Pernyataan Sandy terdengar sempurna pada awalnya, tetapi Selena merasa curiga. Ini bukan 6 juta atau 60 juta, melainkan 600 miliar.Selain itu, tidak ada yang tahu berapa harga yang akan tercapai pada hari itu, jadi dia pasti akan meminjam uang lebih dari 600 miliar.Keluarga Lewis lumayan kaya karena dia berasal dari keluarga medis yang terkenal, tetapi dia mungkin mengeluarkan beberapa ratus miliar sebagai modal bergerak dengan mudah.Apalagi dia hanyalah temannya, bukan kekasihnya.Apa dia punya cara untuk mencari tentara bayaran?Bukan berarti Lewis tidak bisa melakukannya, hanya saja orang sepertinya tidak terlalu mungkin melakukan hal seperti itu.Namun, selain Lewis, siapa lagi yang bisa membantunya?Tidak mungkin Harvey, 'kan?Begitu Selena memikirkan ini, dia tahu jelas kalau pria itu masih ada di Afrika. Dia tidak mungkin bisa datang secepat itu.Meski itu benar-benar Harvey, dia itu pasti sudah membawanya pergi. Mana mungkin dia membiarkan dirinya dan anaknya di luar?"Ya, s
Lewis menghela napas. "Aku nggak bisa menang darimu. Aku akan mengirimkannya ke kamu nanti. Pikirkan dulu dengan baik.""Saya sudah memutuskannya, Dokter Lewis, terima kasih banyak atas bantuanmu selama setahun ini," kata Selena dengan tulus.Kalau bukan karena Lewis, dia tidak akan sampai ke titik ini hari ini, dan dia tidak akan pernah bertemu dengan putrinya.Dibandingkan dengan kehidupan tanpa harapan sebelumnya, dia sudah mendapatkan kejutan tak terduga.Lewis merasa bingung dan tidak tahu bagaimana menjelaskannya, jadi dia hanya mengangguk dan berkata, "Nggak perlu berterima kasih padaku. Sebenarnya aku juga nggak melakukan apa-apa. Intinya, kamu harus hati-hati, ya."Setelah menutup telepon, tangan Lewis penuh dengan keringat.Abel segera mendekatkan kepalanya. "Gimana? Selena nggak mencurigai Kakak, 'kan?""Kedengarannya nggak, sih. Soalnya selain aku, dia nggak bisa membayangkan siapa lagi yang bisa membantunya."Abel menghela napas dengan putus asa. "Aku merasa sangat bersala
Senyuman Alex menghilang. "Apa Tuan Harvey takut dia bakal balas dendam pada Tuan?""Dia sudah tahu identitasku melalui Selena. Menurutmu, apa dia akan menahan diri setelah aku menghancurkan kapalnya? Dia juga akan menyerang kelemahanku.""Kelemahan Tuan Harvey adalah nyonya, jadi dia akan menyerang nyonya."Harvey menatap tajam. "Waktu itu aku menikahinya secara diam-diam karena takut saat identitasku terbongkar, itu akan menyebabkan masalah baginya. Tapi pada akhirnya, meski aku berusaha untuk menjaga rahasia itu, Selena tetap ketahuan, dan akhirnya menjadi target orang lain. Selain musuhnya sendiri, identitasku akan menjadi ancaman terbesarnya.""Jadi apa yang harus kita lakukan, Tuan Harvey?"Harvey berdiri di tepi tebing dengan kedua tangannya di belakang. Dia mendengarkan suara ombak yang menghantam batu karang dengan keras.Matanya dingin dan tegas. "Selena bisa menjadi kelemahanku karena aku terlalu lemah sehingga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengancamku melaluin
Puncak Gedung Imperium."Brak!"Pria itu menghancurkan semua peralatan teh yang ada di depannya.Asisten di hadapannya melaporkan dengan ketakutan, "Kerugian diperkirakan mencapai 34.7 triliun kali ini."Biaya dan dekorasi megah dari kapal pesiar mewah raksasa saat itu menelan biaya lebih dari 100 triliun. Aset tetap seperti berbagai senjata, peralatan medis, kargo, barang antik dan harta karun berjumlah hampir 40 triliun.""Selain kerugian finansial, kita juga rugi sumber pelanggan.""Di mana Bella?""Mayat Bella nggak ada di kapal, kemungkinan dibawa pergi bersama. Sekarang banyak tamu yang menuntut ganti rugi, jumlah ganti rugi juga mencapai triliunan. Bos, apa yang harus kita lakukan?"Pria itu sangat marah, "Nggak usah digubris!""Kalau nggak ganti rugi, bukankah nanti menimbulkan kemarahan publik?""Kamu pikir meskipun memberi kompensasi buat setiap orang, mereka masih akan naik kapal?"Asisten terdiam sejenak sebelum menjawab, "Nggak akan.""Sebagian besar penumpang kapal adalah
