik berikutnya, Theo kembali merampok bibir Kirani. Bahkan mengunci tangan perempuan itu ke atas.

"Jangan coba macam-macam. Kamu sudah menandatangani kontrak," bisik Theo.

"Dasar Bos Mesum!" Dada Kirani naik turun menahan amarah. 

"Bagus kalau kamu tahu aku mesum. Jadi aku tidak perlu lagi menjelaskannya padamu." Theo mengulum senyum.

"Ingat, kamu harus datang ke apartemen ini untuk membangunkanku pada pukul enam pagi."

"Tapi, aku harus mengurusi Kevin dulu."

"Itu artinya setiap hari kamu harus menyerahkan bibirmu yang manis ini untukku." Theo menyentuh lembut bibir Kirani. "Pakaikan aku baju!" Lelaki itu kemudian memberi perintah kepada Kirani.

Dengan hati dongkol, Kirani mengambil baju dari lemari, dan memasangkannya pada Theo. Kalau saja tidak takut pada denda kontraknya, Kirani sudah pergi meninggalkan Theo yang melakukan tindakan asusila padanya. Bahkan Theo sudah dua kali merampok bibirnya.

"Cantik." Theo bergumam saat Kirani memasang kancing kemejanya. Ia pun menarik Kirani ke dalam pelukan.

"Bos, lepaskan!"

"Jangan berontak! Aku merasa lebih nyaman dipasangkan dasi dengan posisi seperti ini," bisik Theo.

Kirani tak mampu berkutik. Ia pun melanjutkan pekerjaannya, yaitu memasang dasi pada kerah kemeja Theo. Jantung Kirani berdebar tidak karuan. Bahkan seakan hendak melompat dari tubuhnya. Wajah Kirani pun merona saat Theo menatapnya tanpa berkedip.

"Bibirmu manis." Theo sedikit membungkuk sehingga wajahnya berada tepat di depan bibir Kirani.

"Dan Bos sudah merenggut kesuciannya."

Theo terkekeh. Lelaki itu menahan tangan Kirani yang tengah memasangkan jas. "Kamu akan ketagihan memberikan bibir manismu padaku," ujarnya. 

"Sialan!" Kirani memaksa melepaskan tangannya.

Theo melangkah keluar kamar. Lelaki itu menoleh dapur dan memberi kode pada Kirani. 

"Buatkan saya kopi yang rasanya manis." 

Kirani tak menyahut. Namun ia tetap menuruti perintah Theo.

"Buatkan juga roti panggang. Saya tidak mau minum kopi tanpa cemilan."

"Siap, Bos." Kirani bergegas melaksanakan perintah Theo. Ia tidak ingin kembali dihukum dengan ciuman. Meski harus Kirani akui, bibir Theo begitu nikmat baginya. 

Hanya butuh waktu lima menit saja, Kirani sudah menghidangkan secangkir kopi dan roti panggang ke meja makan.

"Silakan, Bos. Kopinya dijamin manis." Kirani tersenyum sambil melepas celemek pada tubuhnya.

Theo mengambil cangkir dan mulai menikmati kopi tersebut. Alisnya saling tertaut membuat Kirani terkejut.

"Kopinya pahit." Theo menatap tajam pada Kirani.

"Nggak mungkin, Bos. Saya sudah memasukkan dua sendok gula ke dalamnya."

"Kamu cicipi saja."

Kirani pun mengambil cangkir dari tangan Theo, lalu hendak mencicipi kopi buatannya. Namun, baru saja kopi itu hampir menempel di bibir Kirani, Theo sudah terlebih dahulu mengambil cangkir dan menyambar bibir Kirani.

"Ini lebih manis." Theo mengulas senyum.

"Bos. Saya tidak terlambat!" protes Kirani. 

"Tapi bibirmu membuat kopi pahit menjadi lebih manis."

Kirani menjadi salah tingkah. Entah mengapa dia tidak bisa menolak ketika Theo mencium bibirnya kali ini. Perempuan itu pun masuk ke dalam kamar Theo dan membereskan kamar tersebut menjelang Theo selesai menikmati sarapannya.

