Setelah wanita bayaran itu keluar kamar tanpa rasa puas sama sekali, Reval dan Paul segera menghampiri Damnatio dan mengacak-acak rambut Damnatio karena mereka sangat gembira sahabatnya itu akhirnya kembali ke negara ini."Ini gila brother, kau bahkan tidak memberikan tanda-tanda kalau kau ternyata sudah kembali Dam," kata Reval."Kapan kau kembali Dam?" tanya Paul."Kemarin, tapi aku baru sempat kesini hari ini!""Kau pulang mendadak?" tanya Reval."Iya, adikku Lexie sedikit terkena masalah jadi aku putuskan untuk mempercepat kepulanhanku!""Asik, nanti malam kita party?" tanya Paul."Tentu!" kata Damnatio."Yeahhh, ini baru big bisa kita! Ngomong-ngomong kau mau seperti kami tadi nanti malam? Kami bisa Carikan kau tiga sekaligus, kita bermain sama-sama," tanya Reval."Cih, kau gila menawarkan hal seperti itu padaku? Satu saja aku belum pernah, apalagi langsung tiga,""Shit,, kau itu akan mewarisi group Limson Dam! Dan hingga mau lulus S2, kau belum juga pecah perjaka?" tanya Paul."
Wajah Stanley langsung memucat begitu mendengar Damnatio ingin menikahi Lexie, apalagi saat Damnatio ditanya apakah wanita yang akan dia nikahi itu besar depan belakang, dan Damnatio langsung menjawab iya! Itu artinya sejak tadi yang dimaksud Damnatio itu adalah Lexie. "Jadi, kau selama ini memperhatikan tubuh adikmu sendiri Dam?" tanya Stanley. "Tentu saja," "Kau gila? Dia itu adikmu Dam, kau tidak boleh melihat bagian dada atau bokongnya," "Tidak masalah, memang kenyataannya Lexie memiliki ukuran yang besar!" Bug.. Stanley segera menimpuk Damnatio dengan majalah, membuat Damnatio pun menghindari Stanley karena tidak mau dipukul lagi. "Dad, hentikan kenapa memukulku? Kau hanya perlu menikahkan aku dan Lexie, memang apa masalahnya?" "Kau tanya apa masalahnya? Kau masih bertanya? Ayah mana yang mau anak gadis kesayangannya dinikahi oleh makhluk sepertimu?" Stanley terus mengejar Damnatio sementara Damnatio terus berlari karena tidak mau kena pukul lagi, namun Damnatio tetap be
Rasa bingung dan penasaran dalam diri Lexie tentang perbuatan yang saat ini sedang dilakukan oleh kakaknya sendiri, membuat Lexie hanya bisa melongo pasrah ketika gigitan demi gigitan gigi Damnatio menggerogoti leher jenjangnya. Tidak membutuhkan waktu lama, efek dari gigitan-gigitan nakal yang telah Damnatio lakukan terhadap Lexie membuat Lexie melenguh berkali-kali.Meskipun masih bingung hal seperti ini kenapa bisa dilakukan oleh kakaknya, tapi sebagai gadis yang sudah tumbuh menjadi seorang gadis dewasa! Sentuhan bibir Damnatio pada kulit lehernya itu, membuat Lexie merasakan merinding hingga keseluruh tubuhnya, bukan hanya merinding karena rasa gelinya tapi Lexie tidak menyangka ada kenikmatan sejenis ini yang baru pertama kali dirinya rasakan."Eummh ahhh,,"Semakin Damnatio memperdalam ciumannya pada leher jenjang Lexie, semakin Lexie lepas kontrol hingga melenguh beberapa kali! Mendengar adik cantik dan seksinya itu melenguh dengan begitu manja, Damnatio merasakan tubuhnya sem
