Share

127. Berakhirnya Persahabatan

Aroma semerbak bubuk kopi langsung tercium saat Ananta mendorong pintu masuk. Terdengar juga beberapa konsumen mulai berbincang, suara mereka bertimpakan melewati telinga Ananta. Dari sejak awal kedatangannya ke hotel, kedai kopi ini sudah menarik perhatiannya. Kedai berlantai satu yang dibangun dengan kayu bukan beton. Masih berdiri kokoh di antara area perkantoran yang gedungnya menjulang tinggi.

Gracia mengikutinya dari belakang. Aroma kopi yang dihasilkan dari racikan si barista sungguh menarik minatnya. Kedai kopi klasik namun tidak dengan barista dan kasirnya. Semuanya adalah pria muda yang mungkin saja masih menempuh perkuliahan atau baru saja lulus. Kedai ini memang sudah menarik kekagumannya sejak ia pertama kali menginjak ke Jakarta 2 tahun yang lalu. Namun, baru sekarang ia bisa kesini, bersama dengan orang yang sekarang telah masuk daftar hitamnnya.

"Mas, aku pesan morning tea satu ya," ujar Ananta kepada kasir. "Kamu mau pesan apa?" Ananta menoleh ke arah G
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status