Dia menanyakan hal yang tepat sehingga Harvey hanya bisa diam."Meski aku tahu kalau kamu dulu ditipu oleh adikmu, tapi kejadian di Kediaman Bennett itu nyata, dan kejadian yang menyakitiku juga nyata. Adegan waktu kamu mematahkan pergelangan tanganku untuk melindungi adikmu masih jelas dalam ingatanku.""Seli, maafkan aku.""Semua hal ini adalah hambatan antara kita. Maaf, aku nggak bisa melupakan dendam lama ini dan mencintaimu lagi."Hari ini Selena berbicara dengan tenang tanpa memancing emosi seperti sedang bercakap-cakap dan mengenang masa lalu dengan teman lama."Kita sudah nggak mungkin bersama lagi, jadi kenapa nggak melepaskan dengan baik-baik? Melanjutkan hubungan hanya akan mengulangi kesalahan dan memperbesar lukaku dan bahkan anak-anak."Harvey tidak bisa membantah setiap kalimat Selena. Dia berkata dengan murung, "Aku ingin bertemu dengan anak-anak.""Nggak usah. Aku memberi tahu mereka kalau ayah mereka sudah mati. Kalau nggak bisa memberikan kasih sayang, lebih baik ng
Melihat Selena diam, Harvey berkata lagi, "Aku sudah banyak menyakitimu di masa lalu. Kalau kamu bersikeras untuk berpisah denganku, aku juga nggak bisa berbuat apa-apa. Tapi selain sebagai mantan suamimu, aku juga adalah ayah dari dua anak kita. Meski kamu mengajukan gugatan, aku masih bisa mendapatkan hak asuh atau hak untuk mengunjungi anak-anak kita. Apa menurutmu adil kalau kamu memutuskan untuk mencabut semua hakku hanya dengan satu kalimatmu?"Saat Harvey mengucapkan ini, ekspresi Selena berubah drastis. "Kamu mau merebut anakku?"Kalau mereka benar-benar berurusan di pengadilan, Selena pasti tidak bisa mengalahkan Harvey dalam hal keuangan. Wajah Selena mulai kehilangan ketenangannya."Seli, jangan khawatir. Aku cuma memberikan perumpamaan, bukan ingin merebut hak asuh anakmu." Harvey segera menenangkan Selena."Aku cuma ingin memberitahumu kewajiban yang harus kamu lakukan. Aku juga punya tanggung jawab untuk melindungimu dan anak-anak. Kamu bisa memulihkan diri dengan tenang
Hujan salju makin deras sehingga Harvey mengurangi kecepatan mobilnya.Mereka diikuti oleh beberapa mobil di belakang mereka sehingga menciptakan pemandangan yang indah di malam bersalju ini.Di malam musim dingin, orang jarang keluar karena perayaan tahun baru. Tergantung lampu kecil berwarna-warni di mana-mana. Dunia menjadi tenang dan lembut.Keheningan di dalam mobil membuat Harvey tidak bisa mengatakan apa-apa.Selena melihat pemandangan di luar jendela. Entah apa yang dipikirkannya.Harvey memperlambat kecepatannya karena mereka akan segera berbelok.Tepat pada saat ini, mobil lain dari jalan yang berbeda melaju dengan cepat dan langsung menabrak mobil Harvey.Kejadian yang tiba-tiba ini membuat Harvey segera memutar setir mobilnya ke arah trotoar untuk menghindari mobil itu.Reaksinya memutar setir sudah cukup cepat, tetapi mobil itu masih sempat menabrak tepi kabinnya.Mobil yang menabrak mobil Harvey dengan sangat keras adalah sebuah truk barang berukuran sedang.Ada toko kaca
Tidak lama kemudian, Alex datang menerobos suara tembakan itu dengan berani. Saat dia melihat pemandangan yang mengerikan ini, dia terkejut. "Tuan Harvey!"Harvey merasa sangat kesakitan. Keringat dingin mengalir di seluruh kepalanya, bibirnya pucat, tetapi dia masih berkata, "Selamatkan Seli duluan."Pintu penumpang depan terjepit di dinding dan tidak bisa dibuka, sementara di sebelah kiri ada truk besar.Alex hanya bisa masuk sedikit demi sedikit melalui kaca depan mobil yang pecah. "Tuan Harvey, bertahanlah sebentar lagi."Selena gemetar saat mengusap wajah Harvey dan air mata mengalir deras.Harvey tersenyum lemah kepadanya. "Seli, kamu benar. Sepertinya aku harus mengembalikan nyawaku padamu.""Aku nggak takut mati, tapi takut kalau aku mati, nggak ada lagi yang akan melindungimu dan anak-anak kita. Maaf, selama ini aku nggak bisa menjadi seorang ayah dan suami yang baik, membuat kalian menderita, dan membuatmu terluka, uhuk ... "Dia batuk dan mulutnya mulai berdarah.Meski nyawa
