Share

PERGI KE SALON

Penulis: Miss Kim
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-25 20:56:08

Hari ini Sindi mengajak Bella untuk pergi  ke salon. Dia akan melakukan perawatan diri sebelum menjadi pengantin. Sengaja mereka berangkat pagi hari karena cuaca saat ini sedang tidak bersahabat. Musim kemarau menyebabkan suhu udara menjadi sangat panas di siang hari dan hujan di sore hari. 

Bella sebenarnya tidak terlalu hobi melakukan perawatan salon. Selain pemborosan, Bella lebih suka perawatan sendiri di rumah. Tapi untuk hari ini dia menurut saja. Kata Sindi, ini keinginan Raffi. 

Sambil menunggu Sindi datang, Bella memandangi foto Raffa yang sekarang Bella jadikan wallpaper. Beberapa hari lalu Sindi mengirimkan padanya via e-mail. Itupun Bella harus merengek untuk mendapatkan foto itu. Sayangnya Raffa tidak mengizinkan Sindi memberikan kontaknya pada Bella. 

Rasanya Bella sudah sangat rindu pada Raffa. Dia  Sangat ingin berjumpa dengan lelaki itu.  Meskipun hanya satu menit saja tidak masalah. Lewat Sindi dia bilang, hanya akan menemui Bella saat gadis itu  telah resmi menjadi istrinya nanti. Sungguh pria yang manis. Dalam hitungan hari, Raffa sudah mampu membuat Bella benar-benar jatuh hati.

"Hoi! Lagi ngelamunin kak Raffa ya? Sampai-sampai aku di cuekin." Sindi datang membuyarkan lamunan gadis itu.

"Aku pengen ketemu Raffa, Sin. Rasanya kangen banget," keluh Bella pada sahabatnya itu. 

"Sabar dong, sebentar lagi kamu dan dia akan menikah. Setelah itu kemanapun kamu bisa selalu nempel sama kak Raffa," celoteh Sindi.

"Dih, baru beberapa hari bertemu ternyata kak Raffa berhasil gondol hati kamu ya, Bell?" Sindi terkekeh.

Bella juga sempat berfikir akan sulit, tapi ternyata dia bisa dengan mudahnya jatuh hati pada Raffa.

"Awalnya aku fikir aku nggak akan bisa secepat ini menerima Raffa, tapi ternyata, kelembutan Raffa membuat aku terkesan, Sin," curhat Bella. 

Siapa sih yang tidak jatuh hati pada cowok yang sesempurna Raffa? Bukan hanya tampan, tapi dia punya attitude yang baik dan juga lembut memperlakukan wanita. Bella saja langsung tersanjung dengan perlakuannya.

"Bagus dong, justru nanti mudah buat beradaptasi. biar nggak terlalu canggung setelah menikah,"

"Jelas masih canggung juga lah, Sin. Bagaimanapun Raffa masih orang asing, " protes Bella.Membayangkan satu atap bersama Raffa membuat dia merinding. Apalagi harus tidur di ranjang yang sama.

"Mana ada orang asing tapi udah bikin jatuh hati,"

ledek Sindi lagi.

"Iiih, kamu rese banget sih! Yuk ah berangkat, keburu siang. Nggak kasian apa calon pengantin dipanas-panasin." 

Bella dan Sindi bergegas menuju salon langganan keluarga Dirgantara. Semua biaya treatment mereka yang tanggung. Kata Sindi, Bella tinggal duduk manis dan menikmati perawatan di sana.

"Mbak, tolong ya kasih treatment full body buat calon kakak ipar aku ini. Inget ya, pakai produk yang paling bagus seperti biasa," ucap Sindi pada salah satu karyawati salon tersebut.

"Baik Mbak, silahkan masuk ke ruangan treatment kami," ujar si karyawati ramah.

Perawatan pertama yg Bella jalani adalah pijat. Setelah mengganti pakaiannya dengan kain, Bella diperintahkan tidur menelungkup pada sebuah tempat tidur khusus dengan aroma wangi yang menenangkan.

"Mbak calon istri mas Raffi, ya?"

tanya si mbak yang sepertinya sudah paham dengan semua anggota keluarga Dirgantara.

