Beranda / Romansa / Arthur&Bianca / BAB 71 - MEMINTA IZIN

Share

BAB 71 - MEMINTA IZIN

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-27 10:03:32

Kini Bianca sudah selesai membersihkan diri, ia pun sudah memakai gaun tidur warna navy tanpa lengan. Sedangkan Arthur juga sudah selesai membersihkan diri, Bianca menatap Arthur yang hanya memakai celana training panjang tanpa memakai kaos. Dada bidang dan otot perut Arthur membuat Bianca menelan salivanya.

Bianca tidak henti menatap Arthur yang tengah berkutat dengan ipad, Sejak tadi memang Arthur sudah seperti hot daddy, di tambah tubuhnya yang sangat sexy, siapapun gadis tidak mungkin tidak mengejarnya.

Bianca langsung menepis pikiranya, "Astaga aku berpikir apa, kenapa otak ku berpikir seperti ini." gumam Bianca dalam hati.

"Masih ingin terus menatap ku hem?" goda Arthur yang sebenarnya sejak tadi menatap Bianca, sejak Bianca keluar dari walk in closet, Bianca terus menatap Arthur yang duduk di ranjang.

"Ah siapa yang menatap mu." bantah Bianca, lalu ia berjalan ke arah ranjang dan duduk di samping suaminya.

"Kau tidak perlu menatap ku seperti itu, jika kau menginginkan ku,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
rifdanafisha
semoga brian tidak memanfaatkan keadaan ya walaupun dia baik tpi kn cinta membutakan wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Arthur&Bianca   BAB 72 - BERTERIMA KASIH PADA BRIAN

    Kini Bianca sudah bersiap untuk datang ke perusahaan Brian, hari ini ia memakai mini skirt dengan atasan model sabrina, di padukan dengan heels tinggi, dan rambut tergerai. Sebagai seorang fasihion designer, Bianca memang dituntut untuk selalu berpenampilan menawan.Dave supirnya yang melihat nyonyanya sudah berjalan ke arah mobil, ia langsung membukakan pintu. Tentu saja Bernard dan Marisa ikut dengan Bianca, jika tidak mana mungkin Arthur memberikan izin. Jarak dari mansion menuju perusahaan milik Brian tidak terlalu jauh, sekitar empat puluh menit. Kini mobil Bianca sudah tiba di Smith Company, perusahaan milik Brian, perusahaan milik Brian sebenarnya cukup terkenal di Amerika. Di tambah Brian pun cukup tampan, sudah pasti banyak gadis yang mengharapkannya. Tapi jika di bandingkan dengan Afford Company, tentu saja perusahaan milik Arthur jauh lebih besar. Arthur memang terkenal cerdas dalam berbisnis, dia selalu membesarkan perusahaannya dan tidak hanya di satu industri. Lancast

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Arthur&Bianca   BAB 73 - MENGUNJUNGI MERTUA

    Sepulang dari perusahaan milik Brian, Bianca memutuskan untuk pergi sebentar ke butik. Ia menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tertunda, serta ada beberapa customer yang ingin bertemu dengannya.Kini Bianca sudah tiba di mansion, ia sudah membersihkan diri dan mengganti pakaiannya dengan gaun tidur. Sambil menunggu Arthur pulang, Bianca memutuskan untuk membaca email masuk. CeklekSuara pintu terbuka, Bianca mengalihkan pandangan dari ipad yang sedang ia pegang. "Arthur?" Bianca tersenyum saat melihat Arthur sudah pulang, ia meletakan ipad di atas nakas lalu berjalan menghampiri Arthur. "Kau sudah pulang?" tanya Bianca dengan lembut sambil membantu Arthur melepaskan dasi dan jasnya."Ya." Arthur mengecup dan melumat kecil bibir Bianca. "Apa kau sudah makan?" tanya Bianca. "Sudah, aku tadi sudah makan." "Yasudah lebih baik kau mandi." Arthur mengangguk dan berjalan menuju kamar mandi. Bianca meletakan dasi dan jas Arthur di tempat pakaian kotor, lalu ia menyiapkan piyama untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Arthur&Bianca   BAB 74 - MEMBERI PELAJARAN

