# Arisan Bodong Keluarga Bab 122 ( Perjanjian Robi Dan Warso ) " Robi " ucap Cantika dengan matanya yang nyalang. " Tika, Diki? " Robi terlihat kaget tak menyangka bertemu kedua saudaranya di rumah ini. " Ka-kalian sedang apa di-disini? " tanyanya terbata bata. " Kamu..." tunjuk Cantika ke arah Robi, dadanya terlihat naik turun menahan amarah. Diki yang faham situasi sudah tidak kondusif menarik Cantika untuk berdiri di belakangnya. " Duduklah dulu Bi " titah Diki dengan suara tegas. Ingin rasanya Robi berlari keluar melihat ada kedua kakaknya berada disini, dia yakin mereka sudah mengetahui kecurangannya selama ini. Dia pun malu harus terbongkar di hadapan orang lain, sebab saat ini ada Pak Warso sebagai penghubung dan Bu Isma sebagai pemilik bangunan yang melihat kejadian ini. " Silahkan duduk Mas Robi, kita duduk bersama untuk membicarakan masalah ini " Isma yang langsung paham setelah melihat tamunya saling mengenal mempersilahkan Robi duduk. Dia juga melihat Robi begi
# Arisan Bodong Keluarga Bab 123 ( Cantika Mengamuk ) " Apa kamu naikan harganya dua kali lipat, kurang aj*r kamu Robiiii " pekik Cantika sambil berdiri. Robi beringsut dari duduknya dia sudah tak bisa beralasan lagi karena orang yang menjadi partnernya sudah mengakui kesalahannya. Tanpa disadari Robi yang masih kebingungan, tangan Cantika sudah mendarat di kepalanya. " Aarrgghh kurang ajar kamu, kurang apa aku sama kamu hahhh " teriak Cantika sambil menjambak rambut Robi. Saat ini bisa saja Robi melawan karena bagaimanapun dia lelaki yang tenaganya lebih besar dari Cantika. Tapi mengingat ada banyak orang yang berada disana tak mungkin dia melakukan itu. " Berhenti Tik, sudah. Kalau begini caranya gak akan pernah menyelesaikan masalah. Kita bicarakan dulu baik baik malu sama yang punya rumah " ujar Diki. Akhirnya Cantika mau melepaskan jambakan tangannya di rambut Robi tapi matanya masih menatap tajam pada Robi. Sayangnya tak ada kilat penyesalan di wajah Robi. Yang ada ura
# Arisan Bodong Keluarga Bab 124 ( Ayu Jadi Sandera ) Setelah dirasa urusan selesai semua pamit pulang, Diki bersama Cantika bergegas memasuki mobilnya. Sedangkan Robi langsung menaiki motornya. Tanpa pamit pada kedua kakaknya dia langsung tancap gas. Setelah sebelumnya dia membuang wajah di hadapan kedua kakaknya. " Dasar tak tahu malu " pekik Cantika tak peduli teriakannya di dengar Bu Isma yang masih melihat di teras rumahnya. " Mas ayo cepetan kita harus mengejarnya aku tak mau dia sampai rumah duluan nanti dia pasti kabur dan tak mau bertanggung jawab " ujar Cantika terlihat tak sabaran. " Kamu itu aneh banget, si Ayu pasti di rumah dan si Robi pasti jemput istrinya. Lebih baik kamu hubungi orang rumah untuk menahan mereka berdua " " Ah kok aku bisa lupa ya hadeuuuhh " Cantika geli sendiri saking paniknya dia lupa segala hal untung saja kakaknya memberinya saran. Dia langsung mencari kontak ibunya, namun panggilannya tak di angkat. " Kamu jangan hubungi Amah lebih ba
# Arisan bodong Keluarga Bab 125 ( Emosi ) Tiba di rumah Ayu langsung turun sambil menggendong Chila yang tertidur. Masuk ke rumah dia melihat Diki dan Cantika yang duduk bersisian menatapnya tajam. " Bal tidurkan Chila di atas kasihan " titah Cantika pada adik bungsunya. " Iya Mbak " Ikbal hendak mengambil Chila dari tangan Ayu, tapi Ayu menepisnya. " Tidak usah biar Chila aku gendong saja Mbak " tolak Ayu, perasaannya tak enak ketika melihat kedua kakak iparnya menatapnya tajam. " Berikan, kami ingin bicara hal penting denganmu " ujar Diki memberi perintah pada Ayu. Namun Ayu masih bergeming tak mau menyerahkan Chila. Dengan sigap Pak Imam berdiri " Sudah biar Ayah yang bawa saja, kamu duduklah " Ayu tak dapat menolak permintaan Ayah mertuanya dengan terpaksa menyerahkan anaknya di bawa ke atas oleh mertuanya. " Aduh ini ada apa ya kok horor begini, berasa di sidang. Mana Mas Robi belum pulang di telepon gak di angkat angkat " Ayu bergumam dalam hati. " Duduklah Yu, ada
# Arisan Bodong Keluarga Bab 126 ( Robi Terusir ) Cantika masih menjambak rambut Ayu, sesekali badan Ayu di dorongnya. Terlihat jelas kemarahan di mata Cantika. Robi yang ingin menolong istrinya merasa tak sanggup karena karena adik kecilnya sendiri sedang merasakan sakit luar biasa. Bu Murni hanya bisa menangis tak kuasa memisahkan anak menantunya. Sedangkan Pak Imam dia hanya melihat sambil mengurut pangkal hidungnya. Dia merasa tak ada tenaga untuk sekedar berdiri. Hatinya sudah benar benar lelah. " Sudah Tik sudah, malu jangan ribut terus " ucap Diki namun tangannya mendorong tangan Cantika agar menjambak Ayu lagi. Dia pun punya dendam pribadi pada Ayu yang sering menyakiti Novia ( sedrama itu Diki hahaha ) Ketika mereka sedang sibuk masing masing tiba tiba pintu depan ada yang mendorong dengan kuatnya. Bruughhhh Kini di hadapan mereka ada Yuyun dan Euis yang sedang berdiri melihat sekeliling. Ayu yang sedang dalam kondisi memprihatinkan menatap Yuyun penuh harap.