"Bukan Mbak, tapi saudara kembarnya. Namanya Raffa." Bella mencoba untuk menjelaskan.

"Saya baru tau mbak, kalau mas Raffi punya kembaran," kata si mbak.

Ternyata bukan cuma Bella yang baru tahu Raffi punya saudara kembar. Sesuai, sih. Raffa bilang dia sudah dari kecil tinggal di luar negeri. 

"Aku juga baru tau, Mbak. Setelah mau menikah ini," jawab Bella sekenanya.

"Mbak dijodohkan?" 

"Bisa dibilang bagitu, tapi aku sekarang sudah mencintainya, Mbak, " ucap Bella serius.

"Wah, pasti bahagia sekali ya Mbak, bisa dapet calon suami yang tampan. Pasti wajah saudara kembarnya mas Raffi sama tampannya sama dia. Kalau datang ke sini, kami semua betah sekali memandangi wajah mas Raffi, Mbak," cerita si mbak dengan bersemangat.

Wajar saja kalau banyak penggemar. Di sekolah dan kampusnya, Raffi memang digandrungi banyak gadis. Ada banyak gadis yang ingin mendekati Raffi sama seperti Bella, tetapi lelaki itu tidak pernah menanggapi. Hanya sekilas sebagai tanda ramah-tamah saja. 

"Sangat, Mbak. rasanya seperti mimpi. Aku do'akan semoga mbak dapat jodoh pria tampan ya,"

Si mbak mengaminkan doa Bella. Poin utama dari Bella jatuh cinta pada Raffa mungkin memang terletak pada ketampanan lelaki itu. Bella tidak munafik, dia memang pecinta lelaki tampan seperti wanita normal pada umumnya.

Saat ini hampir setiap detik Bella memikirkan Raffa. Seperti wafer, rindu yang dia rasakan sudah berlapis-lapis. Sekarang dia hanya bisa melihat wajah Raffa dari foto. Benar kata Dilan, rindu itu berat dan Bella hampir tidak kuat menahan rasa rindu itu.

"Bella, aku tau kamu kangen sama aku sekarang. Jangan baca pesanku sambil senyum, aku takut makin cinta sama kamu, maaf, aku terpaksa mengingkari kata-kataku sendiri untuk tidak menghubungimu via pesan. Raffa."

Akhirnya. Raffa mengirim pesan pada Bella. Gadis itu bahagia dan juga tidak bisa membaca pesan tersebut tanpa tersenyum. Bella sangat senang, ternyata Raffa di sana juga merindukan dia.

"Kamu curang, katanya aku nggak boleh chat kamu, ternyata kamu yang chat duluan."

Sambil tersenyum Bella membalas chat dari Raffa. akhirnya rindu ini sedikit berkurang. Tidak, itu semua justru menambah rasa rindunya pada pria tampan yang sebentar lagi resmi menjadi suami itu. 

"Jujur. Aku rasanya udah kangen banget sama kamu. Nunggu empat hari lagi rasanya lama."

Manisnya. Raffa sepertinya juga sedang kasmaran pada Bella. Pernikahan mereka hanya tinggal menghitung hari, tetapi kedua insan itu seakan tidak mampu menahan rasa rindu terlalu lama. 

"Sama, Raf. Aku rasanya pengen ketemu kamu.

Mungkin ini ujian buat kita." 

Aku tidak bisa berhenti mengembangkan senyum. Gadis itu benar-benar tidak bisa menyembunyikan binar bahagianya. 

"Kamu lagi apa sekarang?" 

Andra chat lagi. Dia ingin tahu, kegiatan apa yang sedang dilakukan oleh calon istrinya. 

"Spa, kata Anita biar jadi pengantin yang cantik nanti."

"Aku yakin, setelah spa pasti kecantikan kamu akan meningkat seribu persen. Jadi nggak sabar kamu jadi mempelai pengantin wanita. Pasti kamu akan seindah bidadari." 

Senyum Bella semakin lebar. 

"Sudahlah, jangan terus berkata manis. Aku capek tersenyum di sini." 

