Share

Chapter 41

Ada yang salah di sini. Entah mengapa Jihan merasa ada sesuatu yang lain dari cara Azzam menatapnya. Sinar mata Azzam yang biasanya walau datar, namun terasa teduh. Tetapi sesiangan ini berubah. Tatapan Azzam sedari tadi seperti menelisik. Ada apa sebenarnya? Ketika Azzam terus memandangnya tajam, bahkan pada saat ia tengah menggoreng ayam, cukup sudah. Jihan sudah tidak tahan lagi. Ia memang paling tidak bisa memendam sesuatu.

Jihan membuka apron. Ia kemudian menugaskan Retno untuk melanjutkan menggoreng ayam. Ia ingin berbicara dari hati ke hati dengan Azzam. Pengalaman mengajarkannya untuk segera menyelesaikan masalah. Dengan memendam ujung-ujungnya bisa mendendam. Seperti itulah pengalaman hidupnya saat masih menjadi istri Tommy.

Dengan tidak sabar, ia memberi isyarat pada untuk Azzam mengikutinya ke belakang. Saat membahas masalah pribadi seperti ini, tidak elok jika ada telinga lain yang ikut mendengar. Sekali pun itu adalah para pek

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status