Share

Bab 551

Langit mendung mulai menurunkan rintik gerimis.

Embus angin membuat cahaya lilin berayun-ayun dan uang kertas bertebaran.

Selena mengusap air hujan di wajahnya sembari bergumam, "Kak Lian, kamu pulang, ya?"

Dua titik air hujan jatuh tepat di bawah mata Lian, tampak seperti orang yang tersenyum sembari menangis dalam foto karena tak bisa mengungkapkan kesedihannya.

Selena menyentuh batu nisan. "Kak Lian, nggak usah khawatir, pasti akan kujaga keluargamu. Setelah ini, keluargamu adalah keluargaku juga. Pergi dengan tenang, ya. Di kehidupan yang berikutnya ... pasti kamu akan ketemu sama orang baik," tutur Selena.

Setelah prosesi pemakaman, hujan deras membasuh seluruh desa.

Selena tak langsung pulang, tetapi pergi ke rumah lama Lian.

Mereka sekeluarga sudah lama pindah ke kota dan akan pulang setiap tahun kecuali pada Tahun Baru dan hari-hari besar lainnya.

Rumahnya tampak terbengkalai, pohon apel dan anggur yang ada di halaman berdiri di tengah hujan.

Selena yang berdiri di bawah pohon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status