Sepanjang spa Bella terus saling berbalas pesan singkat dengan Raffa. Meskipun lelaki itu  tidak ada di sampingnya, Bella merasa Raffa ada. Saat ini Bella merasa sangat dicintai oleh lelaki itu. 

Setelah selesai nyalon, Bella dan Sindi lanjut belanja. Borong baju dan beberapa keperluan. Makan makanan favorit mereka, beli es krim  dan segala remeh temeh kebiasaan para gadis itu di hari libur.

Bab terkait

  • Antara Suami dan Ipar   HARI BAHAGIA

    Bella sekarang ada di depan cermin. Beberapa perias pengantin pilihan keluarga Dirgantara merias wajah gadis itu. Akhirnya hari yang Bella tunggu datang juga. Hari ini ijab qabul antara dia dan Raffa Dirgantara dilangsungkan. Momen yang mungkin tidak akan dia lupakan seumur hidup.Sindi mendampingi Bella sejak lepas subuh tadi. Katanya saat ini Raffa sedang melaksanakan peresmian ikatan sakral mereka di sebuah masjid yang letaknya tidak jauh dari rumah mereka.Setelah ijab qabul dilaksanakan, Raffa akan menjemput Bella untuk pelaksanaan resepsi."Saya terima nikah dan kawinnya, Bella Ananda dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai," Sindi memutar pesan suara kiriman Raffi.Artinya sekarang Bella sudah sah menjadi istri Raffa. Tiba-tiba jantung gadis itu berdegup lebih kencang. Bisa jadi, wajahnya akan pucat pasi jikatidak ditutupi make-up. Sejak semalam dia sudah tidak bisa tidur

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-06
  • Antara Suami dan Ipar   ROMANSA PENGANTIN BARU

    Raffa menggandeng Bella kembali ke kamar. Badan wanita itu terasa sakit semua. Resepsi adalah momen yang menyenangkan sekaligus melelahkan. Meskipun hanya duduk sambil berpose layaknya model, namun rasa lelah akan langsung mendera setelah acara berakhir."Biar aku gendong. Kamu pasti capek, kan?"kata Raffa sambil menutup pintu kamar sekaligus menguncinya.Tanpa menunggu jawaban Bella, Raffa mengangkat tubuh ramping wanita itu dan menurunkannya pelan di ranjang mereka. Bella bersyukur, dia bisa kembali merasakan nikmatnya merebahkan diri ke atas kasur. Hampir seluruh otot di tubuh Bella melemas, tidak kaku seperti tadi saat mereka berada di atas pelaminan."Aku mau mandi dulu sebentar, kamu ganti baju, gih. Sindu sudah membelikanmu banyak baju tidur. Ambil saja di situ." Raffa menunjuk sebuah lemari baju yang terletak di pojok kamar. Setelah itu dia berjalan ke arah kamar mandi. Sesaat kemu

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-09
  • Antara Suami dan Ipar   SEBUAH FAKTA BARU

    Bella terbangun saat cahaya matahari mulai menyelinap masuk menembus hordeng jendela kamarnya. Disebelah wanita itu ada Raffa sudah tidak ada. Tubuhnya masih polos tanpa sehelai benang tertutup selimut putih nan tebal. Segera dia menyingkap selimut itu dan menuju ke kamar mandi untuk mengecek apakah Raffa berada di sana atau tidak. Ternyata lelaki itu tidak ada di dalam ruangan sempit itu.Bella kemudian memutuskan untuk mandi, membersihkan dirinya dari sisa semalam. Setelah berganti pakaian dan sedikit merias wajah, dia segera turun ke lantai dasar. Suasana sepi. Tidak ada seorangpun di sana. Keluarga Dirgantara seakan tak tersisa. Di meja makan telah tersedia menu sarapan, tetapi itu tidak mampu menarik perhatian Bella."Selamat pagi, Non. Tuan berpesan, setelah Nona bangun harus segera sarapan," kata seorang asisten rumah tangga begitu ramah pada Bella. Ya, tentu saja Bella mengenal pekerja wanita itu. Dia sudah se

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-12
  • Antara Suami dan Ipar   SANGAT KECEWA