Selena tidak tahu apa golongan darah Harvey. Alex menjelaskan, "Tuan Harvey punya golongan darah P1 yang sangat langka."Setelah mendengar ini, Selena hampir saja pingsan di tempat.Dia adalah seorang dokter, tentu saja dia tahu seberapa langka jenis darah ini.Sistem golongan darah P adalah sistem golongan darah yang berbeda dengan ABO dan RH. Sistem golongan darah P terdiri dari P1, P2, P1k, P2k, dan p.Golongan darah yang umum adalah P1 dan P2, sementara tiga yang lainnya lebih langka lagi.Namun, sulit menemukan darah tipe P, sementara luka yang diderita Harvey membutuhkan transfusi darah dalam jumlah besar, jadi kemungkinan besar tidak akan cukup."Kenapa bisa seperti ini ... "Selena mundur satu langkah. Kalau Alex tidak menopangnya, dia pasti langsung jatuh karena kakinya lemas.Kalau tahu hasilnya seperti ini, lebih baik dia saja yang terluka."Jangan terlalu khawatir, Nyonya. Kondisi fisik Tuan Harvey selalu sangat baik, dia pasti akan baik-baik saja. Kalau semua pecahan itu t
Alex segera mencari seseorang untuk membalut luka Selena. Semua pikiran Selena saat ini tertuju pada Harvey, dia tidak merasakan sakit sama sekali.Pintu ruang operasi terbuka dan Michelle keluar.Dia terlihat gagah perkasa saat masuk, tetapi bibirnya bahkan berwarna pucat saat keluar, dan harus ditopang oleh seseorang.Dia pasti sudah kehilangan lebih dari 100 mililiter darah, makanya dia menjadi lemah.Saat Michelle datang, dia tidak menyadari keberadaan Selena karena terlalu terburu-buru. Sementara sekarang, dia memperhatikan Selena dan Selena juga sedang memperhatikannya.Dia langsung mengenali Selena.Orang yang selalu ada di hati Harvey.Michelle juga tahu apa yang terjadi melalui operasi yang baru saja dilakukan. Dengan kemampuan Harvey, dia selalu bisa menemukan tempat berlindung dalam setiap situasi.Meski terluka, dia pasti tidak akan membiarkan dirinya terluka separah itu.Hampir seluruh punggungnya terluka parah, jadi hanya ada satu jawaban.Dia sedang melindungi orang lain
Kejadian malam ini terlalu tiba-tiba sehingga Chandra sibuk menangani dampaknya.Hanya ada Alex di sisi Selena.Selena melepaskan jaket bulu tebalnya waktu di dalam mobil sehingga sekarang hanya mengenakan sweter tipis.Tidak ada pemanas di lorong rumah sakit, sementara angin dingin bertiup dengan dingin.Selena teringat pada malam beberapa tahun yang lalu saat dia berdiri di tengah angin dingin sambil menunggu Harvey.Alex juga bukan orang yang sangat perhatian. Dia hanya merasa kalau siluet Selena terlihat agak kasihan.Terutama setiap petugas medis yang datang dengan tergesa-gesa, mereka berkata seolah sengaja mengganggu Selena, "Awas, jangan menghalangi jalan."Padahal tempat dia berdiri tidak menghalangi jalan. Mereka mengganggunya karena tidak suka melihatnya.Kalau bukan karena menyelamatkannya, Harvey tidak mungkin terluka separah ini.Di mata mereka, Selena hanya menjadi beban bagi Harvey.Alex adalah orang yang rendah hati dan selalu memperhatikan perasaan orang lain. Ditamba
Setelah beberapa jam operasi, semua pecahan kaca di tubuh Harvey sudah diambil.Dia hanya bisa berbaring sejenak.Orang biasa akan menggunakan obat bius saat mengalami luka seperti ini, tetapi dia berhasil bertahan tanpa menggunakan obat bius.Beberapa jam ini seperti neraka baginya.Dia harus tetap sadar agar bisa langsung melihat Selena.Michelle segera menghampirinya. "Kak Owen, Kakak baik-baik saja, 'kan?"Harvey menempatkan dagunya di atas punggung tangan yang saling bertumpuk. Seluruh tubuhnya sudah kehabisan tenaga dan berkeringat dingin karena rasa sakit yang dialaminya.Dia sudah hampir pingsan, tetapi setelah pintu dibuka, dia tetap berusaha melihat ke arah pintu dengan semangat yang tersisa.Orang yang pertama kali dilihatnya adalah Selena, bukan Michelle.Tanpa menghiraukan sapaan dari Michelle, dia berteriak lemah, "Seli."Selena mendekat perlahan. Harvey mengulurkan tangannya dan Selena menggenggamnya.Telapak tangan Harvey tidak lagi kering. Masih ada keringat yang belum