Saat mendengar nama Poison Bug, wajah Selena langsung menjadi serius. "Paman Calvin, aku nggak mau berbohong padamu, orang-orang yang menculikku sebelumnya berhubungan dengan Poison Bug. Mereka bukan orang baik.""Aku tahu, dulu aku sangat membenci mereka. Mereka anggap nyawa manusia sekelas rumput liar, tapi mereka juga bisa membangkitkan orang mati. Demi Maisha, aku nggak punya pilihan lain."Selena tidak tahu apakah kali ini orang itu mengincar Maisha karena dia, tetapi orang dipenuhi niat jahat dan mungkin saja telah menggali lubang lain untuk menjebak Calvin."Jika kamu mencari mereka, sama saja seperti berurusan dengan iblis.""Selena, apakah kamu ingin melihat Maisha pergi dengan mata terbuka?"Seminggu yang lalu, Selena tak acuh dengan hidup dan matinya Maisha. Karena tadi malam dia dipeluk oleh Maisha, Selena tidak bisa melihatnya mati dengan cara yang tidak jelas.Saat datang, Alex juga memberi tahu hasil penyelidikan padanya. Tidak ada orang luar yang bolak-balik mengunjungi
Agatha menutup telepon dari Harvey. Rasa paniknya sejak awal seketika berganti menjadi lonjakan bahagia.Akhirnya, Harvey mengungkapkan keinginan untuk menikah dengannya! Ini adalah kebahagiaan yang luar biasa baginya.Dia menyingkirkan semua kekesalan di hatinya, berganti pakaian sekaligus merias wajahnya sebelum keluar.Ketika sedang keluar, dia menerima telepon dan dengan manja memohon, "Aku sudah lakukan seperti apa yang kamu katakan. Hidup wanita itu nggak akan lama lagi, apakah aku bisa pergi besok? Aku punya janji penting sebentar lagi.""Nggak bisa! Jangan lupa, sumsum tulangmu cocok dengannya. Jika diketahui orang, dia masih bisa diselamatkan. Aku akan mengirim orang untuk menjemputmu. Kamu bersembunyi selama tiga hari. Paling lama tiga hari dia pasti mati!"Agatha merasa agak kesal. "Oke, setelah aku selesai makan, aku akan pergi," pungkasnya.Setelah menutup telepon, dia pikir seharusnya tidak apa-apa jika dirinya memilih tinggal lebih lama.Sesaat setelah duduk di dalam mob
Agatha buru-buru dipindahkan ke truk yang sudah dilengkapi peralatan medis dan dokter profesional, setara dengan ambulans.Ketika dia naik mobil, seseorang mulai merawatnya dengan menempatkan masker oksigen di hidungnya dan dia buru-buru bernapas.Kesadarannya belum penuh, matanya tidak fokus, hanya bisa melihat beberapa orang yang sedang merawat lukanya.Agatha mengalami pendarahan yang sangat banyak, kali ini dia pasti akan mati.Di benak Agatha, banyak gambaran yang berputar-putar. Akhirnya, terhenti pada Maisha yang berlumuran darah dan lemah, juga pada hari dirinya mendorong Selena dari kapal.Dia serasa kembali melihat hujan yang turun dari langit, diterpa dinginnya angin laut.Hari itu, air laut sangat dingin. Selena kehilangan anaknya karena itu.'Mungkin ini karma bagi diriku sendiri yang menyakiti orang lain.''Namun, kenapa aku melakukan hal ini?' lirih Agatha dalam hatinya.Mobil itu melaju entah ke mana seraya tubuh Agatha didorong keluar.Dari awal hingga akhir, Agatha ti
Sementara itu, di kafe.Selena sudah datang lebih awal. Setelah tahu identitas Sean, dia agak gugup karena sebelum bangkrut, keluarga Bennett hanya keluarga kelas menengah di Kota Arama.Sementara itu, Sean adalah bos perusahaan besar yang terkenal di tingkat internasional. Biasanya, dia menerima kunjungan dari pejabat tinggi pemerintah atau tokoh industri ternama.Ketika Sean berjalan masuk melalui pintu, Selena buru-buru berdiri, terlihat jelas sangat gugup. "Tuan Sean, halo."Dua kali pertemuan pertama dengan Selena, Sean merasa dirinya selalu terburu-buru. Entah karena hubungan mereka yang sudah lama, Sean merasa ada sedikit rasa keakraban dengan Selena."Nona Selena tidak perlu begitu kaku, silakan duduk."Kedua orang itu duduk berhadapan. Selena menggenggam kedua tangannya dan berkata dengan suara yang agak gemetar, "Maafkan aku, Tuan Sean. Aku memiliki sebuah permohonan.""Nona Selena, jangan pernah berkata seperti itu. Kamu adalah penyelamat hidupku. Apa pun bantuan yang kamu b
