Share

Bab 3

Penulis: Diarytri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Syaffira melangkahkan kakinya ke dalam ruangan Asdos galak, yang akan menjadi suaminya. Pagi ini, ia ingin meminta keringanan untuk hukuman yang Alter berikan kepadanya. Syaffira mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Permisi," ucap Syaffira sembari mengetuk pintu. 

"Masuk!" ujar Alter dari balik pintu. 

Kemudian Syaffira memasuki ruangan Alter dan duduk di hadapannya yang terhalang oleh meja. 

"Ada perlu apa kamu ke sini?" tanya Alter sinis, tanpa melihat wajah Syaffira. 

Demi apa, Syaffira ingin mengutuk seseorang yang ada di hadapannya sekarang. Bisa-bisanya dia sinis ke Syaffira. Bukankah yang ada di hadapannya kini calon istrinya. 

Syaffira menghela napas. "Asdos yang terhormat, apakah boleh saya meminta anda untuk tidak mengeluarkan saya dari mata kuliah anda? Bukankah Bu Yuni saja tidak pernah mengeluarkan saya?" terang Syaffira baku. 

Lelaki itu hanya terdiam. Sibuk dengan laptopnya. Sedangkan Syaffira dibuat bingung, ia harus berkata apa lagi kepada Es kutub ini. 

Amarah dalam diri Syaffira memuncak, lalu tiba-tiba ia menggebrak meja Asdos tersebut membuat Alter melotot.

"Lo maunya apa sih, hah? Jangan mentang-mentang lo Asdos, lo bisa seenaknya sama gue. Gue hanya minta keringanan doang, tapi lo cuma diem aja. Heran gue kenapa Bu Yuni pilih lo buat jadi Asdosnya sih," ujar Syaffira kesal. Lalu ia berbalik hendak pergi dari ruangan itu. Namun, tangannya di cekal dari belakang oleh Alter. 

"Saya, akan kasih kamu keringanan. Saya tidak akan mengeluarkan kamu. Dengan syarat, kamu berjanji tidak akan mengulangi kesalahan kamu lagi. Jika saja kamu mengulanginya lagi, saya tidak segan-segan untuk mengeluarkan kamu!" ucap Alter tegas. 

"Oke, deal." ujar Syaffira tanpa berbalik menghadap Alter. Ia melepaskan cekalan tangan Alter. Lalu keluar dari ruangan dan menutup pintu dengan kencang. 

Sedangkan Alter hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Syaffira. 

***

Syaffira menarik napasnya perlahan, mencoba untuk menormalkan amarahnya, setelah berdebat dengan Alter. Hari ini, moodnya sedang tidak baik. Karena sedang haid pertama, jadi wajar saja, jika ia cepat marah kepada seseorang. 

"Hay Sapi, I'm back," ucap Freya, kemudian mendudukkan bokongnya ke kursi yang berada di sebelah Syaffira. Ia membawa beberapa bungkus snack yang ia beli di kantin kampus. 

"Syafira, Frey. Bukan Sapi," ujar Syaffira penuh penekanan. "Berapa kali sih gue bilang sama lo, jangan panggil gue Sapi."

Freya membuka satu bungkus snack. "Yaelah, Sap. Sapi kan panggilan kesayangan gue ke lo,"

Syaffira memutar bola matanya malas.

"Oh iya Sap, gimana semalam perjodohan lo lancar kan? Terus cowoknya ganteng gak?" tanya Freya penasaran. 

"Lo tau Frey, orang yang dijodohin sama gue siapa?" Freya menggeleng. "Asdos galak yang ngomelin gue kemarin,"

Freya terbelak tak percaya. "What, Seriously? Jadi Alter, Asdos ganteng itu yang dijodohin sama lo,"  

Syaffira langsung membekap mulut Freya dengan tangannya. "Ssstt, jangan kenceng-kenceng ngomongnya, kalau ada yang denger gimana," 

Freya melepaskan bekapan tangan Syaffira, kemudian ia meneguk minumannya tanpa jeda. Mendengar pernyataan Syaffira membuatnya haus. Bagaimana tidak? Asdos ganteng incarannya akan menjadi suami dari sahabatnya. 

