Beranda / Romansa / Arthur&Bianca / BAB 37 - AMARAH SANG KAKAK

Share

BAB 37 - AMARAH SANG KAKAK

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-22 00:23:05

Steven kini tengah berada di ruang kerjanya, sejak pertemuannya dengan Caroline di club malam, ia yakin Carolin tengah berbohong dengannya. Akhirnya kemarin Steven meminta assistantnya untuk mencari tahu tentang Caroline.

Saat Steven sedang membaca laporan, terdengar suara ketukan pintu. Ia yakin itu sudah pasti assistantnya. Ia pun langsung menyuruh masuk.

"Selamat pagi Tuan Steven" sapa Dennis dengan sopan.

"Pagi, apa kamu sudah mendapatkan informasi tentang Caroline Lancanster?" tanya Steven.

"Sudah tuan"

"Katakan"

"Nona Caroline Lancaster tidak pernah menikah tuan. Saya mendapat informasi Nona Caroline dan kakaknya di usir dari rumah keluarganya. Kakaknya menolak perjodohan dan Nona Caroline hamil di luar nikah." ujar Dennis.

"Apa kamu tahu bagaimana pergaulan Caroline?" tanya Steven kembali.

"Nona Caroline tidak sembarangan bergaul, bahkan dari kabar dia tidak pernah dekat dengan pria manapun. Saya tidak mendapatkan informasi siapa pria yang menghamili Nona Caroline" tutur Denn
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Arthur&Bianca   BAB 38 - MENENANGKAN BIANCA

    Bianca masih menatap tajam Steven yang berada di hadapannya. Bianca memang sengaja meminta Caroline untuk pergi meninggalkan ruangan. Bianca ingin sendiri menghadapi pria yang tengah menghancurkan masa depan adiknya. "Bianca, aku tahu aku salah. Tapi itu sungguh hal itu terjadi karena aku dan adik mu tengah mabuk" ujar Steven. "Aku tidak akan mungkin berniat menghancurkan masa depan seorang gadis" lanjut Steven. Saat itu memang Steven dan Caroline tengah dalam keadaan mabuk. Lalu Steven mengira Caroline adalah jalang yang tengah ia sewa untuknya. Tapi ternyata ia salah, Caroline bukanlah jalang yang ia sewa. "Kau bilang tidak berniat menghancurkannya? bahkan kau mengira adik ku adalah jalang, kau memang bajingan" seru Bianca. "Kau datang dan ingin bertemu dengan keponakan ku? jangan mimpi kamu steven" seru Bianca "Kau tidak akan pernah pantas menjadi ayah dari Annabeth" geram Bianca yang mencoba menahan emosinya."Dan Aku pastikan akan membunuhmu saat ini" Bianca mengambil sala

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Arthur&Bianca   BAB 39 - RENCANA ARTHUR

    Keesokan hari Arthur sudah lebih dulu berangkat. Arthur mengatakan pada Bianca jika ia memiliki meeting pagi hari, Tapi sebenarnya, ia ingin langsung bertemu dengan Steven, Arthur memang sengaja berbohong, ia takut Bianca memaksa ingin ikut dengannya. Mobil Arthur kini sudah tiba di kantor Steven. Perusahaan milik Steven merupakan salah satu perusahaan besar di Amerika. Meskipun tidak sebesar milik Arthur namun perusahaan milik Steven memiliki reputasi yang sangat baik. Perusahaan Steven bergerak di bidang teknologi dan juga ia memiliki beberapa hotel di New York. Selain itu, Steven juga memiliki beberapa bar di New York dan Las Vegas. Sebenarnya bukan hanya Steven saja yang memiliki bar, tapi Arthur pun memilki bar yang berada di mexico dan juga Las Vegas. Hanya saja Arthur meminta anak buahnya yang mengurus bar miliknya. Arthur yang sudah tiba, ia langsung berjalan masuk dan langsung menuju lift pribadi yang sering di gunakan oleh Steven. Arthur memang memiiki saham di perusahaa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Arthur&Bianca   BAB 40 - MENGAJAK KE PARIS