Pengawal bak kuda liar yang lepas tali berlari ke arah Olga, akhirnya berhasil menangkap tangan Olga.“Bu Olga, jangan menyulitkan kami. Kalau kamu mati, kami nggak bisa beri penjelasan pada Pak Yosef.”"Cih, selama aku nggak bermoral, kalian jangan pikir bisa menculikku. Aku nggak akan bisa melawan dia saat aku masih hidup, tapi kalau aku mati dan jadi hantu, aku pasti akan menghantui Yosef, juga menghantui kalian kawanan anjing penjilat!"Suara Olga begitu lantang, mana ada seperti orang yang akan mati?"Aku bahkan sengaja pakai pakaian warna merah, aku pasti akan berubah menjadi hantu yang paling jahat. Hei, sebaiknya waktu malam jangan bangun. Kalau nggak, aku bisa membuatmu ketakutan."Pengawal hanya diam.Padahal ini bagian dari perpisahan selama-lamanya, pengawal itu hampir saja tidak tahan ingin tertawa.Bu Olga ini bahkan begitu lucu meski akan mati!"Tertawa saja kalau ingin, jangan ditahan.""Bu Olga, jangan menggodaku, aku pasti nggak akan membiarkanmu mati.""Nak, kamu tah
Olga dengan tajam menatap lawannya, "Kamu pikir aku bodoh sampai perlu kamu terjemahkan?"Hati pengawal sedih karena harus bertemu dengan orang gila seperti ini.Selena mendengar sesuatu yang tidak beres, "Olga, kamu ada di mana? Kamu sedang bicara dengan siapa?"Olga tidak tahu bagaimana Selena bisa hidup kembali, tetapi begitu dia tahu bahwa Selena masih hidup, dia juga merasa bahwa dunia ini tidak begitu membosankan.Setidaknya dia tidak boleh membuat Selena mengkhawatirkannya."Nggak, kok. Aku sedang bicara dengan pengawal baruku. Selena, kamu belum tahu, ya? Setelah kamu pergi, aku hidup dengan baik. Aku selalu pergi dengan delapan pengawal, perut mereka begitu berotot.""Aku tenang begitu mendengar suaramu, aku paling takut kamu hidup nggak baik.""Baik, kok. Mana mungkin aku nggak baik, sekarang aku tinggal di vila besar, naik mobil mewah, aku juga merasakan sensasi jadi orang kaya."Meski Olga mengatakannya sembari tersenyum, Selena masih dengan peka bisa menyadarinya."Kamu la
Meskipun Olga masih mengenakan sepatu hak tinggi, dia dengan cepat berlari menuju Selena dan langsung memeluknya."Selena, kamu membuatku sangat khawatir, aku benaran berpikir kalau kamu ... ""Maaf, saat itu situasinya mendesak."Olga memeluknya sembari berucap, "Kok kamu jadi kurus begini? Kamu nggak makan, cuma tersisa tulang begini."Selena mencubit pipi wanita itu, "Nggak usah membicarakan aku. Lihatlah kamu jadi gendut begini, kamu sibuk kerja?"Terlintas ekspresi yang tidak alami di mata Olga, "Tentu saja, aku ini termasuk pekerja yang berdedikasi, kamu nggak nyangka, 'kan?""Sudah pernah kubilang kamu ini memang terhebat."Keduanya berpelukan lama, baru Olga melihat ke arah sik kecil yang ada di sampingnya.Tidak perlu diperkenalkan oleh Selena, si kecil memiliki rupa yang sama persis dengan Harvey."Bibi Olga," ucap Luna dengan patuh.Olga yang melihatnya pun meleleh, "Sayang, anak patuh. Biarkan Bibi menggendongmu."Luna mengulurkan tangan kecilnya, lalu memeluk leher Olga, d
Saat bertemu lagi, Selena jauh lebih ceria daripada sebelumnya, bahkan dia bisa bercanda dengan Olga.Olga mengelus kepala Selena, "Akhirnya Selena-ku bisa keluar dari hubungan itu, aku sungguh bahagia buatmu.""Ya, dulu aku merasa hidup ini nggak ada artinya, setiap hari termasuk siksaan, tapi sejak bertemu dengan si kecil, kabut hitam di depan mataku seakan-akan terbuka, hidup ini berharga."Olga menatap Luna dengan penuh kagum, ekspresi iri terpancar dari matanya, "Syukurlah.""Kamu juga sudah nggak muda lagi, bertahun-tahun ini nggak pernah bertemu dengan seseorang yang bisa mengembangkan perasaan bersamamu?"Selena melihat bahwa Olga sangat menyukai anak-anak, tanpa sadar dia bertanya lebih.Entah apakah hanya khayalan Selena semata, setiap kali membicarakan topik ini, Olga merasa sedikit tidak nyaman, bahkan dengan cepat mengalihkan topik."Sedari dulu pesonaku nggak berkurang, bahkan orang yang mengejarku sampai mengajakku berkencan ke Paris, tapi aku terlalu sibuk, mana ada wak