    Di ruang meeting Arthur terus menatap Lewis yang tengah mempresentasikan kerja sama antar perusahaan mereka. Arthur duduk di bangku kebesarannya, dengan lengan di topangkan di permukaan meja. Dan tatapannya tidak lepas dari Lewis yang terus membahas kerja sama. Arthur memang terkenal tidak pernah ramah dengan rekan bisnisnya, ia selalu serius dan tidak banyak berbicara ketika meeting dengan rekan bisnis. Arthur lebih suka melihat mereka menuangkan semuanya di kontrak kerja sama, tapi tentu saja cara mereka berbicara dan menghadapinya pun Arthur menilai dengan sangat baik.Tidak mungkin Arthur memilih sembarangan perusahaan akan bekerja sama dengannya, ia terkenal sangat pemilih dalam memilih perusahaan yang akan bekerja sama dengan Afford Company. "Tuan Arthur, sebenarnya pembangunan hotel bisa kita buat bersamaan dengan proyek pembangunan apartemen, apa tuan keberatan untuk hal ini?" tanya Lewis sambil menatap Arthur. "Tidak, saya tidak keberatan anggaran pun cukup besar dan kita

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Arthur&Bianca   BAB 75 - PERLINDUNGAN STEVEN

    "Caroline, kau pulang sendiri?" tanya Alessa pada Caroline, mereka baru saja melakukan pemotretan di hotel Ritz Carlton hingga larut malam. "Iya, aku bawa mobil, kau bagaimana?" tanya Caroline balik, sambil mencari kunci mobil di dalam tasnya."Aku di jemput dengan seseorang, kalau begitu aku duluan ya." pamit Alessa dan Caroline pun tersenyum, "Baiklah, hati-hati salamkan untuk kekasih baru mu." goda Caroline. "Ah ini dia, susah sekali menemukan mu." gumam Caroline yang kini sudah menemukan kunci mobilnya, lalu kini ia berjalan ke parkiran mobil. Di dalam mobil, ponsel Caroline terus berdering tapi Caroline lebih memilih untuk mengabaikannya. Ia tidak suka ketika sedang menyetir mobil harus menjawab teleponMerasa kesepian, Caroline memutar lagu kesukaannya Celine Dion - My Heart Will Go On, ini bisa menemainya hingga sampai di rumah, karena jarak cukup jauh satu jam lebih untuk ke rumahnya. Every night in my dreamsI see you, i feel youThat is how i know you go onFar across th

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Arthur&Bianca   BAB 76 - SKANDAL?

    Kini Arthur sudah berada di kantor, dia memang berangkat lebih pagi dari Bianca. Ada beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan, proyek barunya benar-benar menyita waktunya. Saat Arthur tengah memeriksa proposal kerja sama, terdengar dering ponsel miliknya. Ia mengalihkan pandangannya, lalu mengambil ponsel yang terletak di atas meja. ternyata Bianca mengirimkan pesan padanya. Bianca : Arthur aku ingin bertemu dengan Viola, aku akan ke salon bersamanya, setelah itu aku akan ke butik. Kau jangan pulang terlambat lagi. Arthur : Ya, aku usahakan untuk pulang tepat waktu. Setelah membalas pesan, Arthur meletakan kembali ponselnya dan kembali membaca proposal kerja sama. Baru saja ia melanjutkan membaca proposal kerja sama, terdengar suara ketukan pintu. "Shit! menganggu saja" umpat Arthur."Masuk." titah Arthur.Ceklek.Arthur menatap pria yang kini berdiri di hadapannya, Arthur membuang nafas kasar ternyata Steven lah yang datang."Kau kenapa kesini jerk! kau mengangggu ku!" seru

