Share

40. Melihat Langit yang Sama

"Jadi pacar bohongan aku!"

"Nggak. Maaf Violla. Aku sudah punya pacar. Mohon maaf aku tidak bisa bantu kamu dalam hal ini. Dan dengan tidak mengurangi rasa hormat, ini tidak sangkut pautnya dengan kejadian ini. Jika ingin minta uang kamu dikembalikan dua kali lipat, aku bisa menyanggupinya sekarang," Stanley berkata tegas untuk ini. Tanpa perlu berpikir untuk kedua kalinya.

"Oke, kalau nggak mau. Aku viralkan kafe kamu,"

"Silakan saja. Saya tidak takut. Dan perlu kamu ketahui, kerikil itu tidak seberapa adanya dibandingkan kesetiaan saya pada pacar saya,"

"Dasar bocil!"

"Apa kamu bilang?"

"Nggak. Aku cuman bilang kamu bocil. Jangan mentang-mentang kamu udah jadi pengusaha muda, lalu kamu bisa sombong seperti ini. Lihatlah suatu saat nanti kamu akan membutuhkan aku,"

"Aku nggak salah dengar? Siapa yang bocil disini? Cuman karena kerikil aja, buat heboh satu kafe. Itu apa namanya? Pengunjung saya itu sudah tahu kafe ini seperti apa dan bagaimana. Dan perlu kamu tahu, dari awal dibukanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status