# Arisan Bodong Keluarga Bab 119 ( Drama Robi ) Pagi hari Diki ke meja makan untuk sarapan, wajahnya terlihat cerah siulan dari mulutnya pun mengiringi sarapan paginya. " Happy banget Mas lagi banyak duit ya bagi dong " goda Ikbal pada kakak sulungnya. " Biasa aja lah, tapi ini lah Mas bagi sedikit rezeki buat kamu " Diki memberi selembar uang 50 ribu pada Ikbal. Seketika mata Ikbal langsung berbinar, uang tersebut langsung diambil dan di hirup baunya. " Jorok ih " seru Bu Murni. " Mah, Amah " Robi datang di iringi Ayu sambil menggendong Chila, wajah Robi terlihat panik. Namun yang dipanggil malah membuang muka. Sontak semua mata melihat ke arahnya " Ada apa kamu pagi pagi bikin heboh " tanya Pak Imam. " Nggak Yah aku mau ke Amah nanya soal toko " sahut Robi mulai berbicara biasa karena tak ada yang memperdulikannya. " Mah kemarin kata Ayu di dinding belakang lemari banyak lubang ya Mah? aku gak tahu Mah, padahal aku udah bilang ke tukangnya supaya di cek. Biar nanti aku kom
# Arisan Bodong Keluarga Bab 120 ( Bertemu Pemilik Bangunan Toko ) Sore sudah tiba Diki sudah janjian dengan Cantika untuk mencari alamat pemilik bangunan toko yang Cantika sewa. Dia menunggu di luar gerbang agar memudahkannya ketika Cantika lewat dia langsung bisa pergi. Motornya sengaja di tinggal di parkiran pabrik. Tiinn Tiiiinn Akhirnya Cantika tiba Diki langsung berlari ke arah mobil Cantika dan masuk ke dalam mobil. Mereka bertukar posisi kini Diki yang menyetir mobil tersebut. " Kemana kita? " tanya Diki setelah mobil melaju dan meninggalkan kemacetan yang biasa terjadi di kala jam bubaran kerja di pabrik tempat Diki bekerja. " Ke jalan Kenangan Mas' katanya pemiliknya tinggal disana. Aku juga sudah diberi nomor ponselnya tapi belum tersambung. Aku gak berani Mas ke rumahnya sendirian makanya minta antar " Memang benar yang dikatakan Cantika sebaiknya Cantika tidak pergi sendiri ke tempat yang belum pernah di datanginya, Diki pun setuju maka tanpa rasa keberata
# Arisan Bodong Keluarga Bab 121 ( Bukti Kebohongan Robi ) " Saya memberikan sewa per tahun 15 juta dan katanya di sewa untuk 2 tahun. Tapi saya sedikit kecewa karena penyewa meminta biaya perbaikan padahal saya sudah memberikan harga murah supaya tak mengeluarkan biaya renovasi " terang istri pemilik bangunan toko yang di sewa Cantika. " Apa 15 juta per tahun? " mata Cantika membulat dengan mulut menganga. Rasanya Cantika seperti dihantam palu besar tepat di dada dan kepalanya. 15 juta? Langsung terbayang di kepala Cantika uang merah yang beterbangan dan memenuhi tubuh Ayu dan Robi. Dada Cantika langsung terasa sesak ingin berteriak. Diki yang ikut mendengarkan langsung membenarkan posisi duduknya menjadi mode lebih serius karena awalnya hanya serius saja. Beruntung dari awal obrolan bersama wanita pemilik rumah ini yang bernama Isma, Diki merekamnya karena dia berniat mencari bukti. Dalam hati dia kesal, rasanya tak percaya memiliki adik seperti Robi sudah hobinya ingin g
# Arisan Bodong Keluarga Bab 122 ( Perjanjian Robi Dan Warso ) " Robi " ucap Cantika dengan matanya yang nyalang. " Tika, Diki? " Robi terlihat kaget tak menyangka bertemu kedua saudaranya di rumah ini. " Ka-kalian sedang apa di-disini? " tanyanya terbata bata. " Kamu..." tunjuk Cantika ke arah Robi, dadanya terlihat naik turun menahan amarah. Diki yang faham situasi sudah tidak kondusif menarik Cantika untuk berdiri di belakangnya. " Duduklah dulu Bi " titah Diki dengan suara tegas. Ingin rasanya Robi berlari keluar melihat ada kedua kakaknya berada disini, dia yakin mereka sudah mengetahui kecurangannya selama ini. Dia pun malu harus terbongkar di hadapan orang lain, sebab saat ini ada Pak Warso sebagai penghubung dan Bu Isma sebagai pemilik bangunan yang melihat kejadian ini. " Silahkan duduk Mas Robi, kita duduk bersama untuk membicarakan masalah ini " Isma yang langsung paham setelah melihat tamunya saling mengenal mempersilahkan Robi duduk. Dia juga melihat Robi