Namun saat Stanley sedang menikmati bagian inti Arabella dan mengamati lekuk tubuh yang selalu membuatnya candu itu! Stanley pun menyadari adanya luka bekas jahitan dibagian perut Arabella.Membuat Stanley perlahan-lahan melepaskan bagian inti Arabella, dipandanginya terus bekas luka jahitan tersebut oleh Stanley. Sementara Arabella kembali menaikkan celana dalamnya. Buru-buru Arabella merapihkan kembali pakaiannya bagian atas.Namun Stanley masih menduga-duga bekas jahitan seperti itu dia sedikit tau luka seperti orang habis melahirkan, secara dia pernah melihat kak Naura saat dulu dia selesai melakukan operasi melahirkan, belum lagi payudara Arabella yang saat dihisap mengeluarkan air susunya ini sangat tidak wajar.Pikiran buruk Stanley tentang Arabella yang bisa jadi sudah memiliki laki-laki pun mencuat dalam benaknya."Ara, maaf atas tindakanku yang terlalu memaksa,""Berhenti melakukan hal ini padaku, aku bukan lagi tawanan kamarmu Tuan!" menatap dengan kedua mata yang sudah ber
Keduanya masuk kedalam kamar mandi, Stanley melepaskan seluruh pakaian yang melekat ditubuhnya! Arabella pun hanya memandang bagaimana laki-laki tampan itu polos tanpa sehelai benangpun dihadapannya kali ini.Saat ini Stanley merasakan kesedihan yang sama dengan apa yang dirasakan oleh Arabella, meskipun melihat lekuk tubuh polos Arabella membuatnya sangat horny! Akan tetapi Stanley menahan diri untuk tidak melakukannya dulu.Begitu juga dengan Arabella, wanita mana yang tidak menginginkan belaian dari laki-laki bertubuh kekar seperti Stanley? Dusta, jika ada wanita yang tidak mau digagahi oleh laki-laki setampan Stanley, apalagi melihat otot-otot perut dan lengannya.Sosok laki-laki yang sungguh perkasa dan selalu bisa memancing Arabella hingga kesulitan menghadapi nafsunya saat ini. Hanya saja pikirannya tengah kacau dan tidak mau menumpahkan hasratnya disaat baby Dam belum ditemukan.Dibawah guyuran air shower tubuh keduanya mandi bersama, entah kenapa rasanya teramat sedih saat ta
Namanya juga makhluk bernama wanita, sanggup bila meluapkan kata-kata amarahnya tanpa titik ataupun koma, begitulah yang saat ini tengah dilakukan oleh Arabella pada Stanley. Luapan amarah yang selama ini sudah sangat ditutup rapat oleh Arabella, malah didobrak hingga terbuka oleh Stanley karena seolah-olah dia yang menjadi korban disituasi ini.Akhirnya meledaklah dengan dahsyat luapan amarah Arabella terhadap Stanley."Ingatkah kau Tuan? Dulu kau sangat takut aku hamil karena aku hanyalah anak dari pengkhianat group Limson yang kau tolong atau lebih tepatnya kau tawan untuk memuaskan nafsumu,""Ingatkah dulu kau membayar keperawananku? Kau anggap aku sangat rendah yang hanya pantas menerima uangmu tapi tidak dengan cintamu!"Semua ucapan Arabella membuat Stanley menarik dirinya kemasa itu kembali. Ya, Stanley memang tidak membalas cinta yang diutarakan oleh Arabella hanya karena Arabella berbeda kasta dengannya, Stanley mengingkari perasaannya sendiri hanya karena ingin isteri dari