Melihat ada banyak sekali kissmark dileher putrinya, Arabella langsung shock bukan kepalang, darah ditubuh Arabella sampai-sampai mendidih melihat Lexie yang selama ini diketahui olehnya, meskipun sering nakal dan berulah tapi setau Arabella jika dalam urusan ranjang putrinya itu masih belum tersentuh oleh siapapun, tapi malam ini untuk pertama kalinya Arabella menyaksikan sendiri bekas-bekas hisapan dileher Lexie.Dengan tangan yang gemetar, Arabella menunjuk kearah bekas-bekas merah dileher Lexie, namun Lexie yang tidak mengetahui atau tidak sempat bercermin terlebih dahulu sebelum turun untuk makan malam, tidak mengerti dengan ekspresi shock Arabella dan menunjuk kearah lehernya."Lexie, katakan pada momy! Siapa yang sudah menyentuhmu?"Deg..Lexie pun merasa ibunya itu seperti paranormal mendadak karena bisa mengetahui jika baru saja ada yang telah menyentuh tubuhnya, tapi bagaimana mungkin Lexie menjelaskan jika yang telah menyentuh tubuhnya adalah kakaknya sendiri?"Ti-tidak ada
Selesai makan malam bersama itu, Paul dan Reval datang ke rumah Damnatio untuk menjemputnya! Mereka tadi siang sudah sepakat untuk mengadakan party dalam rangka menyambut kedatangan Damnatio yang baru saja kembali setelah empat tahun tinggal di Jerman."Mom, Dad, aku pergi dulu!""Ya, hati-hati Dam!" kata Arabella.Dengan berwajah datar Damnatio masuk kedalam mobil milik Paul."Baru juga kembali dari Jerman, wajahmu sudah kau tekuk saja Dam!" sindir Paul ketika melihat Damnatio seperti tidak bersemangat sama sekali."Sudahlah jalan saja!""Iya Paul, kau jangan rewel yang penting sekarang kita bisa party gratis di salah satu bar paling mewah di kota milik group Limson!" kata Reval."Benar juga, oke kita meluncur!" teriak Paul.Disalah satu bar milik keluarga Limson, Damnatio memiliki kuasa jika ingin mengadakan party disana! Para pegawai bar pun sudah mempersiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan Damnatio juga teman-temannya, bukan hanya Paul dan juga Reval yang datang! Akan tetap
Malam itu Damnatio berpesta hingga pagi hari, saat Lexie dan orangtuanya sudah berkumpul dimeja makan untuk sarapan, Damnatio datang lalu memberikan kecupan dipagi hari pada Arabella."Pagi momy,"Cup.."Eum, Dam kau mabuk?" tanya Arabella yang mencium bau alkohol."Hanya minum sedikit mom, aku tidak mabuk," kata Damnatio kemudian duduk disamping Lexie.Jantung Lexie seketika langsung berdetak lebih kencang melihat Damnatio malah duduk disampingnya, sementara Damnatio bersikap biasa saja dan tidak melirik kearah Lexie sama sekali."Hei Dam, kau pergi ke pesta dari malam sampai pagi begini?""Iya, Meyden menahanku agar tidak pulang sampai pagi!" kata Damnatio yang berbohong demi mendapatkan perhatian dari Lexie."Kau ini, jadinya bagaimana? Mau kembali pada Meyden atau memulai dengan Lexie?" tanya Stanley."Aku sudah ditolak Dad, jadi mungkin kembali pada Meyden tidak buruk, bukan begitu Lexie?" sambil menatap kearah Lexie."I-iya, itu terserah Kakak saja,""Hmm, kalian ini gemes deh m
Sadar jika payudaranya disentuh oleh tangan Damnatio, Lexie pun langsung mendorong dengan kuat tubuh Damnatio hingga ciuman sekaligus tangan Damnatio pun terlepas darinya. Wajah Lexie terlihat gelagapan karena merasa tindakan yang dilakukan oleh kakaknya itu keterlaluan sampai berani memegang payudaranya. Tidak pernah sekalipun ada seseorang yang lancang memegang payudaranya, dan sentuhan Damnatio itulah yang menjadi sentuhan pertama, tentu saja Lexie ketakutan dan meradang. "Aku tidak mau kakak memegangnya," kata Lexie. "Kenapa?" "Tidak mau pokoknya, lama-lama kakak semakin membuatku gila!" kata Lexie yang kemudian buru-buru pergi dari hadapan Damnatio. "Hati-hati ya pacar berangkat kuliahnya!" kata Damnatio sambil terus menatap punggung gadis cantik yang berhasil dia goda itu. Lexie terus berjalan tanpa mempedulikan Damnatio lagi, sementara dari kejauhan Stanley yang melihat Damnatio ditolak oleh Lexie saat berusaha ingin mendapatkan lebih, malah tertawa cekikikan sambil turun