"Bos!" Kirani terkejut ketika tiba-tiba Theo memeluknya dari belakang. Lelaki itu bahkan menopang dagu di bahunya.

"Kenapa kamu meninggalkan saya yang sedang sarapan?" Theo mempererat pelukannya.

"Aku harus membereskan kamar ini."

"Ini bukan tugas asisten pribadi. Tapi tugas asisten rumah tangga."

"Maksud Bos?!"

"Temani saya sarapan. Atau kamu akan saya hukum lagi." Theo menarik tangan Kirani menuju meja makan.

Lelaki itu menunjuk ke arah roti panggang.

"Hah?"

"Mau saya hukum?" Theo menatap tajam pada Kirani.

"Didalam kontrak tidak tertulis kalau saya harus menyuapi Bos makan."

"Oh. Jadi kamu sudah mulai menyukai hukumannya?" Theo mengangkat dagu Kirani dan mendekatkan wajahnya.

"Oke. Ini rotinya!" Kirani langsung menyodorkan sepotong roti ke dalam mulut Theo.

"Kamu ...!" Theo merasa geram dengan perbuatan Kirani. Lelaki itu langsung menyambar tubuh Kirani dan menggendongnya masuk ke dalam kamar.

"Apa yang Bos lakukan? Lepaskan saya!"

"Diam!"

"Bos benar-benar mesum. Aku akan melaporkan tindakan Bos ini pada pihak perlindungan perempuan!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Dian Ibrahim
klo kyk gini mah tiap menit nyari2 kesalahan Kirani Mulu niihhh...jontoorr lama2 tuuhh bibir seharian kena hukuman meluluuu......
goodnovel comment avatar
Dian Ibrahim
kok jdi pemuas nafsu ya bukan asisten pribadi...klo syuka blg aja donk pak Theo mnding lgsung jadiin istri
goodnovel comment avatar
Anisah Cute
in bner2 mesum tingkat dewa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Kirani dan Kevin

    Theo melepaskan cekalan tangannya pada Kirani. Lelaki itu menatap lekat-lekat manik mata Kirani yang mulai berair. "Dengar, Kirani. Kamu bekerja dengan saya. Kamu sudah menandatangani kontrak. Dan kamu pasti tahu dendanya." "Saya tidak tahu kalau ternyata saya juga harus melayani anda seperti ini!" teriak Kirani. Theo berdecih. Ia kembali menahan telapak tangan Kirani dan menindih tubuh perempuan itu. Emosinya meledak melihat Kirani yang mulai melawan. "Melayani saya yang bagaimana maksudnya?" "Memasangkan baju, mencium pipi, menyuapi." "Bukankah itu memang tugas asisten pribadi?" "Tapi tidak tertulis di dalam kontrak!" Dada Kirani naik turun menahan amarah. Ia benar-benar menyesal telah bekerja menjadi asisten pribadi Theo. Ia tak menyangka akan terjebak dalam sebuah pekerjaan yang menyulitkannya. "Saya sudah menjelaskan sejak awal bahwa kamu bekerja untuk mengurusi semua kebutuhan saya sejak membuka mata sampai menutup mata. Jadi kamu pasti tahu apa saja yang dibutuhkan oleh

    Last Updated : 2023-05-10
  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Menjadi ayah Kevin