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Arthur&Bianca   BAB 77 - AKU HANYA MENGINGINKANMU

    "Bianca kita pulang sekarang.""Tidak mau! aku tidak mau pulang dengan mu!"Arthur yang kesal dan kehabisan kesabaran karena Bianca tetap tidak mau pulang dengannya, membuat Arthur menarik tangan Bianca dan mengangkat tubuh Bianca kemudian memanggul tubuh Bianca di pundaknya dan membawanya berjalan masuk ke dalam mobil.Sedangkan Bianca, ia terkejut lalu berteriak, "Arthur apa kau sudah kehilangan akal! turunkan aku!"Arthur tidak menghiraukan ucapan Bianca, bahkan kini mereka menjadi pusat perhatian banyak orang yang terus menatap mereka.Bianca terkejut saat merasakan tubuhnya sudah di dudukan di dalam mobil Arthur, ia membuang nafas kasar lalu mengalihkan pandanganya ke jendela. Percuma saja ia melarikan diri pun pasti Arthur akan dapat menemukannya.Di dalam perjalanan, Bianca dan Arthur saling diam. Arthur tidak mungkin menjelaskannya pada Bianca di mobil, karena ada supir jadi ia memilih untuk menjelaskan pada Bianca saat mereka sudah tiba di rumah. Setibanya di rumah, tanpa me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Arthur&Bianca   BAB 78 - KISSMARK

    Pagi hari Bianca terbangun dari tidurnya, menggeliat tubuhnya dan menguap. Perlahan matanya terbuka dan mengerjap beberapa kali. Ketika Bianca bangun, dia merasakan tangan kokoh melingkar di perutnya. Bianca pun menoleh ke samping, kini ia menatap Arthur yang masih tertidur pulas dengan bertelanjang dada. Ia kembali mengingat kejadian kemarin sore, bahkan Arthur tetap melanjutkan percintaan mereka yang panas hingga tadi malam. Melihat Arthur yang masih tertidur pulas, Bianca mulai menyentuh wajah Arthur, mata yang indah, alis yang tebal, hidung yang mancung, rahang yang tegas, dan bibir yang menggoda. Arthur memang pahatan yang sempurna. Tidak heran jika banyak gadis yang tergila-gila padanya. Rasanya Bianca tidak rela ada gadis yang telah mencium suaminya, meskipun Arthur sudah mendorong gadis itu dan mengusirnya. Tapi tetap saja Bianca tidak suka itu. Ini sungguh gila, perasaan Bianca pada Arthur sudah terlampau jauh. Bahkan ia sangat marah jika ada gadis yang membicarakan suamin

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Arthur&Bianca   BAB 79 - KUNJUNGAN LEWIS

    Kini Bianca tengah duduk di balik meja kerjanya dengan kertas skestsa dan juga pinsil. Ia juga mengumpulkan beberapa hasil rancangan jas yang sering dia buat sebelumnya. Bianca tengah berpikir model jas apa yang paling tepat untuk Lewis. Di lihat dari karakter Lewis pria yang lembut dan memiliki tatapan mata yang teduh. Lewis memang berbeda jauh dengan Arthur, jika Arthur ia lebih menunjukan karakter yang arrogant dan juga dingin. Saat Bianca tengah asik dengan pinsil dan kertas sketsanya, terdengar suara ketukan pintu. Lalu ia pun langsung memintanya untuk masuk. Ceklek"Nona Bianca, ada pria bernama Tuan Lewis datang katanya beliau sudah membuat janji untuk bertemu dengan nona," ucap Lily sang assistant dengan sopan. "Ya, persilahkan Tuan Lewis untuk masuk." "Baik nona." Tidak lama kemudian, Lily pun mempersilahkan Lewis untuk masuk ke ruang kerja Bianca. Melihat Lewis berjalan ke arahnya, Bianca tersenyum ramah menyambut Lewis datang."Selamat siang Tuan Lewis," sapa Bianca de