Sore harinya Damnatio menepati janji pada Lexie untuk menjemputnya di kampus! Sebenarnya Stanley dan Arabella yang tadinya akan menjemput Lexie akan tetapi Damnatio melarang mereka menjemput gadis pujaan hatinya itu dan meminta agar kedua orangtuanya itu langsung saja pergi lebih dulu ke kediaman nenek dan kakeknya Damnatio, disana keluarga Limson sudah berkumpul.Bukan hanya sekedar untuk membahas identitas asli Lexie yang sebenarnya, akan tetapi keluarga Limson memang rutin hampir enam bulan sekali atau empat bulan sekali mengadakan kumpul-kumpul walau hanya sekedar makan-makan dan membahas masalah bisnis.Karena saat di markas Damnatio menyampaikan pada Stanley dia yang akan menjemput Lexie, akhirnya Stanley dan Arabella berangkat duluan ke rumah Oma Lindsey dan Opa Domanick.Mobil yang dikendarai oleh Damnatio pun tiba di halaman kampus Lexie, disana gadis itu tengah menunggu orang yang menjemputnya sore ini, Lexie menunggu dengan beberapa teman-teman wanitanya. Melihat mobil Damn
Karena terlalu merindukan Damnatio membuat Lexie menjadi liar tidak terkendali seperti saat ini, leher Damnatio telah habis dihisapnya hingga meninggalkan jejak-jejak merah dileher Damnatio, pintu lift terbuka keduanya kemudian melangkah keluar dari dalam lift dengan Lexie yang terus menciumi dada bidang Damnatio!Jas serta kemeja milik Damnatio yang telah berhasil dilepaskan oleh Lexie itu pun dilempar begitu saja, kini keduanya berada dilantai sembilan hotel tersebut! Sebenarnya ada banyak kamar hotel disamping kanan dan kiri Lexie juga Damnatio, tapi entah kenapa keduanya justru memilih untuk tetap melanjutkan aksinya dilorong-lorong hotel.Lexie menjulurkan lidahnya untuk menjilati bagian atas tubuh Damnatio, puting Damnatio pun tak lepas dari incaran lidah Lexie yang meliuk-liuk disana!"Oughttt Lexie kau sangat liar, ah aku menyukai tingkah liarmu ini sayang!"Lidah Lexie terus menjilati tubuh Damnatio hingga turun kearea bawah, secepat kilat Lexie berjongkok kemudian meloloskan
Setelah semuanya siap, Stanley menggandeng Lexie untuk bertemu dengan Damnatio diatas altar yang telah disediakan, rasanya seperti baru kemarin mendengar tangisan kecil saat Lexie masih menjadi bayi tapi kini Stanley sudah harus mengantarkan putri angkatnya itu untuk dinikahi oleh Damnatio.Setidaknya Stanley dan Arabella merasa bersyukur karena Lexie dinikahi oleh putra kandung mereka, dengan begitu mereka yakin jika Damnatio tidak akan mungkin menyakiti Lexie! Damnatio adalah laki-laki terbaik Nyang dipilih Tuhan untuk mencintai Lexie selamanya.Langkah kaki Lexie dan Stanley semakin dekat dengan tempat dimana Damnatio berdiri menunggu kehadiran mereka, wajah cantik dan bersinar Lexie pun mulai semakin terlihat jelas dihadapan Damnatio! Gadis itu tersenyum malu ketika berjalan dengan seluruh pasang mata para tamu undangan yang tertuju melihat kecantikan wajah Lexie dan keindahan gaun super mahal miliknya.Damnatio terlihat menyelipkan senyum tipis dibibirnya, meskipun masih kesal ka