    "Kirani, ternyata Kevin ini anaknya? Pantas aku merasa tidak asing lagi dengan nama ini." Theo bergumam seorang diri seraya memasukkan ponselnya ke dalam saku jas yang dikenakannya.Theo tak menyangka jika ternyata Kirani mati-matian bekerja di perusahaan dan tidak membantah dengan hukuman yang ia berikan, dikarenakan tengah membiayai pengobatan Kevin yang saat ini menderita penyakit yang Theo sendiri belum tahu penyakit apa."Daddy kenapa melamun?" Kevin membingkai wajah Theo dan menatap leka-lekat manik mata lelaki itu.Theo tersenyum sambil mengusap pucuk kepala Kevin. Ia kembali teringat pada Rafael yang tak bisa diselamatkan. Bukan karena biaya yang membuat Rafael tidak bisa diselamatkan, tapi karena Rafael terlalu lemah dan akhirnya menyerah pada penyakit tersebut."Ke depannya Ibumu tidak akan pernah memarahimu lagi." Theo memberi keyakinan kepada Kevin, seakan-akan dia tahu bagaimana karakter Kirani.Kevin mengernyitkan keningnya ketika mendengar ucapan Theo. Ia menganggap lel

    Last Updated : 2023-07-13
  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Kirani menyerah

    "Nona Kirani menderita maag kronis. Dia terlambat makan sehingga pingsan," ujar Dokter yang menangani Kirani. Kacamata Dokter itu ia naikkan saat berbicara dengan Theo.Theo berdecak kesal karena ia tidak tahu jika ternyata Kirani memiliki riwayat penyakit maag kronis. Dia juga lupa menanyakan kepada perempuan itu apakah tadi pagi sudah sarapan atau belum."Sebaiknya Nona Kirani dirawat dulu di sini selama dua hari," tambah Dokter lagi.Theo mengangguk dan meminta perawat untuk memindahkan Kirani ke ruang rawat inap VVIP. Ia tidak ingin dianggap sebagai Bos yang kejam karena meletakkan asisten pribadinya di ruangan kelas biasa.Lelaki itu mengikuti perawat yang membawa brangkar Kirani menuju ruang rawat inap yang sudah ia pesan. Lelaki itu menatap cemas pada Kirani yang masih pingsan dan belum sadarkan diri ."Maafin aku, Kirani. Aku benar-benar bersalah karena sudah memberi hukuman yang salah padamu." Theo menggenggam erat tangan Kirani dan mencium punggung tangan perempuan itu denga

    Last Updated : 2023-08-02
  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Akal bulus Theo

    "Cukup, Kirani!" Theo menahan pergerakan tangan Kirani yang hendak mencabut selang infus dari punggung tangannya."Lepaskan aku! Aku capek kamu salahkan terus. Pokoknya aku mau resign!" Kirani berusaha melepaskan tubuhnya dari pelukan Theo.Theo memang memeluk Kirani dari belakang dan berusaha sekuat tenaga agar perempuan itu tidak menarik selang infusnya. Tarik menarik antara keduanya terjadi, sehingga tiba-tiba selang infus Kirani mengeluarkan darah."Kirani! Apa yang kamu lakukan!" Theo langsung mengambil sesuatu dari saku celananya dan menutup mulut Kirani dengan sebuah sapu tangan. "Maaf, aku terpaksa melakukan ini!"Seketika Kirani langsung pingsan tak sadarkan diri. Theo yang melihat Kirani yang pingsan langsung menekan tombol darurat untuk memanggil perawat yang berjaga di rumah sakit. Ia meminta perawat jaga untuk segera memperbaiki infus yang menancap di punggung tangan Kirani."Apa yang terjadi, Pak? Kenapa infusnya bisa bergeser dan berdarah seperti ini?" Perawat dengan h

    Last Updated : 2023-08-03
  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Gaji 3x lipat

    "Aku akan membayar gajimu dua kali lipat jika kamu tidak memberitahukan kepada Kevin bahwa kamu sedang sakit." Theo berbisik di telinga Kirani.Kirani ternganga mendengar ucapan Theo. "Jadi gaji pertama saya seratus juta?" Ucap Kirani terbata-bata."Iya. Kenapa?"Kirani menelan ludah. Uang seratus juta bukanlah jumlah uang yang sedikit. Dengan uang itu ia bisa melakukan kemoterapi pada Kevin. "Mungkin ini adalah kesempatanku untuk menuruti permintaan dokter agar Kevin segera di kemoterapi." Kirani bergumam seorang diri.Namun rasa rindunya pada Kevin tidak bisa ia bendung, sehingga ia ragu dan kembali menimbang-nimbang keputusannya itu."Tapi aku rindu dengan Kevin. Aku sudah terbiasa untuk melihatnya sebelum tidur," ujar Kirani.Theo membuang napas kasar. Ia paham bahwa Kirani pasti sudah terbiasa membelai wajah Kevin atau mencium pipi Kevin sebelum tidur. Sama halnya seperti dulu dia yang selalu ingin melihat wajah Rafael ketika bocah kecil itu hendak memejamkan mata."Oke. Kamu bi