Pemandangan ayah dan anak itu sukses membuat Momy Lindsey ikut bahagia karena akhirnya keduanya tidak lagi saling diam-diaman, semua berkat kehadiran Arabella dan Baby Dam hingga keluarga ini merasakan kebahagiaan yang luar biasa."Dad, lepas Dad! Ah shit, jika kau bukan ayahku sendiri sudah aku iris-iris tanganmu ini dad,""Kurang ajar, sebelum kau mengiris-iris tanganku ini, milikmu duluan yang aku iris-iris agar kau tersiksa seumur hidup tidak bisa melampiaskannya."Benar itu Dad, kebiri saja dia!" teriak Steiner."Iya sisakan seperempatnya saja Tuan besar!" kata Austin."Diam kalian! Awas saja kalian,"Akhirnya Dady Domanick pun melepaskan tangannya dari kuping Stanley kemudian keduanya pun saling berpelukan."Maafkan aku Dad, aku selalu membuatmu susah dan malu tapi kali ini aku janji itu tidak akan terjadi lagi!""Aku tau, kau memang anakku yang selalu membuatku darah tinggi tapi kau juga anak kesayangan Dady,"Membuat Steiner ikut maju untuk memeluk ayah dan saudara kembarnya i
Tiba-tiba yang keluar dari dalam ruangan ganti wanita adalah Stanley, barulah disusul oleh Arabella dibelakangnya dengan wajah yang menunduk menahan malu. Momy Lindsey yang melihat putranya itu keluar dari dalam ruangan ganti wanita, sangat paham apa yang sudah dilakukan oleh putranya itu didalam ruangan ganti."Stan, kau tau kan Ara itu belum lama melahirkan? Masa tidak bisa tahan dulu?""Iya mom, aku kelepasan tadi! Tapi hanya colek sedikit kok mom,""Benar Ara? Stan tidak memaksamu melakukan hal seperti itu kan?""Be-benar mom hanya mencolek saja!"Meskipun momy Lindsey tidak tau apa yang Stanley colek dari Arabella tapi setidaknya selagi Stanley tidak memaksa Arabella untuk memuaskannya, maka tidak masalah."Bagaimana, apa ada gaun dan jas yang kalian sukai?""Aku suka gaun ini mom,""Coba berputar Ra!" perintah momy Lindsey.Arabella pun berputar membuat gaun yang saat ini tengah dia coba terlihat sangat indah. Stanley yang melihat kecantikan Arabella berkali-kali lipat saat meng
Namun pada saat sudah bersiap-siap untuk menuju dermaga dan ikut kedalam pencarian Stanley, handphone Arabella pun berdering! Panggilan masuk dari Stanley.Sontak saja Arabella merasa sangat terkejut, bagaimana bisa Stanley menelponnya? Apakah dilaut ada sinyal?"Mom, Dad, ada telepon dari Stanley!" kata Arabella dengan wajah gugup menunjukkan layar handphonenya."Kok bisa?" tanya Dady Domanick."Cepat angkat dulu saja Ara!""Baik mom,"Dengan jantung yang berdetak kencang, Arabella pun mengangkat panggilan telepon tersebut."Halo, Stan,""Halo nona, selamat siang ini saya Tuan Sam,""Maaf tapi saya tidak mengenal anda Tuan Sam, dan kenapa handphone Stanley bisa ada di anda?"Momy Lindsey dan Dady Domanick terlihat bersemangat untuk mendengarkan pembicaraan Arabella dengan si penelepon."Iya ini kita kenalan dulu nona! Nama saya Smith, saya kebetulan sedang membawa kapal kecil ke dermaga dan melihat Tuan Stanley terjatuh ke laut, jadi saya selamatkan dia!""Jadi Stan selamat Tuan?" Di
Keduanya kemudian sama-sama mendekatkan wajah untuk sekedar melepas kerinduan, dan kecemasan yang tadi sempat melanda akibat Stanley yang dikira telah tiada.Namun pada saat hendak berciuman, suara momy Lindsey membuat keduanya kembali menjauh."Ara, Stan," panggil momy Lindsey sambil menghampiri."Shit, momy kenapa selalu menggangguku?" tanya Stanley."Kau ini kenapa? Mengganggumu bagaimana memang, awas ya jangan aneh-aneh Arabella itu belum boleh diapa-apakan!""Cih,""Ada apa mom?""Temani momy ke gedung untuk bertemu orang catering, ada menu tambahan yang ingin momy adakan di pernikahan kalian!""Baik mom,""Loh terus aku bagaimana Ara?""Sudah kau tidur saja Stan, Ara sibuk sama momy!"Arabella dan momy Lindsey pergi untuk mengurus banyak hal persiapan pernikahan Stanley dan Arabella, sementara babysitter ada di rumah kalau-kalau Dam rewel ditangan Opa Nick, tapi kenyataannya Opa Nick membuat baby Dam anteng ditimang-timang sambil dibacakan cerita, cerita tentang masa muda diriny