"Pupus sudah harapan gue," ucap Freya, lalu memakan snacknya. "Terus lo mau? Pasti mau kan, mana ada yang bisa nolak perjodohan, kalau cowoknya kayak Alter, perfect."

Syaffira menghela napas panjang. "Sebenarnya gue, udah bilang sama tuh Asdos buat ngebatalin perjodohan ini. Tapi, tuh Asdos galak malah gak mau. Katanya dia gak akan pernah ngebatalin perjodohan ini. Lo tau kan Frey, gue punya cowok," terang Syaffira, lalu menyenderkan kepalanya ke belakang kursi.

Alis Freya terangkat sebelah. "Serius lo Sya? Maybe dia udah mulai suka sama lo. Secara kan lo good looking banget, ya, kan," 

Syaffira mengedikan bahunya. "Iya suka sama gue, lebih tepatnya suka marah-marah sama gue. Pagi aja gue udah dibuat naik darah sama dia," 

"Sabar Sya, gitu juga calon suami lo," ucap Freya. Lalu memasukkan kembali snack-snacknya ke dalam kantong plastik. Mubajir, gak ada yang makan. 

"Oh iya Sya, si Rezvan mana? Gak biasanya, gak keliatan. Biasanya nempel terus sama lo, kek perangko."

Syaffira baru ingat sesuatu. Kemudian, ia mengambil handphonenya yang berada di dalam tasnya. Ia membuka aplikasi Whattshap-nya dan langsung mencari kontak Rezvan, dan kemudian ia menekan tombol Videocall.

Sedangkan Freya memutar bola matanya malas. Sebucin itukah sahabatnya?

"Hallo, sayang. Kamu apa kabar? Kamu masih sakit?" tanya Syaffira panik, ketika sambungan vidcall nya tersambung. 

Terlihat, dari layar handphone Syaffira. Rezvan, sedang berada di tempat tidurnya dan tubuhnya ia tutupi dengan selimut. 

"Aku baik-baik aja, sayang. Maaf, ya, aku gak bisa jemput kamu tadi pagi. Tiba-tiba badan aku lemas," ucap Rezvan serak, dari sebrang sana.

"Iya sayang, gak apa-apa. Yang penting kamu sehat dulu aja, baru bisa jemput aku lagi. Oh, iya, sayang. Sehabis kelas, aku jenguk kamu ya ke rumah. Aku khawatir sama kamu," ujar Syaffira.

Dengan lemah, Rezvan mengangguk. Dan mematikan sambungan vidcall-nya. 

Syaffira mengambil tasnya, lalu beranjak pergi dari kantin. 

"Sap, tungguin gue dong!" ujar Freya, mengejar Syaffira yang sudah berjalan terlebih dahulu. 

"Cepetan dong Frey, bentar lagi kelas dosen killer di mulai. Gue gak mau kena hukuman lagi," ucap Syaffira berjalan menelusuri lorong kampus dengan cepat. 

"Gak biasanya lo, Sap. Biasanya santai aja. Wah, pasti ini pengaruh baik dari Alter kan?" 

Syaffira tak menggubris, dan langsung masuk ke dalam kelas. Kemudian, ia mengeluarkan beberapa buku paket dari dalam tasnya. 