#Arisan Bodong Keluarga Bab 127 ( Tangisan Bu Murni ) " Pergilah! " kali ini Amah membentak Robi, membuat semua orang yang ada disana melongo. Robi pun tak kalah kaget, baru sekarang ibunya bersikap seperti itu. Akhirnya Robi menuntun Ayu untuk keluar. Ketika keluar Robi kaget ternyata banyak orang yang sedang berdiri dan memandang ke arah Robi. Dia menjadi salah tingkah. " Duh gawat pasti mereka mendengarkan semua pembicaraan di dalam. Bisa malu aku " Robi tertunduk dan melangkah kembali. " Ada apa ini, ada apa? " suara Pak RT setengah berteriak. " Huhuuuu " teriak warga. " Bapak gimana sih, ributnya udah selesai baru datang kayak Polisi Ind*a saja " ucap seseibu yang berdiri sebelah Pak RT. " Ya maaf tadi saya lagi di toilet lagi nanggung. Eeeeh Ceu Yati malah gedor gedor pintu. Malah jadi keluar gak bisa masuk lagi pun tak bisa " jawab Pak RT sambil memelototi Yati. " Heheee ya maaf " yang dipelototin malah nyengir kuda. " Apa sih Pak RT jorok ih " ujar salah satu warg
# Arisan Bodong Keluarga Bab 128 ( Diki Bertemu Adrian ) Keluarga Diki sedang dilanda prahara, berbeda dengan Novia saat ini dia sedang berbahagia karena Adrian menemani dia dan Keyla berjalan jalan layaknya keluarga kecil bahagia. Sebelumnya mereka sudah berjalan jalan bersama anak Novia. Sesuai janji Adrian pada Keyla mereka akan di bawa ke Wahana Salju yang sangat di inginkan Keyla. Keyla bercerita dia iri pada teman temannya karena mereka pergi bersama kedua orang tua mereka. Beruntung Keyla sudah sedikit mengerti kalau Ibu dan Ayah nya tak lagi bisa berjalan bersama seperti dulu. Keyla meminta Adrian untuk menemani mereka. Lagipula Keyla sudah terbiasa tanpa kehadiran Diki, jadi kehadiran Adrian mudah sekali menggantikan posisi Diki sebagai penggantinya. Awalnya Novia bingung untuk mengikuti keinginan anaknya. Entah bagaimana ceritanya Adrian bisa tahu keinginan anak Novia dan dia langsung menawarkan diri pada Keyla sehingga Novia tak bisa menolak ajakan Adrian. Padahal
# Arisan Bodong Keluarga Bab 129 ( Adrian Melamar Novia ) " Papa Ryan kayak Dilan saja ih " tiba tiba Keyla berbicara membuat semua berpaling ke arahnya dan ke arah Adrian bergantian. " Pa-pa? " Wajah Diki berubah merah karena kaget dan marah. Ternyata anaknya sudah seakrab itu dengan Adrian dan dia merasa kalah telak. Wajah Novia pun merah tapi karena malu tak menyangka anaknya sudah memanggil Adrian Papa. Wooowww amazing ucapnya dalam hati. Mendengar panggilan Papa dari Keyla Adrian tersenyum dan mengusap pucuk kepala Keyla " Keyla mau jadi Milea nya? " " Enggak ah Mama saja deh yang jadi Mileanya. Papa Ryan ketuaan buat aku " jawabnya polos. Adrian dan Arif langsung tertawa tergelak melihat tingkah Keyla. " Ya ampun Keyla gak boleh gitu " ucap Novia. " Tuh ada Ayah mau ketemu Keyla, Mama mau kedalam dulu ya " " Iya Ma " jawab Keyla walaupun dia terlihat malas dan Diki menyadari itu. Adrian bersama Novia masuk ke dalam membawa pesanan Manda. Kemudian Adrian kembali ke