begi
# Arisan Bodong Keluarga Bab 123 ( Cantika Mengamuk ) " Apa kamu naikan harganya dua kali lipat, kurang aj*r kamu Robiiii " pekik Cantika sambil berdiri. Robi beringsut dari duduknya dia sudah tak bisa beralasan lagi karena orang yang menjadi partnernya sudah mengakui kesalahannya. Tanpa disadari Robi yang masih kebingungan, tangan Cantika sudah mendarat di kepalanya. " Aarrgghh kurang ajar kamu, kurang apa aku sama kamu hahhh " teriak Cantika sambil menjambak rambut Robi. Saat ini bisa saja Robi melawan karena bagaimanapun dia lelaki yang tenaganya lebih besar dari Cantika. Tapi mengingat ada banyak orang yang berada disana tak mungkin dia melakukan itu. " Berhenti Tik, sudah. Kalau begini caranya gak akan pernah menyelesaikan masalah. Kita bicarakan dulu baik baik malu sama yang punya rumah " ujar Diki. Akhirnya Cantika mau melepaskan jambakan tangannya di rambut Robi tapi matanya masih menatap tajam pada Robi. Sayangnya tak ada kilat penyesalan di wajah Robi. Yang ada ura
# Arisan Bodong Keluarga Bab 124 ( Ayu Jadi Sandera ) Setelah dirasa urusan selesai semua pamit pulang, Diki bersama Cantika bergegas memasuki mobilnya. Sedangkan Robi langsung menaiki motornya. Tanpa pamit pada kedua kakaknya dia langsung tancap gas. Setelah sebelumnya dia membuang wajah di hadapan kedua kakaknya. " Dasar tak tahu malu " pekik Cantika tak peduli teriakannya di dengar Bu Isma yang masih melihat di teras rumahnya. " Mas ayo cepetan kita harus mengejarnya aku tak mau dia sampai rumah duluan nanti dia pasti kabur dan tak mau bertanggung jawab " ujar Cantika terlihat tak sabaran. " Kamu itu aneh banget, si Ayu pasti di rumah dan si Robi pasti jemput istrinya. Lebih baik kamu hubungi orang rumah untuk menahan mereka berdua " " Ah kok aku bisa lupa ya hadeuuuhh " Cantika geli sendiri saking paniknya dia lupa segala hal untung saja kakaknya memberinya saran. Dia langsung mencari kontak ibunya, namun panggilannya tak di angkat. " Kamu jangan hubungi Amah lebih ba
# Arisan bodong Keluarga Bab 125 ( Emosi ) Tiba di rumah Ayu langsung turun sambil menggendong Chila yang tertidur. Masuk ke rumah dia melihat Diki dan Cantika yang duduk bersisian menatapnya tajam. " Bal tidurkan Chila di atas kasihan " titah Cantika pada adik bungsunya. " Iya Mbak " Ikbal hendak mengambil Chila dari tangan Ayu, tapi Ayu menepisnya. " Tidak usah biar Chila aku gendong saja Mbak " tolak Ayu, perasaannya tak enak ketika melihat kedua kakak iparnya menatapnya tajam. " Berikan, kami ingin bicara hal penting denganmu " ujar Diki memberi perintah pada Ayu. Namun Ayu masih bergeming tak mau menyerahkan Chila. Dengan sigap Pak Imam berdiri " Sudah biar Ayah yang bawa saja, kamu duduklah " Ayu tak dapat menolak permintaan Ayah mertuanya dengan terpaksa menyerahkan anaknya di bawa ke atas oleh mertuanya. " Aduh ini ada apa ya kok horor begini, berasa di sidang. Mana Mas Robi belum pulang di telepon gak di angkat angkat " Ayu bergumam dalam hati. " Duduklah Yu, ada
# Arisan Bodong Keluarga Bab 126 ( Robi Terusir ) Cantika masih menjambak rambut Ayu, sesekali badan Ayu di dorongnya. Terlihat jelas kemarahan di mata Cantika. Robi yang ingin menolong istrinya merasa tak sanggup karena karena adik kecilnya sendiri sedang merasakan sakit luar biasa. Bu Murni hanya bisa menangis tak kuasa memisahkan anak menantunya. Sedangkan Pak Imam dia hanya melihat sambil mengurut pangkal hidungnya. Dia merasa tak ada tenaga untuk sekedar berdiri. Hatinya sudah benar benar lelah. " Sudah Tik sudah, malu jangan ribut terus " ucap Diki namun tangannya mendorong tangan Cantika agar menjambak Ayu lagi. Dia pun punya dendam pribadi pada Ayu yang sering menyakiti Novia ( sedrama itu Diki hahaha ) Ketika mereka sedang sibuk masing masing tiba tiba pintu depan ada yang mendorong dengan kuatnya. Bruughhhh Kini di hadapan mereka ada Yuyun dan Euis yang sedang berdiri melihat sekeliling. Ayu yang sedang dalam kondisi memprihatinkan menatap Yuyun penuh harap.