Bab terkait

  • Asdos My Husband   Bab 4

    Sekitar satu jam, kelas selesai. Syaffira, tidak seperti biasanya. Ia lebih rajin dari sebelumnya. Entah itu karena ancaman Alter yang membuatnya berubah atau yang lainnya. Yang terpenting, Syaffira sudah memperbaiki kebiasaan buruknya, yang sering tertidur saat jam pelajaran.Syaffira berjalan menelusuri koridor, sambil menatap layar handphone. Gadis itu, sedari tadi memesan taksi online. Namun, belum dapat. Sedangkan Syaffira harus cepat-cepat menjenguk Rezvan."Mau saya antar?" tawaran dari seorang laki-laki, membuat Syaffira menoleh.Syaffira memandang cowok di hadapannya dengan perasaan jengah. "Gak perlu," jawab Syaffira berbalik."Bukankah kamu sedang buru-buru ke rumah pacar kamu?" tanya Alter, mensejajarkan langkahnya dengan Syaffira.Syaffira menghentikan langkahnya, lalu menghadap Alter. "Kok lo bisa tau, gue mau ke rumah Rezvan. Jangan-jangan lo cenayang ya?"Alter mengerutkan keningnya. "Saya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Asdos My Husband   Bab 5

    Sesampainya di rumah besar milik keluarga Adinaya. Syaffira langsung turun dari mobil Alter, dan langsung memasuki rumahnya tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada Alter.Syaffira disambut Shinta, yang berada di ruang tamu, yang sedari tadi menunggu kepulangan Syaffira. Syaffira melewati Shinta begitu saja, dan menaiki anak tangga menuju kamarnya.Shinta bisa memaklumi Syaffira, yang selalu bersikap tidak peduli kepadanya. Syaffira memang tidak pernah setuju dengan pernikahan Shinta dan Ayahnya. Syaffira selalu berpikir Shinta, hanya ingin menguasai harta Adinaya. Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Bahkan, Shinta terpaksa menikah dengan Adinaya. Karena, permintaan dari Lisa, ibu kandung Syaffira, sebelum meninggal.Dulu Shinta, Lisa dan Adinaya bersahabat dari SMA, hingga sampai akhirnya setelah mereka lulus kuliah, Adinaya memutuskan untuk menikahi Lisa. Dan saat Syaffira berumur tujuh tahun, Lisa meninggal karena kanker hati yang di deritanya.&

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Asdos My Husband   Bab 6

    Alter terus mempercepat laju mobilnya, hingga akhirnya sampai di rumah kediaman keluarga Pranadipa.Syaffira terlihat bingung sendiri, ketika Alter membawanya ke rumah yang bukan rumahnya."Ini rumah siapa?" tanya Syaffira bingung, ketika melihat rumah yang sangat besar, dari dalam mobil."Keluar dulu! Baru kamu tau ini rumah siapa," ujar Alter, lalu keluar dari mobil kemudian, diikuti Syaffira."Ayo masuk!" ajak Alter."Gue gak mau," ucap Syaffira melipatkan kedua tangannya di depan dada.Alter mengerutkan keningnya. "Kenapa?""Gue takut lo macem-macem sama gue. Gue kan gak tau ini rumah siapa. Bisa jadikan lo nyulik gue ke sini,"Alter menghela napas pasrah. "Ini rumah Papah saya dan saya gak akan macam-macam sama kamu, sebelum saya halalin kamu," ujar Alter, lalu menarik tangan Syaffira agar segera memasuki rumahnya.Syaffira mendengus kesal, lagi dan lagi Alter selalu seenakn

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Asdos My Husband   Bab 7

    Sejak semalam Syaffira tidak bisa tertidur pulas seperti biasanya. Pikirannya selalu tertuju kepada Alter. Ya, cowok itu sebelum pergi dari rumah Syaffira, sempat-sempatnya selalu bikin Syaffira jantungan. Bagaimana tidak? Semalam, ketika Syaffira tertidur di mobil Alter dan terbangun tiba-tiba saja Syaffira dibuat terkejut dengan jarak wajah Alter yang hanya beberapa centimeter saja dari wajahnya.Syaffira sempat refleks meninju wajah Alter dengan tangannya, hingga meninggalkan jejak kemerahan di area pipi kanan Alter. Syaffira yakin saat itu, Asdos galak nan nyebelin itu pasti ingin berbuat mesum kepadanya. Keliatan dari luarnya aja galak, sok cuek padahal dalamnya ih ngeri.Tapi yang membuat Syaffira tidak bisa tidur yang paling sebenarnya adalah dirinya merasa sedikit bersalah kepada Alter karena telah meninjunya semalaman, pasti rasanya sakit banget, gini-gini juga kan Syaffira mantan anak bela diri.Syaffira menggusar wajahnya. "Arghh, na