    Tadi pagi Arthur sudah lebih dahulu berangkat, dan Bianca kini baru saja tiba di butiknya, Seperti biasa ia menyelesaikan pesanan para customernya. Saat Bianca sedang mendesign, terdengar suara ketukan pintu ia yakin itu adalah Liy assistantnya. Bianca langsung memintanya masuk.Dan benar saja, tidak lama kemudian Lily masuk."Selamat pagi Nona Bianca" sapa Lily. "Pagi, ada apa li?" tanya Bianca. "Nona, ada customer yang meminta nona untuk mendesign jas untuknya" jawab Lily. "Jas? siapa customernya?" tanya Bianca kembali. "Tuan Brian, nona" "Brian?" Bianca mengernyitkan dahinya saat mendengar nama Brian. "Persilahkan Tuan Brian masuk ke ruang kerja ku" ucap Bianca."Baik nona" Lily langsung meninggakan ruang kerja bosnya dan menghampiri Brian di ruang tunggu. Lily mempersilahkan Brian untuk masuk ke ruang kerja bosnya.Tidak lama kemudian Brian masuk ke ruang kerja Bianca dan Bianca menyambutnya dengan senyuman ramah."Selamat pagi Tuan Brian" sapa Bianca dengan sopan. "Selama

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Arthur&Bianca   BAB 41 - BERTEMU ANNABETH

    Pagi hari Bianca sudah lebih dulu bangun, ia juga sudah menyiapkan sandwich dan susu kacang untuk Arthur. Tidak lama kemudian Arthur menghampiri Bianca di ruang makan. Bianca pun langsung menyiapkan sarapan untuk Arthur."Arthur ini untuk mu" Bianca memeberikan sandwich dan juga susu kacang pada Arthur."Ya" "Arthur aku ingin mengatakan sesuatu pada mu" ucap Bianca yang kini tengah menikmati sarapannya. "Katakan" "Aku akan ikut ke kantor mu, aku ingin bertemu dengan adik ku, besok kita sudah ke Paris jadi aku ingin bertemu dengan Caroline. Setelah itu aku mungkin akan menjemput Annabeth di sekolahnya." ujar Bianca. "Baiklah, tapi setelah itu lebih baik kau langsung pulang""Ya, aku akan langsung pulang" "Arthur, apa kau sudah lama mengenal Steven?" tanya Bianca yang membuat Arthur langsung menoleh melihat ke arahnya. "Dia sahabat ku sejak kecil, orang tua kami pun sangat dekat. Tidak hanya Steven saja, tapi Richo juga. Kami bertiga sudah dekat sejak kami kecil" jawab Arthur. "B

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Arthur&Bianca   BAB 42 - PREPARE TO PARIS

    Setelah Bianca bertemu dengan Annabeth, ia langsung mengantarkan Annabeth pulang ke mansion. Sedangkan dirinya langsung kembali ke mansion suaminya. Bianca memang tidak ke butik hari ini. Bianca sudah kirim pesan pada Lily, jika ia akan pergi ke Paris. Bianca sendiri belum bertanya pada Arthur, berapa lama mereka di Paris. Seluruh pekerjaan Bianca yang berada di Los Angeles, Bianca sudah meminta Lily menyelesaikannya.Bianca kini sudah tiba di mansion milik suaminya. Ia langsung berjalan ke kamar. Sebelum Arthur pulang, ia ingin mengemasi pakaian dirinya dan juga pakaian Arthur. Sudah lama sekali Bianca tidak ke Paris, biasanya manager butik akan melaporkan keadaan butik Bianca yang di Paris.CeklekSuara pintu terbukaBianca yang sedang mengemasi barang-barang, ia langsung menoleh saat mendengar suara pintu kamarnya terbuka."Arthur?" Bianca terkejut saat melihat Arthur berada di kamar. "Kamu sudah pulang?" tanya Bianca yang langsung menghampiri Arthur. "Ya" "Kenapa kamu pulang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Arthur&Bianca   BAB 43 - GOES TO PARIS