    Last Updated : 2023-09-01
  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Merawat Kirani

    "Membawamu terbang." Theo semakin merangkak di atas tubuh Kirani sehingga saat ini posisi wajah mereka sejajar."Di dalam perjanjian hanya disebutkan kalau Bos akan merawat saya sampai sembuh. Tidak dengan melakukan ...." Kirani seketika terdiam ketika Theo menaikkan selimut Kirani sampai ke dada."Melakukan apa? Bukankah memasangkan selimut pada pasien juga merupakan salah satu tugas merawat?" Dada Kirani semakin berdegup dengan kencang ketika Theo membelai wajahnya dengan lembut."Bos ... bisakah Bos menyingkir dari tubuhku?""Tidak.""Tapi aku mau tidur.""Aku juga." Theo pun langsung membaringkan tubuhnya di samping Kirani. Detik berikutnya lelaki itu menarik Kirani ke dalam dekapannya dan mengunci tubuh perempuan itu agar tidak pergi dari pelukannya."Bos. Kenapa kita harus tidur satu ranjang seperti ini?""Aku hanya tidak mau kalau nanti malam kamu tiba-tiba mengeluh saat merasakan sakit di lambungmu." Theo mengurai pelukannya dan menatap Kirani dengan seksama."Itu tidak akan

    Last Updated : 2023-09-01
  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Berebut Kevin

    "Mas, kamu tidak berhak membawa Kevin dariku." Kirani bergegas menghadang Tomo yang sudah masuk ke dalam mobil.Perempuan itu menghadang mobil yang dibawa oleh Tomo dengan kedua tangannya."Ibu!" Kevin yang berada di dalam mobil berteriak ketika melihat Kirani yang sudah berada di depan mobil.Bocah kecil itu berusaha memberontak dari cengkraman tangan Ayahnya."Diam, Kevin. Aku lebih berhak mengasuhmu daripada Ibumu." Tomo membentak Kevin yang berusaha melepaskan diri darinya.Kevin semakin ketakutan mendengar suara bentakan dari lelaki yang sama sekali tidak dikenalnya. Bocah kecil itu terus memanggil-manggil nama Kirani."Buka pintunya!" Kirani menggedor-gedor kaca mobil dan berharap Tomo segera membuka kaca mobil itu.Namun Tomo malah meminta sopir pribadinya untuk melajukan mobil dengan kecepatan tinggi."Kevin!" Kirani menangis tersedu-sedu dan berusaha mengejar Kevin yang sudah dibawa pergi oleh Tomo. Perempuan itu segera menuju mobil milik Theo yang dikemudikan oleh anak buah

    Last Updated : 2023-09-02
  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Syarat dari Theo

    Cup"Bos!""Bibir ini hanya menjadi milikku!" Theo mengusap bibir Kirani setelah mengecupnya dengan lembut.Air mata Kirani semakin berderai mendengar syarat yang diajukan oleh Theo. Dia merasa keberatan jika bibirnya dikuasai sepenuhnya oleh Theo. Ia merasa masih memiliki harga diri yang harus dijaga. Tidak perlu sampai tubuhnya dijamah oleh lelaki yang bukan suaminya meskipun yang dijamah itu hanya bagian bibir saja."Aku tidak bisa memenuhi syarat ini! Bos hanya boleh mencium bibirku kalau aku melakukan kesalahan saja." Kirani berusaha membuang wajah.Namun kali ini, Theo membingkai wajahnya dan mengusap bibir Kirani dengan lebih intens.CupLagi lagi Theo melakukan kecupan di bibir Kirani dan melumatnya dengan penuh perasaan. Kirani yang tadinya hendak menolak ciuman dari Theo, seketika membiarkan lelaki itu melumat bibirnya dengan lembut."Bibir ini adalah candu untukku. Aku tidak rela jika ada orang lain yang menyentuhnya. Aku akan memberikan gajimu dua kali lipat setiap bulan j