Sean kembali ke ruang VIP sambil tersenyum tipis. "Maaf karena membuatmu menunggu lama. Aku sudah minta seseorang untuk menangani permintaanmu, jadi kamu tidak perlu khawatir."Wajah laki-laki itu menunjukkan raut pucat pasi, tetapi ketika dia tersenyum, tampak sebuah lesung pipi kecil di pipi kirinya, membuatnya terlihat lebih ramah dan mudah didekati."Mohon maaf, Tuan Sean. Wajahnya terlihat tidak baik. Mengapa tidak dirawat di rumah sakit saja? Jika sampai pingsan seperti terakhir kali, itu akan sangat berbahaya.""Ini adalah penyakit lama, bukan masalah besar."Pelayan pun datang mengantarkan makanan, Selena tersenyum padanya dan berkata, "Aku memesan beberapa makanan secara acak, tidak tahu apakah sesuai dengan seleramu."Entah karena Sean selalu menjaga suasana santai, Selena pun tidak terlalu gugup lagi.Setelah makan bersama, Selena keheranan saat mendapati selera makannya dan Sean sangat mirip. Keduanya pun menjadi lebih santai dan tidak canggung lagi.Sean menatapnya dengan
Selena bisa membayangkan betapa keluarga Sean menyayangi adik perempuannya ini. Di sisi lain, dia juga terkagum-kagum dengan kekayaan keluarga Sean.Bagaimana mungkin dia menggulirkan 200 triliun begitu saja?"Apa Wulan nggak pernah menghubungi kalian?""Nggak pernah. Dia sudah memblokir semua keluarga sebelum pergi, jadi kami sama sekali nggak bisa hubungi dia.""Gimana dengan uangnya? Dia pasti akan pakai uangnya buat belanja, 'kan? Bukannya kita bisa tahu keberadaan dia lewat sumber pengeluarannya?" tanya Selena.Sean menggelengkan kepalanya. Dia menjelaskan, "Andai saja semudah itu. Dua bulan lalu, Wulan buat banyak kekacauan di keluargaku. Saat dia pergi, seluruh keluarga harus membereskan kekacauan itu. Kami takut kalau kami terus mendesaknya, justru dia akan bertindak lebih gila lagi. Jadi, kami putuskan buat membiarkan Wulan pergi dulu. Mungkin setelah Wulan tahu gelapnya dunia luar, dia akan pilih buat pulang ke rumah.""Tapi, aku nggak menyangka kalau dia sengaja menyembunyik
Usai memastikan tidak ada orang lain di sekitar, Sean pun bercerita untuk mengungkap kebenarannya, "Sebenarnya, organisasi medis itu awalnya disebut Valiant, berarti kedamaian dan ketenangan dunia. Tujuan awal pembentukan organisasi ini untuk penelitian ilmiah dan beri manfaat bagi umat manusia secara luas. Mereka mengundang para ilmuwan dan ahli terkemuka dari berbagai negara buat berpartisipasi, dengan harapan bisa mengatasi penyakit-penyakit yang nggak bisa disembuhkan manusia, semacam kanker, AIDS, leukemia, rabies, dan berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus. Seiring berjalannya waktu, disayangkan karena ada perbedaan pandangan dalam organisasi.""Apa perbedaannya?" tanya Selena."Beberapa eksperimennya nggak manusiawi. Eksperimen biasanya butuh uji klinis yang nggak bisa selesai hanya menggunakan beberapa nyawa. Mereka merekrut sukarelawan dengan bayaran tinggi dan membuat mereka tanda tangan soal perjanjian hidup-mati secara sukarela. Tapi, nggak semua orang bersedia melaku
Wajah Harvey samar-samar dihias pilu saat dia pulang menuju kediaman Irwin. Namun, tatapan matanya langsung melembut saat dia melihat Selena."Sudah pulang."Selena tidak memedulikan pertikaian mereka sebelumnya dan berjalan cepat menuju Harvey. Dia bertanya tanpa basa-basi, "Gimana Agatha?""Belum jelas, entah hidup atau mati.""Apa ini ulah Poison Bug?""Untuk saat ini masih belum bisa dipastikan. Aku mengajaknya bertemu untuk tanya tentang Bibi Maisha, nggak disangka karena belum sempat ketemu justru ada kejadian begini. Tapi, seharusnya dia nggak akan mati.""Kenapa memangnya?" tanya Selena."Jika tujuan mereka membunuh dan membungkam Agatha, dia pasti sudah sekarat di tempat kejadian. Jika mereka hanya perlu menyelesaikan pekerjaan, dia bisa mati gitu saja. Tapi, mengamati betapa mencoloknya penculikan ini, jelas kelihatan kalau niat mereka bukan membunuhnya."Selena juga mengernyitkan kening. "Terus kenapa mereka harus menyeret Agatha juga?"Jika Maisha terseret karena dirinya se