    Pagi-pagi Bianca dan Arthur sudah bersiap menuju bandara. Arthur membawa beberapa pengawal dan juga pelayan. Meskipun awalnya Bianca menolak, tapi akhrinya Arthur tetap membawa pengawal dan juga pelayan."Arthur, kenapa kita harus pakai private jet sih? aku tidak suka" gerutu Bianca. "Aku lebih suka memakai private jet, kalau pesawat biasa kau tahu banyak sekali penumpangnya" balas Arthur. Bianca berdecak kesal.Keluarga Bianca memang tidak sekaya Arthur, bahkan ketika berpergian biasanya keluarga Bianca hanya memakai first class atau business class saja. Sebenarnya Bianca sudah pernah naik privat jet milik Arthur saat ia di Los Angeles, tapi memang Bianca lebih menyukai pesawat biasa. Percuma saja mengeluh, Arthur pasti tidak akan mendengarkannya."Arthur berapa lama kita di Paris?" tanya Bianca. "Sekitar satu minggu" Perjalanan menuju bandara akhirnya sampai. Arthur menggenggam tangan Bianca saat masuk ke dalam bandara. Sedangkan para pengawal dan pelayan mengikutinya dari bela

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Arthur&Bianca   BAB 44 - WELCOME PARIS

    Paris, French.Setelah menempuh perjalanan yang cukup memakan waktu, akhirnya Bianca dan Arthur sudah tiba di Paris. Jujur saja, Bianca sangat merindukan kota ini, kota dimana ia harus berjuang keras untuk adik dan keponakannya. Paris adalah negara yang menjadi saksi karir Bianca. Mulai dia hanya bekerja di butik, hingga kini ia bisa menjadi seorang designer terkenal. Bianca memang sangat bekerja keras untuk meraih mimpinya. Arthur sudah memilih hotel terdekat dengan menara eiffel, kini supir Arthur sudah tiba menjemputnya di bandara. "Selamat datang Tuan Afford dan Nyonya Afford" sapa supirnya. "Ya""Terimakasih" Bianca membalas dengan senyuman ramah.Di dalam mobil, Bianca memilih diam. Entah kenapa rasanya benar-benar sangat lelah. "Kau lelah?" tanya Arthur dan Bianca hanya mengangguk. "Kemarilah" ucap Arthur seraya menarik tangan Bianca untuk bersandar di dada bidang Arthur.Saat Bianca bersandar, jantung Bianca berdegup kencang. Bianca benar-benar gugup saat di dekapan Arth

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Arthur&Bianca   BAB 45 - PERTENGKARAN PAGI HARI

    Pagi hari, Arthur sudah lebih dulu bangun dan bersiap. Hari ini rencananya Arthur akan membawa Bianca ke kantor cabang miliknya. Saat Arthur tengah berkutat dengan laptop, Bianca mulai membuka kedua matanya. Mungkin karena terlalu lelah membuat Bianca bangun lebih siang. "Arthur?" panggil Bianca dengan suara serak"Sudah bangun?" "Maaf, aku kesiangan" "Tidak apa, lebih baik kau mandi dan bersiap. Aku akan mengajak mu ke kantor ku" Bianca mengangguk dan langsung bangkit dari ranjangnya menuju kamar mandi. Saat Bianca berada di kamar mandi, terdengar dering ponsel milik Bianca. Awalnya Arthur tidak menghiraukan, namun ponselnya terus berdering. Akhirnya Arthur mengambil ponsel milik Bianca.Ketika Arthur mengangkat ponsel Bianca, ia sedikit terkejut saat mendengar suara pria."Hallo Bianca" "Hallo" "Aku suaminya, Bianca sedang mandi. Anda siapa?" tanya Arthur dengan nada dingin"Maaf Tuan Arthur, saya Brian" Arthur mengernyitkan dahinya, ia sedikit bingung karena Brian menghubun