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27

Bab terbaru

  • Arthur&Bianca   BAB 240 - MERASA BERSALAH

    Satu minggu kemudian...Bianca tengah duduk di sofa sembari menyusui Nathan. Bianca tersenyum melihat bayi mungilnya. Wajahnya sungguh mirip dengan Justin saat Justin masih bayi. Bianca mengusap pelan pipi Nathan. Kini hidupanya benar-benar sempurna. Memiliki suami yang mencintainya dan memiliki dua putra yang sangat tampan. Suara dering ponsel terdengar, Bianca mengambil ponselnya dengan tangan kanannya. Tangan Kiri Bianca tengah menopang kepala Nathan yang masih menyusu padanya. Bianca menatap ke layar ponsel, tertera nama Irina di layar ponselnya. Kening Bianca berkerut dalam ketika melihat nama Irina. Tidak biasanya Irina menghubungi dirinya. Tanpa menunggu lama, Bianca mengusap tombol hijau untuk menerima panggilan. Sebelum kemudian, Bianca meletakan ponselnya di telinganya. "Irina?" sapa Bianca saat panggilan terhubung. "Bianca? Kau masih menyimpan nomorku?" tanya Irina dari seberang line. "Tentu Irina, aku masih menyimpannya. Apa kabar Irina?" "Aku baik, bagaimana denganmu

  • Arthur&Bianca   BAB 239 - NEVER GIVE UP

    Beberapa bulan kemudian.. Di ruang operasi, Arthur terus berada di samping Bianca. Bayi dalam kandungan Bianca, tidak dalam posisi yang tepat. Hingga akhirnya dokter menyarankan untuk Bianca kembali operasi caesar. Arthur terus mengecupi kening Bianca saat dokter melakukan proses operasi. Sudut mata Bianca mengeluarkan air mata haru, dia kembali bisa melahirkan buah cintanya dengan Arthur. Oeee...Oee.... Sura tangis bayi pecah di ruang operasi. Air mata Bianca menetes ketika mendengar bayinya menangis. Arthur mengecup kening istrinya. Mata Arthur tidak mampu lagi menahan, air matanya menetes saat mendengar suara bayi. "Terima kasih sayang," bisik Arhur. "Bayi laki-laki," ucap sang dokter. Tidak perduli apa jenis kelaminya, terpenting bagi Bianca dan Arthur anaknya lahir dengan selamat. Kehamilan yang kedua ini, Bianca memang sengaja tidak memeriksa jenis kelamin bayinya. "Nyonya Bianca, silahkan lakukan proses IMD." Dokter menyerahkan bayi mungil itu dalam gendongan Bianca. Me

  • Arthur&Bianca   BAB 238 - NOT ALL GETTING THE HAPPINESS

    Viola duduk di tepi ranjang, menatap Richo yang masih terus menutup matanya. Dokter memang mengatakan peluru tidak mengenai jantung Richo, tapi hingga detik ini Richo masih juga belum sadar. Beberapa hari ini, Viola menjalani harinya begitu berat. Viola merasa kehilangan sosok Richo yang setiap hari selalu mengganggunya. Viola menyentuh tangan Richo, mengelus pelan."Richo, kapan kau bangun? Aku merindukan mu Richo..." air mata Viola tidak mampu lagi tertahan. Dia sungguh merindukan kekasihnya itu. Rasanya beberapa hari tanpa Richo dia benar-benar merasakan tidak lagi bernyawa. "Selama ini aku selalu menutupi perasaan ku. Aku menyukai cara mu yang tidak pernah menyerah mendapatkan ku. Aku sungguh menyukai setiap cara mu Richo. Kau tidak pernah lelah mengejar ku. Bahkan berkali-kali aku mengusir mu dari kehidupan ku, kau tetap meminta ku menjadi wanita mu. Andai waktu bisa di putar, sudah sejak awal aku menerima mu." "Masa lalu mu memang membuat ku ragu menerima mu. Tapi percayalah,

