Share

105. Mabuk di Kedai Koopi

"Kamu ada masalah? Ini air hangat. Mana tahu bisa meredakan rasa mabuk," Stanley telah mengganti bajunya. Untung saja dia menyimpan baju ekstra di kedai. Ada kalanya ia harus lembur untuk mencoba resep baru.

"Sudah kubilang aku nggak mabuk,"

"Iya. Oke. Kalau nggak mabuk. Kenapa? Teler?"

"Iiih, udah ah. Pergi sana. Aku mau sendiri dan mana kopi Americano? Aku ngggak mau air putih,"

"Oke. Oke. Setelah kamu habiskan air putih itu, kamu baru boleh minum kopi,"

"Sok ngatur banget sih. Papa Mama aja nggak peduli apa aku udah makan apa belum,"

"Aku nggak sok ngatur sih, tetapi lebih tepatnya menghindari kamu agar tidak muntah lagi setelah meminum kopi, bisa rusak nih kedai."

"Ooh, ada udang di balik batu rupanya,"

"Iya dong. Sekalipun aku nggak bermaksud peduli terhadapmu. Kan kita bukan teman,"

"Iya, ya. Kita bukan teman. Untuk apa saling peduli ya?" Violla menunduk. Ia memundurkan badannya, menggeser tubuhnya. Supaya punggungnya bisa beristirahat.

"Iyap. Tetapi kenapa aku merasa ada yang sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status