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24

Bab terbaru

  • Arthur&Bianca   BAB 255. Extra Part 8 - Rafael Justin Lucero Afford (END)

    Justin turun dari mobil, dia mengancingkan jasnya masuk ke dalam perusahaan ayahnya. Hari ini, Justin menggantikan posisi Arthur. Ya, di usianya yang ke dua puluh delapan tahun, Arthur meminta Justin mengambil alih perusahannya. Tidak hanya Afford Company, tapi perusahaan perfilman milik Lucero Company berada dalam kendali Justin. Sang adik Nathan juga memiliki posisi yang tak kalah penting dengan Justin. Nathan memegang kendali perusahaan Afford Company dalam bidang property dan majalah. Untuk Lucero Company, Drake khusus meminta Nathan menangani perusahaan teknologinya. Sebelumnya Justin menetap di Barcelona selama dua tahun, untuk memperlajari Lucero Company. Namun, sekarang Justin memilih untuk menetap di New York. Karena bagaimanapun dia memiliki tanggung jawab perusahaan ayahnya.Joseph dan Hazel, adik kembar Justin yang kini berusia dua puluh tahun, mereka tengah menyelesaikan master degree di Oxford University. Diusia yang masih sangat muda, Joseph dan Hazel berhasil menyeles

  • Arthur&Bianca   BAB 254. Extra part 7 - Welcome Baby Twins

    Suara tangis bayi memecahkan kesunyiaan dalam ruang operasi. Bianca meneteskan air matanya, kala mendengar suara tangis bayi kembarnya. Persalinan berjalan dengan lancar, anak mereka lahir dengan selamat dan sempurna. Arthur selalu mencium Bianca selama proses persalinan. Kebahagian Bianca dan Arthur begitu lengkap ketika mengetahui anak kembar mereka sepasang laki-laki dan perempuan. Kali ini, keinginan Arthur sudah terwurjud, memiliki anak perempuan."Nyonya Bianca, silahkan lakukan proses IMD." Dokter menyerahkan bayi mungil itu dalam gendongan Bianca. Semua tim medis kini sudah membersihkan alat medis di dalam ruang operasi. Mereka semua kemudian pergi setelah melakukan pemeriksaan terhadap Bianca dan bayi kembarnya.Arthur meminta perawat untuk segera memindahkan Bianca di ruang rawat VVIP. Setelah proses IMD, tidak lama kemudian Bianca di pindahkan di ruang rawat VVIP sesuai permintaan Arthur.Kini seluruh keluarga Arthur dan keluarga Bianca masuk ke dalam ruang rawat Bianca. N

  • Arthur&Bianca   BAB 253. Extra part 6 - Lucero Family

    "Arthur, kau ingat, kan hari ini kita harus ke rumah orang tuaku?" kata Bianca mengingatkan suaminya itu. Sejak tadi, dia melihat Arthur yang tengah fokus pada iPad di tangannya. "Iya sayang, aku ingat. Sebentar ada pekerjaan yang harus aku selesaikan," jawab Arthur. Tatapannya teteap menatap layar iPad. Bianca mendengus. Dia melangkah mendekat ke arah Arthur, dan duduk di samping suaminya itu. "Tadi pagi justin sudah menghubungiku, putramu itu terus mengingatkan kita untuk tidak terlambat."Kemarin, Justin dan Nathan sudah lebih dulu dijemput oleh assistant Drake. Tentu Bianca sudah tidak lagi terkejut, karena kedua putranya itu sangat dekat pada kakek mereka. Terlebih Drake selalu memanjakan Justin dan Nathan. Bahkan Drake telah membangun sebuah perusahaan untuk Justin dan Nathan.Arthur meletakan iPadnya ke atas meja, lalu dia mengalihkan pandangannya ke arah Bianca. "Kau tidak apa-apa keluar sekarang? Minggu depan kau sudah melahirkan, aku hanya takut terjadi sesuatu padamu, say