    Bella menarik tangan Sindi menuju taman rumah sakit. Dia sengaja memilih sebuah bangku yang terletak di ujung taman. Ada pohon rindang di atasnya. Angin bertiup sepoi-sepoi, membawa terbang sedikit rasa sakit yang masih ada di hati wanita itu."Sin, ada yang ingin aku tanyakan padamu, ini tentang kak Raffi. Tapi kamu harus janji, katakan semuanya dengan jujur," ucapnya mantap pada Sindi. Dia merasa pantas untuk mengetahui semuanya, tentang apa yang terjadi pada Raffi."Jadi, apa yang ingin kamu tanyakan, Bell? Aku siap menjawabnya." Sindi sudah menduga hal ini akan terjadi. Cepat atau lambat, kebenaran tentang apa yang terjadi pada Raffi pasti akan terbongkar."Sebenarnya, apa sakit kak Raffi semakin parah karena aku?" tanya Bella kemudian.Biarlah dia dibilang terlalu percaya diri, tetapi dia yakin kalimat yang baru saja dia ucapkan itu merupakan sebuah kebenaran."M

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-14
  • Antara Suami dan Ipar   BERI AKU KESEMPATAN

    Bella benar-benar kembali ke rumahnya. Masih sulit baginya untuk menerima kenyataan yang baru saja dia ketahui. Bella menyesal telah melewati malam pengantin bersama orang yang ternyata tidak pernah mencintainya. Setidaknya itu yang ada di pikiran Bella saat ini. Dia membenci pernikahan settingan itu. Apapun keadaan Raffi, Bella bisa menerima. Mengapa Raffi malah memberikan dia begitu saja pada kembarannya dengan alasan konyol. Bella tidak masalah meskipun Raffi penyakitan. Gadis itu memiliki perasaan yabg tulus. Lebih baik pernah memiliki, daripada harus berada dalam situasi aneh ini. Bella ingin merawat Raffi sebagai seorang kekasih. Rasa yang ada untuk Raffa telah lenyap begitu saja. Menguap seiring terbukanya rahasia besar yang ditutupi oleh seluruh keluarga Dirgantara. Bella masih tidak percaya, bagaimana bisa Raffa menidurinya, padahal dia mungkin tidak memiliki perasaan apapun, walau secara hukum Raffi memang suami Bella.&nb

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-16
  • Antara Suami dan Ipar   TOLONG, BAHAGIAKAN DIA

    Pagi ini Bella dijemput Raffa untuk menjenguk Raffi ke rumah sakit. Wajahnya terlihat begitu ceria. Lelaki itu memakai pakaian dengan sangat rapi. Bella mengakui kalau hari ini Raffa terlihat sangat tampan.Semalam, setelah obrolan panjang itu Raffa memutuskan untuk kembali ke rumah keluarga Dirgantara. Dia memberi Bella kesempatan untuk memenangkan diri."Sudah siap?" tanya Raffa pada Bella diiringi senyum yang menawan."Sudah, Raf. Yuk." Bella berjalan ke arah mobil Raffa dan masuk. Lelaki itu mengikuti langkahnya, membukakan pintu mobil untuk Bella dan berlari kecil menuju ke sisi yang lain. Sekarang Raffa sudah berada di dalam mobil, tepat di samping Bella.Lagu Jaz yang berjudul Dari Mata mengiringi perjalanan mereka. Keduanya tampak menikmati lagu romantis tersebut.Sepanjang perjalanan Raffa memutar lagu itu. Bella merasa aneh, mengapa d

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-16
  • Antara Suami dan Ipar   APA AKU BOLEH TINGGAL DI SINI?