  • Arthur&Bianca   BAB 237 - MEMBERI PEMBALASAN

    Beberapa hari kemudian... Altov turun dari mobil, dia melangkah masuk ke dalam rumah tempat dimana dia menyembunyikan Clarissa. Altov masih mengurung Clarissa sebelum menjebloskannya ke dalam penjara. Sebenarnya Arthur tidak setuju dengan apa yang di rencanakan Altov, tapi Altov memiliki alasan tersendiri mengurung Clarissa. Tidak hanya Clarissa, tapi Jesslyn yang turut membantu Clarissa juga di kurung oleh Altov. Alasannya karena permintaan dari Viola. Saat itu ketika Viola mendengar Jesslyn sudah berhasil di tangkap oleh Altov, Viola meminta waktu sebentar sebelum menjebloskan Jesslyn ke penjara. "Tuan," sapa Christian saat Altov melangkah masuk ke dalam. "Dimana Clarissa?" tanya Altov dingin. "Masih berada di kamarnya tuan," jawab Christin. Altov mengangguk, kemudian melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar. Tempat dimana Clarissa di kurung. Setiap kali Altov bertemu dengan Clarissa, dia merasa dirinya tidak berguna. Harusnya sejak awal Altov menyeret paksa Clarissa meningg

  • Arthur&Bianca   BAB 236 - MENANGKAP PELAKU

    Arthur dan Drake kini pergi ke tempat persembunyian Clarissa. Alvin sudah memberikan informasi saat ini Clarissa dan Jessly dalam perlindungan Jasson Steele. Itu artinya Arthur sendiri yang harus turun tangan. Tidak hanya Arthur, tapi Drake juga turun tangan. Drake ingin langsung berhadapan dengan Jasson. Jika sampai Jasson mempersulit, maka tidak ada pilihan lain bagi Drake untuk melakukan tindakan kekerasan. Mobil Arthur telah tiba di sebuah rumah yang jauh dari Manhattan. Arthur tahu, Jasson memang sengaja menyembunyikan Clarissa di tempat ini. Arthur dan Drake turun dari mobil. Beberapa pengawal Arthur dan Drake berada di belakang. Arthur tersenyum melihat penjagaan ketat demi menyelamatkan Clarissa. Tapi Arthur tidak perduli sedikit pun. Arthur dan Drake tetap melangkah masuk ke dalam. Langkah Arthu terhenti ketika pengawal Jasson menghadang dirnya. Alrthur tersenyum sinis menatap para pengawal Jasson yang menghalanginya. Rupanya Jasson memang berniat untuk melawan dirinya. Sun

  • Arthur&Bianca   BAB 235 - PELAKU SEBENARNYA

    Perlahan Bianca mulai membuka matanya, dia menatap ruangan putih. Bianca menoleh dan melihat ada Arthur dan Paula yang berjaga di sisinya. Mereka sama-sama tersenyum saat Bianca sudah membuka matanya. "Bianca? Kau mendengar ku?" Arthur mengelus dengan lembut pipi Bianca. "Arthur kenapa aku di sini?" Bianca mengerutkan keningnya. Dia berusaha mengingat kenapa dirinya berada di rumah sakit. Namun, ketika Bianca mengingat sesuatu. Ingatan di kepalanya begitu jelas tentang Tasya, Richo dan Ella yang tergeletak dengan berlumuran darah. Wajah Bianca langsung memucat, saat dia mengingat semuanya. "Arthur? Bagaimana keadaan Tasya? Richo dan Ella bagaimana?" Bianca semakin panik, kepalanya semakin sakit dan memberat."Ssst, jangan pikirkan itu Bianca. Aku yakin mereka akan selamat," Arthur membawa tangannya mengusap lembut perut istrinya. "Aku minta pada mu, jangan memikirkan hal berat, Dokter mengatakan kandungan mu lemah. Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada anak kita." Sebelumnya dokter