Tiba disalah satu rumah sakit! Stanley langsung mendaftarkan diri berkonsultasi dengan Dokter kandungan. Melihat antusias Stanley membuat Arabella tersenyum karena Stanley benar-benar terlihat semangat.Setelah dipersilahkan masuk kedalam ruangan Dokter, Stanley buru-buru menarik lengan Arabella kemudian membawa Arabella segera masuk kedalam ruangan tersebut."Silahkan duduk, Tuan nyonya!""Terimakasih Dok,"Arabella dan Stanley duduk didepan Dokter."Jadi, apa yang bisa saya bantu?""Begini Dok, istri saya ini kan sudah melahirkan dua bulan lebih yang lalu, apakah kamu sudah boleh saling mengutarakan rindu diatas ranjang?""Stan, aku malu," bisik Arabella.Akan tetapi Stanley seperti seseorang yang tidak memiliki rasa malu sedikitpun, semua dia lakukan demi memperoleh apa yang seharusnya dia peroleh sejak lama.Stanley merasa gelisah menunggu jawaban Ndari Dokter, saat ini Dokter pun memeriksa rekam medis milik Arabella, lalu setelah mendapatkan informasinya Dokter kembali fokus pada
Karena terlalu merindukan Damnatio membuat Lexie menjadi liar tidak terkendali seperti saat ini, leher Damnatio telah habis dihisapnya hingga meninggalkan jejak-jejak merah dileher Damnatio, pintu lift terbuka keduanya kemudian melangkah keluar dari dalam lift dengan Lexie yang terus menciumi dada bidang Damnatio!Jas serta kemeja milik Damnatio yang telah berhasil dilepaskan oleh Lexie itu pun dilempar begitu saja, kini keduanya berada dilantai sembilan hotel tersebut! Sebenarnya ada banyak kamar hotel disamping kanan dan kiri Lexie juga Damnatio, tapi entah kenapa keduanya justru memilih untuk tetap melanjutkan aksinya dilorong-lorong hotel.Lexie menjulurkan lidahnya untuk menjilati bagian atas tubuh Damnatio, puting Damnatio pun tak lepas dari incaran lidah Lexie yang meliuk-liuk disana!"Oughttt Lexie kau sangat liar, ah aku menyukai tingkah liarmu ini sayang!"Lidah Lexie terus menjilati tubuh Damnatio hingga turun kearea bawah, secepat kilat Lexie berjongkok kemudian meloloskan
Setelah semuanya siap, Stanley menggandeng Lexie untuk bertemu dengan Damnatio diatas altar yang telah disediakan, rasanya seperti baru kemarin mendengar tangisan kecil saat Lexie masih menjadi bayi tapi kini Stanley sudah harus mengantarkan putri angkatnya itu untuk dinikahi oleh Damnatio.Setidaknya Stanley dan Arabella merasa bersyukur karena Lexie dinikahi oleh putra kandung mereka, dengan begitu mereka yakin jika Damnatio tidak akan mungkin menyakiti Lexie! Damnatio adalah laki-laki terbaik Nyang dipilih Tuhan untuk mencintai Lexie selamanya.Langkah kaki Lexie dan Stanley semakin dekat dengan tempat dimana Damnatio berdiri menunggu kehadiran mereka, wajah cantik dan bersinar Lexie pun mulai semakin terlihat jelas dihadapan Damnatio! Gadis itu tersenyum malu ketika berjalan dengan seluruh pasang mata para tamu undangan yang tertuju melihat kecantikan wajah Lexie dan keindahan gaun super mahal miliknya.Damnatio terlihat menyelipkan senyum tipis dibibirnya, meskipun masih kesal ka
