Olga antusias saat meraih tangan Selena. "Buat tanda perpisahan? Memangnya kamu mau ke mana?""Jangan khawatir, aku hanya ingin cari tempat istirahat sebentar," balas Selena menenangkan.Olga mengamati Selena tampak begitu muram, seakan-akan tidak bersemangat sedikit pun. Kini, sikapnya begitu dingin. Dia pun merasa, Selena memang berniat melepas penat."Apa kamu mau pergi begitu lama?""Hm, sepertinya begitu.""Meninggalkan tempat yang membuat sedih memang pilihan yang paling baik," ujar Olga, mengiakan jawaban Selena.Biasanya, Olga adalah sosok yang ceria. Entah bagaimana sebabnya, Selena rasa, Olga tak mampu menghiburnya saat ini. Luka yang dia alami tidak bisa dipulihkan hanya dengan kata-kata.Selena hanya mampu melampiaskan kesedihan dan amarahnya pada selera makan. Karena itu, Olga memesan banyak hidangan mahal."Makanlah, ini kaviar kesukaanmu. Kakakmu ini sekarang sudah punya banyak uang, jadi nggak perlu sungkan."Selena mengulas senyum, kemudian berkata, "Pelankan suaramu.
Esok harinya, Selena memasuki kamar Arya untuk kali terakhir. Dia melihat sosok yang terbaring di tempat tidur dengan tubuh sangat kurus.Otot Arya mengalami penyusutan yang tidak wajar. Wajahnya pun tampak makin tua dan kurus.Di ruangan, tercium bau obat yang kental saling bercampuran.Sudah beberapa hari ini, Selena tidak berani masuk.Selena tahu, ini adalah harinya mengucapkan salam perpisahan.Usai diguyur hujan semalam penuh, halaman pun digenangi oleh air hujan kali ini.Setelah menyibakkan tirai dan membuka jendela.Selena membiarkan cahaya matahari dan semilir angin memasuki ruangan."Ayah, kamu sudah lama sekali nggak menghirup udara segar di luar, 'kan? Sekarang sudah musim hujan, jadi asal kamu tahu, setiap hari selalu turun hujan."Meski tangan kanan Selena belum segesit tangan kirinya, tetapi dia sudah bisa melakukan berbagai gerakan biasa sehari-hari tanpa masalah.Selena memetik satu lembar daun tanaman dalam ruangan, lalu mulai melipatnya.Beberapa saat kemudian, dia
Agatha yang duduk di kursi roda melihat Harvey tengah sibuk memayungi Selena dari kejauhan. Kini, Harvey tengah berdiri, sedangkan Selena berlutut. Di belakang mereka, rintik gerimis turun makin lebat, membuat orang-orang menyaksikan keserasian di antara mereka.Selama ini, Agatha telah bolak-balik bertanya pada Harvey soal keberadaan Arya. Namun, Harvey tak pernah mengungkapkan sedikit pun informasi tentangnya.Baru pagi ini, Agatha menerima kabar Arya yang telah meninggal.Bahkan, Agatha tidak bisa melihat Arya untuk kali terakhir dan mengantar dia sepanjang perjalanan terakhirnya. Arya meninggal tanpa tahu bahwa putri kandungnya adalah Agatha.Harvey sangat jahat.Kata Harvey, ini adalah hukuman yang pantas Agatha terima.Berakhir dengan Agatha yang bertanya dalam hati, 'Memangnya apa salahku?'Selama bertahun-tahun, Agatha hidup di tengah kegelapan hingga kedua orang tuanya pun mati tragis di tangan Agatha seorang diri. Tiap hari dan sepanjang malam, dia harus berhadapan dengan ras
Mendengar suara putus asa Agatha, Selena menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang untuk melihatnya.Agatha mengabaikan pelayan yang ingin membantunya. Dia bersikeras merangkak ke sisi Harvey.Penampilannya yang begitu tak berdaya dan pilu, mengingatkan Selena pada dirinya di masa lalu ketika dia berlutut memohon Harvey untuk tidak menceraikannya.Ternyata, Agatha saat ini terlihat begitu menyedihkan."Mau dibiarkan begitu saja?" Selena bersedekap seraya berpikir, Harvey tampak tidak acuh dengan Agatha karena memedulikan perasaannya."Kamu nggak perlu pedulikan perasaanku, aku nggak masalah."Ekspresi Harvey tampak sedikit terluka. Dia meraih tangan Selena dan berkata, "Seli, aku nggak pernah cinta sama Agatha. Aku janji menikahinya waktu itu hanya untuk balas budi."Selena tersenyum kecut. "Membalas budi sampai ke tempat tidur, lucu sekali," sindirnya."Seli, sebenarnya Harvest ..."Harvey hampir saja mengatakannya, tetapi saat dia memejamkan mata, bayangannya mengangkat Selena