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Asdos My Husband   Bab 8

    Sekitar lima jam lebih, Syaffira dan Rezvan berada di tempat Bilyard. Rezvan mengajak Syaffira ke tempat ini, dan tentunya Syaffira bolos dari jam kuliahnya. Syaffira tak menolak, dengan ajakan Rezvan. Karena saat ini, memang pikirannya sedang tidak mood untuk kuliah atau memikirkan hal apapun, yang Syaffira inginkan saat ini hanyalah bersenang-senang. Untung saja, ia mempunyai kekasih yang selalu mengetahui keinginannya. Sejak tadi pun Freya tak henti-hentinya menelpon Syaffira dan memberinya spam chat, menanyakan dimana dirinya.Syaffira melemparkan ponselnya ke atas kursi, ia beranjak berdiri, kemudian menghampiri Rezvan yang sedang bermain Bilyard bersama temannya.Syaffira merangkul tangan Rezvan. "Kita cari tempat yang lain yuk sayang! Aku udah bosen di sini," ucap Syaffira manja.Rezvan melirik Syaffira. "Emang kamu mau ke mana lagi?" tanya Rezvan.Syaffira tampak berpikir. "Hm, kemana ya? Pokoknya kemana aja deh, yang bikin aku seneng,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Asdos My Husband   Bab 9

    Setelah melewati kemacetan sekitar sepuluh menit lamanya, akhirnya mereka sampai di tempat yang Freya maksud. Alter langsung keluar dari mobilnya, disusul Freya dibelakangnya.Alter menembus kerumunan orang-orang yang tengah asyik dengan dunianya sendiri."Syaffira, Sya!" teriak Alter dengan suara keras, namun tak ada sahutan."Kamu salah tempat mungkin," ujar Alter kepada Freya."Saya gak bakal salah tempat lagi Pak, Rezvan sering kok ke sini sama temen-temennya," jawab Freya.Alter mencari kembali keberadaan Syaffira. Orang-orang yang tampak banyak dan lampu disko, cukup membuat Alter dan Freya kesulitan menemukan Syaffira.Mata Alter menangkap ke arah perempuan yang sedang berlaku tidak pantas dengan seorang laki-laki di dance floor. Dengan kilatan amarah yang sudah memuncak, Alter dengan cepat berlari menghampiri gadis itu, dan tanpa aba-aba langsung menarik kerah baju laki-laki itu dan langsung meninjunya d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Asdos My Husband   Bab 10

    Syaffira sudah berdiri di depan kelas Rezvan. Kali ini, ia ingin mendapatkan penjelasan yang sebenarnya dari Rezvan atas kejadian semalam.Semalam Syaffira sampai tidak bisa tidur, karena memikirkan semuanya. Di satu sisi, ia tak percaya dengan ucapan Alter yang menjelekkan sifat Rezvan kepadanya. Namun, di sisi lain ia juga tak munafik ketika diajak Rezvan ke kelab, dirinya merasa senang, namun setelah kejadian itu dia tak mengingat apapun.Syaffira tersentak ketika merasa pundaknya ditepuk pelan oleh seseorang. Syaffira menoleh, menampakkan Rezvan dengan senyuman lebarnya."Sayang, ngapain kamu di sini?" tanya Rezvan."Ada yang ingin aku tanyakan sama kamu," jawab Syaffira datar.Rezvan mengerutkan keningnya. "Apa?""Mending kita bicarakan ini di taman kampus, sekarang," ucap Syaffira lalu menarik tangan Rezvan untuk pergi ke taman.Kini keduanya sudah berada di taman belakang kampus, Syaffi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Asdos My Husband   Bab 11