    Karena berputar-putar setelah pulang dari rumah sakit, akhirnya mereka sampai di rumah Bella hampir tengah malam. Saat tiba di sana, tiba-tiba listrik padam. Bella memiliki pbobia gelap. Saat keadaan gelap dan dia sendirian biasanya dada wanita itu akan terasa sesak dan sulit bernapas."Raffa, aku phobia gelap. Aku tidak akan bisa tidur," keluhnya. Bella terlihat mulai panik."Bagaimana kalau aku menemani kamu tidur? Aku nggak akan ngapa-ngapain kamu, kok. Aku hanya ingin menenangkan kamu," kata Raffa meyakinkan Bella. Dia tidak punya pilihan.Bella berfikir dahulu hingga beberapa saat. Benar juga, Raffa suaminya. Memang ada kemungkinan dia akan mau melukai Bella? Walaupun terjadi sesuatu, bukankah memang dia berhak melakukannya?"Boleh, Raf. Ayo masuk." Bella menggandeng erat tangan Raffa.Tentu saja setelah memarkirkan mobil di garasi. Mereka berdua masuk ke kamar Bella d

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-16
  • Antara Suami dan Ipar   BELANJA DI SUPERMARKET

    Karena sudah memutuskan untuk tinggal bersama, Bella dan Raffa berniat belanja beberapa kebutuhan rumah, terutama bahan makanan. Stok di rumah Bella sudah menipis, terlebih mereka akan membutuhkan lebih banyak mulai sekarang."Ini kartu ATM buat untuk kamu. Kodenya 121314, kamu boleh pakai untuk belanja apapun sesukamu, Bella" Raffa menyodorkan kartu berwarna biru kepada istrinya."Mas, jangan berlebihan. Aku masih punya tabungan kok." Bella mencoba untuk menolak pemberian Raffa dengan halus."Ini kewajiban aku, loh. Aku ini suamimu yang harus memberimu nafkah. Jadi tolong di terima, ya." Raffa memaksa Bella untuk menerima pemberiannya."Baiklah, aku terima. Terimakasih, Mas." Bella memasukkan kartu itu ke dalam dompet. Raffa tersenyum sumringah. Dia tampak sangat bahagia wanita itu menghargai pemberiannya.Lalu lelaki itu menggandeng Bel

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-18

Bab terbaru

  • Antara Suami dan Ipar   MENCOBA UNTUK YAKIN

    Sejak insiden antara Raffa, Bella, dan Raffi terungkap kemarin, Bella belum pernah lagi datang ke rumah keluarga Dirgantara. Terakhir Bella ke sana saat mengambil koper dan melihat isi kamar Raffi.Hari ini Bella dan Raffa mau berkunjung ke kediaman keluarga Dirgantara, yang tidak lain adalah rumah orang tua mereka. Bella dibantu Raffa memasak beberapa menu favorit keluarga. Sesampainya di sana, mama dan papa Raffa menyambut mereka dengan hangat. Sindi memeluk Bella erat."Aku fikir kamu masih marah gara-gara kejadian kemarin, Bell," ujar Sindi saat kami sama-sama menyiapkan makan siang di dapur."Aku sudah belajar menerima kenyataan, Sin. Lagipula Raffa selalu perhatian danbaik sama aku," katanya sambil menata piring di meja makan."Alhamdulillah, aku seneng banget dengernya, Bell. Kak Raffa memang baik. Dia orang yang bertanggung jawab dan tulus. Aku yakin dia bisa bahagiain kamu kok.

  • Antara Suami dan Ipar   BELANJA DI SUPERMARKET

    Karena sudah memutuskan untuk tinggal bersama, Bella dan Raffa berniat belanja beberapa kebutuhan rumah, terutama bahan makanan. Stok di rumah Bella sudah menipis, terlebih mereka akan membutuhkan lebih banyak mulai sekarang."Ini kartu ATM buat untuk kamu. Kodenya 121314, kamu boleh pakai untuk belanja apapun sesukamu, Bella" Raffa menyodorkan kartu berwarna biru kepada istrinya."Mas, jangan berlebihan. Aku masih punya tabungan kok." Bella mencoba untuk menolak pemberian Raffa dengan halus."Ini kewajiban aku, loh. Aku ini suamimu yang harus memberimu nafkah. Jadi tolong di terima, ya." Raffa memaksa Bella untuk menerima pemberiannya."Baiklah, aku terima. Terimakasih, Mas." Bella memasukkan kartu itu ke dalam dompet. Raffa tersenyum sumringah. Dia tampak sangat bahagia wanita itu menghargai pemberiannya.Lalu lelaki itu menggandeng Bel

  • Antara Suami dan Ipar   APA AKU BOLEH TINGGAL DI SINI?