Setelah ditenangkan oleh Mommy Arabella akhirnya Lexie pun berhenti menangis."Hari ini kau ada syuting iklan, sebaiknya kau sarapan dulu agar ada tenaga!""Aku tidak nafsu makan mom, melihat sikap kak Dam seperti itu aku jadi malas makan dan syuting,""Dam itu hanya sedang marah sedikit padamu, nanti beberapa hari lagi juga marahnya hilang! Kau harus tau Dam meminta Mommy mempersiapkan pernikahan kalian secepatnya, dia meminta dengan konsep outdoor dipinggir pantai!" kata Mommy Arabella."Benarkah? Mommy tidak bohong kan?""Untuk apa Mommy bohong, Dam menginap disini untuk membicarakan hal itu dengan Mommy,"Lexie pun sampai senyum-senyum sendiri mendengar hal itu, ternyata dibalik sikap cuek Damnatio saat ini dia tidak goyah sedikitpun untuk segera menikahi Lexie, bahkan diam-diam meminta kedua orangtuanya untuk mempersiapkan pesta yang begitu menarik. Pikiran Lexie pun langsung melayang-layang sudah membayangkan bagaimana rasanya nanti ketika mengucap janji suci bersama Damnatio di
Dengan wajah yang ditekuk, bibir mengerucut dan kedua tangan yang bertolak pinggang! Lexie terlihat kesal dan gemas karena Damnatio tidak pernah mengangkat teleponnya setelah meninggalkan rumah begitu saja kemarin. Rasanya ingin sekali Lexie menerkam ketua mafia itu, akan tetapi Damnatio masih berlagak cuek dan malah melanjutkan sarapannya."Aku tidak mau ikut-ikutan, sayang aku berangkat ke markas sekarang ya!" kata Stanley."Aku antar kedepan Dad," kata mommy Arabella.Keduanya kemudian berdiri dari kursi lalu menghampiri Lexie, dikecupnya pipi Lexie kanan dan kirinya oleh Stanley dan Arabella."Putri Daddy yang malang, jika ada yang menjual stok kesabaran beli lah agar kau kuat menghadapinya!" kata Stanley."Dad, jangan seperti kompor cepat kedepan!" kata Arabella.Stanley dan Arabella pun pergi, hanya tinggal Lexie yang masih berdiri namun belum berkata-kata, Damnatio pun mengandalkan sudut matanya untuk melihat apakah Lexie sudah bergerak dari tempat dia berdiri, sampai dua menit
Damnatio mabuk cukup parah sehingga untuk berjalan saja dia sempoyongan padahal sudah dipapah oleh Daddy Stanley, mulut Damnatio pun terus berbicara aneh-aneh dan tidak mau diam sepanjang perjalanan didalam mobil."Kau tau kan Dad, aku sangat mencintai Lexie jadi aku tidak bisa marah padanya! Bagaimana jika kau saja yang aku marahi?""Apa kau ini Dam, memangnya aku salah apa sampai mau kau marahi? Ada-ada saja! Sudah tutup mulutmu!""Diam," teriak Damnatio.Membuat Stanley pun terkejut mendengar teriakan Damnatio."Kau harus aku marahi, kau itu kan laki-laki yang sering membuat mommyku merintih-merintih sepanjang malam, iya kan? Aku sering mendengarnya,""Iya, besok-besok mommymu bukan hanya aku buat merintih tapi menjerit-jerit,"Mendengar jawaban Stanley, Damnatio yang masih dalam pengaruh alkohol langsung menarik jaket Stanley, kedua tangannya itu mencengkram leher Stanley."Apa kau bilang? Kau benar-benar laki-laki jahat, aku akan menembakmu!""Anak ini benar-benar pemabuk yang pa
Disaat berusaha untuk mengejar Damnatio, saat hendak meminta pada salah satu supir pribadinya justru Lexie dihalangi oleh kedua anggota group Limson yang stay didepan pintu utama rumah tersebut."Apa ini?""Maaf nona, tapi Tuan Dam meminta kami agar menahan anda di rumah! ini sudah larut malam, sebaiknya anda kembali masuk kedalam dan beristirahat!""Tidak bisa, dia marah padaku! Bahkan sangat marah, aku harus menjelaskan padanya!""Percuma saja nona, Tuan Dam tidak ingin diganggu untuk saat ini!"Percuma saja melawan karena tenaga Lexie tidak mungkin kuat menerobos kedua anggota group Limson bertubuh besar itu! Akhirnya Lexie pun pasrah dan kembali masuk kedalam rumah.Didalam kamarnya, Lexie tidak ada henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri dan merasa sangat bersalah pada Damnatio!"Aku harus bagaimana? Kak Dam pasti sangat membenciku sekarang, mommy! Iya, aku harus menelpon mommy!"Lexie pun mengambil handphone miliknya kemudian menelpon mommy Arabella, mommy Arabella yang baru saj