    Last Updated : 2023-09-02

Latest chapter

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Tamat

    "Brengsek kalian berdua!" Tomo menatap penuh kebencian pada Kirani yang tengah digandeng oleh Theo. "Kamu yang brengsek. Hukuman yang pantas untukmu adalah hukum mati karena kamu sudah merusak masa depan Kirani!" Theo tak kalah menatap Tomo dengan penuh kebencian. "Theo. Kamu harus membebaskan aku." Bella yang diringkus oleh polisi pun ikut berteriak di hadapan Theo. "Membebaskanmu? Untuk apa? Kamu juga pantas mendekam di dalam penjara." Bella mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Aku akan segera menghubungi kedua orang tuamu untuk membebaskanku," ujarnya dengan lantang. "Itu tidak akan pernah terjadi. Kami tidak akan pernah membebaskanmu," ujar nyonya Marissa yang tiba-tiba datang bersama suaminya. "Tante, Tante harus membebaskan aku agar aku bisa membantu tante untuk menyingkirkan Kirani." Bella berusaha memberontak agar bisa mendekati nyonya Marissa. "Menyingkirkan Kirani? Kenapa aku harus menyingkirkan Kirani?" Nyonya Marisa menyunggingkan senyumnya."Maksud Tante apa? Bukankah

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Titik terang

    "Itu 'kan mobil daddy? Gimana ini?" Kevin terbelalak ketika melihat mobil Evan sudah terparkir di halaman rumahnya. "Kayaknya iya. Aduh mana ibumu belum pulang." Ibunya Kirani pun ikut cemas karena putrinya belum datang. Mereka berdua kebingungan karena tidak tahu harus berbuat apa. "Sebaiknya kamu hampiri Evan. Nenek akan menghubungi ibumu dan meminta dia pulang sekarang," ujar ibunya Kirani.Kevin terburu-buru menghampiri mobil tersebut membuat Kirani yang berada di dalam mobil itu semakin merasa ketakutan. Ia khawatir jika Kevin tidak bisa menerima kedatangan Theo yang hendak mengutarakan keinginan untuk menikahinya. "Sayang, Ayo kita turun," ujar Theo yang segera turun dari mobil dan membuka pintu mobil untuk Kirani. Dengan berat hati akhirnya Kirani segera turun dari mobil dan bergandengan tangan bersama Theo. "Ibu? Kok Ibu sudah duluan sama Daddy Evan?" Kevin mengerutkan keningnya ketika melihat ibunya yang sedang digandeng oleh Evan. "Daddy Evan? Mana orangnya?" Kirani m

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Tak ingin menikah

    "Ibu mau pergi kerja? Malam-malam begini?" Kevin terkejut ketika melihat Kirani yang sudah bersiap-siap hendak berangkat ke kantor. "Bukannya kamu istirahat dulu selama beberapa hari? Kok malah pergi lagi?" Ibunya Kirani pun menatap heran pada putrinya. "Aku tiba-tiba ada meeting penting, Bu." Kirani menyahut dengan tergesa-gesa. "Inilah makanya Daddy Evan ingin menikahi Ibu. Dia tidak mau Ibu bekerja tanpa kenal waktu seperti ini." Kirani menoleh pada Kevin yang tengah berbicara sambil menatapnya dengan cemas. "Benar sekali, Kirani. Apa sebaiknya kamu tolak saja permintaan dari atasanmu itu? Bilang kamu tidak ikut meeting malam ini. Kamu sudah bekerja dengan sepenuh waktu. Tidak ada salahnya kalau kamu istirahat dulu hari ini." Ibunya Kirani pun mendekati putrinya. "Besok Daddy Evan datang ke sini untuk bicarakan tentang pernikahan. Bagaimana mungkin Ibu mau pergi?" Kevin menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca. "Ibu nggak akan ninggalin Kevin 'kan? Ibu nggak akan kabur dari pe