    Karena berputar-putar setelah pulang dari rumah sakit, akhirnya mereka sampai di rumah Bella hampir tengah malam. Saat tiba di sana, tiba-tiba listrik padam. Bella memiliki pbobia gelap. Saat keadaan gelap dan dia sendirian biasanya dada wanita itu akan terasa sesak dan sulit bernapas."Raffa, aku phobia gelap. Aku tidak akan bisa tidur," keluhnya. Bella terlihat mulai panik."Bagaimana kalau aku menemani kamu tidur? Aku nggak akan ngapa-ngapain kamu, kok. Aku hanya ingin menenangkan kamu," kata Raffa meyakinkan Bella. Dia tidak punya pilihan.Bella berfikir dahulu hingga beberapa saat. Benar juga, Raffa suaminya. Memang ada kemungkinan dia akan mau melukai Bella? Walaupun terjadi sesuatu, bukankah memang dia berhak melakukannya?"Boleh, Raf. Ayo masuk." Bella menggandeng erat tangan Raffa.Tentu saja setelah memarkirkan mobil di garasi. Mereka berdua masuk ke kamar Bella d

  • Antara Suami dan Ipar   TOLONG, BAHAGIAKAN DIA

    Pagi ini Bella dijemput Raffa untuk menjenguk Raffi ke rumah sakit. Wajahnya terlihat begitu ceria. Lelaki itu memakai pakaian dengan sangat rapi. Bella mengakui kalau hari ini Raffa terlihat sangat tampan.Semalam, setelah obrolan panjang itu Raffa memutuskan untuk kembali ke rumah keluarga Dirgantara. Dia memberi Bella kesempatan untuk memenangkan diri."Sudah siap?" tanya Raffa pada Bella diiringi senyum yang menawan."Sudah, Raf. Yuk." Bella berjalan ke arah mobil Raffa dan masuk. Lelaki itu mengikuti langkahnya, membukakan pintu mobil untuk Bella dan berlari kecil menuju ke sisi yang lain. Sekarang Raffa sudah berada di dalam mobil, tepat di samping Bella.Lagu Jaz yang berjudul Dari Mata mengiringi perjalanan mereka. Keduanya tampak menikmati lagu romantis tersebut.Sepanjang perjalanan Raffa memutar lagu itu. Bella merasa aneh, mengapa d

  • Antara Suami dan Ipar   BERI AKU KESEMPATAN

    Bella benar-benar kembali ke rumahnya. Masih sulit baginya untuk menerima kenyataan yang baru saja dia ketahui. Bella menyesal telah melewati malam pengantin bersama orang yang ternyata tidak pernah mencintainya. Setidaknya itu yang ada di pikiran Bella saat ini. Dia membenci pernikahan settingan itu. Apapun keadaan Raffi, Bella bisa menerima. Mengapa Raffi malah memberikan dia begitu saja pada kembarannya dengan alasan konyol. Bella tidak masalah meskipun Raffi penyakitan. Gadis itu memiliki perasaan yabg tulus. Lebih baik pernah memiliki, daripada harus berada dalam situasi aneh ini. Bella ingin merawat Raffi sebagai seorang kekasih. Rasa yang ada untuk Raffa telah lenyap begitu saja. Menguap seiring terbukanya rahasia besar yang ditutupi oleh seluruh keluarga Dirgantara. Bella masih tidak percaya, bagaimana bisa Raffa menidurinya, padahal dia mungkin tidak memiliki perasaan apapun, walau secara hukum Raffi memang suami Bella.&nb