Setelah ditenangkan oleh Mommy Arabella akhirnya Lexie pun berhenti menangis."Hari ini kau ada syuting iklan, sebaiknya kau sarapan dulu agar ada tenaga!""Aku tidak nafsu makan mom, melihat sikap kak Dam seperti itu aku jadi malas makan dan syuting,""Dam itu hanya sedang marah sedikit padamu, nanti beberapa hari lagi juga marahnya hilang! Kau harus tau Dam meminta Mommy mempersiapkan pernikahan kalian secepatnya, dia meminta dengan konsep outdoor dipinggir pantai!" kata Mommy Arabella."Benarkah? Mommy tidak bohong kan?""Untuk apa Mommy bohong, Dam menginap disini untuk membicarakan hal itu dengan Mommy,"Lexie pun sampai senyum-senyum sendiri mendengar hal itu, ternyata dibalik sikap cuek Damnatio saat ini dia tidak goyah sedikitpun untuk segera menikahi Lexie, bahkan diam-diam meminta kedua orangtuanya untuk mempersiapkan pesta yang begitu menarik. Pikiran Lexie pun langsung melayang-layang sudah membayangkan bagaimana rasanya nanti ketika mengucap janji suci bersama Damnatio di
Dengan wajah yang ditekuk, bibir mengerucut dan kedua tangan yang bertolak pinggang! Lexie terlihat kesal dan gemas karena Damnatio tidak pernah mengangkat teleponnya setelah meninggalkan rumah begitu saja kemarin. Rasanya ingin sekali Lexie menerkam ketua mafia itu, akan tetapi Damnatio masih berlagak cuek dan malah melanjutkan sarapannya."Aku tidak mau ikut-ikutan, sayang aku berangkat ke markas sekarang ya!" kata Stanley."Aku antar kedepan Dad," kata mommy Arabella.Keduanya kemudian berdiri dari kursi lalu menghampiri Lexie, dikecupnya pipi Lexie kanan dan kirinya oleh Stanley dan Arabella."Putri Daddy yang malang, jika ada yang menjual stok kesabaran beli lah agar kau kuat menghadapinya!" kata Stanley."Dad, jangan seperti kompor cepat kedepan!" kata Arabella.Stanley dan Arabella pun pergi, hanya tinggal Lexie yang masih berdiri namun belum berkata-kata, Damnatio pun mengandalkan sudut matanya untuk melihat apakah Lexie sudah bergerak dari tempat dia berdiri, sampai dua menit
Damnatio mabuk cukup parah sehingga untuk berjalan saja dia sempoyongan padahal sudah dipapah oleh Daddy Stanley, mulut Damnatio pun terus berbicara aneh-aneh dan tidak mau diam sepanjang perjalanan didalam mobil."Kau tau kan Dad, aku sangat mencintai Lexie jadi aku tidak bisa marah padanya! Bagaimana jika kau saja yang aku marahi?""Apa kau ini Dam, memangnya aku salah apa sampai mau kau marahi? Ada-ada saja! Sudah tutup mulutmu!""Diam," teriak Damnatio.Membuat Stanley pun terkejut mendengar teriakan Damnatio."Kau harus aku marahi, kau itu kan laki-laki yang sering membuat mommyku merintih-merintih sepanjang malam, iya kan? Aku sering mendengarnya,""Iya, besok-besok mommymu bukan hanya aku buat merintih tapi menjerit-jerit,"Mendengar jawaban Stanley, Damnatio yang masih dalam pengaruh alkohol langsung menarik jaket Stanley, kedua tangannya itu mencengkram leher Stanley."Apa kau bilang? Kau benar-benar laki-laki jahat, aku akan menembakmu!""Anak ini benar-benar pemabuk yang pa
Disaat berusaha untuk mengejar Damnatio, saat hendak meminta pada salah satu supir pribadinya justru Lexie dihalangi oleh kedua anggota group Limson yang stay didepan pintu utama rumah tersebut."Apa ini?""Maaf nona, tapi Tuan Dam meminta kami agar menahan anda di rumah! ini sudah larut malam, sebaiknya anda kembali masuk kedalam dan beristirahat!""Tidak bisa, dia marah padaku! Bahkan sangat marah, aku harus menjelaskan padanya!""Percuma saja nona, Tuan Dam tidak ingin diganggu untuk saat ini!"Percuma saja melawan karena tenaga Lexie tidak mungkin kuat menerobos kedua anggota group Limson bertubuh besar itu! Akhirnya Lexie pun pasrah dan kembali masuk kedalam rumah.Didalam kamarnya, Lexie tidak ada henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri dan merasa sangat bersalah pada Damnatio!"Aku harus bagaimana? Kak Dam pasti sangat membenciku sekarang, mommy! Iya, aku harus menelpon mommy!"Lexie pun mengambil handphone miliknya kemudian menelpon mommy Arabella, mommy Arabella yang baru saj