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Berita mengejutkan

    "Kamu harus menguatkan hati jika suatu saat trauma Kirani kembali kambuh. Kita tidak tahu bagaimana kondisi Kirani selanjutnya. Tapi mudah-mudahan saja dengan perasaan nyaman yang dia rasakan setiap di dekat anda, dia benar-benar tidak ingat lagi pada trauma itu," ujar Dokter Dwi."Nggak masalah, Dokter. Saya bisa mengerti bagaimana keadaan Kirani. Yang pasti saya tidak akan menuruti keinginan saya untuk meminta hak sebagai suami."Theo menyalami Dokter Dwi sebelum kembali ke ruangan Kirani dan membawa kekasihnya itu untuk segera pulang. "Bos." Kirani terkejut ketika melihat Theo yang sudah berada di luar ruangan sambil merentangkan kedua tangannya. Perempuan itu berlari berhambur memeluk Theo dan membenamkan kepalanya di dada bilang sang atasan. "Aku kangen." Theo mengecup kening Kirani dan memeluk perempuan itu dengan erat. Sesekali diciumnya dengan gemas sambil membingkai wajah kekasihnya itu dengan penuh cinta. "Kita pulang ya," bisik Theo pada Kirani seraya melambaikan tangan

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Jalan terbaik

    "Iya. Daddy bersedia menikah dengan ibumu," sahut Theo sambil tersenyum."Bagaimana kalau Ibu tidak mau menikah dengan Daddy?" Kevin mengerjapkan matanya. "Bisa kita atur nanti. Yang penting Kevin bilang sama Ibu kalau Kevin ingin menikahkan Ibu dengan Daddy.""Oke deh." Kevin mengacungkan jari jempolnya. "Horeeee. Akhirnya Kevin punya Ayah," ujarnya lagi sambil berhambur memeluk Theo. Theo segera berpamitan pada ibunya Kirani dan Kevin. Ia berencana mendatangi Wira dan membicarakan masalah perusahaan. Sepanjang perjalanan menuju perusahaannya, Theo tak berhenti memikirkan Kirani yang saat ini masih berada di klinik Dokter Dwi. Betapa ia ingin menghubungi sang dokter dan menanyakan bagaimana keadaan Kirani saat ini, tapi ia khawatir jika pertanyaannya nanti justru akan mengganggu Dokter Dwi yang tengah fokus merawat kekasihnya. Sesampai di halaman kantornya, Theo langsung terburu-buru menuju ruangan Wira. "Kamu tuh bener-bener nggak ada otak ya. Bisa-bisanya kamu membatalkan meet

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Trauma

    "Bella, Tomo?" Kirani dan Theo sama-sama terkejut melihat klien mereka yang masuk ke dalam ruangan. "Ah, aku lupa memberitahu kalian kalau klien yang datang dari Perancis itu meminta diwakilkan pada pemilik saham di grup mereka yaitu Bella dan Tomo," ujar Wira berusaha menenangkan Kirani dan Theo.Kirani terkejut ketika menoleh ke arah Tomo yang sedang memainkan lidahnya. Lidah Tomo dimainkan persis seperti saat ia melakukan pelecehan pada Kirani.Kirani tiba-tiba merasakan sakit kepala yang teramat sangat. Kenangan bagaimana Tomo yang telah melecehkannya di masa lalu dan beberapa bulan yang lalu pun seketika berputar-putar di otaknya. "Jangan!" Kirani tiba-tiba duduk di bawah kursi sambil menutup wajahnya. Hal itu membuat Theo merasa cemas hingga berusaha menenangkan Kirani. "Lepaskan aku!" Kirani menepis tangan Theo berkali-kali. Bersamaan dengan itu juga, Tomo mendekati Kirani dan berbicara pada perempuan itu. "Kemarilah, Sayangku," bisiknya di telinga Kirani."Menyingkir kamu