  • Arthur&Bianca   BAB. 252. Extra part 5 - Altov and Tasya

    Suara keributan terdengar membuat Tasya yang tengah tertidur pulas, langsung terbangun. Tasya berlari keluar kamar menuju suara keributan itu."Astaga Alfred...Aldrich... Kenapa kalian berdua bertengkar?" Tasya mendekat ke arah dua putranya yang ribut. "Mommy, look. Ka Aldrich merusak robotku!" tunjuk Alfred pada robotnya yang telah rusak. "Aldrich, kenapa kau merusah robot Alfred?" Tasya menundukan kepalanya, dia mengelus lembut pipi gemuk Aldrich. "Aku tidak sengaja, Mommy.." ucap Aldrich dengan penuh penyesalan. Tasya mendesah pelan. Ini bukan pertama kali mainan Aldrich atau Alfred rusak. Hal yang membuat Tasya sakit kepala, adalah harga mainan milik Aldrich dan Alfred. Bagaimana tidak? Altov memberlikan mainan pada anak kembar mereka, denga harga yang fantastis. Seluruh mainan milik Alfred dan Aldrich adalah mainan termahal. Harga ratusan ribu dollar hingga jutaan dollar. Bahkan rasanya Tasya sulit bernapas setiap kali Altov memberikan anak kembarnya itu mainan dengan harga f

  • Arthur&Bianca   BAB 251. Extra part 4 - Richo and Viola

    Viola mematut cermin. Dia melihat seluruh tubuhnya, memastikan tubuhnya sudah kembali seperti dulu. Ya, kehamilan pertama Viola, membuatnya mengalami kenaikan berat badan cukup parah. Bahkan Viola, tidak mau keluar rumah karena malu dengan bentuk tubuhnya. Meski Richo, tidak pernah mengeluh sedikitpun, Richo juga selalu mengatakan Viola sangat cantik. Tapi tetap saja, Viola tidak pernah percaya diri jika keluar rumah. Dengan Berolah raga dan melakukan rangkaian perawatan kecantikan, membuat bentuk tubuh Viola sudah kembali seperti dulu. Kini dirinya sudah percaya diri seperti sedia kala. "Mommy....." pekik Kylie melangkah mendekat ke arah Viola.Viola mengalihkan pandangannya, dia melihat putrinya mendekat ke arahnya. Namun, tatapan Viola melihat wajah muram putrinya itu. Dia langsung menundukan tubuhnya. "Hi sweetheat, kenapa wajahmu bersedih?" "Mommy, where is Ka Justin? I wanna meet Ka Justin.." Kylie mencebik, dia mengerutkan bibirnya. Viola tersenyum, dia mengelus pipi Kylie.

  • Arthur&Bianca   BAB 250. Extra part 3 - Steven and Caroline

    Suara teriakan Annabet begitu keras membuat Steven dan Caroline yang masih tertidur, langsung membuka mata mereka dan segera menghampiri suara teriakan Annabeth. Mereka beranjak dari tempat tidur, lalu berlari keluar kamar. "Sayang, kau kenapa berteriak sepagi ini?" Caroline melangkah, mendekat ke arah Annebth yang kini menangis. "Ada apa sayang? Kenapa kau menangis?" "Adam, menyembunyikan bonekaku!" tunjuk Annabeth pada adiknya. Tangisnya, sesegukan. Sedangkan Caroline langsung menatap putra bungsunya yang tersenyum lebar memperlihatkan gigi putihnya. Adam Steven Evans, putra Caroline dan Steven yang berusia empat tahun ini begitu aktif. Tidak heran, melihat tingkahnya yang hampir setiap hari membuat Annabeth menangis. Caroline dan Steven, hampir setiap hari mendengar suara tangis Caroline. Alasannya? Tentu saja karena Adam selalu mengambil barang-barang kesukaan Ananbeth dan menyembunyikannya. Steven membuang napas kasar, dia mengusap kepala putranya. "Boy, Daddy sudah mengataka