Dibawah sana kedua jari-jari Damnatio terus mengobok-obok bagian inti Lexie sementara satu tangannya lagi mulai menurunkan resleting celananya karena Damnatio sudah tidak sanggup lagi menahan gejolak nafsunya yang semakin meronta-ronta."Ah kak, sudah mau dimasukkan sekarang?""Ya, maafkan aku Lexie aku tidak akan membuatmu klimaks dengan jari-jariku, aku tidak sanggup lagi menahan birahiku sendiri!"Kedua jari itupun langsung dikeluarkan oleh Damnatio, dan detik selanjutnya ada pengganti yang bentuknya jauh lebih besar dan lebih panjang lagi ketimbang dua jari yang tadi memasuki miliknya, tubuh Lexie pun terhentak ketika lobak import yang berotot dan sudah sangat keras itu mulai ditekan semakin masuk kedalam lubangnya."Ouh ahhh Lexie, kau dapat merasakan milikku?""Yes ahh, kakak aku merasakannya ahhh terus kak sampai dalam,"Damnatio pun menekan habis lobak importnya hingga benar-benar mentok didalam sana, rasanya sungguh membuat Damnatio melayang-layang ke surga saat miliknya yang
Jari-jari tangan Damnatio memelintir-lintir kedua puting payudara Lexie yang sudah mengeras akibat terangsang oleh sentuhan-sentuhan yabg dilakukan oleh Damnatio, sambil kembali meraup bibir ranum Lexie jari-jari itu terus memainkan kedua puting Lexie hingga membuat tubuh Lexie meliuk-liuk keenakan.Seorang pelayan yang tadinya hendak membersihkan kaca-kaca di ruangan televisi yang letaknya menghadap langsung ke kolam renang, segera memalingkan wajahnya begitu tak sengaja melihat kegiatan yang tengah dilakukan oleh kedua majikannya didekat kolam renang.Buru-buru pelayan tersebut tidak jadi membersihkan kaca jendela yang berada disana, lalu pergi berlalu agar tidak menggangu kedua makhluk yang sama-sama tengah saling memberikan kenikmatan satu sama lain!"Beritahu semua pelayan agar tidak melakukan kegiatan apapun didekat kolam renang," ujar pelayan tadi pada sesama pelayan yang juga bekerja di rumah ini."Memang ada apa?""Pokoknya beritahu saja siapapun jangan ada yang mendekat kear
Saat tiba di kediaman mewahnya! Lexie buru-buru turun dari dalam mobil sementara mommy Arabella memutuskan untuk langsung melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya! Saking tidak sabarnya bertemu dengan Damnatio, Lexie berlarian masuk kedalam rumah berharap jika Damnatio sudah pulang dan menunggunya didalam kamar.Akan tetapi saat pintu kamarnya dibuka, tidak ada sosok Damnatio didalamnya karena masih penasaran Lexie pun mengelilingi rumah siapa tau Damnatio berada di ruangan lain."Nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang pelayan yang kebetulan berpapasan dengan Lexie."Apa Tuan Dam sudah pulang?""Belum nona, sejak tadi saya tidak melihat Tuan Dam!""Baiklah,"Padahal sudah sangat merindukan Damnatio tapi rupanya Damnatio belum juga tiba di rumah, Lexie kemudian membuka layar handphonenya dan tidak mendapati pesan atau telepon masuk dari laki-laki pujaannya itu."Bahkan sekedar mengirimkan pesan saja dia tidak! Dasar so sibuk!" umpatnya.Karena penasaran dengan keberadaan Damna