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   dapat diandalkan

    "Lebih baik aku dihukum oleh Bos, daripada meeting tidak berjalan dengan lancar," sahut Kirani. Ia menatap Theo yang saat itu tengah mengungkungnya.Kirani berusaha melepaskan diri dari kungkungan Theo. Namun Theo tetap menekan kedua tangannya dan makin mendekatkan wajahnya. Tampak kemarahan dari lelaki itu karena Kirani berani menentang perintahnya."Aku tidak mau kamu terlalu lelah. Mengingat pekerjaan ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Lagi pula kamu sebenarnya bisa saja menerjemahkan bahasa Wira dan bahasa klient kita." Theo tetap bersikeras dengan pendapatnya. Ia mengkhawatirkan Kirani kembali sakit jika terlalu lelah bekerja.Kirani menarik napas dalam-dalam. Ia menggenggam erat tangan Theo dan mengarahkan tangannya pada pipi lelaki itu, sehingga Theo melepaskan genggaman tangannya dan membiarkan Kirani membelai lembut wajahnya. Ini adalah sebuah momen yang bahagia bagi Theo."Mungkin menurut Wira, ide Bos itu akan mempersulit pekerjaan kita. Lagi pula, tidak ada salahnya kalau

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   kecupan hangat

    "Aku akan pikirkan itu nanti." Kirani menyahut sambil menyandarkan kepalanya di bahu Theo.Perempuan itu mendongak dan menatap mata teduh Theo yang teramat sangat dirindukannya. Bersamaan dengan sebuah kecupan hangat dari Theo yang mendarat di kelopak matanya yang akhirnya tertutup dengan rapat."Terima kasih ya, sayang." Theo membelai kepala Kirani dengan mesra dan mengangkat dagu perempuan yang teramat sangat dirindukannya itu. Satu kecupan ia labuhkan di bibir Kirani, membuat Kirani semakin merasa nyaman dan merapatkan tubuhnya pada Theo. "Aku kangen," bisik Theo dengan sendu di telinga Kirani.Theo pun melajukan mobil menuju apartemen sambil terus mengusap kepala Kirani yang saat itu sudah tertidur di bahunya. Sesekali dikecupnya kening Kirani dengan mesra, seakan ia merasakan kebahagiaan yang begitu besar karena keinginannya untuk ditemani malam ini dikabulkan.Sesampai di halaman apartemen, Theo tidak membangunkan Kirani karena ia tahu asisten pribadinya itu pasti merasa sangat

  • Asisten Pribadi Rasa Kekasih (Hot Daddy For Kevin)   Menemani Theo

    "Theo? Ngapain kamu membawa perempuan murahan ini ke sini?" Nyonya Marisa terkejut melihat Theo yang tengah menggandeng tangan Kirani masuk ke dalam rumah.Kirani lebih terkejut lagi. Ia hendak melepaskan genggaman tangannya pada Theo, tapi Theo mencekram tangannya dengan kuat sehingga ia tidak bisa melakukan tindakan apapun."Kenapa? Mama kok kayaknya terkejut?" Theo menatap mamanya dengan wajah datar.Keduanya saling pandang dengan wajah tegang. Theo marah atas perlakuan mamanya pada Kirani, sementara Nyonya Marisa marah atas sikap Theo yang membela Kirani."Untuk apa kamu membawa perempuan murahan itu ke sini?""Dia bukan perempuan murahan, Ma. Dia adalah perempuan yang aku pilih untuk menemani hari-hariku dan menjadi pendamping hidupku suatu saat nanti.""Apa? Maksudmu apa bicara seperti itu? Jangan gila kamu ya." Nyonya Marisa semakin terkejut mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh Theo. Perempuan itu menatap Kirani dari ujung kaki sampai ke ujung rambut. Ia tidak terima

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status