  • Arthur&Bianca   BAB 234 - KEKACAUAN

    Bianca menatap cermin, kini tubuhnya sudah terbalut dengan gaun berwarna gold dengan model atas kemben. Hari ini adalah ulang tahun putranya, Justin. Bianca masih tidak menyangka usia Justin sudah satu tahun. Perjuangan yang Bianca hadapi dulu saat melahirkan putranya itu, tidak pernah bisa terlupakan. Beruntung Tuhan masih melindungi dirinya dan putra kesayangannya. Arthur yang melangkah masuk ke dalam kamar, dia menatap istrinya sudah terbalut dengan gaun yang membuat istrinya terlihat sangat cantik dan seksi. Arthur mendekat, dia langsung memeluk Bianca dari belakang. Memberikan kecupan di tenguk leher. hingga ke pundak mulus milik istrinya itu. "Kenapa kau selalu cantik hem?" bisik Arthur di sela-sela kecupannya. Bianca tersenyum, lalu membalikan tubuhnya menatap lekat wajah suaminya. Bianca mengelus lembut rahang Arthur. "Dan kau selalu tampan."Arthur mengeratkan pelukannya. "Aku rasanya tidak ingin keluar kamar. Aku ingin terus di sini bersama mu." "Kau ini bagaimana! Putra

  • Arthur&Bianca   BAB 233 - SADNESS OR HAPPINESS?

    Viola menyandarkan punggungnya di sofa. Sejak kejadian dirinya bertengkar dengan ayahnya, Viola lebih menyendiri. Daisy ibunya kini sudah mengetahui semuanya. Viola sengaja mengatakan langsung pada Daisy. Viola tidak ingin Daisy terus tertipu pada Carlos yang memberikan sebuah cinta palsu. Selama ini Carlos selalu menunjukan peran ayah yang terlihat begitu sempurna. Tapi kenyataan yang Viola dapatkan ayahnya sendiri berusaha mengahancurkan kehidupannya. Richo melangkah masuk ke dalam rumah, dia menatap Viola tengah melamun. Richo langsung berjalan mendekat ke arah Viola, dan langsung duduk di samping kekasihnya itu. "Kau sedang memikirkan apa?" tegur Richo yang membuat Viola menghentikan lamunannya. Viola mengalihkan pandangannya dan menatap Richo yang duduk di sampingnya. "Kau sudah pulang? Maaf aku tidak menyadari kau datang." "Ada yang kau pikirkan?" Richo kembali bertanya, dia menatap wajah kekasihnya terlihat begitu muram. "Tidak ada," jawab Viola yang berbohong. Dia tidak i

  • Arthur&Bianca   BAB 232 - BERTEMU CARLOS

    Hari ini hari dimana Viola meminta Richo menemani dirinya untuk bertemu dengan ayahnya. Viola sengaja meminta Richo untuk menemani dirinya. Viola ingin tahu apa reaksi dari ayahnya setelah dia mengetahui semuanya. "Apa kau yakin ingin bertemu dengan ayah mu?" tanya Richo yang kini berada di depan mobil. Sebelum masuk, dia kembali memastikan pada Viola. Viola mengangguk. "Kita harus menemuinya. Aku ingin langsung melihat tindakan apa yang dia ambil setelah melihat kita berdua." "Allright, dengan senang hari aku bertemu dengan calon mertua ku." Richo masuk ke dalam mobil. Begitu pun dengan Viola. Kemudian Richo mulai melanjukan mobilnya meninggalkan halaman parkir mansionnya. "Apa kau sudah tahu dimana rumah ayah ku yang baru?" Viola membuka suara ketika Richo tengah fokus melajukan mobil. "Lebih tepatnya itu adalah rumah lama ayah mu. Rumah itu tempat tinggal ayah mu dan Aria. Aku rasa Jesslyn juga berada di sana. Karena tadi aku meminta assistant ku dan melihat apartemen Jesslyn

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status