    Untuk kesekian kali, Syaffira melirik arloji menghela napas malas. Ia ingin cepet-cepet selesai dari mata kuliah ini. Bukan Syaffira tidak suka dengan pelajarannya, melainkan ia tidak suka dengan orang yang mengajarnya. Syaffira bangkit dari tempat duduknya, dan berjalan menuju Asdosnya. "Saya, izin ke UKS," ucap Syaffira, lalu berjalan ke luar kelas. Asdos itu hanya terdiam. Seolah tak peduli dengan muridnya. Ia melanjutkan menerangkan tentang Me-manage waktu. "Jadi, kesimpulannya adalah kita harus pandai-pandai mengatur waktu sebaik mungkin. Waktu tidak bisa di bayar dengan uang." ujar Asdos itu diakhir pelajarannya. Setelah selesai mengajar, Asdos itu langsung melangkahkan kakinya ke ruangan UKS. Ia menyibak gorden demi gorden. Hingga akhirnya menemukan orang yang sedang di cari. "Biar saya antar kamu ke dokter," ucap Alter, ia benar-benar khawatir dengan keadaan Syaffira. "Gak perlu, gue baik-baik saja dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Asdos My Husband   Bab 13

    Suara teriakan yang berada didalam kamar membuat Alter dan Shinta yang berada di ruang tamu cukup terkejut. Mereka langsung menghampiri si pemilik teriakan tersebut. Sesaat, Alter memutar knop pintu, menampakkan seorang perempuan sedang berdiri di atas kasurnya."Sya, kenapa kamu teriak, ada apa?" tanya Shinta panik.Syaffira menggigit ibu jarinya, sembari menunjuk ke arah binatang kecil berwarna coklat yang sudah terbalik di lantai.Alter mengambil binatang itu, dan ia dekatkan kepada Syaffira. "Ini yang membuat kamu teriak sampai saya dan Ibu Sinta terkejut dengan teriakan kamu?" ujar Alter tanpa ekspresi.Syaffira mengangguk. Lalu menjauhkan tangan Alter yang memegang binatang kecil itu, didekatnya. "Cepetan buang!" gertak Syaffira.Alter membuang binatang kecil itu yang bernama kecoa ke arah jendela kamarnya.Syaffira sudah merasa lega, kemudian ia duduk kembali di atas kasur. Benar-benar menyebalkan. Bagaimana ti

  • Asdos My Husband   Bab 12

    Pernikahan antara Syaffira dan Alter tinggal menghitung jam saja. Ya, kedua orang tua mereka memutuskan untuk mempercepat pernikahan Alter dan Syaffira. Yang seharusnya pernikahan lima hari lagi, dan sekarang akan berlangsung hari ini. Tidak ada perayaan besar-besaran, Alter dan Syaffira ingin pernikahannya sesederhana mungkin, bahkan pernikahan pun hanya dihadiri keluarga besar keduanya saja. Tidak ada teman Alter maupun Syaffira.Walaupun keduanya sebentar lagi akan sah menjadi pasangan suami istri. Syaffira masih dalam pendiriannya, ia masih sangat-sangat kesal terhadap Alter.Syaffira sedang bersiap-siap dikamarnya. Riasan pengantin di wajahnya benar-benar sempurna, setelah selesai dengan riasan wajah, Syaffira segera memakai gaun pengantin yang sudah ia pesan bersama Alter. Syaffira di bantu oleh Sinta, untuk memakainya. Dan selesai."Bu, Sya gak mau ya, kalau Rezvan sampai tau hari ini, Sya akan nikah sama Asdos itu," ujar Syaffira sembar