Dibawah sana kedua jari-jari Damnatio terus mengobok-obok bagian inti Lexie sementara satu tangannya lagi mulai menurunkan resleting celananya karena Damnatio sudah tidak sanggup lagi menahan gejolak nafsunya yang semakin meronta-ronta."Ah kak, sudah mau dimasukkan sekarang?""Ya, maafkan aku Lexie aku tidak akan membuatmu klimaks dengan jari-jariku, aku tidak sanggup lagi menahan birahiku sendiri!"Kedua jari itupun langsung dikeluarkan oleh Damnatio, dan detik selanjutnya ada pengganti yang bentuknya jauh lebih besar dan lebih panjang lagi ketimbang dua jari yang tadi memasuki miliknya, tubuh Lexie pun terhentak ketika lobak import yang berotot dan sudah sangat keras itu mulai ditekan semakin masuk kedalam lubangnya."Ouh ahhh Lexie, kau dapat merasakan milikku?""Yes ahh, kakak aku merasakannya ahhh terus kak sampai dalam,"Damnatio pun menekan habis lobak importnya hingga benar-benar mentok didalam sana, rasanya sungguh membuat Damnatio melayang-layang ke surga saat miliknya yang
Jari-jari tangan Damnatio memelintir-lintir kedua puting payudara Lexie yang sudah mengeras akibat terangsang oleh sentuhan-sentuhan yabg dilakukan oleh Damnatio, sambil kembali meraup bibir ranum Lexie jari-jari itu terus memainkan kedua puting Lexie hingga membuat tubuh Lexie meliuk-liuk keenakan.Seorang pelayan yang tadinya hendak membersihkan kaca-kaca di ruangan televisi yang letaknya menghadap langsung ke kolam renang, segera memalingkan wajahnya begitu tak sengaja melihat kegiatan yang tengah dilakukan oleh kedua majikannya didekat kolam renang.Buru-buru pelayan tersebut tidak jadi membersihkan kaca jendela yang berada disana, lalu pergi berlalu agar tidak menggangu kedua makhluk yang sama-sama tengah saling memberikan kenikmatan satu sama lain!"Beritahu semua pelayan agar tidak melakukan kegiatan apapun didekat kolam renang," ujar pelayan tadi pada sesama pelayan yang juga bekerja di rumah ini."Memang ada apa?""Pokoknya beritahu saja siapapun jangan ada yang mendekat kear
Saat tiba di kediaman mewahnya! Lexie buru-buru turun dari dalam mobil sementara mommy Arabella memutuskan untuk langsung melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya! Saking tidak sabarnya bertemu dengan Damnatio, Lexie berlarian masuk kedalam rumah berharap jika Damnatio sudah pulang dan menunggunya didalam kamar.Akan tetapi saat pintu kamarnya dibuka, tidak ada sosok Damnatio didalamnya karena masih penasaran Lexie pun mengelilingi rumah siapa tau Damnatio berada di ruangan lain."Nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang pelayan yang kebetulan berpapasan dengan Lexie."Apa Tuan Dam sudah pulang?""Belum nona, sejak tadi saya tidak melihat Tuan Dam!""Baiklah,"Padahal sudah sangat merindukan Damnatio tapi rupanya Damnatio belum juga tiba di rumah, Lexie kemudian membuka layar handphonenya dan tidak mendapati pesan atau telepon masuk dari laki-laki pujaannya itu."Bahkan sekedar mengirimkan pesan saja dia tidak! Dasar so sibuk!" umpatnya.Karena penasaran dengan keberadaan Damna