  • Antara Suami dan Ipar   SANGAT KECEWA

    Bella menarik tangan Sindi menuju taman rumah sakit. Dia sengaja memilih sebuah bangku yang terletak di ujung taman. Ada pohon rindang di atasnya. Angin bertiup sepoi-sepoi, membawa terbang sedikit rasa sakit yang masih ada di hati wanita itu."Sin, ada yang ingin aku tanyakan padamu, ini tentang kak Raffi. Tapi kamu harus janji, katakan semuanya dengan jujur," ucapnya mantap pada Sindi. Dia merasa pantas untuk mengetahui semuanya, tentang apa yang terjadi pada Raffi."Jadi, apa yang ingin kamu tanyakan, Bell? Aku siap menjawabnya." Sindi sudah menduga hal ini akan terjadi. Cepat atau lambat, kebenaran tentang apa yang terjadi pada Raffi pasti akan terbongkar."Sebenarnya, apa sakit kak Raffi semakin parah karena aku?" tanya Bella kemudian.Biarlah dia dibilang terlalu percaya diri, tetapi dia yakin kalimat yang baru saja dia ucapkan itu merupakan sebuah kebenaran."M

  • Antara Suami dan Ipar   SEBUAH FAKTA BARU

    Bella terbangun saat cahaya matahari mulai menyelinap masuk menembus hordeng jendela kamarnya. Disebelah wanita itu ada Raffa sudah tidak ada. Tubuhnya masih polos tanpa sehelai benang tertutup selimut putih nan tebal. Segera dia menyingkap selimut itu dan menuju ke kamar mandi untuk mengecek apakah Raffa berada di sana atau tidak. Ternyata lelaki itu tidak ada di dalam ruangan sempit itu.Bella kemudian memutuskan untuk mandi, membersihkan dirinya dari sisa semalam. Setelah berganti pakaian dan sedikit merias wajah, dia segera turun ke lantai dasar. Suasana sepi. Tidak ada seorangpun di sana. Keluarga Dirgantara seakan tak tersisa. Di meja makan telah tersedia menu sarapan, tetapi itu tidak mampu menarik perhatian Bella."Selamat pagi, Non. Tuan berpesan, setelah Nona bangun harus segera sarapan," kata seorang asisten rumah tangga begitu ramah pada Bella. Ya, tentu saja Bella mengenal pekerja wanita itu. Dia sudah se

  • Antara Suami dan Ipar   ROMANSA PENGANTIN BARU

    Raffa menggandeng Bella kembali ke kamar. Badan wanita itu terasa sakit semua. Resepsi adalah momen yang menyenangkan sekaligus melelahkan. Meskipun hanya duduk sambil berpose layaknya model, namun rasa lelah akan langsung mendera setelah acara berakhir."Biar aku gendong. Kamu pasti capek, kan?"kata Raffa sambil menutup pintu kamar sekaligus menguncinya.Tanpa menunggu jawaban Bella, Raffa mengangkat tubuh ramping wanita itu dan menurunkannya pelan di ranjang mereka. Bella bersyukur, dia bisa kembali merasakan nikmatnya merebahkan diri ke atas kasur. Hampir seluruh otot di tubuh Bella melemas, tidak kaku seperti tadi saat mereka berada di atas pelaminan."Aku mau mandi dulu sebentar, kamu ganti baju, gih. Sindu sudah membelikanmu banyak baju tidur. Ambil saja di situ." Raffa menunjuk sebuah lemari baju yang terletak di pojok kamar. Setelah itu dia berjalan ke arah kamar mandi. Sesaat kemu

  • Antara Suami dan Ipar   HARI BAHAGIA

    Bella sekarang ada di depan cermin. Beberapa perias pengantin pilihan keluarga Dirgantara merias wajah gadis itu. Akhirnya hari yang Bella tunggu datang juga. Hari ini ijab qabul antara dia dan Raffa Dirgantara dilangsungkan. Momen yang mungkin tidak akan dia lupakan seumur hidup.Sindi mendampingi Bella sejak lepas subuh tadi. Katanya saat ini Raffa sedang melaksanakan peresmian ikatan sakral mereka di sebuah masjid yang letaknya tidak jauh dari rumah mereka.Setelah ijab qabul dilaksanakan, Raffa akan menjemput Bella untuk pelaksanaan resepsi."Saya terima nikah dan kawinnya, Bella Ananda dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai," Sindi memutar pesan suara kiriman Raffi.Artinya sekarang Bella sudah sah menjadi istri Raffa. Tiba-tiba jantung gadis itu berdegup lebih kencang. Bisa jadi, wajahnya akan pucat pasi jikatidak ditutupi make-up. Sejak semalam dia sudah tidak bisa tidur

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status