  • Asdos My Husband   Bab 11

    Untuk kesekian kali, Syaffira melirik arloji menghela napas malas. Ia ingin cepet-cepet selesai dari mata kuliah ini. Bukan Syaffira tidak suka dengan pelajarannya, melainkan ia tidak suka dengan orang yang mengajarnya. Syaffira bangkit dari tempat duduknya, dan berjalan menuju Asdosnya. "Saya, izin ke UKS," ucap Syaffira, lalu berjalan ke luar kelas. Asdos itu hanya terdiam. Seolah tak peduli dengan muridnya. Ia melanjutkan menerangkan tentang Me-manage waktu. "Jadi, kesimpulannya adalah kita harus pandai-pandai mengatur waktu sebaik mungkin. Waktu tidak bisa di bayar dengan uang." ujar Asdos itu diakhir pelajarannya. Setelah selesai mengajar, Asdos itu langsung melangkahkan kakinya ke ruangan UKS. Ia menyibak gorden demi gorden. Hingga akhirnya menemukan orang yang sedang di cari. "Biar saya antar kamu ke dokter," ucap Alter, ia benar-benar khawatir dengan keadaan Syaffira. "Gak perlu, gue baik-baik saja dan

  • Asdos My Husband   Bab 10

    Syaffira sudah berdiri di depan kelas Rezvan. Kali ini, ia ingin mendapatkan penjelasan yang sebenarnya dari Rezvan atas kejadian semalam.Semalam Syaffira sampai tidak bisa tidur, karena memikirkan semuanya. Di satu sisi, ia tak percaya dengan ucapan Alter yang menjelekkan sifat Rezvan kepadanya. Namun, di sisi lain ia juga tak munafik ketika diajak Rezvan ke kelab, dirinya merasa senang, namun setelah kejadian itu dia tak mengingat apapun.Syaffira tersentak ketika merasa pundaknya ditepuk pelan oleh seseorang. Syaffira menoleh, menampakkan Rezvan dengan senyuman lebarnya."Sayang, ngapain kamu di sini?" tanya Rezvan."Ada yang ingin aku tanyakan sama kamu," jawab Syaffira datar.Rezvan mengerutkan keningnya. "Apa?""Mending kita bicarakan ini di taman kampus, sekarang," ucap Syaffira lalu menarik tangan Rezvan untuk pergi ke taman.Kini keduanya sudah berada di taman belakang kampus, Syaffi

  • Asdos My Husband   Bab 9

    Setelah melewati kemacetan sekitar sepuluh menit lamanya, akhirnya mereka sampai di tempat yang Freya maksud. Alter langsung keluar dari mobilnya, disusul Freya dibelakangnya.Alter menembus kerumunan orang-orang yang tengah asyik dengan dunianya sendiri."Syaffira, Sya!" teriak Alter dengan suara keras, namun tak ada sahutan."Kamu salah tempat mungkin," ujar Alter kepada Freya."Saya gak bakal salah tempat lagi Pak, Rezvan sering kok ke sini sama temen-temennya," jawab Freya.Alter mencari kembali keberadaan Syaffira. Orang-orang yang tampak banyak dan lampu disko, cukup membuat Alter dan Freya kesulitan menemukan Syaffira.Mata Alter menangkap ke arah perempuan yang sedang berlaku tidak pantas dengan seorang laki-laki di dance floor. Dengan kilatan amarah yang sudah memuncak, Alter dengan cepat berlari menghampiri gadis itu, dan tanpa aba-aba langsung menarik kerah baju laki-laki itu dan langsung meninjunya d

  • Asdos My Husband   Bab 8

    Sekitar lima jam lebih, Syaffira dan Rezvan berada di tempat Bilyard. Rezvan mengajak Syaffira ke tempat ini, dan tentunya Syaffira bolos dari jam kuliahnya. Syaffira tak menolak, dengan ajakan Rezvan. Karena saat ini, memang pikirannya sedang tidak mood untuk kuliah atau memikirkan hal apapun, yang Syaffira inginkan saat ini hanyalah bersenang-senang. Untung saja, ia mempunyai kekasih yang selalu mengetahui keinginannya. Sejak tadi pun Freya tak henti-hentinya menelpon Syaffira dan memberinya spam chat, menanyakan dimana dirinya.Syaffira melemparkan ponselnya ke atas kursi, ia beranjak berdiri, kemudian menghampiri Rezvan yang sedang bermain Bilyard bersama temannya.Syaffira merangkul tangan Rezvan. "Kita cari tempat yang lain yuk sayang! Aku udah bosen di sini," ucap Syaffira manja.Rezvan melirik Syaffira. "Emang kamu mau ke mana lagi?" tanya Rezvan.Syaffira tampak berpikir. "Hm, kemana ya? Pokoknya kemana aja deh, yang bikin aku seneng,