  • Arthur&Bianca   BAB 249. Extra Part 2 - Babbymoon II

    Pantai Jimbaran - BALI, INDONESIABianca dan Arthur tengah duduk di sebuah restoran yang ada di Pantai Jimbaran. Mereka tengah menikmatin makanan khas bali. Terlihat Bianca begitu menyukai makanan khas bali. Tapi berbeda dengan Arthur. Suaminya itu tidak bisa makan masakan pedas. Bianca sering menertawakan Arthur, yang wajahnya langsung memerah ketika makan makanan pedas. "Sayang, jangan di makan. Itu semua cabai. Nanti terjadi sesuatu pada anak kita," ujar Arthur dengan tatapan dingin melihat istrinya melahap masakan khas bali."Ini sambal khas dari bali. Ikan bakarnya juga sangat enak. Aku sepertinya menyukai tinggal di sini," balas Bianca dengan antusias, "Jangan bicara yang tidak-tidak Bianca," jawab Arthur malas. "Aku tidak mungkin bisa tinggal di kota yang panas ini." Bianca mencebik kesal. "Apa kau tidak lihat? Sejak tadi Justin dan Nathan terus bermain di pantai. Itu artinya kedua putramu menyukai Bali." "Mereka memang sudah bermain. Tidak hanya di Bali, saat kita berlibur

  • Arthur&Bianca   Bab 248. Extra Part 1 - Babbymoon

    Lima tahun kemudian... BALI - INDONESIABianca menatap kedua putranya yang tengah berlari menelusuri Pantai Nusa Dua. Setelah menunda liburan ke bali, akhinya Bianca dan Arthur bisa berlibur. Dengan kaki telanjang dan perut membuncit Bianca menelusuri pantai indah itu. Ya, kini, Bianca tengah mengandung anak ketiganya dengan Arthur. Di kehamilan kali ini, Bianca merasa senang karena bisa merasakan babbymoon. Karena sebelumnya ketika mengandung Justin dan Nathan, begitu banyak masalah yang menghampiri mereka. Hingga membuat Bianca mengurungkan niatnya untuk babbymoon. "Justin... Nathan.. Jangan berlari kencang, nanti kalian jatuh!" teriak Bianca keras ke arah Justin dan Natha yang tengah berlari sembari bermain pasir di pantai."Biarkan sayang." Arthur memeluk pinggang istriny. Menikmati Pantai Nusa Dua yang begitu indah. Bianca menghela napas dalam. "Arthur, setelah ini aku tidak ingin hamil lagi! Sudah cukup! Justin, Nathan dan sekarang bayi kembar kita. Jika terus hamil, kapan ak

  • Arthur&Bianca   BAB 247 - PERFECT ENDING

    Beberapa bulan kemudian..Richo duduk di kursi kebesaraannya, membaca dokumen kerja sama perusahaan miliknya dengan perusahaan keluarga milik Viola. Kini Richo memimpin perusahaan keluarga Viola. Karena sejak awal, Richo memang tidak memperbolehkan Viola terlalu lelah bekerja. Richo masih membiarkan Viola, jika istrinya itu masih datang ke perushaaan. Hanya saja, Richo tidak ingin Viola fokus pada perusahaan. Setelah menikah, Richo menginginkan Viola lebih banyak di rumah. Meski Richo tahu, sejak Viola hanya di rumah, istrinya lebih sering ikut arisan bersama Bianca, Tasya dan Caroline. Tidak hanya itu, Viola juga selalu berbelanja setiap harinya demi menghilangkan rasa bosan. Bagi Richo, kebahagaian Viola adalah prioritasnya. Richo akan melakukan apa pun yang membuat istrinya selalu bahagia. Tidak perduli, berapa banyak uang yang harus Richo keluarkan yang terpenting istrinya selalu bahagia.Saat Richo tengah membaca membaca dokumen di hadapanya, dia terkejut melihat Davin assistant

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status