Pulau Prata, dikenal dengan julukan "Pulau Neraka", memiliki lima gugusan pulau.Tempat ini tak ubahnya tempat pembuangan sampah yang menampung para terpidana mati dan budak dari berbagai negara ...Tempat ini bagai sarang beracun dan arena pertarungan. Setiap orang harus terus berlari dan bertarung jika ingin selamat.Semua agen rahasia hebat di seluruh dunia harus melewati ujian di Pulau Neraka.Aturannya, peserta baru akan dipindahkan secara acak menuju empat pulau terluar. Di sana, mereka harus menjalani mode bertahan hidup di alam liar.Dalam tiga bulan, 90% peserta akan dieliminasi, sedangkan 10% sisanya akan dipindah dari empat pulau terluar menuju pulau utama. Di sana, akan ditentukan tiga orang terbaik.Tiga orang yang berhasil lolos dalam ujian ini akan dihadiahi harga yang mahal.Mungkin mereka akan jadi penjaga tingkat tinggi di Departemen Pertahanan, agen rahasia di organisasi tersembunyi, bahkan pembunuh bayaran terbaik di kelompok tentara bayaran.Selena tahu, hampir sem
Chandra baru menyadari arah pikiran Harvey. Ternyata, sejak awal dia tidak benar-benar ingin mengirim Selena untuk berlatih, dia hanya ingin mencari kesempatan untuk menyuntikkan obat itu kepada Selena.Namun, Chandra merasa tindakan tersebut tidak pantas."Tapi, Tuan Harvey, meski masa lalu Nyonya dipenuhi duka, Nyonya juga berhak memutuskan apakah dia ingin melupakannya atau tidak. Jika Anda diam-diam menyuntikkan itu tanpa adanya persetujuan darinya, bukankah dia akan menyalahkan anda ketika ingatannya pulih di kemudian hari?""Kamu pikir aku nggak memikirkan semua ini? Terlepas dari sulitnya perjalanan hidup Seli sampai hari ini, dia hanya punya satu jalan dalam pikirannya, yaitu balas dendam. Dia menjadi sangat sensitif dan sulit tidur setiap malam. Setiap kali mendengar suara bising, dia akan terbangun dengan ketakutan. Dia terus-menerus mengalami mimpi buruk. Selain itu, kami jadi makin jauh, seperti ada jurang yang memisahkan kami. Aku nggak punya pilihan lain."Harvey mengangk
Mendengar tawa riang yang riuh, Selena pun lekas mengedarkan tatapannya ke sekeliling.Ada sebelas orang dalam ruangan tersebut, dengan sembilan pria dan dua wanita.Selain dirinya, ada seorang wanita lain yang bersandar di sudut.Karena mereka adalah narapidana yang sudah dijatuhi hukuman mati, jelas semuanya adalah sosok yang keji.Selena yakin, Harvey pasti punya rencana cadangan. Di antara orang-orang ini, pasti ada yang menjadi anak buahnya.Selena mencari sudut yang sepi, kemudian duduk. Tidak lama, ada seorang pria yang mendekati dirinya dan mengajaknya bicara lebih dulu.Karena sudah lama tak mandi, bau tubuhnya menyengat kuat.Tubuhnya tinggi besar. Satu tangannya dia sandarkan di dinding dekat telinga Selena. Hal itu membuat Selena mengernyit dan berkata dengan ketus, "Ada apa?""Nggak peduli gimana ceritanya kamu bisa masuk ke sini, yang penting begitu ada di sini, kamu harus mendengarkanku. Kamu harus melakukan semua yang kuperintahkan, paham?"Selena mengangkat kepalanya d
Setelah itu, semua berlalu dengan tenang. Selena tetap duduk di sudut ruangan sambil bersandar pada dinding.Hampir setiap saat, tim si Gigi Kuning sesekali melempar tatapan benci ke arahnya.Selena sadar bahwa mereka sedang menunggu, sungguh menanti momen yang tepat.Setelah benar-benar tiba di pulau nanti, itu saatnya pertempuran dimulai.Setelah menjalani latihan selama sebulan, Selena mencapai hasil yang sangat baik dan berhasil menduduki posisi teratas.Selain dari tim si Gigi Kuning, sepasang kembar dari keluarga Zuhri yang tidur bersama di pojok ruangan mencoba untuk membuat tim dengannya, tetapi langsung ditolak oleh Selena.Selena masih tetap menyendiri sambil beberapa kali mengamati wanita bermana Tisa. Semua orang tampak menjauhinya, bahkan tim si Gigi Kuning pun segan bertindak sembarangan di dekatnya.Wanita ini memiliki aura yang kelam, memberi kesan seram bagi Selena. Dia lebih suka bersembunyi di sudut-sudut yang gelap.Selama orang lain tak mengganggu dirinya, dia juga