  • Asdos My Husband   Bab 7

    Sejak semalam Syaffira tidak bisa tertidur pulas seperti biasanya. Pikirannya selalu tertuju kepada Alter. Ya, cowok itu sebelum pergi dari rumah Syaffira, sempat-sempatnya selalu bikin Syaffira jantungan. Bagaimana tidak? Semalam, ketika Syaffira tertidur di mobil Alter dan terbangun tiba-tiba saja Syaffira dibuat terkejut dengan jarak wajah Alter yang hanya beberapa centimeter saja dari wajahnya.Syaffira sempat refleks meninju wajah Alter dengan tangannya, hingga meninggalkan jejak kemerahan di area pipi kanan Alter. Syaffira yakin saat itu, Asdos galak nan nyebelin itu pasti ingin berbuat mesum kepadanya. Keliatan dari luarnya aja galak, sok cuek padahal dalamnya ih ngeri.Tapi yang membuat Syaffira tidak bisa tidur yang paling sebenarnya adalah dirinya merasa sedikit bersalah kepada Alter karena telah meninjunya semalaman, pasti rasanya sakit banget, gini-gini juga kan Syaffira mantan anak bela diri.Syaffira menggusar wajahnya. "Arghh, na

  • Asdos My Husband   Bab 6

    Alter terus mempercepat laju mobilnya, hingga akhirnya sampai di rumah kediaman keluarga Pranadipa.Syaffira terlihat bingung sendiri, ketika Alter membawanya ke rumah yang bukan rumahnya."Ini rumah siapa?" tanya Syaffira bingung, ketika melihat rumah yang sangat besar, dari dalam mobil."Keluar dulu! Baru kamu tau ini rumah siapa," ujar Alter, lalu keluar dari mobil kemudian, diikuti Syaffira."Ayo masuk!" ajak Alter."Gue gak mau," ucap Syaffira melipatkan kedua tangannya di depan dada.Alter mengerutkan keningnya. "Kenapa?""Gue takut lo macem-macem sama gue. Gue kan gak tau ini rumah siapa. Bisa jadikan lo nyulik gue ke sini,"Alter menghela napas pasrah. "Ini rumah Papah saya dan saya gak akan macam-macam sama kamu, sebelum saya halalin kamu," ujar Alter, lalu menarik tangan Syaffira agar segera memasuki rumahnya.Syaffira mendengus kesal, lagi dan lagi Alter selalu seenakn

  • Asdos My Husband   Bab 5

    Sesampainya di rumah besar milik keluarga Adinaya. Syaffira langsung turun dari mobil Alter, dan langsung memasuki rumahnya tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada Alter.Syaffira disambut Shinta, yang berada di ruang tamu, yang sedari tadi menunggu kepulangan Syaffira. Syaffira melewati Shinta begitu saja, dan menaiki anak tangga menuju kamarnya.Shinta bisa memaklumi Syaffira, yang selalu bersikap tidak peduli kepadanya. Syaffira memang tidak pernah setuju dengan pernikahan Shinta dan Ayahnya. Syaffira selalu berpikir Shinta, hanya ingin menguasai harta Adinaya. Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Bahkan, Shinta terpaksa menikah dengan Adinaya. Karena, permintaan dari Lisa, ibu kandung Syaffira, sebelum meninggal.Dulu Shinta, Lisa dan Adinaya bersahabat dari SMA, hingga sampai akhirnya setelah mereka lulus kuliah, Adinaya memutuskan untuk menikahi Lisa. Dan saat Syaffira berumur tujuh tahun, Lisa meninggal karena kanker hati yang di deritanya.&

DMCA.com Protection Status